Bab 14

David mengejar Mauren. Dia tidak mau kehilangan wanita itu lagi. Tepat saat di belakang Mauren, David langsung menarik tangan Mauren. Dalam satu entakkan, membuat Mauren berputar dan menabrak tubuh David.

Mauren begitu terkejut ketika berada dalam jarak yang dekat dengan David. Jantungnya begitu berdegup kencang. Aroma parfum maskulin yang tercium mengingatkan pada malam di mana mereka menikmati malam kala itu.

“Mau menghindar ke mana lagi kamu?”

David menyeringai, menatap Mauren

Mauren menengadah menatap David yang tubuhnya lebih tinggi dari dirinya.

“Si-siapa yang menghindar?” Mauren mengelak.

“Kamu. Siapa lagi? Beberapa kali aku mencari kamu di toko, terapi kamu tidak ada. Mereka bilang kamu sudah keluar, tapi keberadaanmu di sini, membuktikan jika kamu tidak keluar .” David mengingat informasi yang diberikan oleh karyawan.

Mauren malu sekali ketahuan berbohong.

“Aku memang sudah keluar, tapi Arriel memintaku kembali. Jadi aku tidak berusaha menghindar siapa-siapa.” Dia mendorong tubuh David. Kemudian berlalu meninggalkan David.

Mauren segera mengayunkan langkahnya menjauh dari David. Karena memakai gaun panjang serta sepatu hak tinggi, membuatnya kesulitan untuk berjalan. Tentu saja itu memudahkan David mengejar.

David menarik tangan Mauren lagi dan memojokkan ke tembok. David mengunci pergerakan Mauren agar wanita itu tidak pergi.

“Mau apa lagi kamu?” Mauren takut dengan aksi David yang mengunci pergerakannya. Dia tidak mengerti maksud dari David.

“Kenapa kamu pergi begitu saja dari hotel?” Sejak awal mencari Mauren. David hanya ingin tahu alasan Mauren tersebut. Dia merasa jika perlu penjelasan akan hal itu.

Mauren kesal ketika harus mengingat malam itu. Rasanya, sama seperti sedang mengingat kebodohannya itu.

“Bukankah itu hanya kenikmatan sesaat. Saat selesai, selesai juga semua. Jadi apa yang salah dengan kepergianku. Aku memang seharusnya pergi saat mendapatkan kenikmatan.” Mauren memberanikan diri untuk menjawab. Rasanya, dia malu menjawab seperti itu. Namun, melawan pria pemain wanita seperti

David tentu harus menjadi pemain juga.

David menerawang ke dalam bola mata indah yang dihiasi bulu mata lentik milik Mauren. Menerawang jawaban yang diberikan Mauren.

“Aku tahu kamu bukan wanita yang suka bermain dengan laki-laki. Setiap sentuhan yang kamu berikan padaku terselip kerinduan pada kenikmatan.” David menyeringai. Dia sudah bermain dengan banyak wanita. Jadi tentu saja itu membuatnya tahu apa yang sedang dirasakan pasangannya.

“Jangan asal bicara kamu! Seolah kamu mengenalku.” Mauren kesal dengan ucapan David, walaupun sebenarnya yang dikatakan memang benar. Mauren berusaha mendorong David untuk berusaha melepaskan diri dari David.

Sayangnya, David tidak melepaskan Mauren. Dia masih mengunci pergerakan Mauren. “Karena itu izinkan aku mengenalmu. Agar aku tahu sentuhanmu, benar tidak menyimpan kerinduan.” David membelai lembut wajah Mauren.

Saat David menyentuhnya, bayangan malam itu seketika melintas di pikiran Mauren. Namun, dia berusaha untuk tetap tak tergoda seperti tempo hari.

“Lepaskan aku.” Mauren mendorong tubuh David.

“Tidak mau.” David menggeleng.

Mauren bingung harus bagaimana lepas dari David. Hingga akhirnya Mauren pun memilih cara lain dari ada memohon melepaskan.

“Kamu tidak mau melepaskan aku?” Mauren membelai lembut wajah David. Tangannya berangsur turun ke leher.

David yang merasakan sentuhan Mauren merasakan gairahnya mulai muncul. Apalagi tangan Mauren mulai turun ke dadanya. Membuatnya memejamkan matanya. Konsentrasi mengunci pergerakan Mauren pun, akhirnya berkurang. Hal itu dimanfaatkan oleh Mauren.

Mauren segera menerobos celah tangan David dan segera berlari. Kali ini dia berlari lebih kencang sambil menarik gaunnya.

David yang melihat Mauren pergi pun merutuki kesalahannya karena terpancing oleh sentuhan Mauren.

“Kali ini aku melepaskanmu, tapi tidak lain waktu.” David memilih membiarkan Mauren untuk pergi. Tidak mengejar wanita itu untuk mendapatkannya lagi. Dia akan menemui Mauren lain waktu lagi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***