Bab 9

Sore ini Mauren sengaja pergi ke toko buku. Dia ingin membeli beberapa peralatan gambar. Walaupun tak sejago Arriel ketika menggambar, tapi dia cukup bisa menggambar. Tak hanya alat gambar yang dicari Mauren. Dia sekaligus mencari majalah bisnis titipan Arriel. Seperti biasa, Arriel harus tahu perkembangan bisnis lewat majalah tersebut.

“Ini dia.” Mauren mendapatkan majalah yang dicarinya. Dia memerhatikan sampul bagian depan. Kali ini yang menjadi sampul majalah adalah Regan Alvaro Maxton. Pemilik hotel Maxton. Tentu saja Mauren tahu pengusaha sukses itu.

Mendapati majalah yang dicarinya, Mauren memasukkannya ke dalam keranjang. Dia akan membayarnya sekalian barang belanjaanya.

Saat mendapatkan majalah yang dicari, Mauren segera mengayunkan langkahnya ke kasir. Sudah tidak ada yang dicari lagi. Jadi tentu saja dia akan segera kembali.

Sayangnya, baru langkahnya diayunkan beberapa langkah, tiba-tiba Mauren menghentikannya. Dilihatnya rak buku yang berisi majalah gosip. Ada hal menarik yang membuatnya menghentikan langkahnya.

Mauren melihat sebuah majalah dengan wajah seseorang yang dikenalkannya. Pria yang kemarin tidur bersamanya. Dalam majalah itu terpampang foto David dengan tambahan di sebelahnya penari striptis.

Scandal Baru David Janitra. Begitulah headline majalah tersebut tertulis. Rasa penasarannya mengantarkan Mauren meraih majalah tersebut. Dilihatnya dengan saksama foto David. Dia tidak salah. Yang dilihatnya benar-benar David-pria yang tidur dengannya dan yang mencarinya tadi di toko.

Mendapati majalah itu tentang David, tentu saja membuat Mauren begitu penasaran. Berita apa sebenarnya tentang pria itu.

“Memang dia artis?” Mauren masih memikirkan kenapa majalah gosip memberitakannya, padahal David adalah seorang pengusaha.

Rasa penasaran Mauren membuatnya membeli majalah tersebut dia ingin tahu isi berita tersebut.

Buru-buru Mauren membayar majalah tersebut. Kemudian membawanya ke mobil. Di mobil Mauren buru-buru membacanya.

David Janitra mantan kekasih Happy Aja-penyanyi dangdut itu terciduk bersama dengan penari striptis. Dia berdansa begitu liar di club malam. Spekulasi yang berkembang tentang kandasnya hubungan dengan Happy Aja adalah kelakuan buruk dari David, bukan karena David yang tidak mau diajak settingan ....

Narasi dari berita itu membuat Mauren membulatkan matanya. Dia baru tahu jika David menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut. Dan lagi, kini scandal dengan penari striptis beredar. Tak seperti pikirannya, ternyata David adalah pria berengsek.

“Sial!” Mauren melempar majalah. Dia langsung menyandarkan kepalanya di punggung kursinya. Mauren menyesali karena justru tidur dengan pria brengsek seperti David.

“Jika aku harus menyerahkan diriku. Kenapa tidak dengan orang yang benar?” Mauren memukul stir mobilnya. Merutuki kebodohannya. Jelas harusnya dia lebih berhati-hati.

Mauren merasa jika David tak ada bedanya dengan mantan suaminya. Pria yang suka ke club malam dan bermain wanita. Jika boleh memilih, Mauren tidak mau bertemu pria macam itu lagi. Dia tak mau cintanya di khianati sama sekali.

Kegagalan pernikahannya pun karena sifat suaminya yang suka bermain wanita. Hingga akhirnya memilih meninggalkannya. Mauren masih merasa sakit ketika suaminya pergi meninggalkannya. Apalagi alasan mendasar adalah dirinya yang tak kunjung hamil. Jelas itu melukai hatinya. Lebih sakit dibanding melihat suaminya yang selingkuh.

“Aku tidak ada pernah menemuinya lagi.” Mauren berjanji pada dirinya sendiri. “Tapi, aku tidak tahu aku hamil atau tidak.” Mauren memegangi perutnya. Sampai detik ini dia tidak tahu ada benih di rahimnya atau tidak. “Semoga tidak ada.” Mauren hanya bisa berdoa jika tak ada benih David di rahimnya.