Bab 8

Mauren sudah mulai bekerja seperti biasa hari ini. Dia berusaha melupakan kebodohannya yang dilakukan olehnya.

Sebelum berangkat Mauren memoles wajahnya. Dia menutupi sisa kemerahan yang berada di lehernya menggunakan foundation. Mauren memastikan warna merah itu tidak akan terlihat. Tak mau sampai dirinya malu karena hal itu.

Setelah memastikan jika semua aman, Mauren segera berangkat ke toko perhiasan-tempatnya bekerja. Sehari-hari Mauren menggunakan mobilnya. Mobil satu-satunya yang selalu menemani dirinya.

Setibanya di toko, Muaren langsung bergegas untuk mengerjakan pekerjaan. Ada beberapa laporan penjualan yang menumpuk karena dirinya yang kemarin tidak masuk.

Suara ketukan pintu membuat Mauren mengalihkan pandangan. Tampak owner sekaligus temannya berada di balik pintu.

“Kamu sudah sembuh?” Arriel melemparkan pertanyaan itu.

Rasanya Arriel merasa lucu sekali karena ternyata dirinya sebenarnya tidak sakit. Namun, di depan temannya dia harus berusaha berdrama.

“Berkat makanan kirimanmu aku sehat.” Mauren tersenyum.

Arriel masuk ke ruangan Arriel. Mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang berada di depan Arriel.

“Kamu benar sakit?” Arriel menatap Mauren tak percaya.

“Iya, aku sakit.” Mauren berusaha tetap tenang. Dia tahu temannya itu sedang mengujinya.

Arriel menerawang ke dalam bola mata Mauren. Memastikan jika temannya tidak berbohong. Mauren yang tampak tenang dapat mengelabuhi Arriel. Hingga Arriel percaya.

L“Baiklah kalau begitu.” Arriel senang temannya sudah sehat. Tanpa Arriel dia memang sedikit kewalahan. “Kemarin ada barang baru. Nanti tolong dicek.” Arriel tersenyum.

Mauren tahu jika temannya itu pasti datang dengan niat tertentu. Jadi pastinya Mauren sudah paham.

“Iya, nanti aku cek.” Mauren mengangguk.

“Terima kasih, Mauren.” Arriel tersenyum. Kemudian berangsur bangun dari posisi duduknya. Dia segera ke ruang kerjanya kembali.

Mauren segera berangsur bangun juga. Dia harus mengecek produk yang dikirim kemarin.

Galeri dipenuhi dengan produk baru. Tentu saja hal itu membuat mata Mauren segar. Melihat perhiasan membuatnya memang bersemangat. Karena itu dia selalu senang saat bekerja.

“Apa barang D 126 ada?” Muaren mengecek nama item cincin diamond keluaran terbaru.

“Ada, Bu.” Karyawan toko menunjukkan pada Mauren.

Mauren melanjutkan mengecek perhiasan. Sampai akhirnya pengecekan pun selesai. Pekerjaan dari Arriel akhirnya selesai lebih cepat.

“Selamat datang.”

Mendengar karyawan menyambut pengunjung toko, membuat Mauren mengalihkan pandangan. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat siapa gerangan yang datang.

“Kenapa dia di sini?” Seketika Mauren berjongkok di balik etalase perhiasan. Bersembunyi dari David.

“Kemarin pria itu juga datang ke sini, Bu.” Salah satu karyawan menundukkan pandangan. Memberitahu Mauren.

Mauren berpikir, pasti David mencarinya. Karena itu dia datang ke sini.

“Jika dia tanya aku, bilang aku tidak ada.” Mauren memberikan perintah. Dia berjalan jongkok ke ruangannya. Berusaha untuk menghindari David. Beruntung tepat saat David sampai di dekat etalase perhiasan, Mauren masuk ke ruang belakang.

“Apa Ibu Mauren ada?” David langsung bertanya kali ini. Tidak mau beralasan membeli perhiasan.

“Kebetulan Bu Mauren masih belum masuk bekerja, Pak.” Karyawan memberitahu David sesuai arahan Mauren.

David memikirkan apa yang terjadi pada Mauren sampai tidak bekerja dua hari. Dia takut Mauren kenapa-kenapa paska malam panas di hotel.

“Apa boleh saya minta alamatnya?” David

tentu ingin melihat Mauren. Memastikan wanita itu aman.

“Maaf, Pak. Kami tidak boleh memberikan alamat orang tanpa izin. Jika berkenan silakan datang kembali.” Karyawan tentu saja tidak akan asal memberikan alamat.

David tahu alamat adalah privasi. Jadi tentu saja itu membuatnya tidak memaksa ketika meminta.

“Baiklah, aku akan kembali besok lagi.” David memilih untuk pergi.

Mauren di balik kaca merasa lega. Kaca yang tembus pandang keluar, tetapi tidak kelihatan dari luar membuatnya dapat melihat David. Dia bersyukur David sudah pergi.

“Untuk apa dia mencari aku lagi?” Mauren merasa heran dengan aksi David.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

cassanova bucin

2024-05-03

0

Enisensi Klara

Enisensi Klara

Mau...mengulang lagi hihi 🤭🤭

2023-09-16

1

Enisensi Klara

Enisensi Klara

Maureen malahan sembunyi pas lihat David 🤭🤭

2023-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!