Pilihan Jodoh

"Aneh tahu sama kamu, tidak perhatian tapi giliran istri kamu sama mantan, malah cemburu. Kamu itu, dulu merebut Hanin dari saya, malah sekarang kamu campakkan. Kamu pikir dia barang apa. "

"Kamu mau ambil silahkan. "

"Kamu, kurang ajar banget Nugi, lagian kamu itu dendam apa sih sama saya, sampai segitu nya. Saya juga nggak punya masalah sama kamu, dan kamu tega main belakang, saya maafkan kamu. Dan masih seperti biasa, seperti tidak terjadi apa - apa. Giliran Hanin, saya antar pulang, kamu kebakaran jenggot. "

"Kamu jangan munafik, kalau kamu masih dendam pukul saya. "

"Jadi kamu pikir cara kamu, ingin kita adu jotos. Hayu siapa takut. "

Yogi dan Nugi berkelahi, dan Candra serta Pramudya berlari dan langsung memisahkan mereka.

"Kalian ini, seperti anak kecil saja. " Tegur Candra.

"Bang dia yang buat sama kesal. " Ucap Nugi.

"Kesal, kamu bilang kesal. Yang harus kamu ingat, sakit hati dan kecewa itu saya. Kamu harus tahu, saya masih tetap care sama kamu, karena saya anggap sudah, buat apa di perpanjang toh rasa sakit hati saya tidak akan bisa sembuh, percuma sudah terjadi. Yang kecewa banyak itu saya, bukan kamu. Baru antar saja, kamu sudah marah. Terus mana tanggung jawab kamu, mana sebagai seorang laki - laki. " Bentak Yogi.

"Cukup, kalian cukup masalah kan adik saya. Disini, adik saya yang salah. Kalau waktu itu, Hanin tidak mendua kan cinta nya Yogi, persahabatan kita tidak seperti ini. Wajar, kalau Nugi cemburu, karena masih suami nya. Tapi dari sisi Yogi, dia hanya kasihan dengan adik saya. Dan tolong, saya sebagai kakak nya, minta maaf. Dan jangan saling menyudutkan, saling introspeksi diri. Bagaimana juga, kamu Nugi. Kamu ayah dari ponakan saya, kita menjauh dari kamu. Anak suatu saat, besar akan cari bapak nya. Begitu juga sebaliknya, kamu bilang silahkan ambil kembali Hanin, jujur saya kakak nya sakit dengar nya. Sakit nya seperti, barang yang di lempar sana sini. Kalau masalah, kamu ingin Hanin kembali sama Yogi, itu terserah Hanin dan Yogi. Apa masih pantas untuk bersatu. "

*****

Plaaakkk

"Memalukan tahu. " Bentak Hanin dan menampar pipi Nugi di depan Adela.

"Kamu pikir, kamu lakukan itu pantas. Yang ada saya jijik sama kamu Bang. Saya juga nggak masalah, nggak sedih, kamu nggak bisa waktu itu. Dan bukan keinginan saya, mau di antara sama Bang Yogi. Kamu cemburu? hey.. hallo... apa saya tidak cemburu sama Adela. Masih kurang apa lagi Bang, saya ikhlas kamu sama Adela, saya ikhlas secara materi saya yang tekor. Masih kurang apa, kalau misal saya pacaran lagi sama Bang Yogi, itu hak saya. Kamu saja sama Adela, kamu mau jadi orang paling benar Bang. "

"Mba, saya sudah ya jangan sudutkan Bang Nugi. Bagaimana juga, dia suami kita. " Ucap Adela.

"Suami kita!!! hallo... kamu pikir, saya mau berbagi suami sama kamu. Anak ini lahir, proses cerai, masih untung tindakan busuk kamu Bang, nggak saya laporkan. Karena saya masih mikir, kamu banyak mulut yang harus kamu kasih makan. Dan kamu, Adela jadi orang jangan lurus terus, kamu itu bodoh apa emang sengaja bodoh. "

"Bang Nugi salah, saya salah. Sudah mba jangan di perpanjang lagi. "

"Siapa yang perpanjang, nih suami kesayangan kamu. Main tonjok Bang Yogi, katanya cemburu. "

"Wajar mba, cemburu. Karena mba masih istri sah nya. Mba juga salah. "

"Capek ya, saya ngomong sama kalian berdua. "

***

"Gimana, sudah cuap - cuap nya? " Tanya Pramudya.

"Dasar stress. "

"Terus? "

"Ya terus lah, ajukan gugatan. "

"Apa, perlu Abang laporkan. "

"Saya masih punya rasa kasihan, banyak mulut yang harus Bang Nugi suapi. "

Hahahahahaha

"Kalau bini muda nya, belum tentu sama kamu seperti kamu lakukan. "

"Beda nya, mau gimana - gimana, saya masih kuat cari duit.Terus, si Adela kerja apa sih? cari duit kalau dapat orderan. "

"Sudah, rejeki orang belum tentu. Kamu yang sudah pasti juga, siapa tahu seret. "

"Iya Bang. "

*****

"Nah, itu Hanin. " Ucap Pak Brata.

Hanin hanya tersenyum terpaksa, saat Zaenal duduk di depan Ayah nya. Pria berkacamata, namun dengan perawakan yang sama tinggi dengan Nugi, hanya berbeda warna kulit yang putih.

"Zaenal, kesini cari kamu. Tuh lihat, dia bawa kebutuhan ibu hamil. " Ucap Pak Brata.

"Hamil jalan berapa bulan? "

"Mau tiga. " Ucap Hanin malas.

"Jangan capek - capek, kasihan si dedek." Ucap Zaenal.

"Sekarang juga capek, mau tidur. Maaf ya. " Ucap Hanin langsung berdiri, tapi Pak Brata langsung menatap dengan tajam.

Hanin, langsung duduk kembali, dan Pak Brata tersenyum pada putri nya. Sedangkan Pramudya hanya menggelengkan kepala nya.

"Kalau begitu, Ayah tinggal."

"Oh iya Pak. "Ucap Zaenal.

Pramudya langsung menghampiri Ayah nya, dan menarik pelan untuk duduk di depan meja makan.

" Ayah paksa, Hanin menikah sama dia? "

"Kenapa? Ayah nggak salah pilih. "

"Iya yah, tapi apa Ayah tidak memberikan waktu untuk, menata hati nya. "

"Ayah tidak mau, Hanin salah pilih lagi. "

"Yah, belum tentu Hanin suka, belum tentu dia terbaik. Itu kata Ayah, terbaik. "

"Terus, apa perlu Ayah, carikan juga jodoh buat kamu. "

"Ayah jangan mulai, saya bisa cari sendiri." Ucap Pramudya langsung berdiri.

"Apa kamu, masih berharap kembali dengan mantan istri kamu, yang bertahan hanya 24 jam menikah. "Ucap Pak Brata.

"Ayah tidak mau, kedua anak Ayah gagal menikah semua. " Ucap Pak Brata kembali.

"Yah, saya masih trauma, apa Ayah tidak berfikir sama Kalau Hanin juga takut nya seperti saya. "

"Ayah hanya ingin yang terbaik. "

****

Hanin terus berpura-pura menguap, agar Zaenal pulang. Namun Zaenal terus berbicara tanpa henti. Mulai bercerita tentang, masa kecil nya hingga kini sudah dewasa.

"Kamu harus tahu, Saya itu paling suka melihat wanita itu rapih kalau di rumah, jangan pakai daster kucel, sobek rambut acak - acak an, haduh bikin ilfel saya. Apalagi, kalau tidur mendekur. "

"Lah, terus kamu , tidur mendekur tidak? "

"Kalau cowok kan pantes, kalau cewek nggak pantes. "

"Kan nggak tahu mendekur tidak nya, kamu itu aneh. "

****

"Ayah, kalau sampai Zaenal kesini lagi, saya kabur dari rumah. "

"Hanin, dia itu baik, sopan, ganteng. Kurang apa, Ayah kasih jodoh buat kamu. "

"Lagian, Ayah itu buru - buru amat. Saya saja belum cerai Yah, sudah ngatur masalah jodoh. " Ucap Hanin.

"Bang, tolong bantu dong Bang. " Ucap Hanin kembali.

"Abang bantu apa dek, kalau Abang ikut bantu yang ada, Abang itu malah di suruh nikah juga." Ucap Pramudya.

"Kalian itu, apa susah nya sih menurut apa kata Ayah. Pendamping hidup, yang kalian pilih itu semuanya salah, bukti nya kalian gagal dalam berumah tangga. " Ucap Pak Bagas kesal.

.

.

.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

Oalah sama" apes dalam percintaan to Kasihan adik kk gagal dlm berumah tangga...aku ngk suka dengan Zaenal Thor terlalu cerewet 😁

2023-01-15

3

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

adela sama nugi bener"manusia munafik

2023-01-14

1

fitri indrawati sutanto

fitri indrawati sutanto

Adela bisa cari duit kok Pur pura polos aja dan merayu lelaki org

2023-01-12

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 65 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!