Harus Jujur

Hanin keluar dari Hotel bersama Nugi, dirinya masih merasakan sakit, saat melakukan hubungan berulang, di hari yang sama. Terlihat Hanin tampak pucat, bahkan Hanin tak lepas memegang lengan Nugi, sambil berjalan ke arah parkiran.

"Kenapa sayang? " Tanya Nugi.

"Sakit banget Bang, buat jalan saja susah." Jawab Hanin.

"Gimana dong, naik motor nya gimana? "

"Saya naik taksi saja gimana, perih Bang." Bisik Hanin.

"Yaudah, nanti Abang, ikutin dari belakang." Ucap Nugi sambil membelai rambut Hanin.

Taksi pun datang, Hanin naik Taksi, dan Nugi mengikuti nya dari belakang. Di dalam taksi, Yogi menghubungi Hanin, dan dengan segera mengangkat nya.

"Hallo Bang. " Sapa Hanin.

"Dek, kamu dimana? Abang ada di rumah kamu. " Tanya Yogi dari seberang.

"Saya di taksi Bang, lagi jalan pulang. "

"Oh yaudah, Abang tunggu kamu. "

"Iya Bang. "

Hati Hanin, sangat bersalah pada Yogi, benar - benar sudah mengkhianati nya bahkan menyakiti nya.

"Maaf kan saya Bang, saya sudah menyakiti hati Abang. "

****

Yogi tersenyum saat melihat Hanin datang, Yogi langsung mencium kening Hanin, dan duduk bersama di teras depan rumah nya.

"Abang dari tadi ya? "

"Nggak juga, tadi telepon itu baru saja datang. Ada Ayah saja, ya biasa Ayah hanya jawab sepenting nya saja. "

"Oh, maaf Ya Bang. "

"Nggak apa - apa kok, ehm.. Yank, lusa ibu datang, nanti Abang sama ibu langsung melamar kamu, dan tanggal nya kita sekalian tentukan. "

Hanin hanya diam, dan merasakan sangat bingung, untuk mengatakan sebenarnya, bahkan mulut nya terasa terkunci.

Tak lama, Adzan isya berkumandang, Yogi pamit untuk menumpang shalat di rumah Hanin.

"Abang numpang shalat di sini. "

"Boleh Bang, nanti saya siapkan. "

"Hanin, kita shalat berjamaah sama - sama. "

Hanin terdiam, rasanya sakit, saat pria di depan nya meminta shalat berjamaah bersama. Bagaimana tidak sakit, pria yang tidak tahu apa - apa, akan segera di putus kan begitu saja.

"Dek, kamu bersihkan badan kamu. Abang tunggu kamu, kalau sudah suci baru Abang menyusul. "

"Saya mandi dulu Bang. "

*****

Setelah menunggu Hanin mandi wajib, mereka berdua shalat berjamaah bersama. Bahkan dalam setiap sujud, Hanin meneteskan air matanya. Hingga Shalat selesai, Hanin melihat Yogi sedang memanjakan doa.

Yogi tersenyum sambil menatap Hanin, terlihat kedua mata Hanin yang sembab, Hanin hanya bisa diam tidak berani bersuara.

"Abang ingin, kalau kita sama - sama sedang di rumah, kita bisa shalat berjamaah seperti ini. Sama anak - anak kita, Abang ingin kita bersama tidak hanya di dunia, tapi di surga nanti. Abang ingin, kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. Abang sudah mantap memilih kamu. "

Hiks.. hiks.. hiks..

Hanin tiba - tiba menangis, di dalam ruang tempat shalat keluarga nya. Yogi langsung mengusap air matanya.

"Kamu kenapa? " Tanya Yogi.

Hiks.. hiks.. hiks...

"Maaf kan saya Bang, hiks.. hiks.. hiks... "

"Maaf, maaf untuk apa? " Tanya Yogi semakin bingung.

Hiks.. hiks.. hiks..

"Bang, saya nggak pantas untuk Abang, saya itu bukan orang suci, saya itu kotor Bang. "

"Kata siapa kamu kotor, Abang nggak pernah pandang seperti itu. "

"Abang mencintai saya dengan tulus, tapi saya Bang, saya tidak tulus seperti Abang. "

"Abang mengerti, mungkin bagi kamu, biasa saja mencintai Abang. Tapi Bagi Abang, kamu sangat luar biasa. Kamu tetap suci di mata Abang, walau kamu itu kotor dan penuh dosa. Abang juga kotor, Abang bukan lah pria suci."

"Bang."

"Abang sangat mencintai kamu."

*****

Hanin menatap photo Yogi, hati nya begitu sakit dan sangat bersalah. Bahwa dirinya sudah mengkhianati cinta suci dan tulus dari Yogi.

Hiks.. hiks.. hiks...

"Maaf kan saya Bang, hiks.. hiks.. Maaf kan saya. "

Hanin memeluk erat photo Yogi, hingga dirinya tertidur pulas,sampai pagi.

*****

"Jadi kamu belum jujur? "

"Belum Bang. "

"kamu itu bagaimana, Abang minta kamu putus kan Yogi, Abang ingin kita menikah segera. Jangan sampai kamu hamil baru menikah. "

"Bang, saya perlu waktu Bang. Untuk jelaskan semua nya. Jadi saya minta Abang sabar. "

"Sabar, sampai kapan Hanin. Abang juga bertanggung jawab, atas perbuatan kita kemarin. Sampai tunggu kapan, sampai Abang terus zina sama kamu. "

"Bang, saya nggak tega mau bilang sama dia. Tolong Bang, kasih saya waktu. "

"Abang akan bilang sama Yogi, kalau kita sudah pacaran 3 tahun, kita selingkuh. "

"Jangan Bang, tolong jangan kasih tahu Bang Yogi, saya mohon jangan sekarang. Saya belum siap. "

"Abang tunggu, tapi bila kamu belum juga jujur, Abang akan bicara sendiri sama Yogi. "

"Tolong Bang, kasih saya waktu. "

****

Hanin masih mengerjakan pekerjaan kantor nya, hingga pukul 8 malam, telepon dari Yogi terus berdering hingga ada 20 kali panggilan tak terjawab.

Hanin tahu, namun mengabaikan nya, dan Hanin tidak tahu kalau Yogi ada di depan kantor nya, bahkan security pun mengatakan Hanin masih berada di dalam.

"Pak, kalau mau Bapak boleh masuk ke ruangan Ibu Hanin. Barangkali lama, menunggu di luar. " Ucap Security.

"Nggak apa - apa Pak, saya di sini saja."

Hingga tepat pukul 10 malam, Hanin baru keluar dari dalam kantor nya, terlihat sangat lelah di wajah nya.

"Capek ya. " Yogi langsung membelai rambut Hanin.

"Saya kira Abang nggak di sini. "

"Abang chat kamu, Abang telepon kamu. Tapi kamu malah, nggak respon. "

"Bang, sebaiknya Abang jangan jemput Hanin lagi, Abang jangan capek - capek, untuk melakukan hal seperti ini. "

"Bukan nya, dari dulu Abang suka jemput kamu, kalau sedang bebas tugas atau malam sedang tidak piket. "

"Bang." Ucapan Hanin terhenti, dan langsung berjalan ke arah motor milik Yogi.

"Antar saya pulang Bang. "

"Iya, pakai jaket Abang ya, dingin. "

Hati Hanin begitu sangat sakit, rasa bersalah nya semakin besar, dan saat memakai kan jaket ke tubuh nya, terlihat sangat jelas perhatian dan cinta yang tulus nya.

"Bang, bagaimana caranya saya memutuskan kamu, sedangkan kamu begitu sangat tulus mencintai saya. "

*****

"Makasih Bang, sudah antar sampai depan rumah. "

"Sama - sama sayang. "

"Kalau begitu, saya masuk Bang. Hati - hati di jalan nya. "

"Semoga mimpi indah. " Yogi mengecup kening Hanin, dan Hanin pun langsung masuk kedalam rumah nya, Yogi lalu melanjutkan perjalanan nya.

Di dalam kamar, Hanin melihat ponsel nya, banyak panggilan tidak terjawab dari Nugi. Hanin pun mencoba menghubungi kembali.

"Bang, maaf tadi saya sedang di jalan. "

"Kenapa kamu tidak ijin sama Abang, kalau kamu itu sekarang lembur. " Ucap Nugi dari seberang.

"Maaf Bang, tadi saya sibuk banget. Sampai lupa berkabar. "

"Pulang sama siapa tadi? "

"Saya pulang di antar sama Bang Yogi. " Ucap Hanin.

.

.

.

Terpopuler

Comments

cocoms

cocoms

haduh kesel sm hanin murahan amat

2023-10-10

1

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

nyesek thooorrr jadi yogi

2023-01-14

1

sudah mampir amanah Thor 🙏🙏🙏

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 65 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!