"Kamu kesini kenapa nggak kasih tahu? " Tanya Yogi saat tahu Astri datang dan meminta ketemuan di sebuah hotel.
"Kangen saja sama Abang Yogi. " Jawab Astri sambil tersenyum.
"Kamu mau berapa lama disini? " Tanya Kembali Yogi.
"Ada tanggal merah 2 hari, dan pas nggak ada jadwal praktek. Makan nya, saya ingin ketemu sama Abang. Saya kangen sama Abang, kalau Abang gimana? "
Yogi tersenyum, sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Sedangkan Astri, terus menatap Yogi hingga salah tingkah.
"Iya kangen. " Ucap Yogi sambil tersenyum.
"Bang, boleh minta sesuatu nggak? "
"Minta apa? "
"Katakan sekali saja, kalau Abang itu cinta sama Astri. "
Yogi terdiam, dan menundukkan kepala nya, sedangkan Astri menanti jawaban.
"Bang, Abang nggak cinta ya? "
"Bukan nya Abang nggak cinta, kita aja baru kenal belum lama. Dari awal kan sudah bilang, kita jalani saja. "
"Tapi kalau gantung sih percuma. "
"Maaf ya, bukan nya Abang nggak suka sama kamu. Kasih waktu untuk Abang, karena menata hati itu tidak lah mudah. "
"Saya paham Bang, jujur Bang. Saya itu sayang banget sama Abang, saya cinta sama Abang. Kenapa saya jauh - jauh kemari, hanya ingin ketemu sama Abang. "
"Sekarang, Abang datang kan. "
"Iya, saya ingin liburan dua hari sama Abang."
"Besok hanya bisa sehari, karena Abang ada piket lusa nya. Jadi maaf ya, nggak bisa full."
"Nggak apa - apa Bang, saya sambil belajar gimana nanti setelah jadi istri Abang, waktu yang jarang untuk bersama, dari sini saya akan mulai. Hati ingin berdua, tapi terbentur tugas negara. "
"Kamu sudah makan? "
"Lapar."
*****
"Terima kasih, untuk jamuan makan malam nya. " Ucap Hanin pada klien nya.
"Sama - sama bu Hanin, saya salut sama Ibu. Hamil muda, masih saja Aktif bekerja."
"Tanggung jawab Pak, karena harus di jalankan. Ini amanah, kalau tidak di jalan kan, berasa punya hutang. "
"Hahahahah iya betul bu betul. "
"Kalau begitu saya permisi. " Ucap Hanin meninggalkan klien nya.
Saat berjalan, Hanin melihat Yogi tengah makan malam bersama kekasih nya. Hanin terus berjalan, dan melewati meja Yogi. Astri melihat Hanin, dan hanya menganggukkan kepala nya. Yogi tidak tahu, karena Yogi memunggungi nya.
Hujan di luar semakin deras, Hanin terpaksa berdiri di depan teras Hotel, beberapa orang berdiri menunggu hujan reda.
Hanin melirik seorang pria yang berdiri di samping nya, tahu Yogi yang berdiri Hanin langsung bergeser. Yogi tak tahu di sebelah nya Hanin, hingga hujan reda Hanin langsung bergegas naik dalam taksi.
Yogi baru sadar, bahkan yang masuk kedalam taksi itu Hanin, dan Yogi pun menaiki taksi berikut nya.
Hujan rintik - rintik mengguyur kota, saat sedang menikmati pemandangan dari luar jendela Yogi melihat, taksi yang di tumpangi Hanin berhenti dan Yogi meminta supir taksi, untuk menghentikan mobil nya.
"Stop Pak. " Ucap Yogi.
"Tunggu ya Pak, saya turun sebentar. " Ucap Yogi.
"Pak, mobil nya kenapa? " Tanya Yogi.
"Mogok Mas, seperti nya harus di derek. " Jawab Sopir.
Yogi langsung mengetuk jendela pintu mobil, dan Hanin langsung menurunkan nya.
"Ada apa Bang? " Tanya Hanin.
"Kamu turun, naik taksi sama Abang. Mobil nya mogok, ini sudah malam. " Jawab Yogi.
"Saya hubungi Bang Pram saja atau Ayah. " Ucap Hanin langsung mengambil ponsel dari tas nya.
"Abang kamu piket, Ayah kasihan malam begini, mata Ayah kamu kan katarak. " Ucap Yogi.
"Abang antar." Ucap Yogi.
"Saya hubungi Bang Nugi saja. " Ucap Hanin langsung menghubungi nomer telepon Nugi.
"Bang."
"Mba, ada apa? " Tanya Astri yang mengangkat panggilan telepon nya.
"Abang mana? " Tanya Hanin.
"Abang tidur? "
"Hah.. tidur, jam segini? "
"Heh... anu Mba, tadi kita itu habis. "
"Ya sudah. " Hanin langsung mematikan panggilan nya.
"Kenapa bisa? "
"Ya sudah. " Ucap Hanin dengan sangat terpaksa.
***
Hanin dan Yogi diam, taksi melaju kencang karena hujan yang begitu sangat deras. Taksi berhenti saat satu kilo lagi, rumah Hanin sampai. Karena ada pohon tumbang besar, yang menutupi jalan.
"Seperti nya, kita terjebak macet. Mobil nya tidak bisa putar balik. " Ucap Sopir taksi.
"Ya udah Pak, saya jalan saja.Dekat kok, satu kilometer lagi. "
"Jangan, hujan nya deras. Kamu sedang hamil, takut licin. "
"Dari pada disini diam, berjam - jam. "
"Jangan, bahaya. "
"Dekat kok Bang. "
"Abang antar kamu, kalau kamu memaksa."
Yogi mempayungi Hanin dengan jaket nya, Yogi rela basah kuyup melindungi Hanin. Kedua nya sama - sama basah, hingga sampai di teras depan rumah Hanin.
"Makasih Bang. "
"Sama - sama, kalah gitu Abang pamit. "
"Masuk dulu Bang, pakaian Abang basah. Saya ambil punya Bang Pram, dia kan sana postur tubuh nya mirip sama Abang. "
"Abang di luar saja ya. "
"Tunggu ya Bang. "
Hanin pun masuk, Pak Brata keluar dan sedikit melongok ke luar, ternyata Yogi tengah duduk di teras depan rumah nya.
"Kamu balik lagi sama Yogi? "
"Nggak Yah, tadi ketemu di jalan. "
"Jangan berharap Ayah merestui kamu kembali sama dia, Kamu akan menikah dengan pilihan Ayah. "
"Cerai saja belum Yah. " Ucap Hanin masuk kedalam kamar Pram, dan kembali lagi membawa kaos lengan pendek.
"Pilihan Ayah itu tidak akan salah, dia juga sudah tahu masalah kamu. "
"Tahu, kalau Ayah yang cerita. Dia tidak akan tahu, kalau Ayah tidak cerita. "
Yogi mendengar pembicaraan anak dan Ayah, namun Yogi pura - pura tidak mendengar nya.
"Bang ini kaos nya, nanti bilang saja sama Abang. "
"Makasih Dek. " Ucap Yogi langsung melepas kaos nya, hingga memperlihatkan perut six pact nya, Hanin langsung memalingkan wajah nya.
"Kalau begitu Abang pulang ya, nggak enak sudah malam. "
"Makasih Bang, dan kalau nikah nanti jangan lupa undang Hanin. " Ucap Hanin, dan di senyumin oleh Yogi.
"Assalamu'alaikum."
"Walaikumsalam."
Hanin merasakan getaran di saku celana nya, dan terlihat Nugi menghubungi nya.
"Ya Bang. "
"Kata Astri kamu tadi telepon? "
"Telat, saya sudah di rumah. "
"Ada apa sih? "
"Tadi nya minta suruh jemput. Tapi ada Bang Yogi yang antar ke rumah. "
"Kamu minta tolong sama Yogi? status kita masih suami istri loh, bisa kan minta tolong sama Pram. "
"Sudah ngomel nya, kamu aja punya istri hamilin anak orang. " Ucap Hanin langsung menutup panggilan telepon nya.
"Ngomong, nggak mikir pakai otak, dasar punya otak di taruh di dengkul. " Omel Hanin langsung masuk kedalam kamar nya.
****
"Kamu antar Hanin? " Tanya Nugi.
"Iya, kenapa? dia di jalan loh taksi nya mogok, terus hujan. Kamu di hubungi kata istri kamu, saya dengar kamu tidur setelah adu kekuatan di kasur. Kamu tega, wanita hamil di jalan sendiri tengah malam. "
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Yogi punya pasangan sendiri dan Hanin bakalan dpt pasangan sendiri...jalani aja
2023-01-15
0
Ryanti Yanti
beerhrp yogi dan hanin balikan lagi biar si nugi nyesel
2023-01-14
1
Lilik Utami
saya berharap hanin sama yogi bisa balik jika masih jodoh meski pun hanin janda anak satu
2023-01-11
1