"Enak nggak? " Tanya Nugi sambil menyuapi ayam rica - rica buatan nya.
"Enak Bang, pintar masak juga. " Jawab Hanin.
"Lama hidup sendiri, harus serba bisa. " Ucap Nugi sambil meletakkan piring berisi Ayam Rica - rica di atas piring nya.
"Ayah mana? " Tanya Nugi.
"Ayah paling sedang di kolam ikan belakang, kenapa tanya? "
"Ya nggak, kita kan bisa makan bareng. "
"Ajak gih sana. "
"Ayank aja dong. "
"Katanya mau jadi calon mantu, sana ajak."
"Yogi, pernah begini nggak? "
"Dia mah main doang, paling salaman, jarang ngobrol sama Ayah. "
"Ok, Abang PDKT calon Ayah mertua. "
Nugi pun berjalan mendekati ke arah Pak Brata, yang sedang memberikan makan ikan koi nya.
"Pak." Sapa Nugi, dan Pak Brata menoleh hanya tersenyum terpaksa.
"Saya tadi masak Ayam Rica - Rica, kita makan sama - sama. " Ajak Nugi.
"Kamu makan saja, sama Hanin. Saya masih kenyang. " Ucap Pak Brata.
"Saya buat banyak Pak, sengaja ingin masakin buat Bapak. "
"Kamu mau menyogok saya, agar kamu menang dalam perebutan hati putri saya? kamu salah sasaran kalau harus meminta saya, berpihak sama kamu. "
"Bukan begitu Pak, saya sengaja kok. Sengaja masak buat Bapak. "
"Ayah, Bang Nugi masak buat Ayah, masa Ayah tolak. " Ucap Hanin yang datang mendekati mereka berdua.
"Baiklah kalau begitu, Ayah akan turuti apa kata anak ayah. " Ucap Pak Brata mendahului mereka. Sedangkan Nugi tersenyum, dan langsung menggandeng tangan Hanin.
***
"Gimana Ayah? enak nggak? " Tanya Hanin.
"Enak, enak banget. " Jawab Pak Brata.
"Kamu kenapa tidak buka warteg saja? " Ucap Pak Brata
"Orang tua saya, memiliki usaha rumah makan. Alhamdulillah sudah punya 3 cabang rumah makan."
"Hebat ya, pantas anak nya pintar masak. "
"Kalau saya nikah sama Bang Nugi, gemuk Yah karena di kasih makan yang enak - enak."
"Pak, boleh saya minta ijin sama Bapak? "
"Mau minta ijin apa? "
"Saya ingin melamar putri bapak. "
Pak Brata diam dan terus fokus pada makanan nya.
"Bang, mungkin nanti lagi saja. Lagian, mbak ada Bang Pram juga. Abang kan harus ijin sama dia juga. "
"Oh iya ya. "
"Kamu serius sama anak saya? " Tanya Pak. Brata tiba - tiba.
"Serius Pak, sangat serius. " Jawab Nugi.
"Kalau serius, bawa orang tua kamu kesini. "
*****
"Lihat, Ayah kamu tantang Abang bawa orang tua Abang. Sedangkan Yogi, dia minta kamu kesana menemui ibu nya. "
"Saya hanya berprinsip siapa yang lebih serius, dan lebih dulu. Tapi disini saya, tidak ingin langsung menikah, karena saya ingin melihat keseriusan kalian berdua. "
"Apa masih kurang yakin? kalau saya ini serius. Kalau Yogi serius, bawa ibu nya kesini. Jangan hanya ucapan saja. "
"Kapan Abang akan ajak orang tua Abang kesini? "
*****
"Bang, kalau Abang serius. Bawa Ibu Abang kesini. "
"Benar Dek? kamu mau ketemu sama ibu? walau Ibu yang datang kesini. "
"Iya, saya ingin Abang sama Ibu datang kesini, kalau Abang memang serius sama saya. " Ucap Hanin.
"Abang akan bawa Ibu segera, makasih dek dengan begini kamu sudah kasih jawaban sama Abang. "
"Iya Bang, saya hanya ingin bukti kalau Abang itu serius. "
"Iya, Abang sangat serius. "
Sedangkan di kantor, setelah acara makan siang bersama Yogi, Hanin tidak konsentrasi dalam bekerja. Hingga Caca menghampiri nya.
"Kenapa galau? " Tanya Caca.
"Kok saya bisa ngajak Mas Yogi suruh bawa orang tua nya ya, terus Bang Nugi di tantang Ayah suruh bawa orang tua nya. Nah, gimana ini, malah saya setuju mereka bawa orang tua nya untuk melamar saya. " Jawab Hanin.
"Makan nya, jadi perempuan itu, jangan Poliandri dong, satu saja ribet ini dua. Nah sudah begini, mau gimana lagi hayo? "
"Ah.. pusing, apalagi Bang Yogi belum tahu saya selingkuh. "
"Kalau tahu bagaimana? "
"Pasti dia kecewa lah. "
"Kamu pasti merasakan perbedaan, pasti ada yang sangat terlalu nyaman nya. Sama siapa? jujur sama saya. "
"Bang Nugi orang nya asik, dia itu nggak kaku,ceria banget, saya nyaman sama dia, karena selalu tertawa dan bisa bawa saya bahagia. Bang Yogi, umur sama dengan Bang Nugi, hanya dia mungkin lebih dewasa, dia selalu menuruti apa kata saya. "
*****
"Iya Bu, nanti saya jemput di terminal. " Ucap Yogi melalui panggilan telepon nya.
Pramudya dan Nugi, mendengar semua percakapan Yogi dengan ibu nya. Nugi hanya diam dengan mengepalkan kedua tangan nya. Pramudya hanya bisa melihat reaksi kedua sahabat nya, yang sama - sama calon adik ipar.
"Ibu kamu akan datang kesini? " Tanya Nugi.
"Iya, kemarin Hanin minta orang tua saya, datang kesini. " Jawab Yogi.
"Jadi kalian mau nikah? "
"Iya, saya itu udah ada niat ingin menikahi nya. Kalian kan tahu, saya pacaran sama Hanin itu sudah 3 tahun, kita sama - sama dewasa, masa kita akan begini terus. "
"Ibu kamu kapan datang nya? " Tanya Pramudya.
"Minggu depan dia akan datang. " Jawab Yogi.
*****
"Dek, kamu ini gimana sih? Dua pria mau melamar kamu semua. Kamu pilih salah satu nya, jangan kamu terima semua. Apa kamu ada niat Poliandri? " Tegur Pramudya.
"Bang, saya terus terang. Bingung Bang, sama - sama mencintai mereka. "
"Ok buat Nugi, bagaimana dengan Yogi? Dia nggak tanu kamu selingkuh selama 3 tahun juga sama Nugi. Kamu nggak kasihan sama Yogi? Abang lihat, setiap dia gajian, dia bagi tiga. Satu buat ibu, satu buat dia terakhir dia tabung buat lamar kamu. "
"Terus, yang abang tahu, tentang Bang Nugi apa? " Dia memang anak dari seorang pengusaha, orang tua nya memiliki usaha rumah makan. Sedangkan Yogi anak yatim sejak masih bayi, ibu nya pembuat batik tulis."
****
"Malam dek. " Sapa Yogi.
"Malam Bang, kok tumben kesini nggak kasih kabar dulu. " Ucap Hanin.
"Maaf Dek, Abang kesini juga nggak di rencanakan. Nih Abang bawa martabak buat adek. "
"Makasih Bang, repotin. "
"Nggak kok, ehm... oh iya. Nanti Ibu kesini kita langsung tentukan tanggal nya ya, tanggal pernikahan kita. "
"Iya Bang. "
Nugi pun datang, dan turun dari motor nya dengan wajahnya yang tampak terlihat aura cemburu mendekati kedua nya.
"Bang Nugi. " Ucap Hanin dengan jantung yang berdetak sangat kencang.
"Kamu cari Pram? " Tanya Yogi.
"Iya, saya cari Pram." Jawab Nugi langsung duduk dengan menatap ke arah Hanin.
"Abang, sedang keluar mengantar Ayah." Ucap Hanin.
"Oh, yaudah kalau begitu saya pamit. "
"Kok pamit, duduk lah. Baru datang pamit."
"Nggak enak, takut ganggu. "
"Nggak, akan kita juga ngobrol biasa, ya nggak Yank? "
"Iya." Ucap Hanin dengan menatap ke arah Nugi, yang juga menatap nya. Namun Yogi tidak menyadari nya, kalau kekasih nya sering melirik ke arah Nugi.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
EVI SILVIANI
masih deg² ,,,
2023-02-01
1
Ryanti Yanti
deg deg serrrr baca nya,,,karya kak puspa yg ini bener"laen
2023-01-14
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
baru kali ini ada cewek bermain hati dan ujung" nya bingung sendiri hhhh
2023-01-03
2