Zahra pun akhirnya sampai di depan gerbang untung saja Ia tidak telat, ya walau pun harus membereskan rambutnya yang seperti singa tadi Ia bersyukur sampai lebih cepat.
"Gua langsung cabut ya udah hampir telat nih," ucap Marsya.
Sejak tadi Marsya memang sudah tergesa gesa namun Ia kasihan dengan sepupu nya yang harus naik kendaraan umum, apalagi menunggu bis pasti lama.
"Iya kak hati hati," jawab nya Zahra sangat berterimakasih sekali karna Marsya sudah mau mengantarkan nya sampai ke sana.
Setelah melihat Marsya menghilang bersama kendaraan yang lain Ia pun berjalan masuk gerbang namu baru beberapa langkah tiba tiba saja seseorang menarik tangan nya.
"Ra tunggu," ucap nya sedikit berteriak karna di sana sangat ramai dan sontak saja membuat Zahra kaget dan langsung melepaskan pegangan itu.
Zahra menoleh Ia bisa melihat sang mantan yang menggengam tangan nya, sungguh Ia sangat kesal ngapain sih Marvin kesana pagi pagi bikin mood nya buruk saja.
"Apaan sih Vin?" tanya Zahra sedikit ketus.
"Gua jemput lu ke ruko eh lu nya malah udah pergi, kenapa gak tungguin gua?" tanya Marvin membuat Zahra tersenyum sinis.
Zahra memang sudah ilfil dengan pemuda itu dengan tingkah nya yang sok baik di depan padahal kelakuan nya bikin kesel, Marvin tidak tahu saja kalo malam itu Zahra melihat Marvin bersama wanita.
"Ngapain juga harus jemput gua kita udah gak ada hubungan apa apa lagi atau lu masih penasaran sama gua hmm? apa lu takut kalah taruhan dari teman teman lu sehingga terus ngejar gua?" ucap Zahra membuat Marvin kaget dan melebarkan matanyaIa tidak mengangka Zahra akan mengetahui nya secepat itu dan dari mana Zahra tahu kalo Ia menjadikan nya sebuah taruhan.
"Itu emmm..," ucap nya bingung harus berkata apa.
"Udahlah gak usah kaget gitu gua udah tahu semua nya dan lu jangan pernah ganggu gua lagi, gua gak suka sama kelakuan lu," ucap nya menunjuk dada Marvin dan pergi begitu saja.
"Zahra hey gua bisa jelasin plis honey jangan kek gini," ucap nya namun Zahra pergi begitu saja tanpa menoleh sedikit pun.
Marvin nampak kesal dan mengguyar rambut nya kenapa gadis itu bisa tahu semua, apa mungkin ada yang memberi tahu nya tapi siapa?
Marvin menancap gas meninggalkan sekolah Zahra, sedangkan Arya dan yang lain nya bingung melihat Marvin di sana.
"Lu liat gak tadi siapa?" tanya Arya kepada Bima pun menganggukan kepalanya.
"Ngapain ya dia kesini, apa jangan jangan dia mau cari gara gara lagi sama kita," ucap Arya asal karna Ia tidak tahu kalo Zahra lah yang di temui Marvin pagi ini.
"Ini gak bisa di biarin, ayo kita kasih tahu Sky," ucap Bima dan Arya pun mengangguk setuju mereka segera memarkirkan motor nya di tempat biasa dan segera mencari Sky karna mereka sudah melihat motor Sky terparkir di sana.
Sedangkan Sky memang sengaja datang lebih awal Ia ingin melihat keadaan Zahra, entah mengapa Ia kepikiran terus dengan gadis itu setelah tahu Zahra suka balapan.
Saat melihat Zahra melintas Ia segera menarik tangan Zahra dan membawa nya kegudang, untung saja Zahra mengenali pria yang menariknya itu kalo tidak pasti tangan pria itu sudah dia patahkan.
"Ada apa sih Kak bikin gua jantungan tahu gak, kalo ada yang lihat gimana?" tanya Zahra sedikit kesal.
Sedangkan Sky nampak menggaruk kepala nya yang tidak gatal Ia bingung harus berkata apa.
"Gua emm gimana keadaan lu emm..maksud gua luka lu," ucap nya.
"Oh ini?" tunjuk nya pada tangan kiri nya yang tertutup jaket.
"Iya, apa masih sakit?" tanya Sky entah mengapa Sky sangat khawatir sekali melihat kemarin Zahra meringis saat di periksa.
"Gua gak papa kok,lagian luka nya udah mulai kering.Gua masuk ya udah hampir telat nih bentar lagi bel masuk bunyi," ucap Zahra melirik jam tangan nya.
"Eh bentar Ra, gua bawa sesuatu buat lu," ucap nya memberikan sebuah paperbag di tangan nya membuat Zahra mengerutkan kening nya bingung.
'Hah apa gua mimpi? Kak Sky ngasih gua sesuatu, biasanya kan dia gak pernah mau berbagi dengan siapapun,' batinnya.
Karna Zahra sering mendengar bagaimana sikap Sky selama ini cowok yang arogant dan keras kepala itu ternyata perhatian padanya.
"Iya makasih banyak ya," ucap nya tersenyum lalu meninggalkan Sky sendiri di sana.
Setelah kepergian Zahra Ia pun bersorak gembira, entah mengapa Ia merasa sangat senang sekali bisa melihat wajah manis itu.
"Aghh sial kenapa jantung gua kaya abis maraton gini sih? tenang Sky lu deketin dia karna dia pacar nya Marvin dan ini waktu nya lu balas dendam pada Marvin dengan Zahra sebagai tumbal nya," guman Sky sambil menatap kaca.
Tatapan nya kosong, Ia mengingat bagaimana sepupu nya gantung diri di kamar setelah cinta nya di tolak oleh Marvin dan sejak saat itu lah Sky berjanji akan balas dendam pada cowok itu.
"Ra lu dari mana aja sih? untung pak Samsul belum masuk," ucap Ciya panik karna tidak biasa nya Zahra akan telat masuk apalagi hari ini ada ulangan.
"Gua kesiangan mana motor gua masih di sekolah, untung gua nebeng Kak Marsya," jawab nya Ia tidak menceritakan pertemuan nya dengan Sky tadi karna takut Ciya histeris mendengar nya.
Ciya dan Mika selalu saja kepo dengan nya dan juga Sky, padahal Zahra dekat dengan cowok itu karna sebuah hutang.
Zahra masih belum membayar hutang nya karna semalam sebagian uang nya di pakai untuk pengobatan ibu nya.
Di sisi lain Sky juga baru saja masuk ke dalam kelas Ia langsung di serbu beberapa pertanyaan oleh sahabat nya yaitu Bima dan Arga sedangkan Elang sibuk dengan games di ponsel nya.
"Dari mana sih bos? bukannya udah datang dari tadi yah?" tanya Bima sedangkan Sky sendiri bingung mencari alasan.
"Gua emm itu tadi gua sakit perut makanya gua telat masuk kelas," ucap Sky berharap mereka tidak curiga.
"Owhhh, o-ya liburan semester ini kita kemana nih?" tanya Arya karna biasanya mereka akan liburan bersama ke suatu tempat.
"Gua gak tahu," jawab Sky mengangkat kedua bahu nya, entah mengapa Ia tidak bersemangat liburan kali ini.
"Ya elah bos tumben biasanya lu orang yang paling semangat," ucap Bima menyenggol bahu Arya yang ada di sebelah nya.
"Gua ikut ajalah terserah mau kemana iya gak Lang?" ucap Sky menepuk bahu Elang yang ada di samping nya dan Elang pun mengangguk saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments