Bikin gara gara dengan Sky

Zahra masuk ke dalam kelas untung saja guru nya belum masuk dia langsung duduk di samping Ciya

Sedangkan Ciya nampak melebarkan matanya melihat tangan Zahra karna seingat nya kemarin Zahra masih baik-baik saja.

"Loh Ra loe kenapa?" tanya Ciya melihat tangan Zahra yang terbalut perban.

Zahra menepuk kening nya karna terlalu sibuk menghindari Sky dia sampai lupa memakai kembali jaket nya.

"Oh ini gak papa kok, cuma luka kecil kemarin gue jatuh dari motor," bohong nya sambil mengeluarkan buku paket yang ada di dalam tas nya.

"Sakit banget kaya nya, kenapa loe gak izin aja sih hari ini," ucap nya melihat Zahra sedikit meringis saat buku itu tak sengaja mengenai tangan nya yang di perban.

"Udah gue gak papa kok, lagian cuma luka kecil doang nanti juga sembuh sendiri" bohong nya padahal rasa nya nyut-nyutan.

Zahra lupa memakai sweter harus nya dia menutupi nya dengan sweter agar tidak membuat orang lain khawatir.

Ciya nampak diam ingin rasanya dia mengajak Zahra ke Uks namun bu Nita sudah masuk dan memulai pelajaran.

Ulangan pun di mulai untung saja Zahra sudah mempelajari materi itu sehingga dia dengan mudah menjawab soal soal itu.

Sedangkan Sky nampak kebingungan mengisi soal yang pak guru berikan karna dia kemarin tidak masuk saat pak guru menjelaskan tentang meteri itu, karna dia ketiduran di gudang.

"Sial kenapa gua sampai lupa kalo materi yang kemarin yang menjadi bahan ulangan kali ini," batinnya.

Ingin rasanya dia bertanya pada Elang namun urung karna Pak guru terus saja memperhatikan nya.

Sky pun berusaha tenang namun tangan nya terus menyenggol Elang seolah memberi kode.

Elang yang sangat tahu kode itu pun segera memberikan contekan padanya saat pak guru lengah.

.

Di tempat lain Marsya nampak panik dia terus saja menggelengkan kepala melihat Zahra sudah tidak ada di sana hanya ada infusan saja yang sudah kosong di sana.

Seperti nya gadis itu maksa berangkat ke sekolah, sungguh keras kepala sekali anak itu tangan sakit juga gak m istirahat pikir nya.

"Harus nya gak usah masuk dulu dasar anak nakal, kalo kenapa napa gimana gua kan pasti nanti yang kena," ujar Marsya mengambil tas kecil yang tergeletak di atas sofa menyimpan nya ke kamar Zahra.

Marsya pun segara bersiap karna hari ini ada kelas pagi, sedangkan untuk semua pesanan sudah di bungkus oleh Zahra semalam dan tidak ada lagi pesanan pagi ini.

"Sebaiknya gua ke sekolah nya dia saat istirahat nanti, gua harus mastiin kalo anak itu baik baik saja," gumannya.

Marsya tidak ingin Zahra kenapa napa, dia akan meminta Zahra pulang kalo melihat kondisi nya masih seperti kemarin.

Beberapa jam berlalu Zahra pun bisa bernafas lega karna sudah menyelesai kan soal-soal dengan baik, kini mereka sudah di kantin untuk mencari makan.

"Ra loe kenapa kok pucat banget?" tanya Mika,karna Zahra memakai sweter jadi Mika tidak melihat luka di tangan nya.

Mika baru saja bertemu dengan sahabat nya itu karna tadi pagi tak sempat bertemu.

"Cerita nya panjang nanti malam gue ceritain," jawab nya sedangkan Ciya sedang memesan makanan untuk mereka.

Mika pun ingin bertanya lagi namun merasa tidak enak, karna sepertinya Zahra tidak mood bercerita sekarang.

"Mika loe di sini juga?" tanya Ciya setelah meletakan minuman di depan Zahra dan Mika pun menganggukan kepala nya.

"Iya gue baru keluar kelas, loe udah pesan?" tanya Mika sedangkan Zahra nampak serius membaca chat di ponsel nya yang ternyata dari Marvin mau apa lagi dia pikirnya.

"Gue udah pesan bakso nanti di anterin ke sini, sorry gue gak pesenin loe soal nya gue gak tahu kalo loe udah nyampe sini," ujar nya merasa tidak enak.

"Gak papa gue bisa pesan sendiri," jawab nya sambil tersenyum

"Serius amat Ra," ucap Mika sedangakan Zahra hanya tersenyum dan langsung memasukan ponsel nya kedalam saku baju nya.

Mika pun berdiri dari duduk nya bermaksud ingin memesan makanan, namun dia urungkan saat melihat Sky dan kawan-kawan masuk ke kantin.

"Ra gimana urusan loe sama dia udah selesai?" bisik nya membuat Zahra mendongkan kepala nya menatap ke arah mereka.

Zahra pun menggelengkan kepala nya, jujur saja dia bingung harus bagai mana, karna uang nya masih belum cukup untuk. mengganti ponsel Sky.

Walau pun Ciya manawarkan pinjaman. pada nya namun Zahra tidak menerimanya dia akan berusaha mencari sendiri.

"Kenapa?" tanya Mika heran.

Mika tahu pasti Zahra kebingungan mencari uang yang lumayan besar itu apalagi dengan waktu yang singkat.

"Duit gue ketinggalan di rumah, mungkin nanti siang gue ganti nya harus pulanh dulu soalnya," jawab nya dan Mika pun mengangguk.

"Bahas apaan sih?" tanya Ciya heran melihat kedua teman nya saling berbisik.

"Bahas soal kemarin," jawabnya.

"Pake duit gue dulu aja gimana gua bisa kirim ke rekening lu sekarang juga," ucap Ciya namun Zahra tetap menggelengkan kepalanya.

Makanan pun datang Zahra yang sudah lapar pun langsung menyantap makanan nya dengan lahap.

Saat sedang asyik makan tiba-tiba Sky dan yang lain nya menghampiri mereka.

Mika dan Ciya pun memberi kode dengan menyenggol tangan Zahra yang sedang asyik makan.

"Ehmmm," ucap Sky berdehem membuat Zahra berhenti makan.

"Apaan sih kalian, tempat kosong banyak ya kenapa pake ganggu kita segala," ucap Mika.

"Gua gak ada urusan sama lu dan sebaiknya kalian pergi dari sini," ucap Sky membuat Ciya dan Mika kesal.

"Dia teman kita urusan dia urusan kita juga," ucap Mika namun Sky tetap lah Sky tidak mau mendengar perkataan orang lain.

Zahra yang tidak mau sahabat sahabat nya terbawa dalam masalah nya pun menyuruh mereka pergi.

"Gua gak papa kok kalian tenang aja," ucap nya membuat mereka mengalah.

Mereka pun sedikit menjauh dari Sky dan. Zahra membiarkan mereka berbicara berdua.

"Ada apa?" tanya Zahra meletakan minum nya yang tinggal setengah.

"Loe masih punya utang sama gue mana janji loe," ucap Sky sedangkan yang lain nampak menyimak mereka dari jauh.

"Oke ikut gue," ujar nya menarik tangan Sky meninggalkan mereka semua Zahra tidak ingin mereka semua tahu.

Sedangkan Ciya melebarkan mata nya melihat Sky yang di tarik pergi oleh Zahra.

"Eh mau kemana mereka?" tanya Ciya ingin menyusul namun tangan nya di tahan oleh Mika.

"Udah lah itu urusan mereka, loe temenin gue makan," ujar nya.

"Tapi Zahra gimana, kalo Sky nyakitin dia gimana?" ucap nya.

"Tenang Zahra pintar bela diri kalo Sky macam macam pasti dia akan melawan," ucap nya.

"Ada masalah apa mereka?" tanya Bima kepo kepada Mika sedangkan Arya nampak diam saja.

"Gak tahu loe tanya aja ke mereka," ucap Mika segera pergi dari sana.

Ciya pun membayar dulu makanan dan minuman mereka setelah itu dia menyusul Mika yang keluar dari kantin.

"Sepupu lu tuh Lang sombong amat," ucap Bima membuat Elang tersadar dari lamunan nya.

Elang memang baru saja datang saat melihat Zahra di tarik paksa oleh Sky.

"Sebenarnya ada urusan apa Sky sama gadis cantik itu," batin Elang.

Di sisi lain Ciya nampak kesal karna belum juga makan Mika udah mengajak nya keluar dari kantin.

"Mika loe bukannya laper kok malah pergi sih?" ujar nya sedikit kesal.

Sedangkan Mika hanya tersenyum tak menjawab ocehan sahabat nya itu, jujur dia lapar namun malas kalo ada geng Alaska di sana.

"Kita beli makan di luar sekolah aja gimana, gue teraktir deh," ucap nya dan Ciya pun setuju.

Episodes
1 Kesiangan
2 Kemana sebenarnya buku itu
3 Di hukum
4 Harus ganti rugi
5 Ikut balapan
6 Ikut balapan 2
7 Terluka
8 Kenapa sampai terluka.
9 Bikin gara gara dengan Sky
10 kecemasan Marsya
11 persiapan lomba
12 Ada apa dengan ibu
13 Harus di rawat
14 akhirnya ibu sadar juga
15 Diantar pulang
16 Gak boleh ikutan lagi
17 Bareng Kak Marsya
18 Permintaan Raka
19 Paringatan untuk Raka
20 Bertemu orang tua Sky
21 Zahra kesal
22 cari uang kemana lagi
23 Berangkat bareng
24 jadi pusat perhatian
25 bikin cemas
26 Kenapa sampai lupa
27 kekesalan Ciya
28 Terbongkar
29 Ciya sakit
30 kedatangan Papa nya Ciya
31 Kekesalan Sky
32 Sky kepo
33 Ingin ikut ke Jogja
34 Berangkat ke Jogja
35 Curhatan Ciya
36 Salah paham
37 Bingung
38 Bertemu Ayah
39 Akhirnya bisa di operasi
40 pengorbanan Sky
41 Kembali ke rumasakit
42 Tanda yang sama
43 Bu Laras sadar
44 Pindah ke rumah Ayah
45 Ternyata kami saudara
46 Mulai sekolah
47 Di hukum
48 Sky curiga
49 Flasback 1
50 Flasback part 2
51 Ceroboh
52 Flasback
53 Akhirnya sadar
54 Malah debat
55 Sudah membaik
56 First Kiss
57 akhirnya pulang
58 Kekesalah Satrio
59 Salah paham
60 Saran dari Arya
61 Menjenguk ibu nya Anaya
62 kedatangan Marvin
63 Mencarikan tutor
64 Bertemu orang penting
65 Salah paham lagi
66 Kesal
67 Bertemu Anaya
68 Rencana liburan
69 Mengenang masalalu
70 Pertemuan orang tua mereka
71 Mencari Zahra
72 Saling memaafkan
73 Di grebeg warga
74 menikah
75 Harus operasi lagi
76 Menjelaskan semuanya
77 Sekolah lagi
78 Rasanya tidak asing
79 Mengajukan cerai
80 Bertemu ibu
81 Terharu
82 Menginap
83 Ke rumah Ciya
84 kekesalan Evan
85 menginap di rumah Oma Raisa
86 Kenapa dengan Mona
87 Mona Sadar
88 Kebingungan Ayah Satrio
89 Ternyata dia adalah?
90 Sudah tahu semuanya
91 Gimana ini?
92 Cerita masalalu Satrio dan Laras
93 Masalah yang rumit
94 Perdebatan di rumasakit
95 Berita Duka
96 Tak sengaja bertemu
97 Saling memaafkan
98 dasr fosesiv
99 Akhirnya acara pun tiba
100 Cerita Mona Part 1
101 Cerita Mona Part 2
102 cerita Mona part 3
103 Cerita Mona part 4
104 Cerita Mona part 5
105 Cerita Mona part 6
106 Cerita Mona Part 7
107 Cerita Mona part 8
108 Cerita Mona part 9
109 Mona pingsan
110 Apa yang sebenarnya terjadi
111 Menyebalkan
112 Apakah ini karma
113 Pergi ke butik
114 Ke acara pesta
115 Cemas
116 Tio marah
117 Candaan Maya
118 Melawan Lita
119 nonton pertandingan basket
120 Curhatan Adam
121 Bertemu lagi
122 Ternyata Dia
123 Nonton bareng
124 Mengakui sesuatu
125 Apa kamu cemburu?
126 Bertemu nenek Rima
127 Seserius itu
128 Kecurigaan Zaki
129 Mengajak liburan bersama
130 Menerima sogokan dari Maya
131 Bertemu Kak Marsya
132 Akhirnya menghubungi Zahra
133 Menerima permintaan tante Rose
134 Kesal
135 Pantai yang indah
136 Pertama kali naik kereta
137 Akhirnya sampai rumah.
138 Pengakuan
139 Kemarahan Mona
140 Bertemu mama nya Tio
141 Bertemu Anaya
142 Ke rumah Mona
143 Curhat dua lelaki
144 Berantem
145 khawatir
146 Akhirnya pacaran juga
147 Kabar buruk
148 Siapa Mona sebenarnya
149 Jatuh pingsan
150 Makan malam
151 nyusul ke rumah sakit
152 Berita duka
153 pengakuan Adam
154 Tamat
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Kesiangan
2
Kemana sebenarnya buku itu
3
Di hukum
4
Harus ganti rugi
5
Ikut balapan
6
Ikut balapan 2
7
Terluka
8
Kenapa sampai terluka.
9
Bikin gara gara dengan Sky
10
kecemasan Marsya
11
persiapan lomba
12
Ada apa dengan ibu
13
Harus di rawat
14
akhirnya ibu sadar juga
15
Diantar pulang
16
Gak boleh ikutan lagi
17
Bareng Kak Marsya
18
Permintaan Raka
19
Paringatan untuk Raka
20
Bertemu orang tua Sky
21
Zahra kesal
22
cari uang kemana lagi
23
Berangkat bareng
24
jadi pusat perhatian
25
bikin cemas
26
Kenapa sampai lupa
27
kekesalan Ciya
28
Terbongkar
29
Ciya sakit
30
kedatangan Papa nya Ciya
31
Kekesalan Sky
32
Sky kepo
33
Ingin ikut ke Jogja
34
Berangkat ke Jogja
35
Curhatan Ciya
36
Salah paham
37
Bingung
38
Bertemu Ayah
39
Akhirnya bisa di operasi
40
pengorbanan Sky
41
Kembali ke rumasakit
42
Tanda yang sama
43
Bu Laras sadar
44
Pindah ke rumah Ayah
45
Ternyata kami saudara
46
Mulai sekolah
47
Di hukum
48
Sky curiga
49
Flasback 1
50
Flasback part 2
51
Ceroboh
52
Flasback
53
Akhirnya sadar
54
Malah debat
55
Sudah membaik
56
First Kiss
57
akhirnya pulang
58
Kekesalah Satrio
59
Salah paham
60
Saran dari Arya
61
Menjenguk ibu nya Anaya
62
kedatangan Marvin
63
Mencarikan tutor
64
Bertemu orang penting
65
Salah paham lagi
66
Kesal
67
Bertemu Anaya
68
Rencana liburan
69
Mengenang masalalu
70
Pertemuan orang tua mereka
71
Mencari Zahra
72
Saling memaafkan
73
Di grebeg warga
74
menikah
75
Harus operasi lagi
76
Menjelaskan semuanya
77
Sekolah lagi
78
Rasanya tidak asing
79
Mengajukan cerai
80
Bertemu ibu
81
Terharu
82
Menginap
83
Ke rumah Ciya
84
kekesalan Evan
85
menginap di rumah Oma Raisa
86
Kenapa dengan Mona
87
Mona Sadar
88
Kebingungan Ayah Satrio
89
Ternyata dia adalah?
90
Sudah tahu semuanya
91
Gimana ini?
92
Cerita masalalu Satrio dan Laras
93
Masalah yang rumit
94
Perdebatan di rumasakit
95
Berita Duka
96
Tak sengaja bertemu
97
Saling memaafkan
98
dasr fosesiv
99
Akhirnya acara pun tiba
100
Cerita Mona Part 1
101
Cerita Mona Part 2
102
cerita Mona part 3
103
Cerita Mona part 4
104
Cerita Mona part 5
105
Cerita Mona part 6
106
Cerita Mona Part 7
107
Cerita Mona part 8
108
Cerita Mona part 9
109
Mona pingsan
110
Apa yang sebenarnya terjadi
111
Menyebalkan
112
Apakah ini karma
113
Pergi ke butik
114
Ke acara pesta
115
Cemas
116
Tio marah
117
Candaan Maya
118
Melawan Lita
119
nonton pertandingan basket
120
Curhatan Adam
121
Bertemu lagi
122
Ternyata Dia
123
Nonton bareng
124
Mengakui sesuatu
125
Apa kamu cemburu?
126
Bertemu nenek Rima
127
Seserius itu
128
Kecurigaan Zaki
129
Mengajak liburan bersama
130
Menerima sogokan dari Maya
131
Bertemu Kak Marsya
132
Akhirnya menghubungi Zahra
133
Menerima permintaan tante Rose
134
Kesal
135
Pantai yang indah
136
Pertama kali naik kereta
137
Akhirnya sampai rumah.
138
Pengakuan
139
Kemarahan Mona
140
Bertemu mama nya Tio
141
Bertemu Anaya
142
Ke rumah Mona
143
Curhat dua lelaki
144
Berantem
145
khawatir
146
Akhirnya pacaran juga
147
Kabar buruk
148
Siapa Mona sebenarnya
149
Jatuh pingsan
150
Makan malam
151
nyusul ke rumah sakit
152
Berita duka
153
pengakuan Adam
154
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!