Di hukum

Jam pelajaran kedua pun di mulai Zahra benar-benar di hukum siang ini dia harus berjemur sampai satu jam kedepan, tak pernah terpikir oleh nya akan benar-benar di hukum seperti itu namun dia hanya bisa pasrah.

"Sial banget sih gua mana panas banget," gerutu nya kesal.

Sedangkan di belakang sekolah nampak Sky dan kawan-kawan sedang bolos mereka akan nongkrong kalo ada jam kosong begitu pun siang ini jam kedua mereka kosong.

Mereka memang satu kelas yakni kelas X11 IPA 3, terlihat Elang tersenyum -senyum sendiri mengingat tadi pagi.

"Woy kenapa lu kesambet?" tanya Bima heran tak biasa nya pria kulkas itu mengulas senyum.

"Emang gua kenapa?" jawab nya pura-pura bego.

"Ya elah kagak nyadar apa loe dari tadi senyam-senyum sendiri atau mau gue rukiyah," ujar nya membuat yang lain pada tertawa.

"Sialan emang lu Bim," ucap Elang.

"Eh nanti gue cabut duluan ya mau ada perlu," ujar Sky membuat mereka bingung.

"Mau kemana emang lu?" tanya Arya, sedangkan mereka hanya menyimak Arya dan Sky sepupuan pasti mereka sangat dekat.

"Ada deh gak usah pada kepo," jawab nya.

Mereka pun tertawa dengan candaan Bima yang palimg kocak di sana, mereka memang sudah berteman lama bahkan dari SMP jadi pantas saja kalo mereka sudah terbiasa dengan candaan masing-masing.

Sedangkan Zahra nampak kepanasan berada di sana, untung saja cuma satu jam berjemur di sana kalo lebih lama lagi mana dia sanggup mungkin aja dia akan pingsan karna matahari benar-benar sangat terik.

"Gila hukuman macam apa ini, kenapa gak nyuruh gua ngerjain tugas aja sih tuh guru bikin pala gua nyut-nyutan kalo kaya gini," ujar nya kesal.

"Siapa tuh cewek, ngapain berjemur di sana, " batin Sky yang melihat Zahra di sana.

Sedangkan yang lain tidak menyadari nya karna Zahra sudah kembali lagi ke kelas.

Zahra pun kembali ke kelas nya, ternyata belum selesai juga hukuman untuk nya kini giliran dia ngerjain tugas yang baru saja di buat guru Kiler itu.

"Gila 50 soal, mana waktu nya mepet lagi," gumannya namun masih terdengar jelas oleh sahabat nya yaitu Kia.

"Loe bisa nyontek dari gua cepetan waktu nya udah mau habis nih," bisik Kia.

Memang hebat deh teman nya itu selalu ada di saat di butuh, tidak menyia-nyia kan kesempatan Zahra pun segera menyalin jawaban.

Bukannya otak nya bodoh namun dalam waktu terdesak begini Zahra jadi sulit berpikir.

Untung saja semua selesai tepat waktu gila otak nya benar-benar terkuras habis rasanya gak tahu deh mau ngomong apa apalagi rasa haus mendera tenggorokan nya.

Sambil menunggu jam istirahat kedua mereka nampak santai karna Pak Sapto sudah keluar dari kelas.

Zahara membuka ponsel nya ternyata ada pesan masuk dari Ibu nya.

[Kamu di hukum lagi karna apa? jangan bikin masalah nak ibu gak mau kamu kenapa-napa]

[Ibu gak usah khawatir aku cuma lupa gak bawa buku] balas nya.

[Syukurlah kalo begitu]

Zahra pun hanya membaca saja tak berniat membalas nya, Zahra tahu kalo Mona selalu mengady pada pada ibu nya sehingga dia selalu kena marah.

"Pasti si Mona sialan yang udah ngadu ke ibu yang macem macem." batinnya.

Zahra pun melirik saudara tirinya itu yang duduk tak jauh dari tempat nya dia sedang bercanda dengan teman nya.

Mona pun sempat melirik nya dengan tatapan sinis seolah meledek nya namun Zahra tak mempermasalahkan nya.

Mata nya teralihkan menatap tumpukan chat di sana dari mantan pacar nya yaitu Marvin ketua Black moon,memang setelah mereka putus Marvin masih saja menggangu nya entah apa yang di inginkan nya.

[Ra Plis maafin gua, gue tahu gue salah gua beneran sayang sama lu kita balikan ya]

[Gue jemput kesekolah lu yah, kita pulang bareng lagi kaya dulu]

[Ra plis bales dong, jangan marah lagi ya gua gak suka di cuekin]

Zahra pun tak merespon dan memasukan lagi ponsel nya kedalam saku baju nya.

"Kenapa lu cemberut gitu ada masalah lagi?" tanya Ciya yang sangat peka.

"Gak papa ini biasa nyokap nanyain kabar," jawab nya mengulas senyum namun itu membuat Ciya merasa aneh.

"Anjir kok gue ngerasa merinding ya liat loe kaya gitu," jawab nya membuat Zahra terkekeh dan langsung menggeplak kepala nya pelan.

"Sialan loe," ujar nya mereka pun terbahak.

Jam istrirahat kedua akhirnya datang, Ciya mengajak Zahra ke kantin mengerjakan beberapa tugas membuat mereka kelaparan.

"Mau pesen apa lu? gue pesenin sekalian," ucap Ciya sedangkan Zahra hanya tersenyum.

"Pesenin gua stok kesabaran dong," canda nya membuat Ciya melotot kesal.

Lalu kemudian Ciya menyentuh kening Zahra yang lumayan sedikit anget.

"Dasar lu pantas aja lagi sakit, gua udah serius tadi malah di becandain," jawab nya mengerucutkan bibir nya.

"Sorry-sorry jangan marah dong, samain aja sama lu, jangan lupa pesenin gue minum es nya yang banyak gua udah kehausan dari tadi," jawab nya masih dengan sisa tawa nya.

Ciya pun mengantri untuk memesan baso, setelah dapat dia pun segera membawa nya ke meja Zahra.

Saat Zahra sedang asyik dengan ponsel nya tiba-tiba Mona nongol bersama geng alay nya seperti biasa mereka akan mengganggu nya

"Upik abu udah di sini aja, gimana enak gak di jemur tadi," ejek nya.

Zahra yang memang sudah kesal pun tidak menyahut, dia benar-benar tak habis pikir dengan Mona kenapa senang sekali menggangu hidupnya.

Namun Zahra tak membalasnya dia menyunggingkan senyum sinis,membuat Mona kesal.

"Apa sekarang si upik udah tuli kali ya, di tanya kok diem aja," ucap Sita.

"Bukan cuma tuli mungkin dia juga bisu makanya kek gitu," ucap Mona.

Namun Zahra tetap saja diam tidak merespon omongan mereka.

Mona pun malah kesal dan pergi dari sana, dengan wajah yang di tekuk, sedangkan Ciya yang dari tadi menyimak kini tertawa.

Tak jauh dari sana ada segerombolan anak Alaska yang juga sedang makan siang.

"Nah Sky loe tadi kan tanya cewek yang punya tu motor, tuh dia lagi makan baso duduk di depan loe," ujar Arya yang jelas dulu satu komplek sama Zahra.

"Yang mana, itu kan ada dua yang rambut panjang sama yang di kuncir kuda," ucap nya memperhatikan kedua gadis itu sedang bercanda.

"Yang rambut panjang, itu dulu tetangga gue loe bisa ngomong baik-baik sama dia nanti pulang sekolah," ujar Arya mengingatkan.

Sky tipikal gampang marah dan emosi jadi Arya memperingatkan nya terlebih dulu, nama Alaska yang melekat pada mereka membuat anak-anak lain segan terhadap mereka namun di balik itu mereka anak-anak yang baik dan tak pernah mencari gara-gara.

Sedangkan Elang nampak teduh menatap Zahra yang sedang tersenyum.

"Gila cantik banget." batinnya.

"Lang loe kenapa sih malah melamun?" Tanya Bima.

"Gak kenapa-napa kok," jawab nya melirik ke arah lain agar tak membuat mereka curiga kalo dia sedang memperhatikan Zahra.

Terpopuler

Comments

Pembaca

Pembaca

agak bingung bacanya soalnya tnda bcnya kgk ada

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kesiangan
2 Kemana sebenarnya buku itu
3 Di hukum
4 Harus ganti rugi
5 Ikut balapan
6 Ikut balapan 2
7 Terluka
8 Kenapa sampai terluka.
9 Bikin gara gara dengan Sky
10 kecemasan Marsya
11 persiapan lomba
12 Ada apa dengan ibu
13 Harus di rawat
14 akhirnya ibu sadar juga
15 Diantar pulang
16 Gak boleh ikutan lagi
17 Bareng Kak Marsya
18 Permintaan Raka
19 Paringatan untuk Raka
20 Bertemu orang tua Sky
21 Zahra kesal
22 cari uang kemana lagi
23 Berangkat bareng
24 jadi pusat perhatian
25 bikin cemas
26 Kenapa sampai lupa
27 kekesalan Ciya
28 Terbongkar
29 Ciya sakit
30 kedatangan Papa nya Ciya
31 Kekesalan Sky
32 Sky kepo
33 Ingin ikut ke Jogja
34 Berangkat ke Jogja
35 Curhatan Ciya
36 Salah paham
37 Bingung
38 Bertemu Ayah
39 Akhirnya bisa di operasi
40 pengorbanan Sky
41 Kembali ke rumasakit
42 Tanda yang sama
43 Bu Laras sadar
44 Pindah ke rumah Ayah
45 Ternyata kami saudara
46 Mulai sekolah
47 Di hukum
48 Sky curiga
49 Flasback 1
50 Flasback part 2
51 Ceroboh
52 Flasback
53 Akhirnya sadar
54 Malah debat
55 Sudah membaik
56 First Kiss
57 akhirnya pulang
58 Kekesalah Satrio
59 Salah paham
60 Saran dari Arya
61 Menjenguk ibu nya Anaya
62 kedatangan Marvin
63 Mencarikan tutor
64 Bertemu orang penting
65 Salah paham lagi
66 Kesal
67 Bertemu Anaya
68 Rencana liburan
69 Mengenang masalalu
70 Pertemuan orang tua mereka
71 Mencari Zahra
72 Saling memaafkan
73 Di grebeg warga
74 menikah
75 Harus operasi lagi
76 Menjelaskan semuanya
77 Sekolah lagi
78 Rasanya tidak asing
79 Mengajukan cerai
80 Bertemu ibu
81 Terharu
82 Menginap
83 Ke rumah Ciya
84 kekesalan Evan
85 menginap di rumah Oma Raisa
86 Kenapa dengan Mona
87 Mona Sadar
88 Kebingungan Ayah Satrio
89 Ternyata dia adalah?
90 Sudah tahu semuanya
91 Gimana ini?
92 Cerita masalalu Satrio dan Laras
93 Masalah yang rumit
94 Perdebatan di rumasakit
95 Berita Duka
96 Tak sengaja bertemu
97 Saling memaafkan
98 dasr fosesiv
99 Akhirnya acara pun tiba
100 Cerita Mona Part 1
101 Cerita Mona Part 2
102 cerita Mona part 3
103 Cerita Mona part 4
104 Cerita Mona part 5
105 Cerita Mona part 6
106 Cerita Mona Part 7
107 Cerita Mona part 8
108 Cerita Mona part 9
109 Mona pingsan
110 Apa yang sebenarnya terjadi
111 Menyebalkan
112 Apakah ini karma
113 Pergi ke butik
114 Ke acara pesta
115 Cemas
116 Tio marah
117 Candaan Maya
118 Melawan Lita
119 nonton pertandingan basket
120 Curhatan Adam
121 Bertemu lagi
122 Ternyata Dia
123 Nonton bareng
124 Mengakui sesuatu
125 Apa kamu cemburu?
126 Bertemu nenek Rima
127 Seserius itu
128 Kecurigaan Zaki
129 Mengajak liburan bersama
130 Menerima sogokan dari Maya
131 Bertemu Kak Marsya
132 Akhirnya menghubungi Zahra
133 Menerima permintaan tante Rose
134 Kesal
135 Pantai yang indah
136 Pertama kali naik kereta
137 Akhirnya sampai rumah.
138 Pengakuan
139 Kemarahan Mona
140 Bertemu mama nya Tio
141 Bertemu Anaya
142 Ke rumah Mona
143 Curhat dua lelaki
144 Berantem
145 khawatir
146 Akhirnya pacaran juga
147 Kabar buruk
148 Siapa Mona sebenarnya
149 Jatuh pingsan
150 Makan malam
151 nyusul ke rumah sakit
152 Berita duka
153 pengakuan Adam
154 Tamat
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Kesiangan
2
Kemana sebenarnya buku itu
3
Di hukum
4
Harus ganti rugi
5
Ikut balapan
6
Ikut balapan 2
7
Terluka
8
Kenapa sampai terluka.
9
Bikin gara gara dengan Sky
10
kecemasan Marsya
11
persiapan lomba
12
Ada apa dengan ibu
13
Harus di rawat
14
akhirnya ibu sadar juga
15
Diantar pulang
16
Gak boleh ikutan lagi
17
Bareng Kak Marsya
18
Permintaan Raka
19
Paringatan untuk Raka
20
Bertemu orang tua Sky
21
Zahra kesal
22
cari uang kemana lagi
23
Berangkat bareng
24
jadi pusat perhatian
25
bikin cemas
26
Kenapa sampai lupa
27
kekesalan Ciya
28
Terbongkar
29
Ciya sakit
30
kedatangan Papa nya Ciya
31
Kekesalan Sky
32
Sky kepo
33
Ingin ikut ke Jogja
34
Berangkat ke Jogja
35
Curhatan Ciya
36
Salah paham
37
Bingung
38
Bertemu Ayah
39
Akhirnya bisa di operasi
40
pengorbanan Sky
41
Kembali ke rumasakit
42
Tanda yang sama
43
Bu Laras sadar
44
Pindah ke rumah Ayah
45
Ternyata kami saudara
46
Mulai sekolah
47
Di hukum
48
Sky curiga
49
Flasback 1
50
Flasback part 2
51
Ceroboh
52
Flasback
53
Akhirnya sadar
54
Malah debat
55
Sudah membaik
56
First Kiss
57
akhirnya pulang
58
Kekesalah Satrio
59
Salah paham
60
Saran dari Arya
61
Menjenguk ibu nya Anaya
62
kedatangan Marvin
63
Mencarikan tutor
64
Bertemu orang penting
65
Salah paham lagi
66
Kesal
67
Bertemu Anaya
68
Rencana liburan
69
Mengenang masalalu
70
Pertemuan orang tua mereka
71
Mencari Zahra
72
Saling memaafkan
73
Di grebeg warga
74
menikah
75
Harus operasi lagi
76
Menjelaskan semuanya
77
Sekolah lagi
78
Rasanya tidak asing
79
Mengajukan cerai
80
Bertemu ibu
81
Terharu
82
Menginap
83
Ke rumah Ciya
84
kekesalan Evan
85
menginap di rumah Oma Raisa
86
Kenapa dengan Mona
87
Mona Sadar
88
Kebingungan Ayah Satrio
89
Ternyata dia adalah?
90
Sudah tahu semuanya
91
Gimana ini?
92
Cerita masalalu Satrio dan Laras
93
Masalah yang rumit
94
Perdebatan di rumasakit
95
Berita Duka
96
Tak sengaja bertemu
97
Saling memaafkan
98
dasr fosesiv
99
Akhirnya acara pun tiba
100
Cerita Mona Part 1
101
Cerita Mona Part 2
102
cerita Mona part 3
103
Cerita Mona part 4
104
Cerita Mona part 5
105
Cerita Mona part 6
106
Cerita Mona Part 7
107
Cerita Mona part 8
108
Cerita Mona part 9
109
Mona pingsan
110
Apa yang sebenarnya terjadi
111
Menyebalkan
112
Apakah ini karma
113
Pergi ke butik
114
Ke acara pesta
115
Cemas
116
Tio marah
117
Candaan Maya
118
Melawan Lita
119
nonton pertandingan basket
120
Curhatan Adam
121
Bertemu lagi
122
Ternyata Dia
123
Nonton bareng
124
Mengakui sesuatu
125
Apa kamu cemburu?
126
Bertemu nenek Rima
127
Seserius itu
128
Kecurigaan Zaki
129
Mengajak liburan bersama
130
Menerima sogokan dari Maya
131
Bertemu Kak Marsya
132
Akhirnya menghubungi Zahra
133
Menerima permintaan tante Rose
134
Kesal
135
Pantai yang indah
136
Pertama kali naik kereta
137
Akhirnya sampai rumah.
138
Pengakuan
139
Kemarahan Mona
140
Bertemu mama nya Tio
141
Bertemu Anaya
142
Ke rumah Mona
143
Curhat dua lelaki
144
Berantem
145
khawatir
146
Akhirnya pacaran juga
147
Kabar buruk
148
Siapa Mona sebenarnya
149
Jatuh pingsan
150
Makan malam
151
nyusul ke rumah sakit
152
Berita duka
153
pengakuan Adam
154
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!