Pulang sekolah Zahra seperti biasa menjajakan dagangan nya di online shopp, Ia memang sengaja melilih untuk live streming di sana.
Selama ini Zahra berjualan pakaian bayi bersama Marsya, itu mereka lalukan untuk menyambung hidup.
Ya walau pun dia juga masih suka di beri uang dari ibunya namun dia tidak bisa berdiam diri saja.
Ternyata lumayan juga berjualan online di banding kan membuka toko karna itu tidak perlu banyak modal.
"Kakak baru pulang?" tanya Zahra melihat Marsya baru saja naik ke kamar nya.
"Iya tadi ada kelas tambahan, di tambah motor gua habis bensin," jawab nya.
"Aku udah masak kak kalo mau makan, aku kekamar dulu ya ada tugas soalnya," ucap Zahra dan Marsya pun menganggukan kepalanya.
Kamar mereka memang sama sama ada di atas, ruko dua lantai itu menjadi tempat tinggal mereka selama ini.
Bukan tanpa alasan mereka memilih tinggal di sana karna memang mereka tidak betah tinggal bersama saudara tiri mereka.
Kalo Zahra ibu nya yang sudah menikah lagi, kalo Marsya Papa nya yang sudah menikah karna ibu nya sudah lama tiada.
Bukan karna seperti Zahra yang punya saingan saudara tiri tapi Marsya memang sengaja menghindar bagaimana tidak saudara tiri nya adalah orang dulu di cintainya, sangat rumit bukan.
***
Pagi yang cerah Zahra tiba di sekola dengan mengendarai motor nya dia pun sampai di SMA Harapan Bangsa salah satu SMA faporit di sana sungguh sangat beruntung karna diri nya mempunyai otak yang cerdas dan mendapatkan beasiswa sehingga bisa sekolah di sekolah yang terbilag elit itu.
Dan jangan di tanya murid-murid nya di sana pun bukan kaleng-keleng bahkan kebanyakan dari mereka adalah anak orang kaya.
Zahra langsung memarkirkan motor metic nya di tempat parkir namun dia lupa kalo di sana tidak boleh ada yang nempatin namun karna sudah telat dia pun tak mau ambil pusing.
Zahra pun berlari menuju ruang Osis hari ini ada rapat lagi, untung saja dia tidak telat pikir nya.
Jangan di tanya kenapa dia bisa telat, karna semalam dia habis begadang pantas kalo bangun nya kesiangan.
~Flasback~
Malam itu..
"Lu yakin terima tantangan itu?" tanya Ciya kini mereka di sebuah markas tempat kumpul.
"Ya lumayan kan Ci kalo gua menang bisa buat nambahin modal," jawab nya terkekeh.
Ya Zahra memang bergabung dengan sebuah geng motor wanita, namun mereka hanya iseng saja hanya untuk ikutan balapan dan mendapat uang di balik itu geng motor yang di nuangi oleh Marya itu bersifat fositiv mereka sering ikutan balapan untuk membantu satu sama lain.
Mereka yang ikut dalam geng itu tidak semua nya anak dari orang kaya, bahkan ada beberapa orang yang sudah tak mempunyai orang tua.
Contoh saja Ciya dia memang anak orang kaya namun dia kesepian karna orang tua nya jarang ada di rumah.
Sama seperti Zahra yang selama ini Ayah nya tidak pernah memberikan uang, di tambah keadaan ekonomi Ibu nya juga kurang baik Zahra gak mau menjadi beban bagi mereka.
Dengan ikutan balap liar dia bisa mendapat kan uang dan menolong teman-teman nya yang juga sama kekurangan.
Papa sambung nya tidak terlalu kaya,jadi Zahra tidak mungkin selama nya mengandalkan mereka.
~Flasback off~
"Nah ini nih wakil ketua dari mana sih jam segini baru datang?" tanya Mika sedikit kesal karna sejak tadi Raka terus saja menanyakan gadis itu.
Mika juga anggota Osis dia sebagai bendahara di sana, ada juga dua gadis lain nya yang menjabat sebagai sekertaris.
"Maaf biasalah lu tahu kan maksud gua," ujar nya langsung mendaratkan bokong nya di salah satu kursi.
Anggota Osis pun sudah berkumpul termasuk ketua Osis nya yang bernama Raka ada sekitar 12 orang yang ikut rapat tersebut.
"Oke kita mulai rapat nya," ucap Raka dengam wajah dingin nya.
Semua menyimak apa yang Raka katakan, bahwa akan da kegiatan di akhir semester ini salah satu nya keagamaan dan banyak juga acara-acara yang lain nya dan itu anak menyita banyak tenaga mereka hari-hari kedepan.
.
Di tempat parkir nampak Sky menggelengkan kepala nya melihat ada motor yang berani menempati tempat motor nya parkir.
Jangan salah kan motor itu karna sudah satu minggu ini motor itu terpakir di sana.
Sky pun terpaksa parkir di tempat lain, setelah itu menghampiri sahabat nya yang sedang bercanda dengan yang lain tak jauh dari sana.
"Bima lu tahu gak tu motor siapa? seenak nya aja maen parkir di sana," ujar nya menujuk motor berwarna putih itu.
"Gua gak tahu bos udah berapa hari ini gak bawa motor gua nebeng sama Elang," jawab nya .
"Kalo gak salah itu motor nya Zahra dia tetangga gua anak kelas X1," timpal Arya.
Ya selama Sky tidak masuk Elang juga tidak membawa motor, Sky satu minggu ini tidak masuk karna sakit akibat berkelahi minggu lalu dengan musuh bubuyutan nya Black moon.
"Loe nanti cari tahu kenapa dia berani sama gua itu," ujar nya menepuk pundak Arya.
Bima dan Arya pun hanya mengangukan kepala mengikuti Sky ke dalam kelas, ya mereka adalah kakak kelas Zahra segerombolan geng motor yang lumayan terkenal di sana.
Jadi tidak ada yang berani macam-macam dengan dengan mereka nama geng nya adalah Alaska dengan lambang pedang dan burung garuda.
Sky Azkara Bramasta, Bima Putra Atmaja, Putra Gemilang, Fadil Sastrawiguna, dan Arya Hadinata, mereka adalah tim inti dari geng motor tersebut yang di ketuai oleh Sky sendiri.
Zahra pun kembali ke kelas nya setelah selesai rapat dengan para anggota Osis lain nya.
Bruk
Tak sengaja Zahra menumbruk bahu orang lain sampai terpental ke lantai, dan buku yang di bawa nya pun berceceran di mana-mana.
"Maaf," ucap cowok itu mengelurkan tangan nya, saat Zahra ingin menyambut nya dia urungkan karna tahu siapa cowok itu dia adalah Elang salah satu dari tim inti dari Alaska.
"Lu gak papa kan?" tanya Elang memastikan tidak mau kalo gadis cantik itu kenapa napa.
"Gak papa kok, gua duluan kak," jawab nya langsung berlari meninggalkan cowok itu namun ada satu buku yang tertinggal yang tidak Zahra ketahui karna terlalu jauh terlempar.
Elang yang menyadari kalo ada buku yang tertinggal pun segera mengambil nya.
"Hey buku lu ketinggalan," teriak Elang namun gadis itu sudah tak terlihat.
"AZAHRA Micel Bagaskara. X1 IPA 2, " gumannya membaca nama di depan buku itu.
Elang pun membawa nya siapa tahu nanti bertemu lagi dengan gadis cantik itu dan akan mengembalikan nya.
Zahra pun masuk ke dalam kelas nya ternyata sudah ada Bu Nita yang mengajar, dia pun memberikan alasan agar bisa masuk.
"Dari mana lu?" bisik Ciya.
"Biasa rapat Osis," jawab nya, namun saat mengeluarkan buku tugas dalam tas nya dia tak menemukan nya.
"Sial apa ketinggalan di rumah gimana nih pasti gue kena hukum Pak Sapto,"batinnya.
Zahra pun berusaha tenang mengerjakan tugas dari Bu Nita yang lumayan banyak.
Teng
Teng
Bunyi bel istrirahat pertama pun berbunyi mereka menyerahkan tugas harian mereka kepada bu Nita termasuk Zahra.
"Ra loe kenapa kaya bingung gitu?" tanya Ciya.
"Buku tugas gue kaya nya ketinggalan di rumah deh mana hari ini di kumpulin," ujar nya.
"Loe gak becanda kan bukanya loe bilang udah masukin tas," ucap nya heran.
"Gak tahu gue lupa, tapi emang iya sih kemarin kan gue bawa dan gak gue keluaarin lagi dari tas," jawab nya sendu.
Zahra pun benar-benar bingung pasti dia akan kena hukum nanti apalagi Pak Sapto tak pernah mau mentoreransi anak yang melanggar peraturan.
Sedangkan Mona nampak tersenyum sinis dia yakin kalo Zahra akan mendapat kan masalah hari ini, bagaimana tidak kalo buku tugas nya ada di dalam tas nya.
"Rasain loe emang enak," batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments