Waktu menunjukan pukul 07.00 malam. Kinara sedang fokus mengambar chapter ketiga cerita "Love For You" dimeja kerjanya. Sedangkan Ken sedang menonton acara tv. Ken terlihat beberapa kali mengganti channel tv karna merasa bosan.
"Nara." panggil Ken yang tiba-tiba sudah di depan meja kerjanya.
Kinara melepaskan kaca matanya dan menatap Ken. "Kenapa?"
"Lanjutin nonton yang tadi siang, boleh?" ucap Ken ragu-ragu tak berani menatap wajah Kinara.
"Gak! Nonton tv aja." tegas Kinara kembali menatap layar tabletnya.
Gak inget ya, apa yang kamu lakuin tadi sore setelah nonton drama? Dasar!
Ken terlihat kecewa, tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa berbalik arah dan berjalan kembali ke ruang tv dan akhirnya menonton tv sambil tiduran di sofa.
Meskipun Ken masih belum begitu mengenal banyak tentang dunia nyata. Tapi, Ken tetap saja lelaki. Kinara benar-benar harus selalu waspada. Apalagi di rumah ini hanya ada mereka berdua dan tak ada orang dewasa yang mengawasi.
Akhirnya Kinara hanya bisa memandang Ken yang terlihat bosan dan kembali fokus dengan aktivitas menggambarnya.
Waktu terus berjalan, sekarang jam menujukkan pukul 10.30 malam. Kinara menghela napas lega setelah ia selesai menggambar chapter ketiga dari cerita komik "Love for You" dan selesai menguploadnya di situs MangaX. Ia tinggal menunggu chapternya direview dan dirilis oleh situs itu.
Kinara menekuk jari-jarinya yang terasa pegal. Ia merenggangkan badannya dan mulai membereskan meja kerjanya.
Setelah itu, Kinara berjalan ke ruang tv dan menemukan Ken sudah tertidur pulas. Tadinya, ia ingin membangunkan Ken. Tapi ia mengurungkan niatnya dan hanya mengambil selimut dari kamar Kakaknya dan menyelimuti Ken.
Kinara kemudian mematikan tv nya, pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, dan setelah itu mulai masuk ke kamarnya. Tak lupa, ia juga mengunci pintu kamarnya takut Ken masuk ke kamarnya nanti malam, bisa bahaya!
Hari terasa begitu panjang, setelah melakukan berbagai aktivitas seharian dan rasa lelah kini mulai menjalar keseluruh tubuhnya, Kinara mulai merebahkan dirinya diranjang dan mulai memakai penutup mata berbentuk karakter Pikachu kesukaannya. Perlahan ia mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
•
•
•
❤ Love For You
🔛 Mode ON
CH-03 - Keresahan Luna
Baru saja Kinara merasakan tubuhnya yang mulai istirahat dan mulai merasakan masuk kealam bawah sadarnya. Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang memaksanya untuk membuka mata.
Kinara mulai membuka matanya. Ia menyadari sudah masuk ke dalam dunia komik dalam sekejap. Seperti ada yang menggerakan kakinya, ia terus saja melangkah ke sebuah tempat yang terlihat seperti sebuah kantor.
Secepat itu? padahal ia ingin istirahat sejenak.
Kali ini, Kinara benar-benar bisa merasakan orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya kini dapat melihatnya. Setelah dua kali masuk kedalam dunia komik ia hanya bertindak seperti penyimak adegan tanpa ada seorangpun didalam komik yang melihatnya.
Kinara menatap ke arah samping dan menemukan Papanya sedang berjalan disebelahnya.
"Papa, aku sangat merindukanmu ...." teriak Kinara hanya dalam hatinya.
Rasa rindu kepada kedua orangtuanya yang selama ini ia pendam. Kini tumpah ruah dan seolah mengaduk jiwanya dan emosinya. Ingin sekali rasanya memeluk Papanya saat ini juga. Tapi, sayangnya ia tak bisa melakukannya. Tubuhnya terasa berat dan ia hanya bisa bergerak sesuai alur cerita yang dibuatnya.
Walau begitu, ia tetap merasa bahagia melihat wajah kedua orangtuanya setelah sekian lamanya. Walau hanya di dalam dunia komik. Idenya memasukan kedua orangtuanya ke dalam cerita, Ternyata berhasil membuatnya bertemu kembali dengan Papanya. Kini Kinara jadi tak sabar ingin bertemu dengan Mamanya.
Di tengah perjalananya bersama Papanya. Terlihat seorang yang tampak gagah berjalan mendekatinya diikuti beberapa orang dibelakangnya. Siapa lagi kalau bukan Dirga Atmaja (Ayah angkat Ken) yang sekaligus pemilik utama perusahaan Mantul Mie yang temani Ken bersama sekertarisnya, Luna.
"Selamat datang, Pak Arya. Mari masuk ke ruangan saya." ucap Pak Dirga mempersilahkan Kinara dan Papanya masuk kedalam sebuah ruangan.
Begitu masuk Kinara menatap sebuah ruangan yang megah dengan interior berkelas. Ia patut berbangga diri, gambaranya ternyata sangat luar biasa.
Luna kini tengah menyajikan kopi untuk Pak Dirga dan Pak Arya, sedangkan Teh hangat untuk Ken dan Kinara. Setelah itu ia berdiri didekat kursi Ken.
"Silahkan diminum, Pak Arya, Kinara."
Kinara membalas tawaran Pak Dirga dengan senyuman.
"Perkenalkan ini anakku, Kenan Putra Fajar yang sekarang sudah resmi menjabat sebagai CEO di Perusahaan ini." ucap Pak Dirga sambil memegang pundak Ken.
Ken berdiri dan menyapa Pak Arya dan Kinara yang duduk di depannya. Tak lupa ia juga memperkenalkan dirinya dan mengatakan kalau ia senang bertemu dengan mereka. Ken juga mencoba melayangkan seulas senyum. Kemudian ia kembali duduk.
"Senang bertemu juga denganmu, Kenan. Perkenalkan juga Ini anakku, Kinara."
Kinara dan Ken akhirnya saling melemparkan seulas senyum. Tak lupa Kinara juga menyapa Pak Dirga dan memberi hormat.
"Akhirnya setelah sekian lama, anda mempercayakan perusahaan kepada anak anda, Pak Dirga." ujar Pak Arya.
"Itu karna Kenan sekarang sudah dewasa dan dapat diandalkan. Prestasinya selama ini membuat hatiku akhirnya luluh." jawab Pak Dirga sambil tertawa lebar.
"Aku sudah mendengar, semua varian rasa terbaru Mantul Mie yang unik dan inovatif mendapat banyak apresiasi dari masyarakat dan selalu Sold Out di rak Supermarket. Kenan bukan hanya berbakat tapi dia juga tampan. Rumornya hampir seluruh karyawan wanita di perusahaan ini menganguminya." puji pak Arya.
"Jangan berlebihan, Pak. Itukan cuma rumor. Meskipun dia tampan, tapi selama ini aku belum pernah mendengar ia kencan dengan seorang wanita." ucap Pak Dirga menggoda Ken.
"Apa benar kamu belum punya pacar?" Pak Arya melempar pandangan menatap Ken dan semua orang langsung memfokuskan pandangannya menatap Ken.
"Untuk sekarang belum terpikirkan." jawab ken.
"Kalau Kinara, gimana? udah punya pacar belum?"' sekarang giliran Pak Dirga yang melemparkan pertanyaan ke Kinara.
"Sekarang Aku belum punya pacar. Karna aku sedang fokus sampai lulus kuliah." jawab Kinara.
"Begitu? kalau nanti udah lulus kuliahnya, Kinara mau gak dijodohkan sama Ken?"
Kini Pertanyaan Pak Dirga membuat semua orang terkejut termasuk Kinara. Meskipun ia sudah tahu Pak Dirga akan mengatakan itu karna ia sendiri yang membuat dialognya. Tetap saja ia merasakan sesuatu yang luar biasa ketika menjalani kehidupan di dunia komik. Serasa sedang syuting film yang semua adegannya sudah diatur sutradara.
Pertanyaan itu bahkan membuat Luna yang sedari tadi hanya diam langsung merasa gelisah dan Ken tak jadi menegak gelas Teh yang hampir mendarat dibibirnya. Ia langsung meletakkan gelas Teh itu kembali ketempatnya.
"Pah ...." sahut Ken sambil menatap Papanya. Seolah Ken memberi isyarat agar Papanya tak boleh sembarangan bercanda melalui sorot matanya.
"Kamukan single, Nara juga single. Jadi apa salahnya kalian bersatu." sambung Pak Dirga.
"Biarkan saja mereka saling mengenal secara alami. Nanti kalau jodoh pasti mereka bersatu tanpa kita satukan." sela Pak Arya.
"Sepertinya Pak Ken memang cocok dengan Mba Nara. Mereka selevel dan bahkan kedua orangtua mereka berteman dan saling menjodohkan. Aku harus sadar diri aku ini bukan siapa-siapa." batin Luna yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan mereka.
"Benar sekali Pak Arya. Ohya Ken, Papa sama Pak Arya mau ngomong sesuatu yang penting. Kamu tolong ajak Nara ke ruanganmu sebentar ya, sekalian kalau mau PDKT gak papa." perintah Pak Dirga kepada Ken.
Ken menuruti perintah papanya ia beranjak dari tempat duduknya dan pamit pergi disusul dengan sekretarisnya. Sedangkan Kinara menatap Papanya. Setelah Papanya memberi sebuah isyarat melalui pandangan matanya ia ikut beranjak dari tempat duduknya, pamit pergi dan berjalan mengikuti Ken.
Ken berjalan di depan, Kinara ditengah, dan Luna di belakang. Suasana sangat hening hanya suara langkah dari sepatu yang beradu dengan lantai.
"Aku mencium aroma perjodohan." batin Ken.
"Papa tak mungkinkan menjodokanku pada Pria yang rumornya berhati dingin ini?" batin Kinara.
"Mereka berdua sangat cocok." batin Luna.
Sampai tiba di depan sebuah ruangan. Ken menyuruh Luna untuk kembali ke mejanya sedangkan ia menyuruh Kinara masuk ke ruangannya.
Luna kemudian pamit undur diri sedangkan Kinara masuk keruangan mengikuti langkah Ken.
Setelah melangkah beberapa langkah Luna menghentikan langkahnya dan menatap ruangan Ken.
"Aku seharusnya tak boleh menyimpan perasaan pada Bossku sendiri. Ini bukan cerita novel dimana CEO mencintai Sekertarisnya." batin Luna kemudian membalikan badannya dan mulai melanjutkan perjalanannya.
•
•
•
Bersambung ....
♥️ Love For You
🔚 Mode OFF
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa Like 👍 dan Vote 💝 ya ....
Masukan ke Favorit ❤ dan jangan lupa beri Bintang 5 🌟
Happy Reading 🤗
Salam hangat dari author
"Neng Euis"
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Lenna Cristy
keren 😍
2020-07-02
2
Rasinar Yohana
smngt kaka
2020-07-02
1
Zhanshi04
wahaa jadi saingan sama karakter utamanya sendiri
2020-06-28
3