Bab 3. Aku Bukan Mama Mu

Setelah berperang air, pakaian keduanya pun menjadi basah kuyup. Melihat Ken yang kedinginan, Kinara bergegas mengambil dua handuk. Yang satu ia pakai dan yang satunya lagi ia lemparkan ke wajah Ken dengan kasar.

Keluar dari kamar mandi, Kinara lalu menarik Ken ke sebuah kamar kosong yang sudah tak lama tak terpakai milik Kiano.

Ia buka sebuah lemari tua yang terbuat dari kayu untuk mencari beberapa pakaian milik kakaknya. Setelah beberapa saat mengobrak-abrik lemari untuk menemukan pakaian yang menurutnya cocok, Kinara melemparkan salah satu pakaian kakaknya ke Ken.

"Salin pakaianmu yang basah itu pakai ini." perintah Kinara kemudian ia berjalan pergi memberi waktu Ken untuk berganti pakaian.

Ken hanya menatap Kinara sambil terdiam.

Kinara kembali memutar badan karna Ken tak merespon ucapannya, "Jangan bilang kamu gak tahu gimana caranya ganti pakaian?"

Ken masih menatap Kinara dengan tatapan polos.

"Naikkan bajumu sampai keatas dan turunkan celanamu kebawah. Setelah itu ganti pakai kaos dan celana ini. Terserah kalau kamu gak bisa ganti pakaian. Masa mau aku gantiin?" ucap Kinara sambil memberikan isyarat melalui kedua tangannya.

"Seperti ini?" Ken tiba-tiba saja menaikkan bajunya ke atas hingga memperlihatkan garis-garis indah yang membelah perutnya dengan sempurna.

Wow ... Aku membuatnya dengan sempurna. Batin kinara kemudian menutupi kedua matanya dengan telapak tangan. Maafkan mata ini ya allah ... aku khilaf.

"Pokoknya ganti pakaianmu. Ku tunggu diluar." ucap Kinara masih menutup kedua matanya dan mulai berjalan menyelinap keluar.

Kinara kemudian menutup pintu kamar itu. Ia langsung berdiri di depan pintu sembari memegangi jantungnya yang tiba-tiba berdegub kencang.

Perasaan apa ini? please Kinara, ayo fokus !!

...🌷🌷🌷...

Selesai mandi dan berganti pakaian, Kinara berjalan ke dapur untuk melanjutkan kembali kegiatan memasaknya yang tadi sempat tertunda.

Karna ingin cepat-cepat mengupdate Chapter terbaru ceritanya. Kinara hanya memasak sesuatu yang simple saja untuk sarapan. Ia membuat nasi goreng dan membuat telur dadar.

Beberapa saat kemudian, Ken keluar dari kamar dan tersenyum lebar menatap Kinara yang sedang mengorak-arik nasi goreng. Seolah Ken ingin menunjukkan ke Kinara kalau ia berhasil memakai baju dengan baik dan benar.

"Ken... Kesini." panggil Kinara setelah mematikan kompor.

Ken nurut dan berjalan menghampiri Kinara.

"Kalau pasang kancing kemeja itu yang urutan. Lihat, kancing yang paling atas harus dimasukin ke lubang yang paling atas juga. Terus selanjutnya juga begitu." Celoteh Kinara panjang lebar sambil membenarkan kancing kemeja Ken.

"Terimakasih, Ma." ucap Ken.

Mendengar Ken memanggilnya Mama lagi. Kinara kembali emosi. Rasanya ia ingin sekali melemparkan telur dadar ke wajah Ken.

Tapi, Kinara mencoba untuk bersabar. Ia menyuruh Ken untuk duduk duluan di meja makan sedangkan ia sedang mempersiapkan sarapan paginya.

Ken nurut dan duduk di kursinya. Ia menghirup aroma lezat nasi goreng dan tersenyum lebar.

"Makan yang banyak ya, Ken." ucap Kinara mulai melahap nasi gorengnya.

Sebelum makan, Ken sempat memperhatikan cara Kinara menyantap nasi goreng dan mulai mengikuti apa yang dia lihat.

"Ken, kamu berasal dari mana sebenarnya?" Kinara mulai membuka topik pembicaraan.

Ken menggeleng.

"Apa kamu tahu, kalau kamu itu seorang CEO di cabang perusahaan Mantul Mie milik Ayah angkatmu?"

Ken hanya menggeleng.

"Apa yang kamu tahu tentang dirimu?"

"Aku hanya tahu nama ku Kenand Putra Fajar dan kamu Mamaku."

"Selain itu?" Kinara mengerutkan dahinya.

Ken kembali menggeleng.

Ini aneh, kenapa identitas, jabatan, semuanya yang menjadi biografinya di cerita Love For You tak berlaku disini. Apa karna dunia ini berbeda? atau dia lupa ingatan setelah kesini? atau dia seperti terlahir kembali dan seperti bayi yang baru lahir yang tak tahu apa-apa? atau karna aku belum memulai ceritanya? atau ada masalah dengan sistemnya?

Banyak sekali hal-hal yang masih menjadi misteri bagi Kinara. Mungkin saja ia akan segera menemukan jawabannya setelah mengupdate chapter pertama.

Kinara memandangi Ken yang sedang asik melahap nasi goreng buatannya.

"Ken... Ada satu hal yang harus kamu tahu. Pertama nama ku Kinara Angelica, kamu bisa memanggilku, Nara."

"Nara?" Ken mencoba mengikuti ucapan Kinara.

"Bagus. Kedua, aku bukan Mama mu. Aku terlalu muda untuk jadi Mama mu. Mama itu artinya seseorang yang sudah menikah dan punya anak. Sedangkan aku masih perawan. Jangankan punya anak, suami aja belum punya. masa tiba-tiba aku punya anak segede kamu?"

Kali ini Ken hanya terdiam mendengarkan celotehan Kinara yang membuatnya malah bertambah bingung.

"Pokoknya, intinya panggil aku dengan sebutan Nara. Jangan panggil Mama. Mengerti?"

Ken kemudian mengangguk dan kembali menyantap nasi gorengnya.

Setelah selesai sarapan pagi dan membereskan semuanya. Kinara menghidupkan Tv nya dan menyuruh Ken duduk di sofa dan menonton Tv. Sedangkan ia duduk di meja kerjanya dan mulai mengambar sambil mengawasi Ken.

Awalnya, Ken terheran-heran melihat layar Tv yang menampilkan sebuah gambar bergerak. Ia mendekati Tv dan mencoba mengetuk-ngetuk layar Tv dan memanggil orang yang ada di dalam tv.

"Mama...." panggil Ken.

Kinara melotot mendengar panggilan Ken yang masih belum berubah.

"Nara...." Ken merubah panggilan dengan canggung setelah tersadar ia telah membuat Kinara marah. Walau ia masih belum terbiasa tapi Ken tetap berusaha mencoba beradaptasi.

"Apa aku juga bisa masuk kedalam sana?" Ken menunjuk kearah Tv.

"Coba saja, Kamu bahkan bisa menerobos dari dunia komik dan masuk ke dunia ini. Siapa tahu kamu punya mesin Doraemon yang bisa membuatmu masuk ke Tv." Kinara terkekeh.

Mendengar ucapan Kinara. Ken dengan polosnya menyeruduk layar tv didepannya. Alhasil bukannya masuk kedalam tv, kepalanya malah benjol.

Melihat tingkah Ken. Kinara hanya tertawa dan geleng-geleng kepala. Kehadiran Ken dalam hidupnya ternyata cukup memberikan warna baru dan menghiburnya di kala bosan.

Karna tak berhasil masuk ke dalam Tv. Ken akhirnya kembali duduk di sofa dan menikmati acara di tv dengan serius.

... 🌷🌷🌷...

Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa Kinara barhasil menyelesaikan satu chapter ceritanya dalam waktu lima jam. Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal dan berjalan menuju dapur. Kemudian Ia membuka kulkas dan mengambil air dingin.

Setelah air dingin mengalir melewati tengorokannya, Kinara merasa lega. Ia kemudian berjalan ke ruang tv dan melihat Ken tertidur di sofa.

Kinara duduk di lantai dan memandang wajah Ken. Seperti mimpi baginya, ia bisa melihat karakter komik yang dibuatnya secara nyata. Ken datang entah dari mana dan membuat hidupnya berubah.

Ia masih tak percaya dengan kenyataan yang terjadi kepadanya. Setelah hari berganti apakah Ken masih disini atau ia akan kembali ke dunia asalnya.

Setelah chapter pertamanya berhasil diterbitkan. Apakah ia akan berhasil mendapatkan jawaban dari semua pertanyaannya?

-Bersambung-

Gimana gais? gemess enggak kalian sama Ken?

Terpopuler

Comments

Cat White

Cat White

gila sih, bikin komik ngebut 5 jam. padahal paling lama kalau bikin komik sampai 5 hari. aku yg gambar satu kertas saja bisa habis waktu dua jam. namanya juga novel bin fiksi :)

2021-10-29

1

IDWS

IDWS

Hi thor aku mampir nih jangan lupa di feed backnya di cerita incredible Love

yuk yang mau juga di baca ya nanti aku feed back

2020-07-02

2

Aryan Lee

Aryan Lee

bikin penasaran..ku mmpir lgi ni thor, sdh ku bin 5 n like y.

2020-06-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!