... Moa dan Dion pergi ke tempat yang tidak jauh dari parkiran mobil psikologi. Disana Dion mengajak Moa untuk menonton JGTC bersamanya tapi Moa menolak hal tersebut dengan penuh keramah tamahan. Tidak berhenti sampai disitu akhirnya Dion juga mengungkapkan perasaannya kepada Moa yang tidak membuat Moa terkejut sama sekali karena dia sudah menduganya....
“Jujurlah Moa kamu juga tertarik kepadaku bukan? Tanya Dion penuh percaya diri sambil tersenyum menatap Moa.
“Maaf Dion aku tidak tertarik kepadamu sama sekali karena dihatiku hanya ada satu laki - laki.” jawab Moa ramah yang langsung hendak pergi.
“Maksud kamu Naga?” tanya Dion sambil memegang tangan kanan Moa mencegahnya pergi lebih jauh.
“Iya.” jawab Moa sambil melepaskan tangan Dion dengan ramah.
“Apa hebatnya dia? Kenapa bukan Aku? Berpacaran saja denganku dan akan aku pastikan kamu dicintai dengan layak Moa!” bujuk rayu Dion penuh percaya diri sambil tersenyum menatap Moa.
... Ketika sedang mendengarkan ucapan Dion perhatian Moa teralihkan oleh Mira yang sedang bersama seorang laki - laki di parkiran mobil. Moa melihat Mira berpegangan tangan hingga peluka bersama laki - laki tersebut kemudian pergi meninggalkan kampus bersama dalam satu mobil. Moa merasa Naga perlu segera mengetahui hal tersebut agar tidak kecewa di kemudian hari....
“Maaf Dion aku ada urusan mendesak!” pinta Moa terburu - buru yang langsung pergi meninggalkan Dion sendirian untuk mencari Naga.
“Moa! Moa!” panggil Dion yang diabaikan oleh Moa.
... Ketika Moa pergi meninggalkan Dion, Yona melihat hal tersebut dan dia berasumsi bahwa Moa telah menolak Dion terlihat dari ekspresi Dion yang kecewa. Moa yang mencari - cari keberadaan Naga tidak menyadari keberadaan Yona yang dia lewati dan Yona mengerti hal itu pasti berhubungan dengan Naga. Hingga akhirnya Moa bertemu Naga yang baru saja keluar dari gedung psikologi hendak pergi ke kantin bertemu dengan teman - temannya yang lain....
“Naga!” panggil Moa yang langsung berjalan menghampiri Naga.
“Ada apa Moa?” tanya Naga ramah.
“Mungkin ini akan membuatmu kecewa, tapi aku harus segera memberitahumu.” jawab Moa sambil menatap Naga dalam - dalam.
“Tentang?” tanya Naga keheranan.
“Tadi aku lihat kak Via bersama seorang laki - laki pergi dengan mengendarai mobil.” jawab Moa yang khawatir Naga akan kecewa mendengarnya.
“Hoo begitu, tidak apa - apa Moa.” jawab Naga santai yang kembali berjalan hingga melewati Moa.
“Aku lihat kak Via pegangan tangan dan pelukan sebelum masuk mobil, aku rasa kamu harus segera tahu sebelum kamu dikecewakan.” kata Moa yang membuat langkah Naga terhenti dan berbalik menatap Moa.
“Maksud kamu?” tanya Naga keheranan.
“Aku tahu kamu suka sama kak Via, tapi aku juga gak mau melihat kamu tersakiti. Kak Via mungkin selalu dekat sama kamu, tapi kak Via sudah memiliki pacar diluar sana apakah kamu tidak merasa dipermainkan?” tanya Moa balik sambil berkaca - kaca menatap Naga.
“Apa kamu bertanya langsung kepada kak Mira untuk mengkonfirmasi hal ini?” tanya Naga ramah sambil mendekati Moa.
“Itu semua sudah jelas terlihat Naga.” jawab Moa penuh percaya diri.
“Bukankah kamu tahu aku tidak suka membahas suatu kesimpulan hanya berdasarkan apa yang kita lihat?” tanya Naga kecewa menatap Moa.
“Tadinya ada hal yang ingin aku bicarakan Moa, tapi kamu benar - benar membuatku kecewa Moa.” lanjut Naga sambil tersenyum sinis melihat sikap Moa dan langsung berjalan pergi meninggalkan Moa.
... Moa tidak menduga bahwa Naga akan merespon seperti itu yang membuat hatinya terasa sakit. Sambil berusaha menahan tangis Moa memutuskan untuk pulang sendirian melalui jalan yang berbeda dari biasanya sambil berusaha menenagkan diri. Yona yang melihat Moa menahan tangis pergi setelah dia melihat Naga ke kantin tahu ada sesuatu yang terjadi diantara mereka, tapi Yona membiarkan Moa yang mungkin ingin sendirian untuk sementara waktu....
... Tanpa Moa sadari Dion mengetahui Naga yang kesal kepada Moa dan berjalan mengikuti Moa. Ketika Vivi melihat Moa yang berjalan ke arah perpustakaan kampus dia merasa aneh terlebih tidak lama setelah itu Vivi juga melihat Dion mengikuti Moa dari belakang. Khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi Vivi langsung pergi menemui Yona untuk memberitahukan hal tersebut....
“Yona kamu tahu Moa mau kemana?” tanya Vivi cemas.
“Sepertinya dia baru berantem sama Naga Vi dan dia mungkin butuh waktu untuk sendirian dulu.” tebak Yona penuh pengertian.
“Tapi tadi aku lihat Dion mengikuti Moa dari belakang.” kata Vivi cemas.
“Apa? Beneran Vi?” tanya Yona memastikan.
“Iya, aku khawatir sama Moa.” jawab Vivi cemas.
“Sebelum Moa berantem sama Naga aku juga lihat Moa sama Dion sepertinya Moa baru nolak Dion. Ayo kita coba minta bantuan Naga, Vi!” ajak Yona yang bergegas menemui Naga bersama Vivi.
“Ga, Moa lagi dalam masalah!” kata Yona cemas.
“Tadi aku hanya sedikit menegurnya, dia akan segera baik - baik saja.” jawab Naga santai sambil menatap Yona dan Vivi.
“Bukan tentang itu, ini tentang Dion.” kata Vivi cemas.
“Dion? Siapa itu?” tanya Naga kebingungan.
“Dia mahasiswa kriminolog yang beberapa Minggu lalu mulai sering mengirim chat ke Moa, dua Minggu yang lalu dia mulai sering makan di kantin psikologi, dan satu Minggu terakhir dia sering menghampiri Moa sambil memberikan beberapa makanan. Sebelum kalian bertengkar aku melihat dia bersama Moa, sepertinya Moa baru saja menolak Dion. Tadi Vivi melihat Dion mengikuti Moa dari belakang ke arah perpustakaan, kami khawatir sesuatu akan terjadi sama Moa kalau dibiarkan begitu saja.” jelas Yona cemas yang membuat Naga dan beberapa temannya yang mendengarkan terkejut.
“Aku akan menyusul Moa!” kata Naga yang langsung bergegas pergi ke arah perpustakaan sendirian.
... Pada awalnya Moa tidak menyadari Dion yang terus mengikutinya hingga akhirnya Moa menyadari kehadiran Dion ketika Dion sudah berada tepat dibelakangnnya. Naga yang khawatir tentang keadaan Moa berusaha menghubungi handphone Moa, tapi ketika Moa hendak mengangkat teleponnya tiba - tiba Dion menghempaskan handphone yang ada di tangan Moa hingga terjatuh. Moa yang ketakutan melihat sikap Dion mulai berjalan mundur secara perlahan....
“Lihatkan bagaimana Naga memperlakukanmu? Cintamu sudah bertepuk sebelah tangan Moa!” kata Dion penuh percaya diri yang menatap Moa dengan tatapan penuh emosi sambil berjalan perlahan mendekati Moa.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Moa sambil meneteskan air mata penuh ketakutan sambil terus berjalan mundur secara perlahan.
“Aku hanya akan memastikan kamu dicintai dengan baik Moa!” jawab Dion sambil menatap Moa dengan penuh emosi.
... Dengan kecepatan berlarinya Naga berhasil menemukan Moa dan Dion tepat waktu. Naga segera mengambil miniatur bola american football kecil yang dia punya dan langsung melemparkannya sekuat tenaga hingga mengenai punggung bagian bawah Dion yang membuat Dion merasakan kesakitan. Naga kembali berlari hingga berdiri tepat dihadapan Dion untuk melindungi Moa yang berdiri di belakangnya....
“Jangan mengganggu wanitaku!” pinta Naga tegas yang langsung melayangkan pukulannya ke uluh hati Dion hingga pingsan.
“Maafkan aku Moa, maafkan aku!” kata Naga yang langsung memeluk Moa dengan erat setelah Dion jatuh pingsan dihadapannya.
“Naga!” jawab Moa ketakutan yang langsung membalas pelukan Naga dengan sangat erat sambil menangis dalam pelukan Naga.
... Naga terus membelai kepala Moa dengan penuh kelembutan ketika Moa menangis ketakutan dalam pelukannya. Saat itu Naga benar - benar menyesali sikapnya yang hampir membuat Moa dalam bahaya dan dia juga menyadari bahwa perasaannya kepada Moa masih sama seperti saat mereka menjalin hubungan. Tidak lama kemudian Yona, Vivi, dan UPT PLK UI (Unit Pelaksana Teknis Pengamanan Lingkungan kampus) datang dan langsung mengamankan Dion....
“Moa apa kamu baik - baik saja?” tanya Yona cemas.
“Iya Yona.” jawab Moa yang mulai tersenyum dalam tangisnya sambil menyandarkan tubuhnya ke tubuh Naga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments