... Pada hari Sabtu pagi Naga bersama Kai, Moa, Vivi, Yona, dan beberapa teman lainnya pergi ke area camping yang mereka rencanakan untuk berlibur sebelum masuk masa UTS (Ujian Tengah Semester). Naga juga sudah memberita para subscribernya bahwa Sabtu dan Minggu pekan ini dia tidak akan live streaming karena ada acara sehingga Naga tidak memikirkan segala hal tentang live streaming pada akhir pekan ini. Setibanya di area camping Naga dan yang lainnya langsung membangun total empat tenda terdiri dari dua tenda untuk tujuh orang perempuan dan dua tenda lagi untuk delapan orang laki - laki....
... Setelah selesai membangun tenda mereka langsung membereskan barang mereka masing - masing ke dalam tenda sesuai dengan pembagian yang mereka tentukan. Mereka kembali berkumpul untuk bersiap makan siang bersama dan memulai menikmati keindahan alam yang ada dengan bermain serta berjalan - jalan di sekitar area tempat mereka camping. Selepas makan malam mereka menyalakan api unggun dan duduk mengitarinya sambil mengobrol satu sama lain dengan konsep kejujuran dan sharing agar mereka saling mengenal lebih baik lagi satu sama lain....
... Mereka saling bertanya dan bercerita satu sama lain yang membuat mereka terkadang tertawa, kagum hingga terharu mendengar cerita satu sama lain. Pertanyaan siapa perempuan atau laki - laki yang disukai sudah menjadi pertanyaan umum pada malam itu walaupun beberapa laki - laki dan wanita ada yang tidak mendapatkan pertanyaan tersebut. Mereka menikmati malam itu ditemani dengan secangkir minuman hangat di bawah indahnya terang bulan....
“Aku mau bertanya kepada Moa!” pinta Kai yang mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum ramah menatap Moa.
“Kenapa kamu menjaga jarak dengan teman laki - laki yang lain sedangkan ke Naga tidak? Poin pertamanya aku paham kalau kamu menyukai Naga, tapi sejauh aku mengenal Naga sampai saat ini sepertinya jika kalian kembali menjadi sepasang kekasih Naga tidak akan mempermasalahkan kamu yang berteman baik dengan teman laki - laki lainnya. Poin keduanya jika aku ada salah sama kamu yang tidak aku sadari aku ingin meminta maaf dan kalau boleh tolong kasih tahu aku apa salahku agar aku bisa memperbaikinya.” kata Kai penuh percaya diri sambil menatap Moa.
“Kamu dan teman - teman laki - laki yang lain gak salah kok Kai, tapi aku memang menjaga jarak dengan teman laki - laki lain selain Naga karena aku trauma.” jawab Moa sambil tersenyum ramah.
“Gak perlu dilanjut Moa kalau memang kamu tidak nyaman.” pinta Yona lemah lembut sambil membelai lembut pundak Moa.
“Gak apa - apa Yona lagipula tanpa Kai tanyapun trauman ini akan terus menghantui aku ketika ada cowok selain Naga yang mengajakku berbicara. Jadi mungkin ada baiknya aku menjelaskan semuanya agar tidak terjadi salah paham diantara kita.” jawab Moa sambil tersenyum menatap Yona.
“Aku dan Naga menjadi sepasang kekasih lebih dari dua tahun ketika kami masih SMP. Pada saat itu aku tidak ingin menjalin hubungan jarak jauh dan diwaktu yang bersamaan Naga akan melanjutkan sekolah di SMA yang berbeda denganku. Seperti yang Kai bilang Naga tidak mempermasalahkan ketika aku berteman baik dengan teman laki - laki.” lanjut Moa sambil melihat ke arah teman - temannya.
“Aku berteman sangat dekat dengan salah satu teman laki - lakiku yang membuatku merasa dia bisa memperlakukanku dengan baik sama seperti Naga, bahkan dalam beberapa hal aku merasa dia jauh lebih baik dari Naga. Kebetulan dia juga akan melanjutkan sekolah di SMA yang sama denganku sehingga aku memutuskan memilih dia dan mengakhiri hubunganku dengan Naga.” kata Moa dengan mata berkaca - kaca penuh penyesalan.
“Beberapa bulan kemudian aku menyadari bahwa dia tidak lebih baik daripada Naga dan aku sangat menyesal telah memutuskan Naga demi dia. Aku tahu ... aku tahu bahwa Naga mengetahui alasanku memutuskannya demi laki - laki lain, tapi Naga tidak mempermasalahkannya karena Naga pernah berkata kepadaku. ‘Jika aku bertemu dengan laki - laki lain yang bagiku dia lebih baik daripada Naga, Naga tidak masalah jika aku memilih laki - laki lain daripada dirinya’. Naga hanya akan percaya kepadaku dan keputusanku, tapi mengingat semua itu membuatku benar - benar menyesalinya.” lanjut Moa sambil meneteskan air matanya.
“Setelah aku putus di semester pertama kelas 1 SMA, aku berkomitmen akan menjaga jarak dengan teman laki - laki kecuali Naga. Naga mungkin ingin aku membuka hati dan kesempatan untuk laki - laki lain diluar sana, tapi aku tidak ingin menyesalinya lagi. Setidaknya sampai Naga menutup kesempatanku untuk mencintainya ketika Naga menikah dengan wanita lain.” tambah Moa yang tidak lama kemudian langsung menangis penuh penyesalan.
... Yona dan vivi yang duduk di samping Moa langsung memeluk Moa dengan penuh kelembutan berusaha menenangkannya. Cerita Moa benar - benar membuat semua teman - temannya terkejut karena tidak sedikit dari mereka yang berpikir bahwa Naga lah yang memutuskan dan meninggalkan Moa. Tidak lama kemudian Naga lang berdiri dan berjalan masuk ke dalam tendanya tanpa bicara sepatah katapun....
... Tidak ada satupun dari mereka yang berani menghentikan Naga karena mereka mengerti cerita Moa juga merupakan pengalaman pahit bagi Naga sehingga mereka memaklumi jika Naga memilih pergi. Tidak lama kemudian Naga kembali keluar sambil membawa selimut tipis lalu berjalan menghampiri Moa. Tanpa banyak bicara Naga langsung menyelimuti tubuh Moa dan kembali ke tempat duduknya semula dengan santai....
“Apakah acara malam ini sudah selesai?” tanya Naga santai sambil melihat semua teman - temannya satu persatu.
“Aku ingin bertanya kepadamu Naga, apakah di hatimu benar - benar tidak ada Moa?” tanya Yuda penasaran setelah melihat sikap Naga.
“Sudah kuduga, karena selimut?” tanya Naga memastikan sambil tersenyum ramah yang dijawab anggukan oleh Yuda.
“Menurutmu apakah jika aku memberikan selimut kepada salah satu diantara Vivi dan Yona maka aku menyukai salah satunya?” tanya Naga kembali.
“Tapi ini hal yang berbeda Naga, terlebih setelah mendengar cerita Moa.” jawab Yuda penuh percaya diri.
“Benar ini hal yang berbeda karena aku mengenal Moa. Jika hal ini terjadi kepada teman wanita yang lain, aku hanya akan mempercayakannya kepada teman wanita yang lain juga untuk mengatasinya. Namun karena ini terjadi kepada Moa makanya aku memberikan selimut kepada Moa.” Jawab Naga penuh percaya diri sambil menatap Yuda.
“Cerita yang Moa sampaikan tadi bisa membuat dia kesulitan tidur, bahkan tidak menutup kemungkinan dia akan terjaga sampai besok pagi. Aku memberikannya selimut setidaknya agar dia bisa lebih merasa nyaman dan membantunya tetap hangat ketika masih terjaga. Syukur jika selimut yang aku berikan bisa membantunya untuk segera tertidur setelah acara ini selesai.” lanjut Naga santai sambil melihat teman - temannya satu persatu.
“Apa aku harus mengabaikan Moa setelah semua yang kuketahui hanya karena aku mengkhawatirkan pikiran kalian? Haruskah aku menghilangkan sisi kemanusiaanku hanya karena mengkhawatirkan pikiran kalian? Aku tidak menyalahkan pikiran kalian terhadap sikapku kepada Moa karena itu bukan sesuatu yang bisa kukendalikan dan aku tidak peduli akan hal itu. Aku hanya melakukan apa yang menurutku harus kulakukan kepada Moa karena aku mengenal Moa cukup baik.” tambah Naga santai nan tegas yang membuat semua temannya mengerti.
“Baiklah kita cukupkan sampai disini saja karena ini juga sudah larut malam dan sebaiknya kita beristirahat.” kata Kai yang tersenyum ramah melihat ke semua teman - temanya sambil langsung berdiri.
“Ya, ayo kita istirahat!” ajak yang lain sahut menyahut.
“Naga ini selimutnya!” kata Moa lirih sambil memberikan selimut Naga yang sudah dilipat sebelumnya.
“Pakailah, kamu lebih membutuhkannya daripada aku.” jawab Naga ramah sambil menatap Moa.
“Lalu bagaimana dengan bantalan mu?” tanya Moa memastikan.
“Aku membawa beberapa pakaian ganti yang bisa aku jadikan sebagai bantalan.” jawab Naga santai.
“Pastikanlah kamu tertidur dengan nyaman Moa!” pinta Naga yang langsung berjalan ke tendanya sementara Moa juga langsung berjalan masuk ke tendanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments