Pagi ini Amina dan Surti mengutarakan maksud mereka pada Wina jika mereka ingin berhenti bekerja.
Wina awalnya merasa keberatan namun akhirnya Wina memberikan persetujuan mengingat kesehatan Surti sudah tidak seperti dulu lagi.
"Maafkan aku jika selama menjadi nyonya, aku bersikap tidak baik padamu." kata Wina menyadari jika akhir akhir ini Ia sering mengomeli Surti.
"Tidak apa apa Nyonya, jika Nyonya marah memang kami yang salah." kata Surti.
Amina dan Surti pun segera berkemas karena mereka akan pindah hari ini juga.
"Kenapa disaat kita sudah mau pergi nyonya jadi baik begitu bu?" tanya Amina merasa heran dengan sikap Wina.
Surti tersenyum, "Selama ini nyonya memang baik pada Ibu, mungkin setelah Ibu sakit pekerjaan jadi berantakan yang akhirnya membuat Nyonya sering mengomel." ungkap Surti.
"Jadi sebenarnya Nyonya itu baik?"
Surti mengangguk,
"Aku pikir dia jahat karena sering mengomel."
Surti tersenyum, "Kamu belum lama mengenal Nyonya jadi berpikir seperti itu."
Amina mengangguk setuju, Ia kembali melanjutkan mengemas barangnya hingga semua selesai dan mereka siap berangkat.
"Biarkan di antar Pak Soleh sampai tujuan kalian." kata Wina.
"Tidak perlu repot Nyonya, saya sudah memesan tiket bus." tolak Amina dengan sopan.
"Kalau begitu biarkan Pak Soleh mengantar kalian sampai terminal." kata Wina lagi.
"Terima kasih banyak Nyonya atas kebaikan Nyonya." ucap Amina yang langsung diangguki oleh Wina.
"Jaga ibumu dengan baik dan semoga kau sukses diluar sana."
"Terima kasih banyak nyonya." ucap Amina yang hampir saja menangis terharu mendengar ucapan Wina.
Amina dan Surti segera memasuki mobil dimana sudah ada Pak Soleh didalam. Amina sempat memandangi rumah besar milik keluarga Karsa untuk terakhir kalinya.
"Selamat tinggal, terima kasih sudah membantuku." batin Amina menatap ke arah kamar Alka.
Mobil segera melaju meninggalkan rumah keluarga Karsa.
Amina menghela nafas panjang, entah mengapa Ia merasa sangat sedih padahal seharusnya Ia bahagia saat ini karena Ia tak harus lagi melihat Alka mulai sekarang. Melihat Alka hanya membuatnya mengingat hari itu, hari dimana Ia merasakan sakit karena harus melepaskan kesucian yang sudah Ia jaga selama ini.
...****************...
Wajah Sarah berubah merah malu saat Alka menatap dirinya dengan tatapan kecewa.
"Kau sudah tidak perawan?"
Mata Sarah memerah menahan bulir air matanya yang akan jatuh, "Maafkan aku." ucap Sarah dengan suara serak.
"Maaf?" Alka tersenyum kecut lalu bangkit dari ranjang.
Alka mengambil bajunya yang berserakan dilantai lalu memakainya.
"Bukankah kita sama saja, kau juga pernah melakukan dengan wanita lain." protes Sarah.
"Tapi aku menjagamu! Aku menjagamu Sarah!" kata Alka menatap Sarah dengan tatapan tajam.
"Seharusnya aku orang yang pertama menjamahmu, seharusnya kita melakukan saat sudah menikah nanti, tapi nyatanya..."
"Aku minta maaf." kata Sarah menundukan kepalanya.
"Aku ingin kita usai saja." pinta Alka.
Sarah menggelengkan kepalanya, "Tidak Alka, aku tidak mau putus denganmu!"
"Untuk apa kau mempertahankan hubungan kita sementara kau saja tidak mau menikah denganku dan kau malah merusak dirimu seperti ini. Sudahlah Sarah, semua ini hanya membuang waktu kita. Lebih baik kita akhiri sekarang." kata Alka tegas.
"Tidak Alka, ku mohon beri aku kesempatan." kata Sarah bangkit dari ranjang berjalan menghampiri Alka, ingin memeluk Alka namun Alka menolak.
"Istirahatlah, aku akan pulang hari ini."
"Tidak Alka tidak, ku mohon jangan!" pinta Sarah yang kini sudah menangis.
"Jaga dirimu baik baik, aku harap kau bahagia. Maafkan aku yang tidak bisa membuatmu merasakan bahagia." ucap Alka lalu pergi dari kamar Sarah.
Sarah menangis histeris, Ia masih ingin menahan Alka namun tidak bisa karena kini mereka bukan lagi sepasang kekasih.
Sarah benar benar harus merelakan Alka mulai sekarang.
Keluar dari apartemen Sarah, Alka segera menuju bandara untuk pulang ke indonesia. Dadanya merasa sesak mengetahui Sarah pernah melakukan itu dengan orang lain meskipun Alka sadar jika Ia sendiri pun juga melakukan dengan wanita lain.
"Aku memang pernah melakukan dulu tapi sebelum bersama Sarah, setelah memiliki Sarah aku menahan diri agar tidak tergoda oleh wanita lain tapi ternyata tidak untuk Sarah. Bodoh, aku hanya membuang buang waktu demi wanita yang tidak bisa menjaga kesetiaaannya." gumam Alka tersenyum kecut.
Tengah malam, Alka kembali dari paris dan sampai indonesia malam berikutnya pukul 8 malam.
Alka tidak langsung pulang kerumah, hari ini Ia ingin tidur di apartemennya untuk menghindari pertanyaan Mamanya mengingat Mamanya begitu sensitif jika Ia pergi ke paris untuk menemui Sarah.
Alka mengambil ponselnya, Ia menghubungi Juan, "Carikan aku gadis bersegel sekarang!" pinta Alka.
2 jam lamanya Alka menunggu dan akhirnya Juan datang membawa gadis cantik yang masih sangat muda.
Alka segera membawa gadis itu masuk ke apartemennya, Ia ingin menghabiskan malam dengan cara ini agar bisa melupakan rasa sakit hatinya pada Sarah.
"Apa benar kau belum pernah melakukannya?" tanya Alka memastikan karena Ia tak mau dibohongi.
"Benar Kak, saya tidak bohong."
"Berapa umurmu?" tanya Alka menatap ke arah gadis itu dari atas sampai bawah.
"17 tahun, saya masih sekolah."
"Ck, anak sekolah." decak Alka mengingatkan pada Amina.
"Kenapa kau menjual dirimu?" tanya Alka lagi.
"Saya ingin membeli Iphone kak, teman teman saya mengejek karena saya tidak memiliki Iphone." ungkap Gadis itu yang langsung membuat Alka kesal karena semakin mengingat Amina.
"Apa kau tahu cara melakukannya?" tanya Alka.
"Saya pernah melihat divideo,"
Alka berjalan mendekat, menyentuh pipi lembut gadis itu hingga membuat pipi gadis itu semu merah karena malu.
Alka mendekatkan bibirnya, saat ingin mencium gadis itu tiba tiba Ia melihat wajah gadis itu berubah menjadi wajah Amina.
Alka terkejut dan langsung menjauh.
"Ada apa kak? saya sudah gosok gigi sebelum kesini." kata Gadis itu merasa mulutnya tidak bau.
Alka diam, entah mengapa Ia jadi mengingat Amina, mengingat wajah Amina yang meringis kesakitan hingga menangis saat Ia menyatukan milik mereka.
"Sial apa yang ku pikirkan!" umpat Alka pada dirinya sendiri.
Gadis itu berjalan mendekat lalu memeluk Alka, "Apa aku harus menggoda Kakak lebih dulu?"
Seketika Alka melepaskan pelukan gadis itu, Ia merasa jijik dengan gadis itu meskipun Ia sangat cantik.
Alka mengambil dompetnya lalu mengeluarkan 5 lembar uang ratusan.
"Ambil ini dan pergilah."
"Tapi kak..." gadis itu terlihat kecewa.
"Carilah pria lain, aku tidak bisa melakukan denganmu." kata Alka.
Gadis itu terlihat lesu, mengambil uang dari tangan Alka lalu pergi meninggalkan apartemen Alka.
"Sial, kenapa aku harus mengingat Amina! Benar benar merusak kebahagiaanku!" umpat Alka lalu menjambaki rambutnya sendiri.
Bersambung....
Jangan lupa like vote dan komen..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusssbar
2024-04-02
0
💅UŁΛЛ GΞUŁłS💅
nah loh alka udah mulai ada hati sama anima, pas kamu pulang pasti syok anima udah gak tinggal bersama 🤭🤭
2023-01-06
0
Olla Tulandi Jom
rasakan alka lelaki cadanova akhirnya kena batunya dengan ketulusan hati Amina demi mengganti HP 26 juta ke Rani
2022-12-20
0