Gengsinya Gilbert

Gilbert sedang sibuk di kantornya, banyak berkas yang harus dia tanda tangani. Dirinya sudah lelah karena Asisten Kai tak henti-hentinya memberikan berkas itu padanya.

"Asisten Kai, berhentilah! kau juga harus mengambil bagian, aku ini bosmu! kenapa aku yang paling banyak mengerjakan ini hah!" Kesal Gilbert menatap Asisten Kai yang tengah duduk di mejanya.

Meja Kai berada di dalam ruangan Gilbert agar dia gampang saat membutuhkan asisten nya itu. Berbeda dengan sekretaris Gilbert, dia berada di luar ruangan sebab sekretaris Gilbert seorang wanita. Pria itu tak nyaman kerja satu ruangan dengan seorang wanita.

"Apa anda sedang ada masalah tuan?" Tanya Asisten Kai dengan heran.

"Tidak, kenapa kamu menanyakan itu?" Jawab Gilbert sambil melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya.

"Biasanya saya memberi tuan berkas lebih banyak dari ini, tapi anda tidak protes. Bahkan anda memintanya lagi, ini masih siang tuan. Kenapa anda begitu gelisah?" Heran Asisten Kai.

Pria itu mendadak terdiam, membenarkan ucapan asistennya. Kenapa dia begitu gelisah? bahkan dirinya selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan kantornya.

"Apa anda merindukan istri anda?" Tanya Asisten Kai sambil menaik turunkan alisnya.

"Tidak, aku hanya baru sadar. Aku sudah kaya, ngapain kerja keras-keras." Elak Gilbert.

Asisten Kai mengulum senyumnya, dia paham betul gengsi bos nya sangat lah besar. Dia sampai greget dengan bos nya itu yang tak menyadari perasaannya.

"Bagaimana hubungan anda dengan nyonya Gilbert?" Tanya Asisten Kai.

"Kamu tahu bukan aku kembali dengannya hanya karena Revin," ujar Gilbert dengan ketus.

"Oh karena Revin yah, berarti kalau saya deketin Emily. Boleh dong tuan?" Tanya Asisten Kai dengan senyuman tampannya.

Gilbert menatap tajam Asisten Kai, rahangnya mengeras di sertai tangannya yang memegang pena dengan erat.

CTAK!

Pena yang Gilbert pegang patah akibat terlalu kencang pria itu genggam, Asisten Kai pun menahan tawanya melihat ekspresi tuan muda nya.

"Berani kamu main belakang dengan istriku, aku lempar kamu ke kandang Zero!" Ancam Gilbert.

Asisten Kai meneguk ludahnya kasar, senyumnya luntur ketika Gilbert mengancamnya demikian.

Zero, buaya kesayangan Gilbert. Buaya yang sangat besar, dan berjenis laki-laki. Buaya itu berada di kolam, taman tersembunyi. Hanya penjaga dan Gilbert dan yang bisa masuk ke taman itu karena area yang berbahaya.

"Jangan tuan, saya cuman bercanda aja kok. Jangan baper napa." Cicit Asisten Kai.

"Bagus!" Seru Gilbert dengan puas.

"Kerjakan tugas saya, bantu saya mengerjakannya!" Titah Gilbert.

Dengan lemas, Asisten Kai pun membantu pekerjaan Gilbert. Sepertinya bosnya itu tak akan lagi pulang malam, pastinya dia akan pulang sore karena sudah ada yang menunggunya di rumah.

***

"Buna Lev mau puding!" Pinta Revin pada sang bunda yang sedang melihat bunga di taman belakang.

"Kan tadi bunda udah kasih Rev puding," ujar Emily dengan bingungnya. tadi dia sudah meminta maid untuk membuat puding buat Revin.

Revin mendudukkan dirinya di lantai, dia menendang-nendang kakinya karena kesal.

"Tadi Lev bilang puding bunaaa bukan puding bibiiii, buna kacih Lev puding bibiii!!" Rengeknya.

Revin akan menangis, Emily pun menjadi panik. Memangnya apa bedanya puding yang dia buat sama maid? bukannya sama saja di buat dari puding instan? kenapa putranya mengamuk seperti ini.

"Lev mau puding bunaa hiks .. puding bunaa ...." Rev sudah membuka mulutnya bersiap menangis keras.

Emily langsung membekap mulut putranya dan membawa anak itu ke gendongannya.

"Syuutt, oke-oke bunda buat. Jangan menangis, nanti Rev di marahin opa loh." Emily berusaha menenangkan putranya agar tidak menangis, jika tidak begitu dia khawatir mertuanya akan datang.

"Tapi Lev mau puding buna," ujar Revin.

"Yaudah, Rev main di ruang tengah yah. Bunda keluar dulu beli bahan pudingnya, kan habis tadi " Pamit Emily.

Revin mengangguk, dia turun dari gendongan Emily. Sementara Emily, dia pergi ke kamar Revin untuk mengambil tas nya.

"Eh Em, mau kemana?" Seru Hana saat dia akan ke dapur, dia berpapasan dengan Emily yang akan ke kamar.

"Aku mau ke kamar mom, mau ambil tas," ujar Emily.

"Mau kemana memangnya?" Tanya Hana dengan bingung, padahal di rumah putranya ini semua sudah tersedia.

"Em mau keluar beli bahan puding, Revin katanya pengen makan puding buatan Emily mom. Tadi bibi sudah buatkan, dia tetap gak mau." Adu Emily.

Hana tersenyum, dia menggelengkan kepalanya. Dirinya berjalan mendekat sambil mengeluarkan sesuatu dari saku dressnya.

"Revin benar-benar cetakan Gilbert, buktinya mereka sangat mirip dari segi fisik maupun kebiasaan. Sama hal nya dengan Gilbert kecil, dia bahkan tak mau makan kalau bukan mommy yang masak. Bahkan dia bisa membedakannya walau resepnya sama." Seru Hana.

Emily mengangguk membenarkan, seperti tadi dia tak bilang jika itu puding yang di buat oleh maid. Namun, Revin tahu jika puding tersebut bukan buatannya.

"Yasudah, ini uang kamu belanjakan apa yang ingin kamu beli." Ujar Hana sambil memberikan uang itu pada tangan Emily.

"J-jangan mom," ujar Emily merasa tak enak.

"Apa Gilbert memberimu uang?" Tanya Hana karena Emily menolak uangnya.

Emily terdiam, dia benar-benar tak memegang uang sama sekali. Gilbert tak memberikannya uang sepeser pun, bagaimana dia akan berbelanja.

"Melihat keterdiamanmu membuat Mom dapat simpulkan jika suami karatanmu itu tidak memberimu uang kan?! benar-benar anak ituuu!!" Geram Hana.

"Eum ini salah Emily mom, Emily gak minta uang sama Mas Gilbert." Emily tetap membela suaminya di hadapan mertuanya itu.

"Tapi tetap aja, seharusnya dia jadi suami tuh yang peka. Yaudah ini, kamu pegang dulu cash segini. Nanti malam mommy akan minta atm ke dia!"

Emily menerima uang itu, mau tidak mau dia harus mengambilnya karena keadaan mendesak. Jika tidak, bagaimana dirinya membeli bahan puding? apalagi dia alan membeli di supermarket bukan di warung yang bisa nge bon kapan aja.

"Bon di mak Tia aja aku belum bayar." Batin Emily teringat bon nya.

"Yasudah sana berangkat, keburu kesorean. Nanti suamimu pulang malah kamu masih di luar. Oh ya, di ujung jalan sana ada mini market. Mending kamu ke sana aja." ujar Hana.

"Baik mom, aku ke atas dulu." Pamit Emily.

Emily pun ke kamarnya, dia mengambil tas beserta ponselnya dan langsung keluar rumah untuk pergi ke mini market.

Karena jaraknya yang dekat, Emily memutuskan untuk berjalan. Sekalian dia menikmati angin sore.

"Aaaa!!!"

BRAAAKK

Emily sontak langsung menoleh, di perempatan jalan ada seorang wanita paruh baya yang terserempet motor saat akan menyebrang.

Emily langsung berlari kecil menghampiri wanita paruh baya itu, motor yang menabraknya tadi entah kabur kemana.

"Maaf bu saya bantu yah." ujar Emily sambil menolong wanita tersebut.

Emily membawa wanita itu ke pinggir jalan, dia membantu wanita itu duduk di trotoar jalan.

"Makasih nak," ujarnya dengan tulus.

"Ada yang sakit bu? kita ke rumah sakit yah, saya antar." Panik Emily.

"Tidak nak terima kasih, hanya saja pinggang ibu sakit." Ujar wanita itu sambil memegangi pinggangnya.

Tak lama, sebuah mobil BMW putih datang menghampirinya mereka dan terhenti tepat di depan mereka. Seorang pria turun dengan tergesa-gesa untuk menghampiri mereka.

"MAMAH!"

Emily menoleh karena merasa familiar dengan suara itu, dia membulatkan matanya ketika melihat seorang pria yang turun dari mobil ternyata adalah Agler.

"Mamah gak papa? maafin Agler yah mah, tadi seharusnya Agler antar mamah," ujar Agler merasa bersalah dan belum menyadari kehadiran Emily.

"Gak papa nak, untung ada gadis cantik ini yang menolong mamah." Ujar wanita itu sambil memegang tangan Emily.

Agler menatap Emily, dia sedikit terkejut dengan kehadiran Istri dari sepupunya itu. Tapi, mamahnya tadi mengatakan jika Emily seorang gadis? bahkan wanita cantik itu sudah memiliki anak dan tak bisa di katakan seorang gadis lagi.

"Emily?" Gumam Agler.

"Wah, kalian saling kenal? kebetulan sekali!" Ujar mamah Agler sembari tersenyum.

Agler dan Emily masih saling tatap, mereka membisu kala mamah Agler berkata hal yang mengejutkan.

"Siapa tadi namamu cantik? Emily yah? wah, nama yang cantik seperti orangnya. Terima kasih telah menolong tante Em, kapan-kapan kita bertemu lagi yah," ujar mamah Agler dengan ramah.

"Baik tante." Sahut Emily dengan senyum cantiknya.

Agler terpesona dengan istri dari sepupunya itu, wajah cantik Emily mampu membuat hatinya kembali bergetar setelah sekian lama. Aura Emily begitu terpancar, membuat siapa saja tertarik padanya.

Melihat tatapan sang putra pada Emily membuat Mamah Agler menahan senyumnya.

"Cantik yah? Tanya mamah Agler sambil menyenggol lengan putranya itu.

"Iya ...." Ucap Agler tak sadar.

"Eh?!"

__________

Double up nih, mana dong komen dan like nya? kalau bisa paket lengkap yah🤭🤭🤭

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Agler berani naksir Emily..... emang berani ma pawangnya???

2024-11-08

0

awesome moment

awesome moment

kasihan agler. kalah cpt sm gilbert

2024-11-20

0

Ririn

Ririn

ayo gler pepet emiy
bisr gilbert panas

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi membawa cinta
2 Revin yang merindukan ayahnya
3 Pertemuan kembali
4 Bertengkar setelah berpisah lama
5 Apa dia anakku?
6 Berhasil menahan
7 Curhatan dua hati
8 Hasil Tes DNA
9 Jangan bawa putraku!!
10 Menjadi pengasuh putraku
11 CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12 Cemburunya Gilbert
13 kadatangan orang tua Gilbert
14 Apa yang ingin Hana bicarakan?
15 Mencuri kecupan
16 Pedang karatan
17 Gengsinya Gilbert
18 Isi hati Agler
19 Hampir lepas kendali
20 Nyamuk besar
21 Cara bujuk istri
22 Lingerie untuk siapa?
23 Mari bercerai
24 Apa kurangnya aku?!
25 Bukan ibu kandung
26 Hinaan tetangga
27 Menyusul
28 Marah-marah manja
29 Kembali ke rumah
30 Kembalinya Nyonya Samantha
31 Kalimat pedas Revin
32 Dirga Evans
33 Revin malang, Revin cerdik
34 Siapa Amelia?
35 Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36 Dia istriku
37 Pertengkaran
38 Galang Vero Evans
39 Lev lagi nda oblal buna!
40 Gara-gara es tong-tong
41 Tertekannya seorang penculik
42 Kembali dengan sendirinya
43 Tamparan menyakitkan
44 Kemarahan Alfred
45 Rahasia Hana
46 Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47 Terkuak
48 Dia bukan ibu kandungmu!!
49 Aku ingin bertemu istriku!
50 Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51 Konferensi pers
52 Penyesalan Hana
53 Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54 Gado-gado milik Asisten Kai
55 Permintaan sederhana Revin.
56 Agler ada dua?
57 DADDY!!! EM KOMING!!
58 Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59 Membujuk Xavier
60 Serigala baru
61 Saya bukan Agler!
62 Gara-gara KB
63 Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64 Hamil lagi?
65 Adekna bica di cancel gak oma?
66 Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67 Janda buat papah
68 Lev takut
69 Karena Daster, Galang menderita
70 Kamu putraku!
71 Balikin bulungna Lev
72 Mau gak jadi suamiku?
73 Lo kabur, gue iket!
74 Tantena j4l4ng di pacal yah?
75 Melihat Harumi?
76 JANGAN NGADON DULU!
77 Aku ingin rambut istrimu
78 Tes DNA
79 Dua bulan atau empat bulan?
80 Visual
81 Sekali tembak dapat 4
82 Rasa kecewa
83 Mencoba memahami perasaan Revin
84 Rahasia Revin
85 Lev cekolah
86 Kemarahan Gilbert
87 Ayah mertua siapa mas?
88 Nikahin gue
89 Putri yang di rindukan
90 Pengumuman
91 Tamat
92 Kabar S2
93 S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96 GIVE LOVE TO YOUR BABY
97 Bocil cadel kembali hadir!!
98 KARYA BARUU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pergi membawa cinta
2
Revin yang merindukan ayahnya
3
Pertemuan kembali
4
Bertengkar setelah berpisah lama
5
Apa dia anakku?
6
Berhasil menahan
7
Curhatan dua hati
8
Hasil Tes DNA
9
Jangan bawa putraku!!
10
Menjadi pengasuh putraku
11
CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12
Cemburunya Gilbert
13
kadatangan orang tua Gilbert
14
Apa yang ingin Hana bicarakan?
15
Mencuri kecupan
16
Pedang karatan
17
Gengsinya Gilbert
18
Isi hati Agler
19
Hampir lepas kendali
20
Nyamuk besar
21
Cara bujuk istri
22
Lingerie untuk siapa?
23
Mari bercerai
24
Apa kurangnya aku?!
25
Bukan ibu kandung
26
Hinaan tetangga
27
Menyusul
28
Marah-marah manja
29
Kembali ke rumah
30
Kembalinya Nyonya Samantha
31
Kalimat pedas Revin
32
Dirga Evans
33
Revin malang, Revin cerdik
34
Siapa Amelia?
35
Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36
Dia istriku
37
Pertengkaran
38
Galang Vero Evans
39
Lev lagi nda oblal buna!
40
Gara-gara es tong-tong
41
Tertekannya seorang penculik
42
Kembali dengan sendirinya
43
Tamparan menyakitkan
44
Kemarahan Alfred
45
Rahasia Hana
46
Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47
Terkuak
48
Dia bukan ibu kandungmu!!
49
Aku ingin bertemu istriku!
50
Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51
Konferensi pers
52
Penyesalan Hana
53
Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54
Gado-gado milik Asisten Kai
55
Permintaan sederhana Revin.
56
Agler ada dua?
57
DADDY!!! EM KOMING!!
58
Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59
Membujuk Xavier
60
Serigala baru
61
Saya bukan Agler!
62
Gara-gara KB
63
Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64
Hamil lagi?
65
Adekna bica di cancel gak oma?
66
Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67
Janda buat papah
68
Lev takut
69
Karena Daster, Galang menderita
70
Kamu putraku!
71
Balikin bulungna Lev
72
Mau gak jadi suamiku?
73
Lo kabur, gue iket!
74
Tantena j4l4ng di pacal yah?
75
Melihat Harumi?
76
JANGAN NGADON DULU!
77
Aku ingin rambut istrimu
78
Tes DNA
79
Dua bulan atau empat bulan?
80
Visual
81
Sekali tembak dapat 4
82
Rasa kecewa
83
Mencoba memahami perasaan Revin
84
Rahasia Revin
85
Lev cekolah
86
Kemarahan Gilbert
87
Ayah mertua siapa mas?
88
Nikahin gue
89
Putri yang di rindukan
90
Pengumuman
91
Tamat
92
Kabar S2
93
S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96
GIVE LOVE TO YOUR BABY
97
Bocil cadel kembali hadir!!
98
KARYA BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!