Bertengkar setelah berpisah lama

Mendengar jika Revin sudah sadar, Emily masuk dengan paksa. Gilbert yang tak siap pun menghindar dan mencoba memahami situasi yang ada.

"Tuan bukankah wanita itu yang kita cari selama ini?" Tanya Asisten Kai sambil menatap ke arah Emily.

Gilbert tak menjawab, dia terdiam dengan pikiran yang berkecamuk.

"BUNAAA!!! HUHUHU!!"

Emily memeluk putranya dengan air mata yang mengalir, di kecupnya wajah putranya berulang kali.

"Kamu gak papa? mana yang sakit, sini bunda tiupin." Ucap Emily sambil memeriksa tubuh putranya.

"Palana Lev cakit buna, ini cakit duga, ini cakit lagi ini banak kali cakitna hiks ...." Isak Revin.

Emily mengelus kepala putranya yang tertutup perban, dia bersyukur putranya masih terselamatkan.

Gilbert berjalan mendekati keduanya, dengan tatapan datar dan dinginnya dia menatap ke arah Emily yang masih terfokus dengan Revin.

"Oh, dia putramu?" Tanya Gilbert dengan seringainya.

Emily tersentak, dia menatap Gilbert yang berdiri di sampingnya.

"Kalau iya memang kenapa? tidak ada urusannya denganmu!" Ketus Emily.

Mulut dan hati Emily sangat bertolak belakang, dia memang berkata seperti itu. Namun hatinya, menahan rasa gejolak rindu yang mendalam.

Berkali-kali Emil mengatur nafasnya saat Gilbert menatapnya dengan intens.

"Apakah ini anak harammu dengan selingkuhanmu?" Tanya Gilbert yang membuat Emily menatap tak percaya pada pria itu.

"Anak haram?" Lirih Emily dengan suara bergetar.

"Yah, dengan status masih menjadi istriku. Kamu pergi begitu saja dengan selingkuhanmu yang kaya raya," ucap Gilbert.

Emily terkejut, dari mana pria itu mengatakan jika dirinya berselingkuh? Bagaimana dirinya bisa berselingkuh, sementara cintanya untuk pria itu masih tetap sama.

"Selingkuh?" Tanya Emily.

Revin menatap bingung keduanya, dia tak mengerti perkataan orang dewasa di hadapannya. Asisten Kai segera mendekati Gilbert dan membisikkannya.

"Tuan, jangan membahas masalah itu untuk saat ini. Anak itu baru saja sadar, dan kini bingung dengan pertengkaran kalian." Bisik Asisten Kai.

Gilbert tak mengindahkannya, dia menarik tangan Emily dengan kasar dan menyeretnya keluar.

"Astaga! tuan! bukan begitu maksud sayaaa!!!" Panik Asisten Kai.

"BUNAAA!!! HIKS ... OM DELEK! BUNA LEV MAU DIBAWA KEMANAA!!"

Asisten Kai langsung menenangkan Revin, dia menahan bocah itu yang akan turun dari brankar.

"Aduh dek jangan turun, nanti sakit lagi. Aduh, gimana nih yah." Panik Asisten Kai.

"Mau buna hiks ... mau bunaaa!!!" Histeris Revin.

Asisten Kai menahan kepala bocah itu ketika Revin akan mendudukkan dirinya.

"CAAKIITTT HUAAA!!!"

Asisten Kai salah memegang, dia malah memegang kepala Revin. Tentu saja anak itu menjerit kesakitan ketika luka jahitannya di sentuh oleh Asisten Kai.

"Aduh maap cil, kagak sengaja om," ujar Asisten Kai merasa bersalah.

Saat Asisten Kai akan menyentuk kening Revin, anak itu menepisnya sambil menatapnya tajam.

"JANAN CENTUH-CENTUH!! CAKIT TAU! NDA TAU APA KALAU CAKIT HAH?! HILANG OTAKNA DACAL!"

***

Tangan Emily di hempaskan kasar begitu saja oleh Gilbert ketika mereka berada di depan ruang rawat, tatapan Gilbert menatap tajam Emily yang meringis kesakitan.

"Kenapa? sakit hm? sakit itu tak sebanding dengan sakitku saat kau dengan teganya meninggalkan aku dengan selingkuhanmu itu!" Sentak Gilbert dengan suara renda.

"Selingkuhan apa hah?! bahkan selama ini aku tak pernah memiliki pria lain dalam hiduku selain kamu!" Bentak Emily.

Gilbert mengeraskan rahangnya, dia tak percaya dengan apa yang Emily katakan. Dia memegang dagu Emily dengan mencengkram erat.

"Jangan menipuku! Anak itu hasil perselingkuhanmu, hasil yang nyata atas perlingkuhanmu! ala kau masih mengelak kenyataan hah?!"

Emily berusaha melepaskan tangan Gilbert dari dagunya, dagunya terasa sangat sakit ketika Gilbert semakin mencengkramnya.

"Lepaskan!" Sentak Emily saat cengkraman Gilbert berhasil terlepas.

"Apa urusan nya denganmu mas? kita sudah selesai, selama ini kita hidup di jalan masing-masing. Lebih baik pikirkan tentang dirimu dan Keluargamu! tidak perlu memikirkan aku dan putraku!" Tegas Emily.

Emily melengos begitu saja dari hadapan Gilbert, dia akan kembali masuk ke kamar Revin. Tapi sebelum itu ....

"Dengan apa kau membayar pengobatan putramu hah? Kamar elit, vasilitas lengkap dan jangan lupakan. Aku mendonorkan darahku untuk putramu!" Perkataan Gilbert membuat langkah Emily terhenti.

"Kamu yang menabrak putraku, kau lah yang harus membayar nya. Dan untuk darah, sudah seharusnya kau melakukannya." Ucap Emil tanpa berbalik menatap Gilbert yang tengah mengepalkan tangannya.

Emily kembali masuk ke dalam kamar rawat Revin, terlihat putranya sedang memainkan gadget milik Asisten Kai.

"Bunaaa!!!" Pekik Revin saat melihat sang bunda.

Emily tersenyum, dia mengelus kepala putranya dengan sayang. Di tatapnya perban yang mengitari kening putranya.

"Kepalanya masih sakit?" Tanya Emily.

Revin menggeleng. "Nda, cakitna dikiiittt banet buna." Ujar Revin sambil tersenyum senang menatap bundanya

"Baguslah." Emily merasakan lega, beruntung putranya tak rewel saat ini. Karena biasanya jika Revin sakit, dia akan sangat rewel. Bahkan Emily sampai kewalahan di buatnya.

Gilbert masuk ke dalam kembali, dia hanya menatap dari pintu sambil bersedekap dada. Asisten Kai mendekati bosnya, dia berdiri di samping Gilbert dan membisikkan sesuatu.

"Jadi benar dia anak tuan?" Tanya Asisten Kai.

"Jangan ngaco kamu!" Ketus Gilbert.

Asisten Kai menjadi bingung, dia mengamati wajah Revin dan bosnya hampir mirip. Bahkan dalam versi yang berbeda sepertinya.

"Orang mirip kok, si bos di bilangin ngeyel." Batin Kai kesal.

"Buna, pulang yuk. Nanti baylna mahal, buna nda ada uang," ujar Revin dengan tatapan lolosnya.

"Revin gak usah mikirin soal biaya, nanti bunda aja yang pikirin yah," ujar Emily menenangkan putranya yang gelisah.

Revin sangat ingin minum susu, tetapi dia tahu jika Emily tak mampu membelikannya. Sehingga dia harus meminta yang lain.

"Buna, Lev mau ail gula. Haus," ujar Revin.

Emily mengangguk, berbeda dengan Asisten Kai dan Gilbert yang merasa heran dengan permintaan Revin.

Emily berniat keluar untuk ke kantin rumah sakit, meminta air dan juga sedikit gula untuk putranya.

"Ngapain dia minta air gula?" Tanya Gilbert dengan tatapan tajam.

"Minggirlah, kamu tidak perlu tahu mas," ujar Emily dengan lelah.

Emily keluar dari ruangan putranya, Gilbert pun tak menghalangi kepergian Emily.

"Hai teman kecil, kenapa kau meminta air gula dengan ibumu?" Tanya Asisten Kai sambil berjalan ke arah brankar Revin.

"Oh, Levin mau cucu. Hauc, tapi buna nda ada uang. Jadina ail gula, biacana juga gitu. Buna nda bica beli cucu," ujar Revin dengan menatap gadget milik Asisten Kai yang di pinjamkan agar anak itu anteng.

Hati Gilbert mencelos mendengar perkataan polos anak itu, entah sadar atau tidak sadar. Dirinya berjalan mendekati Revin, dia menatap lekat ke arah Revin.

"Kan ada air putih, kenapa harus air gula?" Tanya Asisten Kai.

"Bial kenyang kata Buna," ujar Revin.

Lagi-lagi perkataan anak sepolos itu membuat hati mereka bergetar, entah mengapa hati mereka seakan di remas dengan perkataan bocah berumur 4 tahun itu.

"Asisten Kai, belikan dia susu. Uangnya akan aku transfer padamu nanti." Titah Gilbert.

Asisten Kai segera pergi menjalankan tugasnya, sementara Gilbert duduk di kursi samping brankar.

"Boleh om bertanya?" ucap Gilbert dengan tatapannya yang masih datar.

"Om mau tanya Lev apa mau jadi patung? kok mukana datal gitu," ujar Revin dengan menatap seksama wajah Gilbert.

Gilbert tersedak ludahnya, baru kali ini ada seseorang yang berkata seperti itu padanya.

"Saat kau kecelakaan, dimana ibumu bocah?!" Ucap pria datar itu.

"Kabul, cali daddy balu." Jawab Revin dengan pintarnya.

Revin tidak tahu jika Emily mengejar copet, dia hanya tahu jika Emily mengejar seorang pria. Sehingga Revin pikir sang bunda mengejar pria lain.

Emily yang akan masuk seketika terhenti saat mendengar perkataan polos putranya.

"Boro-boro cari daddy baru Rev, status bundamu ini masih gantung nak." Batin Emily.

Jangan lupa like, komen, hadiah dan votenya yah untuk menyemangati akuuu

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

bikin perang dunia lagi nih bocil yak /Facepalm//Facepalm/

2025-02-21

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

hahahahaha lgsg ngereog /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-02-21

0

reza indrayana

reza indrayana

miris fg keg lali an Revina yg serba kekurangan ...😥😥😥

2025-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi membawa cinta
2 Revin yang merindukan ayahnya
3 Pertemuan kembali
4 Bertengkar setelah berpisah lama
5 Apa dia anakku?
6 Berhasil menahan
7 Curhatan dua hati
8 Hasil Tes DNA
9 Jangan bawa putraku!!
10 Menjadi pengasuh putraku
11 CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12 Cemburunya Gilbert
13 kadatangan orang tua Gilbert
14 Apa yang ingin Hana bicarakan?
15 Mencuri kecupan
16 Pedang karatan
17 Gengsinya Gilbert
18 Isi hati Agler
19 Hampir lepas kendali
20 Nyamuk besar
21 Cara bujuk istri
22 Lingerie untuk siapa?
23 Mari bercerai
24 Apa kurangnya aku?!
25 Bukan ibu kandung
26 Hinaan tetangga
27 Menyusul
28 Marah-marah manja
29 Kembali ke rumah
30 Kembalinya Nyonya Samantha
31 Kalimat pedas Revin
32 Dirga Evans
33 Revin malang, Revin cerdik
34 Siapa Amelia?
35 Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36 Dia istriku
37 Pertengkaran
38 Galang Vero Evans
39 Lev lagi nda oblal buna!
40 Gara-gara es tong-tong
41 Tertekannya seorang penculik
42 Kembali dengan sendirinya
43 Tamparan menyakitkan
44 Kemarahan Alfred
45 Rahasia Hana
46 Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47 Terkuak
48 Dia bukan ibu kandungmu!!
49 Aku ingin bertemu istriku!
50 Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51 Konferensi pers
52 Penyesalan Hana
53 Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54 Gado-gado milik Asisten Kai
55 Permintaan sederhana Revin.
56 Agler ada dua?
57 DADDY!!! EM KOMING!!
58 Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59 Membujuk Xavier
60 Serigala baru
61 Saya bukan Agler!
62 Gara-gara KB
63 Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64 Hamil lagi?
65 Adekna bica di cancel gak oma?
66 Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67 Janda buat papah
68 Lev takut
69 Karena Daster, Galang menderita
70 Kamu putraku!
71 Balikin bulungna Lev
72 Mau gak jadi suamiku?
73 Lo kabur, gue iket!
74 Tantena j4l4ng di pacal yah?
75 Melihat Harumi?
76 JANGAN NGADON DULU!
77 Aku ingin rambut istrimu
78 Tes DNA
79 Dua bulan atau empat bulan?
80 Visual
81 Sekali tembak dapat 4
82 Rasa kecewa
83 Mencoba memahami perasaan Revin
84 Rahasia Revin
85 Lev cekolah
86 Kemarahan Gilbert
87 Ayah mertua siapa mas?
88 Nikahin gue
89 Putri yang di rindukan
90 Pengumuman
91 Tamat
92 Kabar S2
93 S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96 GIVE LOVE TO YOUR BABY
97 Bocil cadel kembali hadir!!
98 KARYA BARUU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pergi membawa cinta
2
Revin yang merindukan ayahnya
3
Pertemuan kembali
4
Bertengkar setelah berpisah lama
5
Apa dia anakku?
6
Berhasil menahan
7
Curhatan dua hati
8
Hasil Tes DNA
9
Jangan bawa putraku!!
10
Menjadi pengasuh putraku
11
CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12
Cemburunya Gilbert
13
kadatangan orang tua Gilbert
14
Apa yang ingin Hana bicarakan?
15
Mencuri kecupan
16
Pedang karatan
17
Gengsinya Gilbert
18
Isi hati Agler
19
Hampir lepas kendali
20
Nyamuk besar
21
Cara bujuk istri
22
Lingerie untuk siapa?
23
Mari bercerai
24
Apa kurangnya aku?!
25
Bukan ibu kandung
26
Hinaan tetangga
27
Menyusul
28
Marah-marah manja
29
Kembali ke rumah
30
Kembalinya Nyonya Samantha
31
Kalimat pedas Revin
32
Dirga Evans
33
Revin malang, Revin cerdik
34
Siapa Amelia?
35
Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36
Dia istriku
37
Pertengkaran
38
Galang Vero Evans
39
Lev lagi nda oblal buna!
40
Gara-gara es tong-tong
41
Tertekannya seorang penculik
42
Kembali dengan sendirinya
43
Tamparan menyakitkan
44
Kemarahan Alfred
45
Rahasia Hana
46
Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47
Terkuak
48
Dia bukan ibu kandungmu!!
49
Aku ingin bertemu istriku!
50
Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51
Konferensi pers
52
Penyesalan Hana
53
Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54
Gado-gado milik Asisten Kai
55
Permintaan sederhana Revin.
56
Agler ada dua?
57
DADDY!!! EM KOMING!!
58
Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59
Membujuk Xavier
60
Serigala baru
61
Saya bukan Agler!
62
Gara-gara KB
63
Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64
Hamil lagi?
65
Adekna bica di cancel gak oma?
66
Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67
Janda buat papah
68
Lev takut
69
Karena Daster, Galang menderita
70
Kamu putraku!
71
Balikin bulungna Lev
72
Mau gak jadi suamiku?
73
Lo kabur, gue iket!
74
Tantena j4l4ng di pacal yah?
75
Melihat Harumi?
76
JANGAN NGADON DULU!
77
Aku ingin rambut istrimu
78
Tes DNA
79
Dua bulan atau empat bulan?
80
Visual
81
Sekali tembak dapat 4
82
Rasa kecewa
83
Mencoba memahami perasaan Revin
84
Rahasia Revin
85
Lev cekolah
86
Kemarahan Gilbert
87
Ayah mertua siapa mas?
88
Nikahin gue
89
Putri yang di rindukan
90
Pengumuman
91
Tamat
92
Kabar S2
93
S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96
GIVE LOVE TO YOUR BABY
97
Bocil cadel kembali hadir!!
98
KARYA BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!