Nyamuk besar

"Emmm ...,"

Emily terbangun dari tidurnya ketika cahaya matahari menyorot ke arahnya, dia mengucek matanya perlahan dan mengerjapkannya kembali.

Saat di membuka matanya, netranya menyipit kala melihat wajah seseorang tepat di hadapannya.

"Mas Gilbert?" Lirih Emily.

Satu detik ....

dua detik ...

ti ...

"MAS GILBERT?!" Pekik Emily dan langsung mendudukkan dirinya lantaran terkejut.

Emily merasakan dingin menerpa tubuhnya, dia menatap tubuh atasnya tanpa sehelai benang pun.

"AAAAAA!!!"

Gilbert sontak saja langsung terbangun dan menatap Emily yang menarik selimut menutupi tubuh bagian atasnya. Wajah wanita itu terlihat sangat panik sekali.

"Kenapa sih! bikin kaget aja!" Gerutu Gilbert.

PLAAAKK!!

Gilbert semakin di buat terkejut ketika dia mendapat tamparan cinta di pagi hari dari istrinya tercinta. Dengan wajah melongo tak percaya, dia menatap Emily.

"Kamu ... tampar mas?" Unjuk Gilbert pada dirinya sendiri.

Emily mengeratkan selimutnya pada tubuhnya, dia menumpahkan tangisnya dengan menatap kecewa pada suaminya.

"Tega kamu! kamu suruh aku disini sebagai ibu pengasuh Revin! tapi kenapa kamu malah mengambil hak mu secara paksa mas! apa maumu sebenarnya! Kamu membenciku bukan? benci lah aku! tapi jangan seperti ini mas!" Isak Emily.

Gil menggaruk pelipisnya, istrinya seperti wanita yang telah di perkaos oleh lelaki lain. Padahal, dirinya hanya berniat menolong istrinya itu.

"Kalau kamu minta hak kamu bicarakan baik-baik! bukan mengambil kesempatan seperti ini! aku benci kamu mas! aku benci!" Histeris Emily.

"Hei! tenanglah! tenang!" Seru Gilbert saat istrinya itu menjambak kasar rambutnya.

Gilbert memeluk Emily dengan erat, walau Emily memberontak tetapi sekuat tenaga Gilbert memeluk istrinya itu.

"Tenang okay, tenang. Coba lihat ke bawah sayang, jangan mengamuk lebih dulu seperti ini." Bisik Gilbert.

Emily sontak saja langsung terdiam, dia mendorong Gilbert dan mengintip di balik selimutnya.

"Ih iya masih pake." Ujar Emily dengan lugu nya.

Gilbert sungguh tak tahan menahan tawa, akhirnya dia tertawa lepas sambil beranjak dari tempat tidur. Emily mendelik ketika melihat suaminya itu tertawa sangat lebar.

"Kamu tahu, kamu itu seperti seorang gadis yang mas renggut mahkotanya hahaha!!! hei Emily, kita sudah memiliki anak. Jangan lah berlaga seperti seorang gadis. oke!" Tawa Gilbert pecah, dia benar-benar tak habis pikir dengan istrinya itu.

Pipi Emily bersemu merah, dirinya jiga malu karena mengira suaminya telah melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

"Dengar! semalam kau sakit, mas melakukan metode skin to skin padamu. Coba sini mas cek dulu, apakah panasnya sudah turun," ujar Gilbert dan mendekati Emily.

Gilbert menempelkan punggung tangannya pada kening Emily, tak lagi panas hanya hangat sedikit saja. Emily menjadi terharu, dia kembali mendapatkan perhatian suaminya. Betapa senang dan bahagia hatinya saat ini tak dapat dia gambarkan secara jelas.

"Lumayan, nanti jangan mandi. Lap-lap saja, takutnya demam lagi, sore baru mandi." Titah Gilbert.

"Bukannya kalau demam itu harus mandi yah biar panas nya keluar?" Gumam Emily.

"Mana ada! yang ada makin demam! udah nurut aja sama suami, aku mandi duluan."

Gilbert pun masuk mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi, hatinya pagi ini sungguh berbunga-bunga hanya karena keluguan istrinya.

"Mas Gilbert masih peduli padaku, itu artinya aku masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki rumah tanggaku. Revin, keluarga kita akan lengkap sayang, sesuai impian kamu." Gumam Emily dengan senang.

***

Gilbert dan Emily turun ke ruang makan secara bersamaan, Alfred dan Hana sudah sarapan terlebih dulu tanpa menunggu pasutri itu turun.

"Pagi mom!" Sapa Gilbert dengan senyum ceria.

"Pa ... gi." Heran Hana.

Tatapan Hana tak lepas dari putranya, sampai saat putranya itu mengambil roti dan memakan nya dirinya masih saja bingung.

"Kenapa mom?" Tanya Gilbert saat merasa Hana memperhatikannya.

"E-enggak, tumben mukamu berseri. Biasanya gelap gitu auranya," ujar Hana dengan penuh sindiran.

Gilbert yang tadi hatinya sedang berbunga-bunga seketika mendengus sebal, kenapa mommy nya itu tak bisa melihatnya bahagia sedikit saja.

"Oh ya mom, dimana Danzel dan Revin?" Tanya Emily yang tak melihat keberadaan putranya.

"Danzel mengajak Revin bermain bersama Zero." ujar Hana dengan santai sambil mengoleskan selai kacang di rotinya.

"APA?!" Pekik Gilbert.

Tatapan merkea menatap Gilbert yang langsung beranjak dari duduknya dengan wajah khawatir.

"Mommy gimana sih! Zero itu berbahaya mom!" Sery Gilbert dan tanpa banyak bicara lagi dia langsung berlari ke taman belakang.

Alfred menggelengkan kelakuan putranya itu, padahal Alfred sudah mengawasi Revin sedari tadi. Sepertinya Zero sangat menyukai Revin, terbukti buaya itu tak menyakiti Revin sama sekali.

"Zero itu buaya milik Gilbert, tapi kamu tenang saja. Daddy sudah memantaunya tadi, dan Zero tidak menargetkan putramu untuk menjadi mangsa. Malah, mereka berteman akrab." Sahut Alfred saat melih wajah kebingungan sang menantu.

"O-oh." Ragu Emily, bagaimana pun dia ikut khawatir pada putranya.

Hana tersenyum melihat menantunya itu yang sesekali menoleh ke belakang berharap Gilbert kembali membawa Revin.

Sampai dia melihat sesuatu, senyum nya luntur saat itu juga ketika melihat sesuatu yang ada pada leher menantunya.

"Itu bukannya tanda jatah bukan sih? iya kayaknya, eh tapi bisa jadi nyamuk kan? tapi ... nyamuk gak mungkin segede itu merahnya. Masa mereka ...,"

Hana berperang dengan pikirannya sendiri, tatapannya membuat Emily yang merasa di tatap akhirnya bertanya pada ibu mertuanya itu.

"Kenapa mom?" Tanya Emily dengan bingung.

"O-oh enggak. Cu-cuman itu, apa namanya sih ... eum ... gimana yah cara ngomongnya. Begini Em, maaf yah ... apa bentol di lehermu itu di gigit nyamuk nak?" Ujar Hana, dia bertanya dengan sedikit ragu takut menyinggung perasaan menantunya itu.

"Ha? mana mom?" Tanya Emily sambil meraba lehernya.

Hana beranjak dari duduknya, dia berjalan mendekati menantu mommy sayangan yang sibuk mencari apa yang Hana maksudkan.

Sementara Alfred, dia menyipitkan matanya guna melihat lebih jelas apa yang di tunjuk oleh Hana. Kekepoan melanda dirinya saat ini.

"Bentar, mommy bawa ponsel." Ujar Hana ketika menyadari jika Emily pasti tak bisa melihat lehernya sendiri.

HAna mengeluarkan ponselnya, dia membuka kamera dan menunjukkan pada Emily.

"Ini loh, merah-merah disini. Walah banyak banget Em," ujar Hana dengan heboh.

Emily membulatkan matanya saat menyadari merah-merah apa itu, dia kembali teringat dirinya saat bangun tidur tadi.

"Merah-merah ini ... Jadi, mas Gilbert berbohong?!" Batin Emily marah merasa di bohongi oleh sang suami.

Alfred memberi kode pada istrinya itu, dia bertanya tentang apa yang terjadi lada menantunya. Hana tersenyum, dia memonyongkan bibirnya membuat Alfred langsung mengerti.

"Sudah, Revin duduk disini saja." Suara Gilbert membuat merkea menoleh ke arah pemilik suara.

"Tadi kev cuna. bental doang di cukuh pulang! Lev belum say bay buat Zelo naaaa!!!" Rengek anak itu sambil melompat-lompat membuat Gilbert harus menahan putranya itu.

Pria itu menggandeng lengan Revin yang tampak cemberut karena di nasehatin oleh sang ayah.

"Nanti Dad belikan kucing, jangan main sama Zero lagi. Kamu bisa bermain kucing dengan sebab disini," ujar Gilbert yang masih belum menyadari ada seseorang yang menatapnya tajam.

"Ekhem! pantes yah keluar kamar wajahnya gak butek lagi, ternyata udah dapet suntikan hidup lagi toh!" Seru Hana dengan mengulum senyum.

Gilbert mengerutkan keningnya pertanda tak mengerti, dia benar-benar tak paham maksud dari ibunya itu.

"Apa sih mom? Gil gak ngerti," ujar Gilbert.

"O-ohhhh ... ini juga gak ngerti yah mas?" Seru Emily sambil memperlihatkan perbuatan nakal suaminya.

Mata Gilbert menyipit, sedetik kemudian dia menyadari apa yang keluarganya itu maksud.

"I-itu tadi malem banyak nyamuk, iya nyamuknya gede-gede banget." Bela Gilbert

Tak tahan lagi, Emily bangun dan menatap suaminya dengan tajam Hana tersenyum puas dengan menantunya, akhirnya sang menantu belajar juga mejadi istri yang cerdas darinya.

"MAU KAMU BIBIR KAMU DI SAMAIN SAMA MONCONG NYAMUK HAH?!" Pekik Emily yang sudah merasa gemas dengan suami jaim nya itu. Benar-benar gemas.

_____

Lunas kawan😌😌😌😌.

Kalau kalian lihat ini ke esokan harinya, jangan salahkan author. Review nya lama gaes😬😬😬

Terpopuler

Comments

Nicky Nick

Nicky Nick

haaaa iya em nyamuknya segede gajah😅

2025-02-16

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nyamuk. kepala hitam 😍

2025-01-27

0

awesome moment

awesome moment

😀😄😄😃😁😁😄😃😄😃😄😃

2024-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi membawa cinta
2 Revin yang merindukan ayahnya
3 Pertemuan kembali
4 Bertengkar setelah berpisah lama
5 Apa dia anakku?
6 Berhasil menahan
7 Curhatan dua hati
8 Hasil Tes DNA
9 Jangan bawa putraku!!
10 Menjadi pengasuh putraku
11 CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12 Cemburunya Gilbert
13 kadatangan orang tua Gilbert
14 Apa yang ingin Hana bicarakan?
15 Mencuri kecupan
16 Pedang karatan
17 Gengsinya Gilbert
18 Isi hati Agler
19 Hampir lepas kendali
20 Nyamuk besar
21 Cara bujuk istri
22 Lingerie untuk siapa?
23 Mari bercerai
24 Apa kurangnya aku?!
25 Bukan ibu kandung
26 Hinaan tetangga
27 Menyusul
28 Marah-marah manja
29 Kembali ke rumah
30 Kembalinya Nyonya Samantha
31 Kalimat pedas Revin
32 Dirga Evans
33 Revin malang, Revin cerdik
34 Siapa Amelia?
35 Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36 Dia istriku
37 Pertengkaran
38 Galang Vero Evans
39 Lev lagi nda oblal buna!
40 Gara-gara es tong-tong
41 Tertekannya seorang penculik
42 Kembali dengan sendirinya
43 Tamparan menyakitkan
44 Kemarahan Alfred
45 Rahasia Hana
46 Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47 Terkuak
48 Dia bukan ibu kandungmu!!
49 Aku ingin bertemu istriku!
50 Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51 Konferensi pers
52 Penyesalan Hana
53 Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54 Gado-gado milik Asisten Kai
55 Permintaan sederhana Revin.
56 Agler ada dua?
57 DADDY!!! EM KOMING!!
58 Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59 Membujuk Xavier
60 Serigala baru
61 Saya bukan Agler!
62 Gara-gara KB
63 Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64 Hamil lagi?
65 Adekna bica di cancel gak oma?
66 Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67 Janda buat papah
68 Lev takut
69 Karena Daster, Galang menderita
70 Kamu putraku!
71 Balikin bulungna Lev
72 Mau gak jadi suamiku?
73 Lo kabur, gue iket!
74 Tantena j4l4ng di pacal yah?
75 Melihat Harumi?
76 JANGAN NGADON DULU!
77 Aku ingin rambut istrimu
78 Tes DNA
79 Dua bulan atau empat bulan?
80 Visual
81 Sekali tembak dapat 4
82 Rasa kecewa
83 Mencoba memahami perasaan Revin
84 Rahasia Revin
85 Lev cekolah
86 Kemarahan Gilbert
87 Ayah mertua siapa mas?
88 Nikahin gue
89 Putri yang di rindukan
90 Pengumuman
91 Tamat
92 Kabar S2
93 S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96 GIVE LOVE TO YOUR BABY
97 Bocil cadel kembali hadir!!
98 KARYA BARUU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pergi membawa cinta
2
Revin yang merindukan ayahnya
3
Pertemuan kembali
4
Bertengkar setelah berpisah lama
5
Apa dia anakku?
6
Berhasil menahan
7
Curhatan dua hati
8
Hasil Tes DNA
9
Jangan bawa putraku!!
10
Menjadi pengasuh putraku
11
CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12
Cemburunya Gilbert
13
kadatangan orang tua Gilbert
14
Apa yang ingin Hana bicarakan?
15
Mencuri kecupan
16
Pedang karatan
17
Gengsinya Gilbert
18
Isi hati Agler
19
Hampir lepas kendali
20
Nyamuk besar
21
Cara bujuk istri
22
Lingerie untuk siapa?
23
Mari bercerai
24
Apa kurangnya aku?!
25
Bukan ibu kandung
26
Hinaan tetangga
27
Menyusul
28
Marah-marah manja
29
Kembali ke rumah
30
Kembalinya Nyonya Samantha
31
Kalimat pedas Revin
32
Dirga Evans
33
Revin malang, Revin cerdik
34
Siapa Amelia?
35
Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36
Dia istriku
37
Pertengkaran
38
Galang Vero Evans
39
Lev lagi nda oblal buna!
40
Gara-gara es tong-tong
41
Tertekannya seorang penculik
42
Kembali dengan sendirinya
43
Tamparan menyakitkan
44
Kemarahan Alfred
45
Rahasia Hana
46
Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47
Terkuak
48
Dia bukan ibu kandungmu!!
49
Aku ingin bertemu istriku!
50
Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51
Konferensi pers
52
Penyesalan Hana
53
Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54
Gado-gado milik Asisten Kai
55
Permintaan sederhana Revin.
56
Agler ada dua?
57
DADDY!!! EM KOMING!!
58
Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59
Membujuk Xavier
60
Serigala baru
61
Saya bukan Agler!
62
Gara-gara KB
63
Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64
Hamil lagi?
65
Adekna bica di cancel gak oma?
66
Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67
Janda buat papah
68
Lev takut
69
Karena Daster, Galang menderita
70
Kamu putraku!
71
Balikin bulungna Lev
72
Mau gak jadi suamiku?
73
Lo kabur, gue iket!
74
Tantena j4l4ng di pacal yah?
75
Melihat Harumi?
76
JANGAN NGADON DULU!
77
Aku ingin rambut istrimu
78
Tes DNA
79
Dua bulan atau empat bulan?
80
Visual
81
Sekali tembak dapat 4
82
Rasa kecewa
83
Mencoba memahami perasaan Revin
84
Rahasia Revin
85
Lev cekolah
86
Kemarahan Gilbert
87
Ayah mertua siapa mas?
88
Nikahin gue
89
Putri yang di rindukan
90
Pengumuman
91
Tamat
92
Kabar S2
93
S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96
GIVE LOVE TO YOUR BABY
97
Bocil cadel kembali hadir!!
98
KARYA BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!