Revin yang merindukan ayahnya

Emily tengah berdiam diri di kamarnya, netranya melihat Revin yang tertidur pulas di ranjang.

Dertt!!

Dertt!!

Ponsel Emily berbunyi, dia pun segera mengangkat ketika tahu itu dari sahabatnya.

"Halo Ema,"

"Halo Em, kamu di terima kerja disini. Besok datanglah ke sini, seragammu juga sudah di siapkan," ujar seseorang yang berbicara lewat telpon.

"Tapi Ema, aku harus meninggalkan Revin kalau begitu." Lirih Emily.

"Ck, astaga Emily. Kau pikir aku bodoh? tentu saja, aku meminta pada majikanku untuk mengizinkan kau kerja disini dengan anakmu. Mereka setuju!" ujar EMa.

Emily tersenyum lebar, dia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.

"Beneran?! aku bisa bawa Revin?!"

"Tentu saja, mereka baik-baik banget. Biar pun jadi maid disini, gaji kita setara pegawai kantoran loh!" Seru Ema.

"Oke, gue berangkat ke sana besok ya!" Seru Emily dan mematikan sambungan telponnya.

Emily memeluk ponselnya, ponsel yang sudah retak layarnya masih tetap dia gunakan. Akhirnya dia mendapatkan kerjaan, semoga dengan itu dia bisa memenuhi kehidupan ia dengan sang putra.

Emily berjalan menuju ranjang, dia duduk di tepian dengan menatap ke arah Revin. Tangannya terulur mengelus rambut kecoklatan Revin.

"Maaf bunda, bunda salah menyembunyikanmu dari ayah kandungmu. Bunda ingin mempertemukan kalian, tapi pasti saat ini ayah mu sedang bersama keluarga barunya. Kita tidak boleh merusak kebahagiaan orang lain nak." Lirih Emily.

Dia hanya mempertahankan harga dirinya, dia pergi membawa bukti cinta dia dengan sang suami. Biarpun tak ada Gilbert, Emily berhasil membesarkan putranya hingga sebesar ini.

Sedangkan di lain tempat, seorang pria dengan wajah tampan dan dingin sedang menatap ke arah cincin di sebuah kotak.

"Emily ... sudah lima tahun tapi hatiku belum bisa menerima. Aku tidak terima kau pergi meninggalkan ku begitu saja dengan alasan karena aku miskin. Ku pikir, kau tidak seperti wanita yang banyak mengincar harta. Namun, aku salah. Wanita tetap lah wanita, dia tidak akan puas dengan apa yang dia miliki."

Pria itu adalah Gilbert, tak ada yang berubah darinya. Hanya wajah yang semakin bertambah tampab wibawa dan tatapan yang tajam.

Dertt!!!

Dertt!!

Gilbert melirik ponsel mahalnya, dia melihat nama yang tertera di sana. Gilbert pun mengangkatnya, dan menunggu si penelpon berbicara.

"Tuan, Emily belum juga di temukan. Kami sudah mencari nya di setiap daerah yang ada di pulau ini."

"Kemungkinannya cuman dua, kau yang tidak becus dalam mencari. Atau dia yang sudah pergi ke luar pulau bersama selingkuhannya."

Tatapan Gilbert menajam, dia melempar ponselnya ke dinding sehingga ponsel tersebut rusak.

BRAK!!

"Emily ... dimana pun kamu, aku pasti akan menemukanmu! ku buat dirimu merasakan sakitnya kehilangan!" Geram Gilbert.

***

Emily mempersiapkan segalanya, dia memasukkan baju Revin ke dalam koper. Begitu juga dengan baju dirinya.

"Buna, kita mau ketemu daddy kan di kota?" Tanya Revin dengan senyum mengembang.

Emily menghentikan kegiatannya, dia menatap putranya yang terlihat menatapnya dengan mata berbinar.

"Revin, kita ke kota karena buna mau bekerja nak. Biar bisa beli susu Revin, biar Revin gak minum air gula terus." Ucap Emily sambil mengelus rambut putranya.

"Kata buna daddy kelja, telus kenapa buna halus kelja juga? daddy nda pelnah kilim uang ya?" Pertanyaan polos dari anak berumur 4 tahun itu membuat hati Emily merasa tercabik-cabik.

Baginya, makan nasi dengan ayam saja sudah membuat putranya bahagia. Namun, dirinya tahu kebahagiaan terbesar putranya adalah bertemu dengan sang ayah.

"Eum ... daddy kirim uang kok, tapi kan buat kita makan nak." Jawab Emily.

"Daddy kilimna dikit yah buna? kita seling makan naci pake galem, di kantol daddy pake galem juga yah buna?"

Emily menahan sesak di dadanya, ingin dirinya berkata jika dia dan ayahnya tak mungkin bisa bersatu lagi. Selain terhalangnya restu, mereka terhalang status.

"Gak nak, ayahmu makan dengan enak. Tidur dengan enak, tempat tinggal pun seribu kali lebih baik dari kata mewah. Dia hidup bergelimpang harta, sedangkan kita hidup serba kekurangan." Batin Emily.

"Buna cedih yah? maafin Levin yah," ucap Revin dengan suara bergetar saat melihat tatapan sendu bundanya.

Emily menggelengkan kepalanya, dia segera membawa Revin ke gendongannya. Menatap anak semata wayangnya yang sangat menggemaskan.

"Engga, bunda gak sedih selama Revin ada bersama bunda." Ucap Emily sambil mencium pipi putranya.

"Levin cama buna telus nanti!" Seru Revin dan memeluk leher Emily.

Air mata Emily terjatuh, dirinya tak setegar itu untuk bertahan menjalani hidupnya.

"Jika mas Gilbert tahu, apakah dia akan mengambil Revin? Tidak-tidak, dia tidak boleh tahu tentang Revin. Dia tidak boleh sampai tahu." Batin Emily.

Singkatnya, Emily pergi ke kota dengan menggunakan bis. Dirinya membawa tas besar sambil duduk memangku Revin. Emily tak punya banyak uang untuk membayar dua kursi, sehingga dia memutuskan untuk memangku Revin.

Lelah memang, tetapi sisa uangnya akan dia gunakan untuk membeli makanan nanti.

Bis pun akhirnya sampai di terminal, Emily membangunkan putranya yang tertidur di pangkuannya.

"Bangun nak, udah sampai." Ucap Emily sambil menepuk lembut pipi putranya.

Revin mengerjapkan matanya, dia menatap sekelilingnya sambil menggaruk kepalanya.

"Dah campe buna?" Tanya Revin dengan wajah bingung nya.

"Sudah, ayo kita turun makan siang dulu. Revin laper kan?" Ucap Emily.

Revin turun dari pangkuan Emily, dia berjalan lebih dulu sambil di tuntun dari belakang oleh Emily.

"Hati-hati." Pinta Emily saat Revin menuruni bis.

Emily menggandeng lengan putranya menuju rumah makan, sebuah warteg yang tak begitu besar.

"Revin mau makan apa?" Tanya Emily yang sedang berdiri di depan telase. Berbagai jenis lauk ada di sana, Emily pun turut memilih.

"Mau ayam, boleh buna?" Tanya Revin.

Emily terdiam, dia mengambil dompetnya dan melihatnya. Sisa uangnya hanya lima puluh ribu, sedangkan dia nanti harus membayar angkot. Namun, putranya sangat ingin sekali ayam.

"Eum bu ayamnya satu, sama nasi yah." Pinta Emily.

Penjual tersebut mengambilkan apa yang Emily pesan, dan setelah itu dia memberikannya pada Emily.

Emily menaruh piring itu di hadapan Revin yang sudah duduk lebih dulu, putranya itu terlihat sangat senang. padahal hanya ayam saja, tetapi putranya sangat bahagia.

"Buna nda makan?" Tanya Revin saat menyadari jika tidak ada piring Emily di sana.

"Bunda masih kenyang, Revin makan saja dulu yah." Ucap Emily sambil mengusap kepala putranya.

Revin menyodorkan sendoknya, dia menatap Emily dengan pandangan polosnya.

"Buna makan baleng Levin yah, nacina banyak." Ucap Revin dengan senyum tulusnya.

Emily yang memang lapar pun menerima suapan putranya, dia tersenyum menatap putranya.

Emily tak sadar jika di belakangnya ada seorang pria yang mengambil dompetnya.

Saat pria itu akan mendapatkan dompet Emily, Emily pun menolehkan kepalanya.

"MAU APA KAMU!!" Teriak Emily.

Pria itu langsung kabur sambil membawa dompet Emily. Emily mengejarnya dan meninggalkan Revin yang menangis sambil mengikuti ibunya.

"Bunaaa hiks ... bunaaa hiks ...,"

Revin berlari menyebrangi jalan, dia tak melihat kiri kanan dan langsung berlari begitu saja.

TIN!!

TIN!!

Revin menghentikan langkahnya, dia menatap mobil yang akan melaju ke arahnya.

"AAAA!!!"

BRAAKK!!!

Revin tertabrak oleh mobil, anak itu langsung tak sadarkan diri. Orang-orang pun mendekatinya dan mobil tersebut.

Banyak orang yang memukul mobil mewah tersebut agar yang menaikinya segera turun.

Pintu mobil terbuka, terlihat lah pria berjas mewah dan memakai kaca kata di hidung mancungnya.

"Tanggung jawab lo! jangan mentang-mentang lo orang kaya main tabrak seenaknya! emang ini jalanan nenek moyang lo apa!" Seru seorang pria bertubuh gendut.

Pria itu berjalan ke arah kerumunan di depan mobilnya, dua orang pria lagi pun turut turun untuk melihat.

"T-tuan saya gak sengaja, saya ... saya gak sengaja tuan." Ucap sopir pria itu dengan suara bergetar.

Pria itu hanya diam, dia berjongkok dan membuka kaca matanya. Dia menatap Revin yang terbaring dengan kepala yang terus mengeluarkan darah.

"Tuan Gilbert, sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit!"

Gilbert, dia menoleh pada asistennya. Setelah itu dia membuka jasnya dan memberikannya pada sang asisten.

Gilbert mengangkat Revin ke gendongannya, dia melakukannya dengan hati-hati. Setelah itu dia memasuki mobilnya.

"Jika ada yang mencari anak ini, bilang padanya jika kami akan membawanya ke rumah sakit terdekat." Titah asisten Gilbert pada salah seorang dari mereka.

Mobil Gilbert pun melaju dengan kecepatan penuh, Beruntung saat itu jalanan tidak sepadat hari biasanya.

Gilbert tak melepas tatakannya dari wajah Revin, dia tak sadar jika tangannya terulur dan menyentuh pipi Revin.

Entah mengapa, hatinya berdegup sangat kencang. Dirinya seperti bertemu sosok yang ia rindukan.

"Bersabarlah, aku tahu ini sakit. Tapi kau anak yang kuat bukan?" ujar Gilbert dengan suara bergetar.

Asisten Gilbert yang sedang menyetir pun melihat tuannya itu dari spion tengah. Dia cukup tercengang saat melihat Gilbert yang bersikap lembut pada anak kecil.

Sedangkan supir yang sebenarnya, sedang ketakutan di sebelah kursi kemudi. Dirinya takut di penjara, padahal Revin sendiri yang menyebrang jalan secara mendadak.

Jangan lupa like, komen, hadiah, dan votenya

Terpopuler

Comments

Nur Rizqi

Nur Rizqi

pantes ketemu bapaknya lah di tinggalin emaknya hadeuh ....

2024-11-03

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

salah paham yg berujung dendam

2025-02-21

0

Nicky Nick

Nicky Nick

pasti emil bingung nyariin anaknya

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi membawa cinta
2 Revin yang merindukan ayahnya
3 Pertemuan kembali
4 Bertengkar setelah berpisah lama
5 Apa dia anakku?
6 Berhasil menahan
7 Curhatan dua hati
8 Hasil Tes DNA
9 Jangan bawa putraku!!
10 Menjadi pengasuh putraku
11 CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12 Cemburunya Gilbert
13 kadatangan orang tua Gilbert
14 Apa yang ingin Hana bicarakan?
15 Mencuri kecupan
16 Pedang karatan
17 Gengsinya Gilbert
18 Isi hati Agler
19 Hampir lepas kendali
20 Nyamuk besar
21 Cara bujuk istri
22 Lingerie untuk siapa?
23 Mari bercerai
24 Apa kurangnya aku?!
25 Bukan ibu kandung
26 Hinaan tetangga
27 Menyusul
28 Marah-marah manja
29 Kembali ke rumah
30 Kembalinya Nyonya Samantha
31 Kalimat pedas Revin
32 Dirga Evans
33 Revin malang, Revin cerdik
34 Siapa Amelia?
35 Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36 Dia istriku
37 Pertengkaran
38 Galang Vero Evans
39 Lev lagi nda oblal buna!
40 Gara-gara es tong-tong
41 Tertekannya seorang penculik
42 Kembali dengan sendirinya
43 Tamparan menyakitkan
44 Kemarahan Alfred
45 Rahasia Hana
46 Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47 Terkuak
48 Dia bukan ibu kandungmu!!
49 Aku ingin bertemu istriku!
50 Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51 Konferensi pers
52 Penyesalan Hana
53 Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54 Gado-gado milik Asisten Kai
55 Permintaan sederhana Revin.
56 Agler ada dua?
57 DADDY!!! EM KOMING!!
58 Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59 Membujuk Xavier
60 Serigala baru
61 Saya bukan Agler!
62 Gara-gara KB
63 Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64 Hamil lagi?
65 Adekna bica di cancel gak oma?
66 Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67 Janda buat papah
68 Lev takut
69 Karena Daster, Galang menderita
70 Kamu putraku!
71 Balikin bulungna Lev
72 Mau gak jadi suamiku?
73 Lo kabur, gue iket!
74 Tantena j4l4ng di pacal yah?
75 Melihat Harumi?
76 JANGAN NGADON DULU!
77 Aku ingin rambut istrimu
78 Tes DNA
79 Dua bulan atau empat bulan?
80 Visual
81 Sekali tembak dapat 4
82 Rasa kecewa
83 Mencoba memahami perasaan Revin
84 Rahasia Revin
85 Lev cekolah
86 Kemarahan Gilbert
87 Ayah mertua siapa mas?
88 Nikahin gue
89 Putri yang di rindukan
90 Pengumuman
91 Tamat
92 Kabar S2
93 S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96 GIVE LOVE TO YOUR BABY
97 Bocil cadel kembali hadir!!
98 KARYA BARUU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pergi membawa cinta
2
Revin yang merindukan ayahnya
3
Pertemuan kembali
4
Bertengkar setelah berpisah lama
5
Apa dia anakku?
6
Berhasil menahan
7
Curhatan dua hati
8
Hasil Tes DNA
9
Jangan bawa putraku!!
10
Menjadi pengasuh putraku
11
CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12
Cemburunya Gilbert
13
kadatangan orang tua Gilbert
14
Apa yang ingin Hana bicarakan?
15
Mencuri kecupan
16
Pedang karatan
17
Gengsinya Gilbert
18
Isi hati Agler
19
Hampir lepas kendali
20
Nyamuk besar
21
Cara bujuk istri
22
Lingerie untuk siapa?
23
Mari bercerai
24
Apa kurangnya aku?!
25
Bukan ibu kandung
26
Hinaan tetangga
27
Menyusul
28
Marah-marah manja
29
Kembali ke rumah
30
Kembalinya Nyonya Samantha
31
Kalimat pedas Revin
32
Dirga Evans
33
Revin malang, Revin cerdik
34
Siapa Amelia?
35
Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36
Dia istriku
37
Pertengkaran
38
Galang Vero Evans
39
Lev lagi nda oblal buna!
40
Gara-gara es tong-tong
41
Tertekannya seorang penculik
42
Kembali dengan sendirinya
43
Tamparan menyakitkan
44
Kemarahan Alfred
45
Rahasia Hana
46
Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47
Terkuak
48
Dia bukan ibu kandungmu!!
49
Aku ingin bertemu istriku!
50
Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51
Konferensi pers
52
Penyesalan Hana
53
Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54
Gado-gado milik Asisten Kai
55
Permintaan sederhana Revin.
56
Agler ada dua?
57
DADDY!!! EM KOMING!!
58
Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59
Membujuk Xavier
60
Serigala baru
61
Saya bukan Agler!
62
Gara-gara KB
63
Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64
Hamil lagi?
65
Adekna bica di cancel gak oma?
66
Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67
Janda buat papah
68
Lev takut
69
Karena Daster, Galang menderita
70
Kamu putraku!
71
Balikin bulungna Lev
72
Mau gak jadi suamiku?
73
Lo kabur, gue iket!
74
Tantena j4l4ng di pacal yah?
75
Melihat Harumi?
76
JANGAN NGADON DULU!
77
Aku ingin rambut istrimu
78
Tes DNA
79
Dua bulan atau empat bulan?
80
Visual
81
Sekali tembak dapat 4
82
Rasa kecewa
83
Mencoba memahami perasaan Revin
84
Rahasia Revin
85
Lev cekolah
86
Kemarahan Gilbert
87
Ayah mertua siapa mas?
88
Nikahin gue
89
Putri yang di rindukan
90
Pengumuman
91
Tamat
92
Kabar S2
93
S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96
GIVE LOVE TO YOUR BABY
97
Bocil cadel kembali hadir!!
98
KARYA BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!