Apa dia anakku?

Emily menyerahkan botol susu Revin yang berisikan air gula pada anak itu, dengan senang hati Revin menerimanya.

Namun, belum sempat meminumnya. Gilbert lebih dulu mengambilnya dan menatap tajam pada Emily.

"Apa-apaan kamu mas?! putra ku haus! kembalikan botol itu!" Sentak Emily sambil mengulurkan tangannya.

Gilbert hanya menatapnya datar, dia tetap memegang botol itu di tangannya. Dia tak tega melihat Revin yang hanya meminum air gula saja.

Cklek!

Asisten Kai telah kembali dengan plastik berisikan susu kotak, dia mendekati mereka yang sedang bersitegang itu.

"Tuan, saya sudah belikan susu yang anda suruh. Selanjutnya apa?" Tanya Asisten Kai.

Gilbert membuang botol itu begitu saja, botol tersebut pecah. Gilbert menarik plastik yang ada du tangan Asisten Kai dan mengambil satu kotak susu Vanilla.

Di berikannya susu itu pada Revin yang menatap susu tersebut dengan tatapan berbinar.

Gilbert akan memberikannya, tetapi lagi-lagi harus berpindah tangan. Emily mengambil susu itu dan menatap tajam Gilbert.

"Jangan sok baik dengan putraku! dia putraku! hanya putraku! bukan putramu!" Sentak Emily.

"Kenapa kau begitu takut? tidak ada racun di sana, lagi pula aku tidak sejahat itu dengan membalasmu lewat anak sekecil ini!" Kesal Gilbert.

Revin menatap susu itu dengan pandangan sendu, sehingga Emily pun terpaksa memberikannya pada putranya itu.

Revin menyedot susu itu dengan hati senang, bahkan dia meminum susu itu sangat perlahan sambil menikmati rasa demi rasa yang masuk ke dalam mulutnya.

"Aaaaah ... enakna, gini lasana cucu mahal." Seru Revin.

Deghh!!

Gilbert memegangi jantungnya, entah ada apa dengan jantungnya. Dia merasa sakit setiap Revin menceritakan kesedihan nya. Hanya perkara sepele, tapi membuat hati Gilbert bergetar.

Gilbert yang tak tahan melihat wajah polos Revin yang sedang meminum susunya dengan perasaan bahagia pun memutuskan keliar.

dia menyerahkan plastik itu pada Asisten Kai sebelum dia keluar. Asisten Kai pun sedikit bingung dengan respon tuannya itu yang tidak biasa.

"Heumm ... adik manis, ini semua untuk adik manis dari om tadi." Ujar Asisten Kai sambil menaruh plastik itu di samping Revin.

"Benelan om?" Pekik Revin senang, kapan lagi dia meminum susu enak sebanyak itu?

"Beneran dong, masa ya iya dong. Pokoknya, ceoet sembuh adik manis!" Seru Asisten Kai.

Asisten Kai mengacak rambut Revin, sehingga anak itu memekik kesal.

"Kamu asisten mas Gilbert bukan?" Tanya Emily sambil menatap Asisten Kai.

"Ya?" Sahut Asisten Kai sambil mengarahkan tatapannya pada Emily.

"Tolong bawa bos mu itu pergi, kami sudah tidak ada ikatan apapun lagi. Jadi, sebaiknya tidak perlu mengurus putraku. Revin, bukan siapa-siapa dia. Katakan itu padanya, jika masalah biaya ... malam ini juga aku akan membawa Revin pulang," ujar Emily dengan memohon. Dia takut, sangat takut jika Gilbert menyadari Revin adalah anaknya. Pria itu belum sadar jika banyak kemiripan di antara mereka. Apalagi Gilbert sudah mendonorkan darahnya.

Sementara di luar, Gilbert tengah duduk termenung sambil menatap kosong ke arah lantai.

"Kenapa Emily seakan takut aku berdekatan dengan putranya, bukankah seharusnya dia senang karena aku menyayangi putranya?" Kesal Gilbert.

"Putra ... putranya? wajah anak itu ... mirip sekali denganku. Rasanya tak ada celah untuk menyangkal hal itu. Apakah saat Emily pergi dia sedang ... gak, dia tak mengatakan apapun. Siapa tahu hanya suatu kebetulan saja kan?" Gilbert berperang dengan pikirannya sendiri, jingga dia mengingat sebuah Flashback.

"Putra anda sungguh hebat tuan, dia bisa melewati masa kritisnya. Aku salut dengannya."

"Mungkin karena wajah kalian mirip," ujar Asisten Kai dengan menatap bingung bos nya itu.

"Kamu yang menabrak putraku, kau lah yang harus membayar nya. Dan untuk darah, sudah seharusnya kau melakukannya."

Perkataan dokter, Asisten Kai, dan juga Emily membuat Gilbert berpikir sesuatu. Ada yang janggal dari perkataan Emily. Di tambah saat dokter itu mengatakan jika Revin adalah putranya.

"Donor darah tadi, bukankah dokter melakukan tes kecocokan terlebih dulu?" Gumam Gilbert.

Gilbert bangkit dari duduknya, dia berjalan cepat ke meja Resepsionis untuk menanyakan hal tersebut dokter tadi.

***

"Anda sedang ada di ruang Dokter tuan? untuk apa?" Tanya Asisten Kai yang masih di kamar Revin sambil menerima telepon dari Gilbert.

Emily yang sedang mendurkan Revin seketika mengalihkan pandangannya ke arah Asisten Kai. Dia seakan tertarik dengan percakapan Asisten Kai dengan orang yang di telpon. mereka. Apalagi terlihat sekali jika Asisten Kai menjauhi nya dan membelakangi nya ketika bertelepon.

"Iya tuan, kau harus menanyakan dokter itu mengapa bisa dia berkata jika Revin adalah putra anda. Pasti dia sudah melakukan tes." Lanjut Asisten Kai.

Emily yang tak sengaja mendengar pun membulatkan matanya, dia yang tadinya duduk di tepi brankar seketika berdiri dan menatap cemas ke arah punggung Asisten Kai.

"Baik tuan, saya akan menyusul anda." Asisten Kai mematikan sambungan telponnya, dia segera keluar dari kamar rawat Revin tanpa melihat raut wajah cemas Emily.

"Astaga, mas Gilbert sudah curiga. Aduh, bagaimana ini." Lirih Emily sambil menggigit kuku jarinya.

Telpon Emily berdering, dia mengangkat ketika tahu jika Ema menelponnya.

"Halo Em, kau dimana hah?! aku sudah menunggumu dari tadi, dan ini hampir malam. Kau dimana?!" Seru Ema dengan kesal.

"Ema, bisa kau menjemputku di rumah sakit? aku akan menunggu. Cepatlah!" Panik Emily dan mematikan sambungan telponnya sepihak.

Emily memasukkan ponselnya ke saku bajunya, dia segera membawa Revin ke gendongannya dengan selimut tipis yang menutupi tubuh anak itu. Karena Revin memakai baju pasien, khawatir dia akan di jegat oleh penjaga karena membawa kabur pasien.

Emily membawa juga cairan infus yang dia sembunyikan juga di balik selimut, Emily kemudian keluar dari kamar rawat Revin dengan wajah panik.

Dia berlari ke depan rumah sakit, tak ada yang mencurigai dirinya sama sekali. Termasuk penjaga di lorong VVIP tersebut.

"Mana ini, Ema." Lirih Emily dengan suara bergetar, sesekali dia menengok ke belakang karena takut.

Tak lama, sebuah taksi berhenti di depannya. Kaca mobil terbuka, Emily pun sedikit lega saat melihat siapa yang ada di taksi itu.

"Ema! astaga, kau lama sekali!" Gerutu Emily.

Emily memasuki taksi, jantungnya berdetak sangat kencang karena takut Gilbert mengejarnya.

"Hei! ada apa dengan Revin? dia kenapa? Kepalanya sampai di perban begitu, ASTAGA!!! KAMU MEMBAWA KABUR PASIEN EM!!!" Pekik Ema.

"Suamiku ada disini, supir dia yang menabrak Revin. Sepertinya dia mulai curiga, aku gak sanggup jika harus di pisahkan dari Revin. Dia pasti akan mengambil kebahagiaan ku ini." Lirih Emily sambil memeluk erat putranya dan membuat Revin bergerak karena merasa tak nyaman.

Ema memutuskan untuk membawa pergi ibu dan anak itu pergi dari sana.

"Kamu ingin kembali kemana?" Tanya Ema.

"Aku ingin kembali ke desa, antarkan aku." Emily sangat takut kehilangan putranya, sampai-sampai dia tak peduli jika Revin masih sakit.

Sementara itu di rumah sakit, Gilbert tengah menahan kesal saat suster baru saja memberitahukan padanya jika dokter yang mengantar nya tadi sudah terbang ke luar negri sore tadi.

"Gak ada salinannya apa sus? memangnya dokter turut membawa hasilnya juga?" Tanya Asisten Kai, karema keadaan Gilbert sedang mode bahaya.

"Kami tidak tahu dimana beliau meletakkannya, tapi tenang saja karena tuan bisa tes ulang lagi. Anda bisa memberikan sample DNA nya pada kami." Usul Suster itu.

Gilbert menjentikkan jarinya, dia pun segera berlari ke kamar Revin untuk mengambil DNA anak itu.

Cklek!

Dengan semangat Gilbert membuka pintu, tetapi tak ada tanda-tanda seseorang berada di sana.

Gilbert terkejut, dia mencari di seluruh sisi Namun, tak juga menemukan apa yang dia cari.

"Si4l!!! dia membawa kabur anak itu! aku semakin yakin jika ada hal yang dia sembunyikan dariku tentang anak itu." Geram Gilbert sambil mengepalkan tangannya.

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

Kok bisa ya pasien habis operasi d bawa kabur ? Gak mikir apa kesehatan anaknya dan pemulihannya gimana 😁😁, ego aja yg d kedepankan

2024-10-31

1

Ray

Ray

Kenapa baru kepikiran tes DNA sih Gilbert 🤔? Keburu orangnya kabur tuh.
Kata Revin, Kabur Cali Daddy baru😂😂

2024-08-10

3

Yuli Yuli

Yuli Yuli

tu g mkirin kambuhan anaknya kok mlah dbwa kabur

2024-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi membawa cinta
2 Revin yang merindukan ayahnya
3 Pertemuan kembali
4 Bertengkar setelah berpisah lama
5 Apa dia anakku?
6 Berhasil menahan
7 Curhatan dua hati
8 Hasil Tes DNA
9 Jangan bawa putraku!!
10 Menjadi pengasuh putraku
11 CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12 Cemburunya Gilbert
13 kadatangan orang tua Gilbert
14 Apa yang ingin Hana bicarakan?
15 Mencuri kecupan
16 Pedang karatan
17 Gengsinya Gilbert
18 Isi hati Agler
19 Hampir lepas kendali
20 Nyamuk besar
21 Cara bujuk istri
22 Lingerie untuk siapa?
23 Mari bercerai
24 Apa kurangnya aku?!
25 Bukan ibu kandung
26 Hinaan tetangga
27 Menyusul
28 Marah-marah manja
29 Kembali ke rumah
30 Kembalinya Nyonya Samantha
31 Kalimat pedas Revin
32 Dirga Evans
33 Revin malang, Revin cerdik
34 Siapa Amelia?
35 Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36 Dia istriku
37 Pertengkaran
38 Galang Vero Evans
39 Lev lagi nda oblal buna!
40 Gara-gara es tong-tong
41 Tertekannya seorang penculik
42 Kembali dengan sendirinya
43 Tamparan menyakitkan
44 Kemarahan Alfred
45 Rahasia Hana
46 Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47 Terkuak
48 Dia bukan ibu kandungmu!!
49 Aku ingin bertemu istriku!
50 Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51 Konferensi pers
52 Penyesalan Hana
53 Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54 Gado-gado milik Asisten Kai
55 Permintaan sederhana Revin.
56 Agler ada dua?
57 DADDY!!! EM KOMING!!
58 Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59 Membujuk Xavier
60 Serigala baru
61 Saya bukan Agler!
62 Gara-gara KB
63 Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64 Hamil lagi?
65 Adekna bica di cancel gak oma?
66 Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67 Janda buat papah
68 Lev takut
69 Karena Daster, Galang menderita
70 Kamu putraku!
71 Balikin bulungna Lev
72 Mau gak jadi suamiku?
73 Lo kabur, gue iket!
74 Tantena j4l4ng di pacal yah?
75 Melihat Harumi?
76 JANGAN NGADON DULU!
77 Aku ingin rambut istrimu
78 Tes DNA
79 Dua bulan atau empat bulan?
80 Visual
81 Sekali tembak dapat 4
82 Rasa kecewa
83 Mencoba memahami perasaan Revin
84 Rahasia Revin
85 Lev cekolah
86 Kemarahan Gilbert
87 Ayah mertua siapa mas?
88 Nikahin gue
89 Putri yang di rindukan
90 Pengumuman
91 Tamat
92 Kabar S2
93 S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96 GIVE LOVE TO YOUR BABY
97 Bocil cadel kembali hadir!!
98 KARYA BARUU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pergi membawa cinta
2
Revin yang merindukan ayahnya
3
Pertemuan kembali
4
Bertengkar setelah berpisah lama
5
Apa dia anakku?
6
Berhasil menahan
7
Curhatan dua hati
8
Hasil Tes DNA
9
Jangan bawa putraku!!
10
Menjadi pengasuh putraku
11
CUCAH CUCINA TAU GAK?!
12
Cemburunya Gilbert
13
kadatangan orang tua Gilbert
14
Apa yang ingin Hana bicarakan?
15
Mencuri kecupan
16
Pedang karatan
17
Gengsinya Gilbert
18
Isi hati Agler
19
Hampir lepas kendali
20
Nyamuk besar
21
Cara bujuk istri
22
Lingerie untuk siapa?
23
Mari bercerai
24
Apa kurangnya aku?!
25
Bukan ibu kandung
26
Hinaan tetangga
27
Menyusul
28
Marah-marah manja
29
Kembali ke rumah
30
Kembalinya Nyonya Samantha
31
Kalimat pedas Revin
32
Dirga Evans
33
Revin malang, Revin cerdik
34
Siapa Amelia?
35
Saya istri pertama Gilbert Ray Greyson!
36
Dia istriku
37
Pertengkaran
38
Galang Vero Evans
39
Lev lagi nda oblal buna!
40
Gara-gara es tong-tong
41
Tertekannya seorang penculik
42
Kembali dengan sendirinya
43
Tamparan menyakitkan
44
Kemarahan Alfred
45
Rahasia Hana
46
Rencana Alfred, membawa mereka pergi
47
Terkuak
48
Dia bukan ibu kandungmu!!
49
Aku ingin bertemu istriku!
50
Akhir ketenangan Nyonya Samantha
51
Konferensi pers
52
Penyesalan Hana
53
Pertemuan pertama Emily dengan Galang
54
Gado-gado milik Asisten Kai
55
Permintaan sederhana Revin.
56
Agler ada dua?
57
DADDY!!! EM KOMING!!
58
Tampar aku, jika itu bisa membuatmu memaafkanku
59
Membujuk Xavier
60
Serigala baru
61
Saya bukan Agler!
62
Gara-gara KB
63
Kakak Dirga, di balik kisa Marcello
64
Hamil lagi?
65
Adekna bica di cancel gak oma?
66
Saya lamar tante untuk papah saya, mau?
67
Janda buat papah
68
Lev takut
69
Karena Daster, Galang menderita
70
Kamu putraku!
71
Balikin bulungna Lev
72
Mau gak jadi suamiku?
73
Lo kabur, gue iket!
74
Tantena j4l4ng di pacal yah?
75
Melihat Harumi?
76
JANGAN NGADON DULU!
77
Aku ingin rambut istrimu
78
Tes DNA
79
Dua bulan atau empat bulan?
80
Visual
81
Sekali tembak dapat 4
82
Rasa kecewa
83
Mencoba memahami perasaan Revin
84
Rahasia Revin
85
Lev cekolah
86
Kemarahan Gilbert
87
Ayah mertua siapa mas?
88
Nikahin gue
89
Putri yang di rindukan
90
Pengumuman
91
Tamat
92
Kabar S2
93
S2 i'm coming daddy sudah publish!!
94
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
95
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
96
GIVE LOVE TO YOUR BABY
97
Bocil cadel kembali hadir!!
98
KARYA BARUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!