Di antara para remaja di Benua Mahabarata, 99% dari mereka tidak akan bisa mengontrak gunwang. Hanya segelintir jenius yang bisa melakukannya. Selain itu, di antara dalwang, sebagian besar orang hanya dapat membuat kontrak dengan gunwang pada usia lima belas tahun ke atas.
Mengambil contoh para siswa lagi, rasanya seperti berhasil lulus ujian masuk perguruan tinggi pada usia lima belas tahun. Kali ini, Basu Purocanaputra berhasil melakukannya pada usia enam tahun. Tidak heran peristiwa ini menyebabkan seluruh klan merayakannya dengan gila-gilaan, mendapatkan berkat dari keluarga kerajaan, dan bahkan mendapatkan kehormatan dari empat sekte besar. Tentu saja, Basu Karna tidak terlalu iri padanya. Dia tahu dengan jelas apa yang dia miliki dan tidak dia miliki. Dia memiliki keterampilan bawaan Surya Putra, juga mengetahui rahasia untuk mempromosikan Suket Teki Gragas menjadi Ratu Suket Teki Mahkota Emas, serta b dapat memanggil khodam Cahaya Malaikat dan Bayangan Jin untuk jangka waktu hingga sepuluh hari.
Yang paling penting, Basu Karna memiliki keterampilan bawaan yang bahkan petinggi dari Benua Mahabarata hanya bisa berharap untuk mempelajarinya, yaitu Prana Tombak Gaib. Selama dia bisa menyelesaikan pelatihannya, dia bisa memasuki alam dewata.
Di Benua Mahabarata, seorang ksatra level 7 dapat memulai pelatihan untuk memasuki alam dewata dengan bantuan binatang kudus. Tapi hanya seorang ksatra level 8 ke atas yang bisa benar-benar dianggap sebagai ksatra dewata. Lalu, berapa banyak ksatra dewata sejati yang ada di dunia ini? Orang yang sekuat Batara Surya, jika berada di dunia ini, bisa dihitung dengan satu tangan. Bahkan jika mereka ada, mereka semua adalah orang tua yang berusia lebih dari ratusan tahun yang tidak bisa mati.
Mengambil siswa di zaman modern sebagai contoh, jenius Basu Purocanaputra yang berhasil membuat seluruh klan ikut merayakan, menerima berkah keluarga kerajaan, dan diberikan tawaran dari empat sekte besar, seperti anak yang berusia enam tahun dan berhasil lulus ujian masuk University of Oxford, UK. Di sisi lain, Basu Karna seperti seseorang yang tidak pernah mengikuti ujian masuk University of Oxford, UK atau belajar di University of Oxford, UK, tetapi segera lulus dan memulai gelar masternya.
“Nyonya, keberuntungan tuan muda tidak sebaik itu. Saat dia mencoba memilih monster untuk tuan muda, dia mendapatkan ini.” Pelayan tua itu sedikit gelisah saat mengatakan ini. Dia berlutut di tanah dan bersujud beberapa kali, lalu menawarkan ibu cantik Radha itu sebuah kotak kayu dengan tangan gemetar.
“Boneka Kelinci Pancarupa? Ini, bukankah ini palsu? Boneka Kelinci Pancarupa ini adalah monster tipe spesial level 1. Selain mengintai, mereka tidak berguna sama sekali! Selain itu, jika dalwang membuat kontrak dengan monster tersebut, itu setara dengan mengontrak lima monster sekaligus, dan bisa dikatakan menyia-nyiakan kapasitas kontrak gunwang. Ada monster tipe boneka berkualitas tinggi yang tak terhitung jumlahnya di perbendaharaan klan, ada Serigala Tempur Perunggu level 3 dan Harimau Tempur Perak level 4. Mengapa kakek memberi kita monster seperti ini? Apakah ini skema dari paman Basu Matsyapati dan paman Basu Purocana? Siapa yang memberikan mereka hak untuk memberikan ini kepada kak Karna?” Basu Prameswari Mahadewi menyambar kotak itu dan membukanya, wajahnya langsung memucat. Suaranya berubah tajam menjadi nada tinggi, saat ini dia merasa sangat marah.
"Mahadewi, kamu seharusnya tidak bersikap kasar kepada orang yang lebih tua." Ibu cantik Radha itu dengan lembut mengingatkannya.
Dia kemudian berbalik ke arah Basu Karna dan berkata, “Karna, jika monster ini tidak bagus, maka kita tidak perlu membuat kontrak dengannya. Jangan terlalu banyak mengubur keluhan di hatimu. Sebagai cucu dari Klan Basu, tidak peduli apa yang diberikan oleh keluarga adalah berkah. Kamu harus berterima kasih atas bantuan mereka, jangan mudah terpengaruh oleh tekanan dari dunia luar, dan berusahalah untuk terus memperbaiki diri. Ini harus menjadi cara kita dalam menjalani kehidupan.”
Basu Prameswari Mahadewi menunduk dan marah, karena merasa bahwa klan tidak adil terhadap keluarganya.
Ketika Basu Karna mengambil kotak kayu tersebut, arus informasi tiba-tiba mengalir di benaknya, membuatnya mengerti atas segala sesuatu dari Boneka Kelinci Pancarupa.
Enam ratus tahun yang lalu, Boneka Kelinci Pancarupa diciptakan oleh salah satu dari tiga pahlawan pedalangan, jenius Basu Nartosabdo. Klan Basu menjadi semakin lemah di setiap generasi karena hilangnya lebih dari setengah Tehnik Tombak Klan Basu. Pada saat ini, tiga orang jenius lahir dan bersama-sama, mereka menghidupkan kembali Klan Basu. Dengan demikian, generasi muda dari Klan Basu menjuluki mereka sebagai tiga pahlawan pedalangan.
Merekalah yang telah menyelamatkan Klan Basu dan sekali lagi memulihkan kejayaan Klan Basu sebagai salah satu dari empat klan utama yang tak tergoyahkan. Salah satunya adalah jenius Basu Nartosabdo, yang terkenal di dunia karena mampu menciptakan monster tipe boneka yang menjadi spesialisasinya. Orang luar mungkin tidak tahu tentang Tehnik Tombak Klan Basu, mungkin tidak tahu tentang beruang logam yang merupakan monster tipe penguatan yang diturunkan dari generasi ke generasi keluarga Basu, dan mereka mungkin juga tidak tahu tentang teknik seni perang baratabasu yang hanya bisa dipelajari oleh Pemimpin Klan Basu. Tapi seluruh dunia pasti tahu bahwa Klan Basu berspesialisasi dalam binatang roh tipe boneka.
Tidak peduli apakah mereka adalah tentara bayaran, prajurit, pandai besi, pedagang, petani atau bahkan tentara berpangkat rendah, mereka semua mengagumi dan menghormati orang jenius seperti Basu Nartosabdo.
Ini dikarenakan Basu Nartosabdo banyak menuliskan pengetahuannya tentang monster tipe boneka. Ini memungkinkan seseorang dapat memilih monster tipe boneka yang cocok dan menggunakannya dengan mudah, baik dalam melayani kehidupan mereka atau bahkan dalam pertempuran. Itu sangat membantu dalam kenyamanan dan efisiensi.
Basu Nartosabdo sendiri telah diberikan hadiah oleh keluarga kerajaan berupa gelar "Dewa Pedalangan" dan disembah sebagai salah satu dari tiga brahmana di aula mereka. Rakyat jelata bahkan menjulukinya sebagai "Bapak Boneka".
Bagaimana orang yang luar biasa seperti itu bisa menciptakan Boneka Kelinci Pancarupa yang tidak berguna? Pertanyaan ini telah lama membuat bingung orang-orang klan.
Sayangnya, Basu Nartosabdo memiliki tubuh yang lemah dan senantiasa bekerja terlalu keras, sehingga dia meninggal pada usia muda di Istana Boneka. Dia tidak memiliki kesempatan untuk memenuhi keinginan seumur hidupnya menjadi dalwang tipe boneka. Dia juga meninggalkan banyak monster tipe boneka yang tidak dapat dipahami oleh siapa pun.
Sebagai contoh, salah satunya adalah Boneka Kelinci Pancarupa, yang sangat berharga bagi Basu Nartosabdo. Anggota klan tidak berani berspekulasi terlalu banyak, mereka hanya bisa berpikir bahwa Basu Nartosabdo sangat menyukai Boneka Kelinci Pancarupa. Karena itu merupakan salah satu dari karya gadisnya, maka dia memiliki perasaan khusus dan mendalam untuk mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments