Setelah Basu Karna berpikir dengan hati-hati, dia menenangkan dirinya. Tidak tahu kenapa, Basu Karna merasa selalu ingin menjahili Basu Prameswari Mahadewi. Padahal, ini juga bukan karakteristik dari pria menyedihkan. Mungkin, ini adalah respons atas dirinya yang selalu merindukan kehangatan keluarga! Bagaimana bisa begitu, Heru Cokro tidak merasa perlu pusing. Cukup mengalir dan menikmati apa yang sekarang dia miliki.
Jadi, Basu Karna memutuskan untuk menyembunyikan beberapa rahasia dari Suket Teki Gragas, agar bisa bermain lama dengan adik barunya ini.
“Kemampuan pemakan bangkai atau kemampuan pemakan mayat dari Suket Teki Gragas, dapat menelan tubuh binatang, dengannya kamu bisa membuatnya berevolusi secara perlahan. Saat memerintahkan Suket Teki Gragas untuk menggunakan kemampuan pemakan bangkainya, kamu perlu mensinergikan pikiran dan tubuhmu. Misalnya, perintahkan Suket Teki Gragas menelan tikus, maka hatimu juga harus ingin menelan tikus tersebut. “Basu Karna yang belum selesai memberikan kuliahnya, wajah Basu Prameswari Mahadewi mulai memucat.
Perintahkan Suket Teki Gragas untuk memakan tikus dan kamu juga harus berpikir tentang menelan tikus? Basu Prameswari Mahadewi yang memikirkan ini, hampir muntah.
Sebenarnya, Basu Karna sengaja memberinya contoh untuk memakan tikus. Kemampuan pemakan bangkai dari Suket Teki Gragas, sama sekali tidak sederhana, banyak rahasia tersembunyi didalamnya.
“Haha~ha~hahahha!” Melihat adiknya yang ingin muntah. Basu Karna tertawa terbahak-bahak.
“Huuuueeek!” Basu Prameswari Mahadewi mulai merasa muntah. Begitu dia mulai merasa nyaman kembali, dia mendengus dan menunjukkan wajah kesal kepada Basu Karna.
Basu Karna hanya memberikan contoh untuk menelan tikus. Sedangkan untuk rahasia sebenarnya dari Suket Teki Gragas, dia tidak mengatakannya sama sekali. Karena yang terbaik menurutnya adalah biarkan Basu Prameswari Mahadewi mengetahuinya melalui pengalaman sendiri atau menjelaskannya secara perlahan.
Ketika Suket Teki Gragas menelan makhluk hidup dengan atribut heterogen, itu tidak akan berevolusi. Melainkan dapat mencapai tingkat pemulihan energi yang sangat besar dan dapat menyimpan sejumlah besar sisa energi untuk membentuk cincin Suket Teki Gragas. Sehingga energi tubuh pada Suket Teki Gragas dapat ditambahkan kapan saja.
Jika Suket Teki Gragas ingin berevolusi melalui memakan makhluk hidup, itu harus makhluk hidup dari jenis yang sama. Lebih baik lagi dapat menelan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya. Sedangkan dalam proses menelan makhluk hidup dengan sifat yang sama, ada tabu lain yang perlu diketahui seorang dalwang.
Jika makhluk hidup dari atribut yang sama ditelan saat pertama kali, maka Suket Teki Gragas tidak akan berevolusi menjadi varian, hanya meningkatkan levelnya. Sebaliknya, jika objek yang ditelan Suket Teki Gragas dari awal tidak memiliki atribut yang sama, maka Suket Teki Gragas ini tidak akan dapat meningkatkan levelnya dan hanya bisa berevolusi menjadi makhluk varian!
Mayoritas makhluk hidup di Benua Mahabarata berada pada level normal. Hanya ada beberapa makhluk varian. Makhluk hidup varian sendiri jauh lebih kuat daripada makhluk hidup biasa.
Makhluk hidup varian ini juga dapat dengan mudah berevolusi menjadi monster elit. Ketika dia telah berevolusi menjadi monster elit, kekuatannya akan sangat mengerikan. Seperti gunwang, monster elit ini dibagi menjadi lima kelas utama, yaitu tembaga, prak, emas, platinum dan berlian. Monster elit memiliki peningkatan kekuatan sepuluh kali lipat di setiap kelas, belum lagi tingkat platinum dan berlian, bahkan binatang tingkat tembaga akan membuat banyak orang iri.
“Bagaimana, apakah kamu masih ingin melanjutkan belajar kemampuan pemakan bangkai atau mayat?” Tanya Basu Karna kepada Basu Prameswari Mahadewi yang wajahnya mulai normal kembali.
“Tidak! Bahkan jika Suket Teki Gragas adalah khodam yang aku miliki, kemampuan pemakan mayat ini, aku tidak mau mempelajarinya! Lagipula, aku hanya menggunakan Suket Teki Gragas untuk berlatih tehnik kontrol, tidak menggunakannya untuk bertarung.” Basu Prameswari Mahadewi dengan cepat menolak, memintanya untuk menelan tikus, tentu dia tidak tahan. Maka, tidak perlu repot memikirkannya kembali!
“Sayang sekali!” Basu Karna terkekeh, dia tahu bahwa adiknya ini tidak akan menyukai kemampuan pemakan bangkai ini.
“Kakak, mari kita berbicara tentang kemampuan spora!” Basu Prameswari Mahadewi adalah anak yang baik, cerdas dan semangat dalam belajar.
“Ini hanya keterampilan yang dapat digunakan oleh Suket Teki Gragas yang telah sampai pada level 4 ‘Suket Teki Sporadis’. Bahkan ketika Suket Teki Gragas telah berevolusi menjadi ‘Suket Teki Sedhot Getih’, level 2 atau berevolusi menjadi ‘Suket Teki Jumbo’, level 3. Dia tetap tidak akan memiliki kemampuan ‘spora’. Hanya ketika telah berevolusi menjadi ‘Suket Teki Sporadis’ yang berada pada level 4, dapat menebarkan sporanya. Spora ini perlu untuk menempel pada bangkai, sehingga dapat mengubahnya menjadi ‘Suket Teki Gragas’. Jika lawannya adalah makhluk yang masih hidup, spora tersebut akan masuk kedalam tubuh makhluk hidup dan menelan organ dalam, serta menghisap darahnya. Kemudian itu akan berevolusi menjadi ‘Suket Teki Sedhot Getih’ dan keluar dari tubuh makhluk hidup tersebut dengan merobek perutnya.” Basu Karna menjelaskan kepadanya dengan detail.
Basu Prameswari Mahadewi yang mendengarnya, benar-benar merasa akan trauma ketika memikirkan spora yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui mulut, melahap organ dalamnya serta merangkak keluar melalui perutnya.
Coba bayangkan! Ini sebuah makhluk hidup ‘Suket Teki Sedhot Getih’ aneh dengan paksa keluar dari tubuh makhluk hidup yang sebelumnya sehat dan baik-baik saja. Ini benar-benar pemandangan yang sangat traumatis untuk di lihat.
Itu, sangat, sangat menakutkan!
Meskipun Basu Prameswari Mahadewi adalah seorang remaja jenius, usia mentalnya masih seorang gadis. Hatinya yang murni dan naif, tentu akan sangat terganggu dengan peristiwa berdarah dan mengerikan seperti itu.
Tentu saja, Basu Karna dengan sengaja menjelaskan ini. Dia sangat menikmati menggoda adik kecil tersebut. Entah kenapa, tanpa disadari, hatinya sedikit demi sedikit telah mengakui keberadaan Basu Prameswari Mahadewi sebagai adiknya sendiri.
Kegunaan utama kemampuan spora bukanlah untuk membunuh makhluk hidup, melainkan untuk menghancurkan bangkai makhluk hidup. Ada beberapa makhluk hidup spesial yang akan berubah menjadi zombie ketika mati, atau bangkit kembali ketika memenuhi kondisi tertentu. Misalnya, monster yang bertipe air dan monster bertipe api dapat dibangkitkan di bawah keahlian khusus dalwang. Maka, sebagai dalwang harus dapat mengantisipasi segala situasi dan memaksimalkan kemampuan Suket Teki Gragas atau kemampuan binatang lainnya.
Hal ini juga bisa digunakan sebagai parasit untuk mayat makhluk hidup dan mengubahnya menjadi Suket Teki Gragas, sehingga dapat mengganggu kebangkitan mereka. Intersepsi ini pasti akan sangat melemahkan kekuatan bertarung pihak lain atau musuh.
Perihal tentang parasitisasi pada makhluk yang masih hidup, itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Selain itu, daripada menjadikan spora sebagai parasit pada mereka, bukankah lebih baik memerintahkan Suket Teki Sporadis untuk melahap makhluk hidup yang tidak beruntung itu? Siapa tahu, mungkin Suket Teki Sporadis dapat dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan akan mubazir jika tidak makan.
“Terima kasih kak! Monster tipe tanaman adalah monster yang terlemah di antara monster bertipe lainnya, bahkan Suket Teki Gragas ini adalah monster yang terlemah diantara semua monster bertipe tumbuhan. Maka sangat sulit untuk melatihnya menjadi Suket Teki Sporadis, seperti yang telah anda sebutkan, akan lebih baik lagi jika kita membiarkannya begitu saja. Kakak harus lebih fokus melatih khodam yang kamu miliki, karena itu yang paling sesuai untukmu.”
“Apa? kamu tidak bisa memanggil khodam?”
“Aahhh! Mungkin kamu sama sepertiku yang merupakan orang-orang aneh di antara para dalwang! Sayang sekali, jika kakak juga memiliki kemampuan untuk memanggil khodamnya, sama seperti memanggil Suket Teki Gragas sebelumnya. Maka masa depanmu tidak akan terbatas. Sayang sekali!” Ketika Basu Prameswari Mahadewi mendengar tentang ketidakmampuan Basu Karna untuk memanggil khodamnya, dia merasa sangat sedih untuknya.
Dia dengan cepat menghiburnya dengan meyakinkannya bahwa khodamnya pasti monster yang paling cocok untuknya. Mungkin, dia tidak bisa memanggilnya sekarang karena level spiritnya tidak cukup tinggi.
Dia hanya perlu menaikkan level spiritnya secara perlahan, sehingga tidak akan menjadi masalah di masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments