Dalam Benua Mahabarata, dalwang merupakan representasi orang kuat! Dalwang tidak membutuhkan latihan keras! Kekuatan tempur dalwang sepenuhnya berdasarkan pada binatang.
Misalnya, jika kalian telah berlatih tehnik pertempuran selama lebih dari sepuluh tahun, kalian mungkin tidak dapat menerima manfaat apa pun. Dalam pertempuran, serdadu yang telah berlatih tehnik pertempuran selama lebih dari sepuluh tahun, sangat mungkin dikalahkan oleh dalwang tingkat sudra pemula yang baru saja menyelesaikan kontrak dengan gunwang.
Mereka hanya perlu memanggil binatang atau khodamnya untuk membunuh serdadu yang telah berlatih tehnik pertempuran tersebut!
Dalam hal ini, maka tidak ada yang mau menghabiskan banyak waktu untuk berlatih tehnik pertempuran yang tidak menyenangkan, sehingga semua orang hanya akan berkultivasi menjadi dalwang.
Selain itu tehnik pertempuran terbaik, hancur dan hilang dalam pertempuran 3000 tahun lalu. Tehnik pertempuran yang dapat diwariskan hingga hari ini adalah pot bunga yang hanya dapat digunakan untuk pertunjukkan atau tehnik pertempuran tentara bayaran yang miskin dan sederhana.
Tehnik pertempuran telah kehilangan sebagian besar kehebatannya, seperti Tehnik Tombak Klan Basu, sudah menjadi lima tehnik pertempuran teratas di Benua Mahabarata yang menunjukkan tingkat tehnik pertempuran telah banyak melemah.
Di antara keluarga tiga kerajaan besar Benua Mahabarata saat ini, yang terkuat adalah Kekaisaran Kuru yang berfokus pada tehnik pertempuran. Karena tehnik pertempuran telah jatuh, Keluarga Kekaisaran Sambarana yang dulunya terkuat kini menjadi yang terlemah dalam tiga kerajaan besar, sehingga menimbulkan momentum samar beberapa negara kecil akan melawan.
“Hei? Pria menyedihkan seperti ini masih memiliki dua musuh bebuyutan?”
Basu Karna melihat buku hariannya, situasi di klan masih belum dia ketahui dengan jelas. Setidaknya dia sudah tahu beberapa hal tentang pria menyedihkan itu.
Salah satunya ada sepupu dari klan yang bernama Basu Satyaki, anak dari paman Purocana, yang lahir hanya beberapa hari setelah pria menyedihkan. Tetapi hanya dalam beberapa hari, dia merusak pertunangannya dengan putri dari Keluarga Wijaya. Basu Satyaki selalu membencinya dan sering mengejek pria menyedihkan ini.
Musuh besar lainnya adalah putra penguasa Kota Mandaraka, yang dikenal dengan nama Himavat Burisrawa.
Himavat Burisrawa ini dikatakan jenius. Pada usia enam tahun, ia menunjukkan bakat yang tidak biasa. Pada usia sepuluh tahun, dia telah berhasil mengontrak gunwang. Dia berulang kali mengusulkan pernikahan politis kepada Keluarga Himavat, yang tanpa henti ditolak oleh Keluarga Himavat yang merupakan salah satu dari empat klan besar.
Bahkan setelah putri dari Keluarga Wijaya dan pria menyedihkan ini batal, Himavat Burisrawa ini masih sangat membenci pria menyedihkan.
Setelah Basu Karna membaca buku harian itu, dia merasa bahwa kehidupan pria menyedihkan ini benar-benar tragis.
Istri tidak dapat, malah mendapat dua musuh bebuyutan yang jenius.
“Untuk mendapatkan keindahan, memerlukan kemampuan dan kekuatan. Jika tidak, itu hanya akan menjadi kutukan!” Basu Karna tidak lagi memikirkan putri dari Keluarga Wijaya, meskipun dia terlihat seperti bidadari.
Berapa banyak wanita cantik di dunia, mengapa mereka harus bergantung pada satu pohon? Apakah kamu akan membakar seluruh hutan, hanya untuk mendapatkan satu pohon? Bahkan, mungkin saja pohon yang kamu cari ikut terbakar didalamnya!
Jika memiliki kemampuan dan kekuatan! Kecantikan mana yang tidak akan mendekat? Mereka akan seperti semut yang mendekati gula.
Putri dari Keluarga Wijaya membatalkan pernikahan, bukankah karena pria menyedihkan adalah sampah?
Namun, pada faktanya dalam di dunia ini, status, kekuasaan, kekayaan, dan lain sebagainya akan langsung menentukan kehidupan seseorang.
Basu Karna yang sedang berpikir, tiba-tiba tertidur.
Di tengah tidur lelapnya, dia menemukan dirinya telah memasuki dunia atman yang luar biasa, dunia yang terlintas dalam benaknya sebelumnya, ketika dia membuat kontrak dengan gunwang. Tepat ketika dia berpikir bahwa dia bisa mengeluarkan tombak terbang, tombak terbang berkilau itu tiba-tiba berubah menjadi peri putih dengan wajah yang samar.
Dia mengenakan pakaian surgawi yang menari-nari dengan angin, berdiri di kehampaan. Wajah samarnya bersinar seperti rembulan, bentuk tubuh yang sangat indah dengan rambut yang terurai halus, bahkan jika di ikat, sama menariknya dengan mahkota yang sangat indah.
Melihat pemandangan yang ajaib ini, Basu Karna secara tidak sadar telah menelan banyak ludah.
Dewi roh tombak?
Dewi mulai menari, bergerak dengan anggun, tangan bergerak membentuk teratai, memperlihatkan fatamorgana ribuan tangan, terkadang terlihat mendominasi, terkadang lembut mengasihi. Sangat indah seperti pelangi, seperti air terjun yang mengalir ketika turun, cepat dan tegas seperti guntur yang menghantam bumi.
Pada sama yang sama ketika Basu Karna mabuk dalam pertunjukan tarian dewi. Tiba-tiba dia menembakkan prana tombak yang tak terlihat dari ujung jemari cantiknya. Langit runtuh, bumi bergetar, bahkan ruang hampa menjadi lembek seperti tahu.
Melihat tangan dewi ini, Basu Karna merasa hanya dengan satu jari, langit akan tunduk, dengan satu kaki bumi akan terguncang, bahkan dengan hanya bersuara, semua makhluk akan beribadah kepadanya. Basu Karna benar-benar terlihat konyol, apakah ini masih bisa disebut seni beladiri? Sangat mengerikan!
Lebih mengerikan lagi, tiba-tiba dia melihat dewi tersebut berbalik, dengan tubuh berkedip, tiba-tiba berada di depan Basu Karna. Tangan giok penghancur langit dan bumi ini, tiba-tiba akan memadatkan beberapa prana tombak lagi, mengarah tepat di antara mata Basu Karna.
“Wow!” Basu Karna sangat ketakutan, menjerit dan bangun dari tidurnya.
Setelah beberapa saat menenangkan dirinya, Basu Karna mengetahui bahwa itu hanya mimpi, masih membelai kening yang berada diantara kedua matanya. Refleks memastikan, setelah periksa sana-sini, tidak ada yang kurang, baru merasa lega.
Mengingat kembali peristiwa magis tersebut, Basu Karna menemukan metode kultivasi yang misterius, senyap tersembunyi dalam pikirannya. Ketika Basu Karna berpikir akan menyetuh pengetahuan tersebut, muncul nama aneh, yaitu “prana tombak gaib”.
Basu Karna tercengang, telah mendapatkan harta lain yang tak tertandingi. Jangan katakan apa-apa, dari nama tehnik kultivasinya saja sangat misterius, tentu ini juga sebagai penggambaran nilai dari metode kultivasi tombak gaib ini. Selain itu, jika melihat adegan tarian dewi sebelumnya, benar-benar mengerikan.
Jika tehnik tombak Klan Basu tidak kehilangan esensi sebelumnya dan sampai pada puncaknya, mungkin dapat memasuki alam brata. Sekarang, Klan Basu tidak ada yang bisa mencapai alam brata sejak ribuan tahun. Awalnya, Basu Sanjaya yang merupakan paman dari pria menyedihkan ini memiliki potensi menerobos dan paling menjanjikan untuk memasuki alam brata, tetapi ia meninggal lebih awal, dan Klan Basu juga kehilangan serdadu jenius yang paling potensial.
Ksatra yang saat ini memiliki alam brata, dikatakan bahwa selain pamong istana surgawi dari tiga kekaisaran utama, hanya Klan Bayu dan Klan Himavat dari empat klan besar yang memilikinya. Menurut rumor yang beredar, Klan Bayu dan Klan Himavat hanya memiliki satu, mereka adalah monster tua yang hidup selama empat atau lima ratus tahun.
Bagaimana kebenarannya, dunia tidak memiliki cara untuk memastikannya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments