Apa yang sedang terjadi? Kata Basu Karna penuh ketakjuban.
Pada saat yang sama ketika cahaya keemasan perlahan-lahan mereda. Panggilan energi misterius itu diam, tombak terbang juga secara bertahap menghilang. Akhirnya Basu Karna keluar dari dunia atman dan kembali ke kenyataan.
Basu Karna terkejut, melihat tangannya bersinar. Ternyata pada punggung tangannya, terdapat ukiran geguritan kuno misterius yang terdiri dari rangkaian aksara sansekerta. Kemudian perlahan-lahan menghilang.
Gunungan wayang tembaga yang tampaknya berat, tiba-tiba mengambang, secara alami melayang di depan Basu Karna. Ini memberi dia perasaan bahwa itu bukan lagi gunungan wayang yang berat, tetapi lebih seperti organ tubuhnya sendiri, seolah-olah itu merupakan perpanjangan dari lengannya sendiri!
Tak terasa, di pintu telah berdiri seorang wanita cantik yang meneteskan air mata. Dia yang berdiri di pintu, memegangi tubuhnya sendiri yang sedang gemetaran dengan tangannya. Dia lembut dan lemah saat ini, kemudian jatuh ke tanah.
Bahkan jika dia melihat segala sesuatu di depan matanya, dia masih sangat terkejut dan merasa sangat luar biasa. Air mata itu seperti air terjun yang mengalir turun dengan deras.
“Karna, kamu telah berhasil melakukan kontrak dengan gunwang? Ini, apakah ini benar? Ibu tidak bermimpikan? Ini benar-benar berkah dari leluhur! Terima kasih, terima kasih leluhur telah memberikan berkahnya kepada anak saya Karna!” Radha berlutut di tanah, membanting kepalanya dan berterima kasih kepada para leluhur.
Dahi yang sebelumnya bersih, tiba-tiba memerah dan ternoda oleh debu tanah.
Ibu Radha kini seakan tidak bisa merasakan sakit, masih membenturkan kepalanya ke tanah untuk berterima kasih.
Basu Karna yang melihatnya dengan tergesa-gesa melompat dan bergegas untuk membantu Ibu Radha. Meskipun ia seorang impostor dan seorang yang kejam, ia juga tidak tega melihat ibu cantik yang baik hati ini terluka.
Di pintu, tidak tahu kapan gadis kecil itu kembali, memegang kincir angin merah dan kepala kecilnya, bertanya: “Ibu, kenapa kamu menangis?”
Gadis kecil mengajukan pertanyaan dan segera membantu Ibu Radha berdiri.
Dia yang mendengar pertanyaan dari Basu Prameswari Tribuwana buru-buru menyeka air mata dan debu di seluruh wajahnya. Dia tidak ingin anak-anaknya melihat dia menangis.
Pada saat yang sama, Basu Karna yang melihat wajahnya penuh debu dan basah dengan air mata, tidak tega. Matanya terasa panas, mengambil nafas dalam-dalam, menekan kesedihan hati dan membantu Ibu Radha menyeka wajahnya. Namun, Ibu Radha tidak mengizinkannya menyeka air matanya, menghalangi tangan Basu Karna, berbalik dan bergegas keluar.
Basu Karna yang melihatnya menghilang kembali, termenung, berdiri untuk waktu yang relatif cukup lama.
“Kak Karna, kenapa ibu menangis?” Prameswari Tribuwana bertanya dengan rasa ingin tahu, tetapi tidak menyelidiki masalah ini lebih lanjut. Melainkan mengangkat kincir angin di tangannya: “Lihat, kincir anginku terlihat bagus? Ini aku beli di jalan, ada permen manisan lezat juga yang di jual di jalan. Sayangnya, ibu tidak membelikannya! Kak Karna, saya harus mengendarai rusa kutub, agar kincir angin naik tinggi dan berputar cepat! “
Basu Karna berkeringat, gadis kecil ini terlalu mengkhayal?
Mengendarai rusa kutub?
Mungkinkah pria sial yang bunuh diri di sungai mengajarkannya ini?
Pria menyedihkan ini seharusnya tidak membiarkan gadis kecil sepertinya melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya!
Mustahil untuk membawanya naik rusa kutub. Bagaimana jika dia jatuh?
Tapi permintaan loli kecil ini tidak dapat ditolak. Kemudian Basu Karna mengangkat gadis kecil itu ke udara. Lalu lepaskan, biarkan dia tertawa puas, mengangkat dan lepaskan empat atau lima kali. Kemudian jatuh ke pelukan Basu Karna.
Ha, ternyata tidak mudah menjaga gadis kecil!
Dari luar pintu, datanglah kembali Ibu Radha dengan wajah yang telah bersih dan cantik kembali. Pada saat yang sama, Basu Karna dengan cepat menurunkan gadis kecil itu.
Prameswari Tribuwana tidak mau dilepaskan, masih dengan erat memeluk Basu Karna. Ibu Radha membungkuk dan memeluk gadis kecil ini, dan berkata: “Karna, cepat, biarkan ibu melihat apa kemampuan bawaan dan khodam kamu! Karna, seperti yang telah ibu katakan sebelumnya, kamu pasti akan berhasil. Kerja kerasmu selama bertahun-tahun, akhirnya membuahkan hasil! Karna, cepat, panggil gunwangmu, biarkan ibu melihatnya! biarkan ibu bahagia!”
Kemampuan bawaan?
Khodam?
Banyak pertanyaan yang muncul di hati Basu Karna. Tak lama, seakan menjawab kegundahan hati Basu Karna, muncul banyak pengetahuan dibenaknya, seperti datang secara alami.
Pertama, ia menemukan inti masalahnya, bahwa dia adalah seorang transmigator, ini bukan lagi bumi, melainkan dunia lain.
Dunia ini disebut sebagai Benua Mahabarata, ada banyak ksatra, termasuk tiga kerajaan besar, empat klan besar dan empat sekte besar. Selain keluarga kerajaan dari tiga negara besar yang diwariskan oleh kaisar dari generasi ke generasi. Ada Klan Bayu, Klan Himavat, Klan Basu, dan Klan Wisnu yang merupakan empat klan besar. Sedangkan untuk empat sekte besar, sangat misterius.
Empat sekte besar akan mengumpulkan banyak ksatra di Benua Mahabarata, setiap tiga tahun para murid turun gunung untuk memimpin keturunan terbaiknya, melanjutkan kultivasi di sekte.
Semua ksatra, selain keluarga kerajaan dan keturunan dari empat klan besar, hanya segelintir jenius yang berhasil membuat kontrak dengan gunwang, di sebut sebagai dalwang.
Keuntungan dalwang adalah memiliki presentase tinggi untuk tumbuh hingga puncak ksatra.
Dalam Benua Mahabarata, jumlah ksatra yang sampai puncak, bisa di hitung dengan jari!
Basu Karna menemukan bahwa Benua Mahabarata ini hampir mirip dengan dunia summoner.
Tidak ada sihir, ki ataupun cakra, hanya ada dalwang!
Dalwang mencakup semua aspek yang ada di dunia ini. Ada “dalwang kelas elemental” yang mirip dengan penggunaan sihir. Ada “dalwang kelas penguatan” yang mirip dengan penggunaan cakra, dan “dalwang kelas pertempuran” yang mirip dengan penggunaan ki.
Secara umum, dalwang dalam dunia ini, sama dengan siswa yang hidup di Indonesia. Analoginya cukup sederhana, seseorang dalwang, seperti satu di antara miliaran siswa yang dapat memasuki kampus Universitas Indonesia.
Maka semua orang sangat berusaha keras agar dapat membuat kontrak dengan gunwang, namun sayangnya itu hanya untuk orang jenius diantara banyak jenius!
Setelah berhasil membuat kontrak dengan gunwang, setiap dalwang akan secara otomatis membangunkan salah satu kemampuan bawaan dalam dirinya. Selain itu juga akan mendapatkan khodam yang sesuai dengan pemilik gunwang atau dalwang itu sendiri.
“Ah, tapi saya tidak tahu apa kemampuan bawaan saya!” Jawab Basu Karna kepada Ibu Radha.
Basu Karna juga sangat ingin tahu, tapi dia sendiri belum sempat melihat properti gunwangnya. Dia juga sangat penasaran, jenis kemampuan bawaan apa yang telah ia bangunkan dari hasil kontrak dengan gunwang?
Dia berdoa dalam hatinya, jangan makanan, jangan juga kemampuan bawaan yang terkait dengan otaku. Jika tidak, mungkin akan membuat kecewa Ibu Radha!
Basu Karna melihat peroperti gunwang dan menemukan bahwa bagian atas adalah gambarnya sendiri. Terlihat, sangat keren.
[Level]: Sudra tingkat pemula
[Evaluasi]: Anda adalah eksistensi terlemah di dunia ini. Untungnya\, anda masih seorang dalwang\, jadi masih memiliki harapan untuk menjadi ksatra.
Melihat evaluasi yang memalukan. Basu Karna segera menutup mata dan mengutuk dalam hati, “Bagaimana mungkin aku yang dulunya adalah penguasa dibalik kegelapan dan kejahatan bisa menjadi manusia yang lemah seperti ini. Bahkan sepertinya gunwang ini mengatakan bahwa saya lebih lemah dari semut. Mungkin karena badan ini milik pria menyedihkan itu. Pantas saja anda bunuh diri! Hidupmu benar-benar tidak memiliki harapan sama sekali!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
nizume19
basu karna sedang dihukum oenguasa langit, karena merasa dirinya adalah penguasa kegelapan dan kejahatan, sehingga dia harus singgah di tubuh orang yang lemah
2022-12-10
1