Ibu Radha

Wanita cantik yang membawa gadis kecil itu, berjalan ke arah pintu kamar. Tiba-tiba berbalik dan bertanya: “Karna, kamu harus berjanji kepada ibu, untuk benar-benar tidak akan melakukan suatu hal yang bodoh lagi! Kamu menunggu ibu pergi, kemudian pergi keluar! Ibu menyadarinya, kamu harus benar-benar memikirkannya sebelum bertindak. Kamu benar-benar tidak akan berbuat bodoh lagi, kan?”

“Tidak, tidak!” Kepala Basu Karna menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mainan.

Bagaimana aku bisa bunuh diri? Aku masih harus menemukan dimana Batara Surya! Saya tidak mau mencuri apa yang menjadi hak orang lain.

Wanita cantik yang melihat wajah Basu Karna sangat serius, hatinya tiba-tiba terhibur dan berkata: “Ibu sangat mempercayaimu! Karna, hal-hal bodoh tidak pernah boleh untuk dilakukan. Jika kamu pergi, Mahadewi akan sangat sedih, Tribuwana juga masih sangat muda, ayahmu dan ibumu ini tentu akan merasa sangat kehilangan. Sekarang semuanya bergantung pada dirimu sendiri. Kamu harus benar-benar mengingat ini!”

Basu Karna berkeringat, aku ingin mengatakan, aku bukan Karna anakmu, Karna anakmu mungkin tekah di makan ikan dan udang!

Tentu saja, Basu Karna tidak berani mengatakan ini dengan mulutnya, hanya menjawab dengan anggukan.

Sedangkan gadis kecil yang sepertinya merasa telah bosan, merentangkan tangan kecilnya, membanting pintu, dan melarikan diri.

Wanita cantik itu memanggilnya dua kali, melihat gadis kecil itu masih tidak mendengarkan, memutuskan untuk kembali berkata kepada Basu Karna: “Karna, jangan berkecil hati, saudara perempuanmu yang berusia dua puluh tahun. Baru bulan kemarin, kontraknya berhasil. Kamu masih memiliki waktu tiga belas bulan. Selain itu, melihat kerja kerasmu selama bertahun-tahun, ibu yakin kamu pasti berhasil! Keluarga Basu tidak mungkin, tidak dapat dikontrak oleh gunwang. Ibupun percaya, bahwa kamu juga tidak menjadi pengecualian! Ayah dan ibu yakin, kamu pasti akan menjadi orang terbaik!”

Kontrak gunwang?

Memanggil gunwang, apakah ini lelucon?

Mungkin darah pria menyedihkan sangat baik, tapi dia bukanlah pria bodoh itu.

Jika dikatakan. Dia hanya seseorang yang pandai berkelahi. Cukup lihai juga dalam bermain game. Mungkin satu-satunya kebaikan yang Basu Karna miliki hanya suka baca manga. Seorang otaku gila!

Basu Karna tidak tahu apa yang dimaksud dengan mengontrak gunwang, tetapi jika mendengar dari perkataan wanita cantik ini, dia sedikit dapat menebak beberapa hal sekarang. Dia memperkirakan bahwa pria menyedihkan yang sangat mirip dirinya, melakukan bunuh diri karena dia merasa sangat putus asa.

Pertama-tama, pria menyedihkan ini merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Selain itu, dia juga tidak berhasil membuat kontrak dengan gunwang. Maka dia sangat depresi dan melompat ke sungai.

Lebih tragisnya lagi adalah bahwa ia terjun ke sungai, tapi bukan dia yang diselamatkan, melainkan Basu Karna yang sangat mirip dengan dirinya. Pada akhirnya, dia yang di bawa kembali ke ruangan ini. Pria yang benar-benar menyedihkan, dengan nasib yang mengenaskan!

Satu-satunya hal yang tidak dapat dipahami Basu Karna adalah mengapa dan bagaimana ia bisa jatuh ke sungai?

Apakah ini, cara Batara Surya untuk mengahapus semua dosanya?

Kenapa juga harus melemparkan dirinya ke sungai? Apakah Batara Surya ini menginginkan dirinya untuk menggantikan pria menyedihkan ini?

Basu Karna yang berpikir seperti itu, dahi segera mengeluarkan banyak keringat.

Hey Batara Surya, lelucon ini benar-benar menakjubkan!

“Karna, kamu harus beristirahat kembali! Ibu pikir, bahkan jika kamu tidak berhasil melakukan kontrak dengan gunwang, itu masihlah Karna anak ibu, bahkan kamu juga masihlah tetap seorang putra dari keluarga Basu. Maka jangan pernah melakukan hal bodoh lagi, bahkan berpikirpun, jangan! Melihat kamu bahagia, itu sudah cukup bagi ibu!“ Wanita cantik yang menyuruh Basu Karna beristirahat dengan baik ini bernama Radha. Dia yang melihat Basu Karan sepertinya telah benar-benar mengerti berbalik dan keluar dari kamarnya.

Basu Karna yang mendengar perkataannya, merasa sangat tersentuh. Tanpa sadar meneteskan air mata. Merasa seperti hati yang telah dimiliki selama ini kembali berfungsi.

Basu Karna mengutuk pria menyedihkan ini sangat bodoh! Bodoh! Bodoh! Melakukan tindak kebodohan total, yaitu bunuh diri.

Ibu yang baik seperti ini, meskipun kata semua orang bahwa ibu di seluruh dunia baik seperti Radha! Itu omong kosong. Basu Karna sendiri tidak tahu siapa orang tuanya. Apalagi dapat menerima kehangatan dari ibu Radha ini. Tidak pernah sama sekali.

Pria menyedikan bodoh ini, benar-benar membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi.

Basu Karna yang melihat wanita cantik itu keluar, diam-diam menghela nafas. Jika dia benar-benar Basu Karna asli, akan sangat bagus, namun sayangnya dia bukan pria menyedihkan ini! Aihhh ~ kehidupan ini benar-benar konyol. Aku yang sangat berharap memiliki keluarga, ada orang bodoh yang ingin meninggalkan dan mengecewakan keluarganya.

Setelah berbaring kembali ke tempat tidur, matanya secara tidak sengaja menyapu meja dan tertarik dengan gunungan wayang raksasa yang sepertinya terbuat dari logam.

Gunungan wayang ini sepertinya dicetak menggunakan tembaga, warnanya sudah tua, padat dan tebal, memiliki ukuran lebih dari dua atau tiga kali lipat lebih besar dari gunungan wayang biasa, ada juga garis-garis kuno misterius pada permukaan gunungan wayang tersebut.

Basu Karna yang pertama kali melihatnya merasa aneh, merasa sangat tertarik, seakan gunungan wayang ini memanggilnya. Memanggil dirinya secara diam-diam, perasaan itu seperti baru saja menginstal game yang telah lama dia nantikan, tidak sabar untuk segera memainkannya.

Basu Karna secara tidak sadar meraih gunungan wayang tersebut. Tanpa diduga, ketika tangan Basu Karna akan menyentuhnya, gunungan wayang itu memancarkan cahaya keemasan yang sangat menyilaukan. Sehingga seluruh ruangan menjadi penuh dengan cahaya keemasan.

Dalam sekejap, sepertinya ada pengetahuan yang tak terhitung jumlahnya, mengalir deras ke dalam pikiran Basu Karna, itu seperti semacam plugin kuat yang sangat tidak masuk akal. Basu Karna yang tidak punya waktu untuk bereaksi, menemukan bahwa otaknya sendiri telah terisi pengetahuan yang tak terhitung jumlahnya. Dan sepertinya telah sangat mengenal gunungan wayang raksasa dari tembaga ini.

Seolah-olah Basu Karna tahu banyak hal tentangnya, dia tidak bisa memahami titik pusat temunya. Tidak juga tahu akar masalahnya. Sekarang Basu Karna berada dalam kondisi kontradiksi yang tampaknya memahami, tapi tidak juga memahami. Selain itu, dia merasa ada sesuatu dalam tubuhnya yang mulai terbangun.

Ada energi misterius yang tidur dalam tubuhnya. Jika aktif, ia akan memancarkan dering seperti lonceng surga yang membuat jiwa Basu Karna bergetar.

Dia tidak mendengar melalui telinga, tetapi Basu Karna dapat dengan jelas mendengar di hatinya, sepertinya memang benar, bahwa di dalam tubuhnya sendiri, ada energi misterius yang memanggil dirinya. Namun, Basu Karna benar-benar tidak mengerti apa maksudnya.

Panggilan energi misterius ini indah dan tak tertandingi. Itu lebih menyenangkan dan lebih menarik daripada nyanyian surga yang telah Basu Karna dengar sebelumnya. Panggilan itu begitu indah, hingga membuat jiwanya bergetar. Itu sulit dijelaskan dalam ribuan kata!

Pada saat yang sama, dalam dunia atman Basu Karna menemukan sebuah gemerlap tombak terbang yang berputar di udara, menghadirkan nuansa kemisteriusan yang mendalam.

Terpopuler

Comments

Dogma

Dogma

yap. hal bodoh tidak boleh dilakukan. apapun itu!

2022-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Ibu Radha
3 Dalwang, Pemilik Gunwang
4 Kekuatan OP Otaku Basu Karna
5 Tehnik Tombak Klan Basu
6 Dewi Roh Tombak
7 Tangan Brajamusti; Tahap Pertama Prana Tombak Gaib
8 Basu Prameswari Mahadewi
9 Kontrak Binatang Pertama
10 Tembakan Bulu Duri Beracun
11 Peran Guru Berbalik
12 Kemampuan Pemakan Bangkai Suket Teki Gragas
13 Kelahiran Jenius Basu Purocanaputra
14 Jenius Basu Nartosabdo
15 Boneka Kelinci Pancanitas
16 Liontin Giok Hitam
17 Segel Liontin Giok Hitam
18 Ulat Menjadi Kupu-kupu
19 Kelahiran Jenius Ksatra Brata
20 Menghancurkan Logika Benua Mahabarata
21 Tri Pramana, Tahap Kedua Prana Tombak Gaib
22 Mendaftar Anggota Serikat Tentara Bayaran
23 Pria Tua Resepsionis Serikat Pembunuh
24 Lulus Ujian Serikat Pembunuh
25 Mendapatkan Peta Bunga Kala dan Gelar Hantu Pendendam
26 Pertarungan Perdana Melawan Watu Ireng
27 Hidangan Perdana Suket Teki Gragas
28 Pesta Seks? Tidak Buruk!
29 Menggoda Pencuri Bermata Cerah
30 Cinta Dalam Diam
31 Dendam Wanita Berpayudara Besar
32 Tylak Terbunuh
33 Candi Dewata
34 Permaisuri Gagak Dhumavati
35 Tapak Dara
36 Permintaan Permaisuri Dhumavati
37 Loli Gagak Iblis
38 Sri Rajni Dhumavati
39 Bangunan Hutan Subaga
40 Tuan Hastin
41 Bertarung Melawan Hastin
42 Surendra Mengganggu Pertempuran
43 Alam Baratayuda
44 Surendra, Tak Tahu Malu
45 Pawitra Yuda
46 Lembu Prakosa Tembaga
47 Mata Pralaya Lembu Prakosa Tembaga
48 Menghindari Mata Pralaya
49 Kegilaan Surendra
50 Tombak Agung Basu Karna
51 Anumana Pramana
52 Kemampuan Yasan dan Rayshiva
53 Iblis Lembu Prakosa
54 Kekejaman Bandit Gunung Kund
55 Basu Karna Menyusul Mahadewi
56 Serigala Cakar Wesi
57 Menganiaya Serigala Cakar Wesi
58 Taraksa Subali
59 Peringkat Vishaka Binatang
60 Bertemu Tuan Muda Bima
61 Bertemu Kembali Pencuri Bermata Cerah
62 Memasuki Lingkaran Teleportasi
63 Memasuki Candi Dewata
64 Pria Jujur
65 Yudistira, Dkk
66 Lembah Nogososro
67 Rencana Konyol Basu Karna
68 Pura Saka
69 Walikota Shirin
70 Memasuki Pura Cetramasa
71 Melawan Golem Mesa
72 Raja Catur Bermain Teka-teki
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Transmigrasi
2
Ibu Radha
3
Dalwang, Pemilik Gunwang
4
Kekuatan OP Otaku Basu Karna
5
Tehnik Tombak Klan Basu
6
Dewi Roh Tombak
7
Tangan Brajamusti; Tahap Pertama Prana Tombak Gaib
8
Basu Prameswari Mahadewi
9
Kontrak Binatang Pertama
10
Tembakan Bulu Duri Beracun
11
Peran Guru Berbalik
12
Kemampuan Pemakan Bangkai Suket Teki Gragas
13
Kelahiran Jenius Basu Purocanaputra
14
Jenius Basu Nartosabdo
15
Boneka Kelinci Pancanitas
16
Liontin Giok Hitam
17
Segel Liontin Giok Hitam
18
Ulat Menjadi Kupu-kupu
19
Kelahiran Jenius Ksatra Brata
20
Menghancurkan Logika Benua Mahabarata
21
Tri Pramana, Tahap Kedua Prana Tombak Gaib
22
Mendaftar Anggota Serikat Tentara Bayaran
23
Pria Tua Resepsionis Serikat Pembunuh
24
Lulus Ujian Serikat Pembunuh
25
Mendapatkan Peta Bunga Kala dan Gelar Hantu Pendendam
26
Pertarungan Perdana Melawan Watu Ireng
27
Hidangan Perdana Suket Teki Gragas
28
Pesta Seks? Tidak Buruk!
29
Menggoda Pencuri Bermata Cerah
30
Cinta Dalam Diam
31
Dendam Wanita Berpayudara Besar
32
Tylak Terbunuh
33
Candi Dewata
34
Permaisuri Gagak Dhumavati
35
Tapak Dara
36
Permintaan Permaisuri Dhumavati
37
Loli Gagak Iblis
38
Sri Rajni Dhumavati
39
Bangunan Hutan Subaga
40
Tuan Hastin
41
Bertarung Melawan Hastin
42
Surendra Mengganggu Pertempuran
43
Alam Baratayuda
44
Surendra, Tak Tahu Malu
45
Pawitra Yuda
46
Lembu Prakosa Tembaga
47
Mata Pralaya Lembu Prakosa Tembaga
48
Menghindari Mata Pralaya
49
Kegilaan Surendra
50
Tombak Agung Basu Karna
51
Anumana Pramana
52
Kemampuan Yasan dan Rayshiva
53
Iblis Lembu Prakosa
54
Kekejaman Bandit Gunung Kund
55
Basu Karna Menyusul Mahadewi
56
Serigala Cakar Wesi
57
Menganiaya Serigala Cakar Wesi
58
Taraksa Subali
59
Peringkat Vishaka Binatang
60
Bertemu Tuan Muda Bima
61
Bertemu Kembali Pencuri Bermata Cerah
62
Memasuki Lingkaran Teleportasi
63
Memasuki Candi Dewata
64
Pria Jujur
65
Yudistira, Dkk
66
Lembah Nogososro
67
Rencana Konyol Basu Karna
68
Pura Saka
69
Walikota Shirin
70
Memasuki Pura Cetramasa
71
Melawan Golem Mesa
72
Raja Catur Bermain Teka-teki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!