Tangan Brajamusti; Tahap Pertama Prana Tombak Gaib

Untuk Basu Karna, poin terpenting adalah bahwa semua ksatra brata tidak mengkultivasikan seni beladiri dalam mencapai alam brata. Sedangkan alasan mengapa mereka dapat memasuki brata, karena memiliki binatang kudus atau binatang mistis.

Binatang kudus atau binatang mistis dapat berasimilasi, memperkuat dan meningkatkan potensi tubuh, sehingga secara perlahan dapat memasuki alam brata. Proses ini sangat lambat, biasanya memakan waktu ratusan tahun, bahkan ada yang membutuhkan dua sampai tiga ratus tahun untuk menjadi ksatra brata!

Basu Karna menemukan bahwa dia telah memulai pemurnian kultivasi brata yang telah diajarkan oleh dewi roh tombak dalam mimpinya. Selain itu, tehnik prana tombak gaib bukanlah tehnik kultivasi tingkat rendah. Melainkan tehnik kultivasi tingkat atas.

Alam brata, secara langsung menginduksi langit dan bumi, menyerap dunia spirit prana, mencuci tubuh dengan energi spirit prana dan menyublim jiwa. Pada saat yang sama dapat menguatkan tubuh dengan energi prana, menguatkan tulang, mencuci sumsum dan memperkuat urat, meninggalkan tubuh fana dan berevolusi menuju kedewataan.

Basu Karna menekan kegembiraan di dalam hatinya dan memulai tahap pertama dari pelatihan kultivasi prana tombak gaib.

Awalnya Basu Karna hanya menginginkan kehidupan yang damai, tenang dalam kehangatan pelukan keluarga, tapi ini tentang kehidupan di Benua Mahabarata. Hanya kekuaatan, status, kemampuan dan kekayaan yang bisa melindungi apa yang dia miliki. Maka, tentu saja dia akan berlatih keras agar tidak kehilangan sesuatu yang selama ini dia impikan.

Belajar pada siang hari dan berlatih di malam hari! Kerja, kerja dan kerja!

Basu Karna yang memulai menyerap spirit prana dengan lambat, masih tidak mendapatkan sedikitpun spirit prana dalam waktu yang lama. Dia merasa agak kecewa.

Kemudaian Basu Karna menemukan ruang yang indah dalam mimpi, ruang yang lebih kompatibel dengan langit dan bumi. Kecepatan menyerap spirit prana juga beberapa kali lebih cepat daripada di luar, sehingga berkali-kali dia mengulang proses bangun dan tidur. Jika bukan karena terlalu banyak tidur membuatnya sakit kepala, dia akan tidur saja, berlatih dalam mimpi. Untuk kehidupan yang telah lama dia impikan saat ini, Basu Karna tidak akan pernah menunda dalam kultivasi dan perbaikan diri.

Ibu Radha telah melihatnya beberapa kali, berpikir bahwa setelah dia bunuh diri di sungai, tubuhnya menjadi lemah, psikisnya tidak baik dan perlu tidur. Tidak lagi mengganggu Basu Karna.

Terkadang, dia melihat Basu Karna duduk dalam meditasi dengan sangat serius, berpikir bahwa dia sangat rajin dalam meningkatkan gunwang. Dia yang adalah seorang ibu merasa sangat bahagia.

Setiap hari, dia akan membawa Basu Prameswari Tribuwana untuk mengunjungi Basu Karna.

Hari ini, Ibu Radha juga membawakannya kabar baik: “Karna, ayahmu sudah mengetahui bahwa kamu telah berhasil membuat kontrak dengan gunwang, dia merasa sangat senang, mari pergi ke kastil untuk menemui penatua, mungkin dia akan kembali dalam beberapa hari. Tabungan seribu emas yang terakumulasi sebelumnya telah digunakan untuk membeli satu pil literasi binatang roh di Sekte Gandhara. Jika kamu mengambilnya, ibu yakin itu akan sangat membantu, bahkan mungkin menerobos langsung ke tingkat sudra lanjutan.”

“Pil literasi binatang roh?” Basu Karna yang mendengarnya bertanya dalam hati, kemudian pengetahuan dalam pikirannya kembali mengalir, memberikan informasi terkait.

Di antara banyak keluarga, ketika ada keturunan mereka yang tidak dapat membuat kontrak dengan gunwang, mereka akan meminta bantuan empat sekte besar. Karena hanya empat sekte besar yang memiliki pil spirit dengan jumlah yang sangat kecil, dijual pada tiap tahun, dengan harga yang sangat mahal.

Setelah menelan pil spirit ini, orang yang sebelumnya tidak dapat mengontrak gunwang, akan sangat meningkatkan peluang keberhasilan membuat kontrak dengan gunwang. Meskipun tidak sepenuhnya berhasil, ia masih memiliki peluang 30 %. Berdasarkan pada hal ini, secara alami banyak membuat orang gila.

Selain itu, pil spirit yang dijual oleh empat sekte besar ini bukan barang mewah yang dapat didambakan oleh orang awam. Hanya orang yang memiliki kekuatan dan status yang dapat membelinya.

Basu Karna merasa sangat menyesali perilaku Ibu Radha dan Basu Adirata yang merupakan orang tua pria menyedihkan ini. Seharusnya mereka dapat menghemat banyak uang, bukan malah membeli pil literasi binatang roh tersebut.

Berdasarkan nilai tukar mata uang, satu koin emas memiliki nilai yang sama dengan 100 koin perak, jika ditukar ke koin tembaga, itu berjumlah 10.000 koin. Maka seribu koin emas, sama dengan 10 juta koin tembaga.

Untuk membeli pil literasi binatang roh tersebut, Ibu Radha telah menghabiskan semua tabungannya, bahkan aksesoris mas kawinnya telah dijual. Untuk pria menyedihkan ini, Ibu Radha benar-benar telah mengorbankan segalanya.

“Berikan saja kepada adik Tribuwana untuk dimakan, karena aku sudah benar-benar menjadi seorang dalwang!” Kata Basu Karna yang tersentuh dengan perilaku hebat Ibu Radha.

“Tidak, Tribuwana masih kecil? Bagaimana anda dapat mengetahui, bahwa ia tidak menjadi dalwang di masa depan? Mungkin gadis kecil itu akan berhasil dalam membuat kontrak dengan gunwang tahun depan! Pil literasi binatang roh ini saya beli untuk anda. Dengan pil spirit ini, Karna dapat meningkatkan kultivasi. Ibu dan ayah menantikan anda, membawa kemuliaan bagi keluarga Basu, bagaimana bisa begitu berubah-ubah? “Ibu Radha menolak permintaan Basu Karna dengan tegas, lanjut berkata: “Karna, meskipun ayahmu hanyalah pejabat kecil, masih dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Sedangkan seribu koin emas itu sendiri memang bukan hal yang mudah untuk dibelanjakan, maka Karna tidak boleh menyia-nyiakan usaha ibu dan ayah ini.”

“Ya, ya, ya, aku salah.” Basu Karna hanya bisa menyerah, meskipun pil spirit ini bukan untuk dirinya sendiri, dia masih tergerak atas perhatian Ibu Radha ini.

“Saya telah mengirim surat kepada Mahadewi, agar setelah pulang dari sekolah dapat membimbingmu mempelajari keterampilan seorang dalwang. Sepertinya dia akan pulang besok. Karna harus segera membuat persiapan. Ibu percaya, bahwa dengan kerja keras, segala sesuatu yang dicitakan akan tercapai. Tetapi jangan terlalu berlebihan. Kesehatan dan keselamatan tetap yang utama!”

Ibu Radha tidak tahu bahwa Basu Karna telah berkultivasi dengan baik selama beberapa hari, bahkan telah menyentuh tahap pertama dari prana tombak gaib dan telah menyerap spirit prana secara langsung dari langit dan bumi.

Pelatihan kultivasi Basu Karna, semakin banyak waktunya, semakin baik tubuhnya yang tentu tidak mungkin menjadi lelah.

Untuk membuat Ibu Radha merasa nyaman, Basu Karna tidur lebih awal.

Basu Karna memasuki alam mimpi untuk berkultivasi, tiba-tiba mengalami pemahaman spiritual tertentu. Energi yang ditransformasikan dari spirit prana terkonsentrasi menjadi sebuah tetesan.

Pada sepanjang meridian, tetesan spirit prana tersebut akhirnya berhenti mengalir pada ibu jari. Setelah beberapa putaran, prana tombak yang tipis keluar dari ujung ibu jari. Melihat perubahan yang mengejutkan ini, Basu Karna terkejut dan terbangun dari mimpi.

Pada kenyataannya, Basu Karna cukup sulit untuk menerima kemampuan yang telah dia kuasai ini, hingga pada momen prana tombak yang dengan mudah menembus bata dinding.

Baru, Basu Karna sepenuhnya mempercayai bahwa dia telah berhasil membuka meridian pertama dari tahap pertama prana tombak gaib, yaitu tangan brajamusti.

Meskipun prana tombak hanya memiliki panjang satu atau dua inci, jauh dari panjang prana tombak yang ditunjukkan oleh dewi roh tombak yang berukuran sepuluh meter. Itu masih prana tombah! Membuat Basu Karna ekstasi.

Episodes
1 Transmigrasi
2 Ibu Radha
3 Dalwang, Pemilik Gunwang
4 Kekuatan OP Otaku Basu Karna
5 Tehnik Tombak Klan Basu
6 Dewi Roh Tombak
7 Tangan Brajamusti; Tahap Pertama Prana Tombak Gaib
8 Basu Prameswari Mahadewi
9 Kontrak Binatang Pertama
10 Tembakan Bulu Duri Beracun
11 Peran Guru Berbalik
12 Kemampuan Pemakan Bangkai Suket Teki Gragas
13 Kelahiran Jenius Basu Purocanaputra
14 Jenius Basu Nartosabdo
15 Boneka Kelinci Pancanitas
16 Liontin Giok Hitam
17 Segel Liontin Giok Hitam
18 Ulat Menjadi Kupu-kupu
19 Kelahiran Jenius Ksatra Brata
20 Menghancurkan Logika Benua Mahabarata
21 Tri Pramana, Tahap Kedua Prana Tombak Gaib
22 Mendaftar Anggota Serikat Tentara Bayaran
23 Pria Tua Resepsionis Serikat Pembunuh
24 Lulus Ujian Serikat Pembunuh
25 Mendapatkan Peta Bunga Kala dan Gelar Hantu Pendendam
26 Pertarungan Perdana Melawan Watu Ireng
27 Hidangan Perdana Suket Teki Gragas
28 Pesta Seks? Tidak Buruk!
29 Menggoda Pencuri Bermata Cerah
30 Cinta Dalam Diam
31 Dendam Wanita Berpayudara Besar
32 Tylak Terbunuh
33 Candi Dewata
34 Permaisuri Gagak Dhumavati
35 Tapak Dara
36 Permintaan Permaisuri Dhumavati
37 Loli Gagak Iblis
38 Sri Rajni Dhumavati
39 Bangunan Hutan Subaga
40 Tuan Hastin
41 Bertarung Melawan Hastin
42 Surendra Mengganggu Pertempuran
43 Alam Baratayuda
44 Surendra, Tak Tahu Malu
45 Pawitra Yuda
46 Lembu Prakosa Tembaga
47 Mata Pralaya Lembu Prakosa Tembaga
48 Menghindari Mata Pralaya
49 Kegilaan Surendra
50 Tombak Agung Basu Karna
51 Anumana Pramana
52 Kemampuan Yasan dan Rayshiva
53 Iblis Lembu Prakosa
54 Kekejaman Bandit Gunung Kund
55 Basu Karna Menyusul Mahadewi
56 Serigala Cakar Wesi
57 Menganiaya Serigala Cakar Wesi
58 Taraksa Subali
59 Peringkat Vishaka Binatang
60 Bertemu Tuan Muda Bima
61 Bertemu Kembali Pencuri Bermata Cerah
62 Memasuki Lingkaran Teleportasi
63 Memasuki Candi Dewata
64 Pria Jujur
65 Yudistira, Dkk
66 Lembah Nogososro
67 Rencana Konyol Basu Karna
68 Pura Saka
69 Walikota Shirin
70 Memasuki Pura Cetramasa
71 Melawan Golem Mesa
72 Raja Catur Bermain Teka-teki
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Transmigrasi
2
Ibu Radha
3
Dalwang, Pemilik Gunwang
4
Kekuatan OP Otaku Basu Karna
5
Tehnik Tombak Klan Basu
6
Dewi Roh Tombak
7
Tangan Brajamusti; Tahap Pertama Prana Tombak Gaib
8
Basu Prameswari Mahadewi
9
Kontrak Binatang Pertama
10
Tembakan Bulu Duri Beracun
11
Peran Guru Berbalik
12
Kemampuan Pemakan Bangkai Suket Teki Gragas
13
Kelahiran Jenius Basu Purocanaputra
14
Jenius Basu Nartosabdo
15
Boneka Kelinci Pancanitas
16
Liontin Giok Hitam
17
Segel Liontin Giok Hitam
18
Ulat Menjadi Kupu-kupu
19
Kelahiran Jenius Ksatra Brata
20
Menghancurkan Logika Benua Mahabarata
21
Tri Pramana, Tahap Kedua Prana Tombak Gaib
22
Mendaftar Anggota Serikat Tentara Bayaran
23
Pria Tua Resepsionis Serikat Pembunuh
24
Lulus Ujian Serikat Pembunuh
25
Mendapatkan Peta Bunga Kala dan Gelar Hantu Pendendam
26
Pertarungan Perdana Melawan Watu Ireng
27
Hidangan Perdana Suket Teki Gragas
28
Pesta Seks? Tidak Buruk!
29
Menggoda Pencuri Bermata Cerah
30
Cinta Dalam Diam
31
Dendam Wanita Berpayudara Besar
32
Tylak Terbunuh
33
Candi Dewata
34
Permaisuri Gagak Dhumavati
35
Tapak Dara
36
Permintaan Permaisuri Dhumavati
37
Loli Gagak Iblis
38
Sri Rajni Dhumavati
39
Bangunan Hutan Subaga
40
Tuan Hastin
41
Bertarung Melawan Hastin
42
Surendra Mengganggu Pertempuran
43
Alam Baratayuda
44
Surendra, Tak Tahu Malu
45
Pawitra Yuda
46
Lembu Prakosa Tembaga
47
Mata Pralaya Lembu Prakosa Tembaga
48
Menghindari Mata Pralaya
49
Kegilaan Surendra
50
Tombak Agung Basu Karna
51
Anumana Pramana
52
Kemampuan Yasan dan Rayshiva
53
Iblis Lembu Prakosa
54
Kekejaman Bandit Gunung Kund
55
Basu Karna Menyusul Mahadewi
56
Serigala Cakar Wesi
57
Menganiaya Serigala Cakar Wesi
58
Taraksa Subali
59
Peringkat Vishaka Binatang
60
Bertemu Tuan Muda Bima
61
Bertemu Kembali Pencuri Bermata Cerah
62
Memasuki Lingkaran Teleportasi
63
Memasuki Candi Dewata
64
Pria Jujur
65
Yudistira, Dkk
66
Lembah Nogososro
67
Rencana Konyol Basu Karna
68
Pura Saka
69
Walikota Shirin
70
Memasuki Pura Cetramasa
71
Melawan Golem Mesa
72
Raja Catur Bermain Teka-teki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!