"Aku tunggu di ruang keluarga sekarang."
Fina menjauhkan ponselnya setelah menerima panggilan dari Benny. Dia memicingkan mata ketika melihat waktu yang ada di ponselnya, ternyata sudah jam sepuluh malam, "iya Pak," jawab Fina setelah terdiam beberapa detik untuk mengumpulkan separuh jiwanya.
Gadis cantik itu mengela napas panjang saat bangun dari tempat tidur nyaman yang selama ini dia tempati. Dia menatap sekilas ke samping kirinya, terlihat Elza pun sudah tidur lelap sambil memeluk guling. Fina meraih jilbab instan yang ada di atas meja sebelum keluar dari kamarnya untuk menemui Benny.
"Maaf, Pak, sudah menunggu lama," ucap Fina ketika sampai di ruang keluarga.
"Oke, gak masalah. Silahkan duduk." Benny mempersilahkan Fina duduk di sofa tunggal yang tak jauh darinya.
"Ada apa ya, Pak?" tanya Fina seraya menatap Benny.
"Hari ini waktunya kamu perpanjangan kontrak kerja, itupun jika kamu masih berminat kerja menjadi pengasuh Elza. Dulu aku kan sudah pernah bicara, jika setiap masa kerjamu sudah berjalan selama satu tahun, maka akan ada perpanjangan kontrak. Ini surat kontraknya, silahkan ditanda tangani." Benny menyerahkan selembar surat kepada Fina.
Gadis itu menerima surat tersebut. Sebelum membubuhkan tanda tangan, dia membaca surat perjanjian itu terlebih dahulu. Kesepakatan masih sama seperti sebelumnya dan dia pun segera menandatangani surat tersebut.
"Sudah, Pak. Saya tidak akan berhenti menjadi pengasuhnya Elza, karena saya masih membutuhkan pekerjaan ini," jelas Fina dengan tatapan yang tak lepas dari Benny.
"Terima kasih karena sudah mempertahankan pekerjaan ini." Benny mengambil surat tersebut, "oh ya, gajimu aku naikkan lima ratus ribu karena pekerjaan kamu sangat bagus. Aku tidak pernah mendengar keluh kesah tentang Elza. Itu berarti kamu berhasil mendidiknya," ucap Benny dengan senyum yang manis.
Tentu Fina sangat bahagia mendengar hal ini. Dia tersenyum lebar di hadapan Benny karena tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, "terima kasih, Pak." Fina menangkupkan kedua tangannya di depan dada dengan menganggukkan kepala sebagai tanda hormat.
"Sama-sama. Aku harap setelah ini kamu bisa menjaga dan mengawasi Elza dengan ketat, karena aku semakin sibuk dengan pekerjaan dan urusan-urusan yang lain. Mungkin aku sering pulang malam dan jarang bisa bersama dengan Elza." Benny menyandarkan tubuhnya di sofa saat menjelaskan hal itu.
"Iya, Pak. Saya akan menjalankan apa yang Pak Ben minta." Fina menyanggupi hal itu karena tanpa diminta dia pun tahu bagaimana tugasnya sebagai seorang pengasuh, "oh ya, Pak. Ada yang harus saya bahas dengan Bapak mengenai perkembangan Elza," ucap Fina ketika teringat pesan yang dikirim Ali tadi sore.
"Katakan saja," ucap Benny seraya menatap Fina.
"Jadi begini, Pak. Ini mengenai bakat yang dimiliki oleh Elza ...."
Fina menjelaskan kelanjutan latihan yang selama ini dia lakukan bersama Elza di rumah dan Benny pun sudah tahu akan hal itu. Berhubung Elza sudah menguasai teknik dasar dan oleh pernafasan yang dipakai bekal untuk latihan lebih lanjut, maka bocah kecil itu sudah siap untuk masuk ke perguruan pencak silat untuk mengembangkan bakatnya. Pelatih Fina yang bernama Ali sudah merekomendasikan tempat latihan di Surabaya yang terbaik untuk Elza. Maka dari itu Fina meminta izin kepada Benny selaku orang tua Elza.
"Jika memang ini yang terbaik untuk Elza, masukkan saja Elza ke perguruan tersebut. Asal tidak mengganggu kesehatan ataupun sekolah Elza. Lakukan apa saja jika memang itu terbaik untuk Elza. Aku tidak keberatan, kamu tinggal laporan ke aku jika ada biaya yang harus dikeluarkan." jelas Benny setelah mendengar penjelasan panjang dari Fina.
"Baik, Pak. Kalau begitu besok saya akan datang ke tempat latihan untuk mendaftarkan Elza. Berarti saya besok harus naik taksi online dulu, karena saya tidak tahu tempatnya, Pak," ucap Fina setelah mendengar keputusan Benny.
"Itu jauh lebih baik dari pada kamu nyasar. Lagi pula aku besok ada kegiatan sampai malam, jadi tidak bisa mengantar Elza." Tentu jawaban ini membuat Fina sedikit kecewa karena dia berharap Benny bersedia mengantar Elza dan melihat bagaimana perkembangan anaknya.
Sejak Benny berpacaran dengan wanita pengganti Poppy yang tak lain adalah seorang biduan dangdut cukup terkenal di Surabaya, duda mapan itu jarang sekali ada waktu bersama Elza. Hampir setiap malam dia keluar dan pulang di waktu dini hari. Dia sepertinya dimabuk cinta oleh biduan tersebut sampai lupa jika Elza membutuhkan perhatiannya. Biduan bernama Renata itu berhasil mengalihkan dunia duda mapan tersebut.
"Pak, mohon maaf sebelumnya. Tadi Elza mencecar saya dengan pertanyaan siapa nama ibunya, karena tadi ketika disekolah dia ditanya tentang nama ibunya. Elza menyebut nama saya sebagai ibunya saat ditanya oleh pengajar. Nah, tadi sore saya menjelaskan kepada dia jika saya bukan ibunya. Maka dari itu dia terus bertanya tentang siapa sebenarnya sosok ibu seperti yang disebutkan oleh guru di sekolah." Fina mengeluarkan keluh kesahnya kepada Benny.
"Seharusnya kamu iyakan saja. Biarkan dia menganggap kamu ibunya untuk sementara. Aku akan berbicara dengannya jika waktunya tepat. Aku belum siap jika harus mengungkap sosok istriku di hadapan Elza saat ini," jawab Benny dengan pandangan lurus ke depan. Sorot mata sendu terlihat jelas di sana ketika duda tampan itu menyebut kata 'istriku'. Sepertinya banyak perasaan yang sedang ditutupi Benny dari semua orang.
"Akan tetapi semua itu sama saja membohongi Elza kan, Pak? Saya kan memang bukan ibunya, Pak." Ada rasa tidak terima ketika Fina harus mengakui dirinya sebagai ibunya Elza, "saya tidak siap Pak, jika harus berbohong kepada Elza. Dia anak yang kritis dan cerdas. Jika saya berbohong untuk hal ini, maka selanjutnya saya akan membuat kebohongan yang lebih besar lagi," keluh Fina seraya menatap Benny yang sedang termenung.
Sepertinya duda tampan itu sedang memikirkan pendapat Fina. Entah mengapa, rasanya begitu berat ketika harus mengungkap sosok wanita yang selalu ada dalam hati kepada buah cintanya bersama wanita itu. Entah dia takut atau sengaja tidak mau mengungkap sosok ibu yang melahirkan putranya ke dunia ini. Nurmala begitu berarti dalam hidup Benny selama ini. Wanita-wanita yang pernah hadir dalam hidupnya hanyalah untuk menutupi sebuah kebenaran, jika dia belum bisa melupakan sosok wanita yang sudah lama kembali ke pangkuan Tuhan itu.
"Jangan paksa aku untuk bercerita kepada Elza tentang siapa ibunya. Aku tidak siap mengingat bagaimana sosok istriku. Aku serahkan semua ini kepadamu, Fin. Jika kamu mampu menjelaskan kepada Elza tentang siapa ibunya tanpa dia bertanya kepadaku, silahkan saja. Nanti aku kirim foto istriku kepadamu," ucap Benny sebelum meninggalkan Fina di ruang keluarga. Gadis cantik itu termenung setelah mendengar penjelasan panjang dari Benny.
...🌹To Be Continue 🌹...
...🌷🌷🌷🌷🌷...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Hilmiya Kasinji
wanita2 lain hanya untuk menutupi perasaan katanya, tapi kok sampai lupa anaknya kalo sdh sama wanitanya 😅 dasar laki2
2024-09-28
0
Fera Nono
knp hrs di tutupi? ada apa sebenarnya dgn beni
2024-09-05
1
Firman Firman
biarpun berat tapi kbnrn itu harus kamu ceritakan pada anak mu babng 😄🤭krna semakin kau tutupi anakmu akn semakin berontak
2024-07-05
5