Meminta Izin,

Bulir air mata bahagia mengalir dari pelupuk mata seorang wanita paruh baya yang duduk di ruang keluarga. Begitu pun dengan sosok pria yang duduk di atas kursi roda, mereka berdua tersenyum bahagia meski diiringi dengan air mata. Mereka terharu setelah mendengar kabar bahagia yang disampaikan oleh Fina tentang perkembangan cucu yang dikhawatirkan selama ini.

"Elza bener bisa mengaji, Nak? Coba Uti pengen dengar langsung, mau ya?" pinta Ani kepada bocah kecil yang berada di atas pangkuannya itu.

Awalnya Elza menggelengkan kepala dengan bibir yang tertutup rapat karena tidak mau melakukan apa yang diminta neneknya. Akan tetapi berkat usaha Fina dalam membujuk Elza, akhirnya putra semata wayang Benny itu kembali melantunkan ayat-ayat yang sudah dihafal dengan benar. Tentu sebagai seorang muslim, Ani sangat bangga dengan pencapaian cucunya itu.

"Elza anak hebat. Uti bangga dengan Elza," ujar Ani sambil menghujani rambut Elza dengan beberapa kali kecupan penuh kasih.

"Fin, terima kasih karena sudah membantu merawat Elza hingga bisa mengalami perubahan ini. Sungguh, aku tidak pernah menyangka jika Elza mampu menghafal dengan begitu cepat." Ani menatap Fina dengan mata yang masih berembun.

"Sama-sama, Bu." Fina tersenyum manis ketika menanggapi ucapan Ani.

Setelah cukup lama berada di rumah tersebut, Elza akhirnya meminta pulang. Mungkin bocah kecil itu ingin bermain di rumah dan salah satu pemicu utamanya adalah handphone. Sesekali Elza masih bermain dengan benda canggih itu ketika merasa bosan dengan semua mainannya.

"Kami pulang dulu, Bu." Fina berpamitan kepada Ani dan suaminya sebelum meninggalkan rumah tersebut.

****

Suara guntur terdengar saling bersahutan saat menemani hujan membasahi bumi. Hujan lebat serta angin kencang melanda kota Surabaya sejak tadi sore. Alhasil Elza pun harus meninggalkan ponselnya di kamar karena terlalu bahaya jika bermain dengan ponsel di saat cuaca seperti ini. Dia menghabiskan waktunya di ruang keluarga bersama Fina dan Dewi.

"Ayo El, kurang satu lagi," ujar Fina saat menghampiri Elza yang sedang bermain dengan beberapa koleksi robot mainan yang dia miliki, "nah, gini dong pinter, makannya habis!" seru Fina setelah mangkuk yang ada di tangan kirinya kosong.

"Mbak Fina liat ini si megatlon kalah sama optimus plime. Tuh megatlon jatuh dali meja!" teriak Elza dengan antusias sambil menunjuk robot yang dimaksudnya.

"Wah si megatron belum makan itu makanya kalah." Fina menanggapi ucapan Elza tentang dunia robot transformer meski dia sendiri tidak begitu paham dengan semua itu. Dia hanya mengikuti apa yang diceritakan oleh Elza.

"Lobot kan tidak makan, Mbak Fina," protes Elza seraya menatap Fina.

Fina hanya tersenyum tipis setelah mendengar protes dari Elza. Dia menggaruk rambut yang tertutup kerudung instan itu karena statmennya dibantah oleh Elza. Sementara Dewi tergelak di tempatnya setelah mendengar tanggapan Elza.

"Tuh, Fin! Dengerin apa kata Elza, robot itu tidak makan," ucap Dewi sambil menyenggol lengan Fina.

"Kena telak aku, Mbak. Ya Allah." Fina ikut tertawa karena jawaban konyolnya.

Semenjak kehadiran Fina di rumah tersebut, Dewi mulai berani mendekat dengan anak majikannya itu. Wanita yang bertugas mengurus rumah ini pun takut kepada bocah berusia tiga tahun lebih itu, karena pernah merasakan pukulan dahsyatnya. Jika Benny tidak ada di rumah seperti saat ini, Dewi sering menemani Fina yang sedang bermain bersama Elza. Apalagi di saat hujan seperti ini, berada sendiri di belakang rasanya cukup menakutkan.

"Fin, aku ke belakang dulu ya. Itu sepertinya pak Ben pulang deh." Dewi berdiri dari karpet bulu yang dia tempati bersama Fina dan setelah itu pergi dari ruang keluarga itu.

"Loh, Elza kok belum tidur," ujar Benny setelah sampai di ruang keluarga. Dia duduk di sofa empuk yang ada di sana sambil meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Baru selesai makan, Pak," ucap Fina seraya menatap Benny sekilas.

Tak ada pembicaraan apapun setelah itu. Benny terlihat asyik dengan gagdetnya tanpa memperhatikan putranya yang sedang asyik bermain. Sesekali Fina menatap Benny karena dia ingin menyampaikan sesuatu. Akan tetapi majikannya itu masih terpaku dengan benda canggih yang ada dalam genggaman tangannya.

"Maaf, Pak, saya ingin bicara dengan Bapak." Akhirnya setelah menunggu beberapa menit lamanya, Fina baru berani mengeluarkan suaranya.

"Ya, bicara aja, Fin." Benny menanggapi Fina tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya.

"Maaf Pak Ben sebelumnya, saya hanya ingin izin untuk pulang selama beberapa hari, karena tadi sore ibu saya menelfon dan meminta saya pulang, karena dari awal saya kerja di sini sampai sekarang kan belum pernah pulang, Pak." Fina menyampaikan keinginannya dengan jelas kepada Benny.

Tentu duda tampan itu terkejut setelah mendengar permintaan Fina. Mau tidak mau, dia harus memberi izin kepada pengasuh putranya itu karena selama ini Fina memang tidak pernah libur sama sekali, "Kamu ingin pulang berapa hari?" tanya Benny sambil menatap Fina yang duduk tak jauh dari tempat putranya berada.

"Kalau boleh saya ingin pulang selama satu minggu, Pak," ucap Fina dengan ragu.

"Gak boleh! Mbak Fina gak boleh pulang! Halus disini nemenin aku!" Sahut Elza saat membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah Fina.

Benny mengusap wajahnya setelah mendengar interupsi dari putranya. Tentu urusan ini lebih sulit daripada mencari pengasuh sementara saat Fina pulang nanti. Pasti keputusan bocah kecil itu tidak bisa dirubah jika sudah mengeluarkan statmen seperti itu.

"Nanti kalau Mbak Fina gak pulang, ibunya Mbak Fina nangis. Boleh ya Mbak Fina pulang?" Gadis cantik itu berusaha membujuk Elza agar membiarkan dia pulang.

Elza termenung setelah mendengar penjelasan dari Fina dan tidak lama setelah itu, dia menatap Fina dengan intens, "kalau begitu aku ikut Mbak Fina pulang saja ya. Boleh?" Elza menatap Fina penuh harap.

"Eh, gak boleh dong! Kan Mbak Fina mau libur. Mbak Fina ingin ketemu ibunya. Jadi, Elza di rumah aja ya sama Papa." Benny berusaha memberi pengertian kepada Elza.

"No! Aku mau ikut Mbak Fina!" Elza tetap pada pendiriannya.

"Kalau begitu kita bahas besok pagi saja, Fin, untuk masalah ini. Nanti saya akan mencari solusinya." Benny memilih untuk mengakhiri pembahasan ini daripada harus berdebat dengan Elza lebih lama lagi.

Benny fokus kembali dengan ponselnya meski suara guntur terdengar menggelegar di angkasa. Sementara Fina lanjut bermain dengan Elza hingga beberapa waktu ke depan. Fina membalikkan badan setelah teringat kabar baik tentang Elza. Dia lupa jika belum menyampaikan semua ini dengan Benny.

"Pak, saya lupa jika ada satu hal penting yang belum saya sampaikan. Ini tentang El—" Fina menghentikan ucapan ketika Benny memberikan kode agar Fina menghentikan ucapannya terlebih dahulu karena duda tampan itu sedang menerima panggilan telfon yang masuk.

"Iya Sayang." Itulah yang terucap dari bibir Benny setelah mengangkat handphone hingga menempel di telinga dan setelah itu, dia memilih pergi dari ruang keluarga.

Fina mengela napasnya ketika melihat sikap yang ditunjukkan oleh Benny. Terkadang Fina merasa kesal kepada ayah dari Elzayin itu karena sering mengabaikan waktu dengan putranya sendiri dan lebih memilih asyik berbicara dengan Poppy lewat sambungan telfon.

"Dasar ayah gak peka! Bisa-bisanya lebih mementingkan pacar daripada anak." Tentu umpatan ini hanya terucap di dalam hati.

...🌹Terima kasih sudah membaca dan memberi dukungan pada karya ini❤️🌹...

...🌷🌷🌷🌷🌷...

Terpopuler

Comments

Fera Nono

Fera Nono

cowok klo LG jatuh cinta yaa seperti Ben itu..

2024-09-05

0

Firman Firman

Firman Firman

knpa papamu lupa daratan

2024-07-04

1

Ranny

Ranny

susahnya punya ortu yg hanya sibuk dengan dunianya sendiri /Sweat/

2024-07-04

3

lihat semua
Episodes
1 Himpitan Ekonomi,
2 Mengenang Istri,
3 Bertemu Elza,
4 Surat perjanjian?
5 Tingkah Elzayin,
6 Ibu-ibu Julid,
7 Gaji pertama,
8 Kencan?
9 Hari pertama sekolah,
10 Kejadian Di Hari Pertama,
11 Keheningan malam,
12 Kemampuan Tak Terduga,
13 Meminta Izin,
14 Pulang Kampung,
15 Hal mengejutkan,
16 Waktunya Kembali,
17 Waktu telah bergulir,
18 Pembicaraan serius,
19 Getaran Dalam Hati,
20 Kejadian di ruang tamu,
21 Mimpi Indah
22 Telur Dadar,
23 Pengasuh Idaman,
24 Kedekatan Anak dan Ayah,
25 Buka puasa,
26 Salah Waktu,
27 Dihadang!
28 Getaran di depan gerbang,
29 Kekhawatiran Benny,
30 Modus Malika,
31 Kedatangan Renata,
32 Misi Khusus,
33 Seblak Manis,
34 Aku ingin menikah!
35 Pembelaan Fina,
36 Permintaan Benny,
37 Suasana di dalam mobil,
38 Murung.
39 Doa sebelum tidur,
40 Gelanggang Kemenangan,
41 Kebekuan menguntungkan,
42 Goes to Jombang
43 Tawaran konyol,
44 Petuah Badiah
45 Hubungan Berakhir,
46 Sakit,
47 Bubur rasa cinta
48 Merasa Sungkan,
49 Membuka Kenyataan Tersembunyi
50 Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51 Pening!!
52 Sepertiga malam,
53 Kekhawatiran Aris,
54 Mukenah Baru,
55 Sendu di kala mendung
56 Permohonan Elza,
57 Akhirnya ....
58 Nikah Siri?
59 Di Antara Dua Pilihan
60 Cidera,
61 Operasi!
62 Ruang Rawat Inap,
63 Kerumitan hati
64 Keputusan Ibu,
65 Berbeda cerita
66 Pemenang!
67 Pembicaraan Serius
68 Ternyata???
69 Menjenguk Syakur
70 Family Gathering?
71 Family Gathering 2
72 Kebimbangan
73 Berburu Seserahan
74 Lamaran Resmi
75 Membujuk Elza
76 Tamu Spesial
77 Meminta Hak
78 Minggu Ceria
79 Haru Sebelum Bahagia
80 Sah!
81 Masuk angin?
82 Kacau!
83 Sholat berjamaah
84 Melaksanakan Kewajiban
85 Adonan Belum Jadi,
86 Tentang Dewi
87 Tidak sesuai Ekspektasi
88 Lato-Lato
89 Pindah Tempat
90 Adik Ipar
91 Keluh kesah
92 Untuk kedua kalinya?
93 Pertengkaran Pertama
94 Asam Lambung
95 Waktu Subuh,
96 Dua Kejutan
97 Malam Ceria
98 Radar Gosip
99 Hutang!
100 Bawa Elza Pulang!
101 Tanpa Senyuman,
102 Orang Tua Jaman Now
103 Ngidam Malam,
104 Demi Istri Tercinta
105 Kondangan Ketemu Mantan
106 Tidur di luar?
107 Tarik Ulur
108 Tersudut
109 Mengupas Bawang
110 Mendadak Bijak
111 Berburu Daster?
112 Misteri Dibalik Daster
113 Suami Julid
114 Extra sabar
115 Resepsi Mantan,
116 Kontraksi Palsu
117 Minggu Sedih,
118 Kondisi Terkini,
119 Dunia Serasa Hancur
120 Tangisan Seorang Ibu
121 Sadar Karena Elza
122 Ditekan Rasa Bersalah
123 Bertemu Ardi
124 Vertigo
125 Pemicu Sakit
126 Duri Menyakitkan
127 Luapan Amarah!
128 Suami Idaman
129 Parenting?
130 Ketika Sanca Dipertanyakan!
131 Edukasi Tentang ...?
132 Senja Penuh Makna
133 Selamat Ulang tahun, Istriku
134 Peresmian Jalan?
135 Gunting Pita
136 Aneh!
137 Dipanggil?
138 Masalah Selesai
139 Paket Salah Alamat
140 Kembali Latihan?
141 Cemburu Nih!
142 Resah Dan Gelisah
143 Berselimut Kebahagiaan
144 Sikap Aneh,
145 Kekesalan Elza
146 Perkara Martabak Telur
147 Antara Fina Dan Aris
148 Diculik Aris?
149 Titipan Misterius.
150 Stasiun Penuh Drama
151 Curhatnya Dua Wanita.
152 Senam Hamil
153 Sindiran!
154 Ide Gila Benny
155 Skakmat!
156 Merajuknya Ibu Hamil
157 Menahan Sakit.
158 Lahir Dengan Selamat
159 Shazia Elok Prameswari,
160 Perkara Pesan
161 Bunga Layu,
162 Tolong Aku!
163 Surat Dari Ardi
164 Jakarta.
165 Rahayu dan Wiratama,
166 Dijemur Seperti Kerupuk
167 Dua Anak Rewel,
168 Buah Kesabaran,
169 Merasa Diintai
170 Pulang Kampung!
171 Ungkapan Hati Nisa
172 Terungkap
173 Shock!
174 Mengungkapkan Niat Baik
175 Tutur Kata Menenangkan,
176 Selamat Berbuka Puasa
177 Gugup!
178 Rawon Spesial
179 Pembicaraan Anak Muda
180 Berharap Restu
181 Delapan Ratus Juta
182 Meminta Bantuan Johan
183 Berangkat!!
184 Penangkapan
185 Johan dan Benny
186 Kangen Papa!
187 Akting Sepasang Suami Istri
188 Keresahan Hati,
189 Penyematan Cincin,
190 Tetangga Baru
191 Tukar Cincin
192 Drama Ice Cream
193 Johan Dan Nisa
194 Bendera Kemenangan
195 Kerepotan
196 Ungkapan Cinta (END)
197 Audiobook Pengasuh Idaman
198 Salam Rindu
199 Pernikahan Bisnis
200 Booking Online
201 Penting!!
202 Istri Siri
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Himpitan Ekonomi,
2
Mengenang Istri,
3
Bertemu Elza,
4
Surat perjanjian?
5
Tingkah Elzayin,
6
Ibu-ibu Julid,
7
Gaji pertama,
8
Kencan?
9
Hari pertama sekolah,
10
Kejadian Di Hari Pertama,
11
Keheningan malam,
12
Kemampuan Tak Terduga,
13
Meminta Izin,
14
Pulang Kampung,
15
Hal mengejutkan,
16
Waktunya Kembali,
17
Waktu telah bergulir,
18
Pembicaraan serius,
19
Getaran Dalam Hati,
20
Kejadian di ruang tamu,
21
Mimpi Indah
22
Telur Dadar,
23
Pengasuh Idaman,
24
Kedekatan Anak dan Ayah,
25
Buka puasa,
26
Salah Waktu,
27
Dihadang!
28
Getaran di depan gerbang,
29
Kekhawatiran Benny,
30
Modus Malika,
31
Kedatangan Renata,
32
Misi Khusus,
33
Seblak Manis,
34
Aku ingin menikah!
35
Pembelaan Fina,
36
Permintaan Benny,
37
Suasana di dalam mobil,
38
Murung.
39
Doa sebelum tidur,
40
Gelanggang Kemenangan,
41
Kebekuan menguntungkan,
42
Goes to Jombang
43
Tawaran konyol,
44
Petuah Badiah
45
Hubungan Berakhir,
46
Sakit,
47
Bubur rasa cinta
48
Merasa Sungkan,
49
Membuka Kenyataan Tersembunyi
50
Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51
Pening!!
52
Sepertiga malam,
53
Kekhawatiran Aris,
54
Mukenah Baru,
55
Sendu di kala mendung
56
Permohonan Elza,
57
Akhirnya ....
58
Nikah Siri?
59
Di Antara Dua Pilihan
60
Cidera,
61
Operasi!
62
Ruang Rawat Inap,
63
Kerumitan hati
64
Keputusan Ibu,
65
Berbeda cerita
66
Pemenang!
67
Pembicaraan Serius
68
Ternyata???
69
Menjenguk Syakur
70
Family Gathering?
71
Family Gathering 2
72
Kebimbangan
73
Berburu Seserahan
74
Lamaran Resmi
75
Membujuk Elza
76
Tamu Spesial
77
Meminta Hak
78
Minggu Ceria
79
Haru Sebelum Bahagia
80
Sah!
81
Masuk angin?
82
Kacau!
83
Sholat berjamaah
84
Melaksanakan Kewajiban
85
Adonan Belum Jadi,
86
Tentang Dewi
87
Tidak sesuai Ekspektasi
88
Lato-Lato
89
Pindah Tempat
90
Adik Ipar
91
Keluh kesah
92
Untuk kedua kalinya?
93
Pertengkaran Pertama
94
Asam Lambung
95
Waktu Subuh,
96
Dua Kejutan
97
Malam Ceria
98
Radar Gosip
99
Hutang!
100
Bawa Elza Pulang!
101
Tanpa Senyuman,
102
Orang Tua Jaman Now
103
Ngidam Malam,
104
Demi Istri Tercinta
105
Kondangan Ketemu Mantan
106
Tidur di luar?
107
Tarik Ulur
108
Tersudut
109
Mengupas Bawang
110
Mendadak Bijak
111
Berburu Daster?
112
Misteri Dibalik Daster
113
Suami Julid
114
Extra sabar
115
Resepsi Mantan,
116
Kontraksi Palsu
117
Minggu Sedih,
118
Kondisi Terkini,
119
Dunia Serasa Hancur
120
Tangisan Seorang Ibu
121
Sadar Karena Elza
122
Ditekan Rasa Bersalah
123
Bertemu Ardi
124
Vertigo
125
Pemicu Sakit
126
Duri Menyakitkan
127
Luapan Amarah!
128
Suami Idaman
129
Parenting?
130
Ketika Sanca Dipertanyakan!
131
Edukasi Tentang ...?
132
Senja Penuh Makna
133
Selamat Ulang tahun, Istriku
134
Peresmian Jalan?
135
Gunting Pita
136
Aneh!
137
Dipanggil?
138
Masalah Selesai
139
Paket Salah Alamat
140
Kembali Latihan?
141
Cemburu Nih!
142
Resah Dan Gelisah
143
Berselimut Kebahagiaan
144
Sikap Aneh,
145
Kekesalan Elza
146
Perkara Martabak Telur
147
Antara Fina Dan Aris
148
Diculik Aris?
149
Titipan Misterius.
150
Stasiun Penuh Drama
151
Curhatnya Dua Wanita.
152
Senam Hamil
153
Sindiran!
154
Ide Gila Benny
155
Skakmat!
156
Merajuknya Ibu Hamil
157
Menahan Sakit.
158
Lahir Dengan Selamat
159
Shazia Elok Prameswari,
160
Perkara Pesan
161
Bunga Layu,
162
Tolong Aku!
163
Surat Dari Ardi
164
Jakarta.
165
Rahayu dan Wiratama,
166
Dijemur Seperti Kerupuk
167
Dua Anak Rewel,
168
Buah Kesabaran,
169
Merasa Diintai
170
Pulang Kampung!
171
Ungkapan Hati Nisa
172
Terungkap
173
Shock!
174
Mengungkapkan Niat Baik
175
Tutur Kata Menenangkan,
176
Selamat Berbuka Puasa
177
Gugup!
178
Rawon Spesial
179
Pembicaraan Anak Muda
180
Berharap Restu
181
Delapan Ratus Juta
182
Meminta Bantuan Johan
183
Berangkat!!
184
Penangkapan
185
Johan dan Benny
186
Kangen Papa!
187
Akting Sepasang Suami Istri
188
Keresahan Hati,
189
Penyematan Cincin,
190
Tetangga Baru
191
Tukar Cincin
192
Drama Ice Cream
193
Johan Dan Nisa
194
Bendera Kemenangan
195
Kerepotan
196
Ungkapan Cinta (END)
197
Audiobook Pengasuh Idaman
198
Salam Rindu
199
Pernikahan Bisnis
200
Booking Online
201
Penting!!
202
Istri Siri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!