Kemampuan Tak Terduga,

Enam bulan kemudian,

"Siapa di sini yang sudah bisa membaca basmalah seperti yang ibu ajarkan?" tanya guru pengajar bernama Azizah seraya menatap satu persatu anak didiknya.

Hanya ada satu yang mengangkat tangan tanpa diduga semua orang. Elza, ya ... bocah kecil yang dinilai nakal itu mengangkat tangannya dengan cepat. Dia berdiri dari tempatnya ketika melihat Azizah melambaikan tangan agar Elza maju ke depan.

"Elza sudah bisa baca basmalah, Nak?" tanya Azizah seraya tersenyum manis.

"Bisa, Bu," jawab Elza seraya menatap mata Azizah.

"Kalau begitu silahkan Elza baca, seperti yang diucapkan Ibu tadi," ujar Azizah sambil mengusap kepala Elza dengan lembut.

Tanpa diduga, Elza mengucapkan bacaan basmalah lengkap dengan surat Al-fatihah. Tentu hal ini membuat semua orang terkejut karena bocah nakal itu melantunkan satu persatu ayat tersebut dengan fasih dan benar. Apa yang dilakukan Elza saat ini berhasil membuat air mata Fina berjatuhan. Dia tidak pernah menyangka jika anak asuhnya mampu melafalkan ayat-ayat tersebut, padahal Elza sendiri belum bisa membaca.

"Ya Allah, Subhanallah." Fina bergumam lirih sambil menyeka air matanya. Dia benar-benar terharu melihat perubahan besar dalam diri Elza.

"Hebat! Elza hebat sekali. Mari kita beri Elza tepuk tangan yang meriah, yeeee ...." Azizah sangat antusias sangat mengajak anak-anak yang lain untuk mengapresiasi keberhasilan Elza.

Prok prok prok ... "yeee," teriak teman-teman Elza sambil tepuk tangan.

"Elza bisa membaca surat apalagi, Nak?" Kali ini bu Nikma tertarik dengan kemampuan terpendam yang ada dalam diri Elza, "surat Al-Ikhlas bisa, Nak?" tanya bu Nikma seraya menatap Elza.

Elza segera melantunkan surat tersebut dengan lancar dan tanpa ada kesalahan. Tentu ketiga guru pengajar itu semakin kagum melihat kemampuan Elza. Mereka tidak pernah menyangka jika dibalik tingkah aktif bocah berusia tiga tahun lebih itu, ada kecerdasan yang terpendam.

"Ada lagi yang Elza bisa?" tanya Azizah setelah bocah kecil itu selesai membaca surat Al-Ikhlas.

Sekali lagi Fina dibuat takjub oleh anak asuhnya itu. Air mata kembali mengalir ketika Elza membaca surat pendek yang ada pernah dia baca sebelum Elza tidur. Dia tidak menyangka saja jika Elza bisa menghafal surat-surat itu dengan benar.

"Aku gak nyangka loh kalau si El udah bisa ngaji,"

"alah biasa aja kali, banyak di TV anak kecil seperti itu,"

"mungkin hanya kebetulan kali,"

"aku sangat kagum dengan kemampuannya. Masyaallah semoga anakku ketularan begitu,"

"dih ... emang kamu mau punya anak seperti itu? Nakal dan gak tahu tata krama!"

Fina memejamkan mata ketika mendengar desas-desus dari ibu-ibu yang ada di belakangnya. Gadis cantik itu hanya bisa menahan semua rasa sakit itu dengan mencengkram ujung tunik bermotif sakura yang melekat di tubuhnya saat ini. Dia tidak habis pikir kenapa mereka sangat membenci Elza hanya karena anak-anaknya ketakutan jika berada dekat dengan Elza. Selama enam bulan ini Elza seperti dikucilkan oleh yang lain hanya karena satu alasan, 'takut dipukul'.

Sesi belajar akhirnya selesai dan semuanya bersiap pergi. Namun, ketika Fina hendak pergi bersama Elza, ada salah satu guru yang memanggil namanya.

"Mbak Fina, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Nikma sambil mempersilahkan Fina untuk duduk berhadapan dengan guru yang lain.

Fina akhirnya mengurungkan niatnya, dia duduk di sana bersama dengan Elza. Namun, beberapa detik kemudian, bocah kecil itu memilih menjauh untuk bermain dengan beberapa mainan yang masih ada di tempat belajar.

"Ada apa, Bu?" tanya Fina setelah memastikan Elza aman dalam jangkauannya.

"Kami bertiga sangat penasaran, kok bisa Elza lancar begitu saat melafalkannya surat-surat pendek seperti yang kita lihat tadi?" Azizah mewakili kedua rekannya untuk bertanya kepada pengasuh Elza.

"Saya sendiri tidak menyangka, Bu. Padahal Elza belum bisa membaca. Jika di rumah pun dia hanya bermain sendiri di rumah," ucap Fina seraya menatap ketiga guru yang duduk berhadapan dengannya.

"Apa mungkin dia terbiasa mendengarkan tartil dari entup?" Nikma ikut bertanya dalam hal ini.

"Sepertinya iya. Beberapa waktu terakhir saya memang mulai mengganti tontonan dia entup, Bu. Terus setiap malam dia kan tidur dengan saya, mungkin dia mendengarkan saya saat mengaji di kamar, Bu," jelas Fina ketika mengingat apa saja yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

"Sekarang saya mulai paham kenapa Elza bisa berubah seperti ini," sahut Azizah seraya menatap Elza yang sedang asyik bermain sendiri, "sebenarnya, di balik tingkahnya yang aktif, Elza sepertinya mempunyai kemampuan menghafal di atas rata-rata anak seusianya. Dia mampu menyerap apa yang dilihat dan didengar sehari-harinya. Mungkin, dia tergolong dalam salah satu anak genius." Azizah tersenyum manis ke arah Fina.

"Sebagai orang yang sangat dekat dengan Elza setiap harinya, saya harap Mbak Fina bisa menggali potensi yang ada dalam diri Elza. Jika memang ada kompetisi, kita bisa mengajukan Elza untuk mengikuti kompetisi tersebut, agar semua orang tahu di balik tingkahnya yang aktif, dia memiliki kemampuan yang luar biasa. Saya kasihan karena selama dalam proses belajar ini berlangsung, dia selalu dijauhi teman-temannya." Azizah menatap Fina penuh arti.

"Baik, Bu. Saya akan melakukan apa yang ibu sarankan. Saya pun baru tahu hari ini jika Elza bisa mengaji dengan benar karena jika di rumah dia cenderung menjadi sosok pendiam." Fina menjelaskan bagaimana Elza ketika di rumah.

"Mungkin setelah ini Mbak Fina harus lebih sering mengajak Elza berkomunikasi. Saya yakin Elza bukanlah anak yang pendiam. Mungkin, karena lebih sering menghabiskan waktu sendiri di rumah, dia asyik sendiri dengan ilusinya dan menghiraukan apa yang ada di sekitarnya." Kali ini guru bernama Nurul yang sejak tadi hanya diam saja ikut menjawab setelah mendengar penjelasan Fina dan mengamati Elza.

Setelah membahas tentang perkembangan Elza selama kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya Fina pamit pulang. Dia sangat bahagia karena perlahan bocah kecil itu menunjukkan sisi lain dari apa yang selama dia tunjukkan. Fina bangga akan pencapaian ini meski dia bukanlah orang tua Elza. Namun, satu hal yang pasti, selama beberapa bulan menjadi pengasuh bocah kecil itu, ada ikatan batin yang mulai terjalin. Apalagi setiap malam Elza selalu meminta tidur bersama dengannya. Benny sendiri tidak tahu akan hal itu.

Semenjak Fina hadir di rumah itu, Benny lebih sering menghabiskan waktu di luar. Entah itu bekerja atau melakukan kegiatan yang lain, seperti mengantar jemput kekasihnya yang bernama Poppy. Sejauh ini mereka belum memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Mungkin keduanya masih ragu karena belum bisa menaklukkan Elza. Apalagi Poppy sendiri masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Aku harus mampir ke rumah bu Ani untuk memberitahu kabar bahagia ini. Pasti beliau suka," gumam Fina ketika dalam perjalanan pulang dari balai kota.

...🌹To Be Continue 🌹...

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semsngat Fina 💪💪

2023-10-18

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-09-06

0

susi 2020

susi 2020

😍😍

2023-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Himpitan Ekonomi,
2 Mengenang Istri,
3 Bertemu Elza,
4 Surat perjanjian?
5 Tingkah Elzayin,
6 Ibu-ibu Julid,
7 Gaji pertama,
8 Kencan?
9 Hari pertama sekolah,
10 Kejadian Di Hari Pertama,
11 Keheningan malam,
12 Kemampuan Tak Terduga,
13 Meminta Izin,
14 Pulang Kampung,
15 Hal mengejutkan,
16 Waktunya Kembali,
17 Waktu telah bergulir,
18 Pembicaraan serius,
19 Getaran Dalam Hati,
20 Kejadian di ruang tamu,
21 Mimpi Indah
22 Telur Dadar,
23 Pengasuh Idaman,
24 Kedekatan Anak dan Ayah,
25 Buka puasa,
26 Salah Waktu,
27 Dihadang!
28 Getaran di depan gerbang,
29 Kekhawatiran Benny,
30 Modus Malika,
31 Kedatangan Renata,
32 Misi Khusus,
33 Seblak Manis,
34 Aku ingin menikah!
35 Pembelaan Fina,
36 Permintaan Benny,
37 Suasana di dalam mobil,
38 Murung.
39 Doa sebelum tidur,
40 Gelanggang Kemenangan,
41 Kebekuan menguntungkan,
42 Goes to Jombang
43 Tawaran konyol,
44 Petuah Badiah
45 Hubungan Berakhir,
46 Sakit,
47 Bubur rasa cinta
48 Merasa Sungkan,
49 Membuka Kenyataan Tersembunyi
50 Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51 Pening!!
52 Sepertiga malam,
53 Kekhawatiran Aris,
54 Mukenah Baru,
55 Sendu di kala mendung
56 Permohonan Elza,
57 Akhirnya ....
58 Nikah Siri?
59 Di Antara Dua Pilihan
60 Cidera,
61 Operasi!
62 Ruang Rawat Inap,
63 Kerumitan hati
64 Keputusan Ibu,
65 Berbeda cerita
66 Pemenang!
67 Pembicaraan Serius
68 Ternyata???
69 Menjenguk Syakur
70 Family Gathering?
71 Family Gathering 2
72 Kebimbangan
73 Berburu Seserahan
74 Lamaran Resmi
75 Membujuk Elza
76 Tamu Spesial
77 Meminta Hak
78 Minggu Ceria
79 Haru Sebelum Bahagia
80 Sah!
81 Masuk angin?
82 Kacau!
83 Sholat berjamaah
84 Melaksanakan Kewajiban
85 Adonan Belum Jadi,
86 Tentang Dewi
87 Tidak sesuai Ekspektasi
88 Lato-Lato
89 Pindah Tempat
90 Adik Ipar
91 Keluh kesah
92 Untuk kedua kalinya?
93 Pertengkaran Pertama
94 Asam Lambung
95 Waktu Subuh,
96 Dua Kejutan
97 Malam Ceria
98 Radar Gosip
99 Hutang!
100 Bawa Elza Pulang!
101 Tanpa Senyuman,
102 Orang Tua Jaman Now
103 Ngidam Malam,
104 Demi Istri Tercinta
105 Kondangan Ketemu Mantan
106 Tidur di luar?
107 Tarik Ulur
108 Tersudut
109 Mengupas Bawang
110 Mendadak Bijak
111 Berburu Daster?
112 Misteri Dibalik Daster
113 Suami Julid
114 Extra sabar
115 Resepsi Mantan,
116 Kontraksi Palsu
117 Minggu Sedih,
118 Kondisi Terkini,
119 Dunia Serasa Hancur
120 Tangisan Seorang Ibu
121 Sadar Karena Elza
122 Ditekan Rasa Bersalah
123 Bertemu Ardi
124 Vertigo
125 Pemicu Sakit
126 Duri Menyakitkan
127 Luapan Amarah!
128 Suami Idaman
129 Parenting?
130 Ketika Sanca Dipertanyakan!
131 Edukasi Tentang ...?
132 Senja Penuh Makna
133 Selamat Ulang tahun, Istriku
134 Peresmian Jalan?
135 Gunting Pita
136 Aneh!
137 Dipanggil?
138 Masalah Selesai
139 Paket Salah Alamat
140 Kembali Latihan?
141 Cemburu Nih!
142 Resah Dan Gelisah
143 Berselimut Kebahagiaan
144 Sikap Aneh,
145 Kekesalan Elza
146 Perkara Martabak Telur
147 Antara Fina Dan Aris
148 Diculik Aris?
149 Titipan Misterius.
150 Stasiun Penuh Drama
151 Curhatnya Dua Wanita.
152 Senam Hamil
153 Sindiran!
154 Ide Gila Benny
155 Skakmat!
156 Merajuknya Ibu Hamil
157 Menahan Sakit.
158 Lahir Dengan Selamat
159 Shazia Elok Prameswari,
160 Perkara Pesan
161 Bunga Layu,
162 Tolong Aku!
163 Surat Dari Ardi
164 Jakarta.
165 Rahayu dan Wiratama,
166 Dijemur Seperti Kerupuk
167 Dua Anak Rewel,
168 Buah Kesabaran,
169 Merasa Diintai
170 Pulang Kampung!
171 Ungkapan Hati Nisa
172 Terungkap
173 Shock!
174 Mengungkapkan Niat Baik
175 Tutur Kata Menenangkan,
176 Selamat Berbuka Puasa
177 Gugup!
178 Rawon Spesial
179 Pembicaraan Anak Muda
180 Berharap Restu
181 Delapan Ratus Juta
182 Meminta Bantuan Johan
183 Berangkat!!
184 Penangkapan
185 Johan dan Benny
186 Kangen Papa!
187 Akting Sepasang Suami Istri
188 Keresahan Hati,
189 Penyematan Cincin,
190 Tetangga Baru
191 Tukar Cincin
192 Drama Ice Cream
193 Johan Dan Nisa
194 Bendera Kemenangan
195 Kerepotan
196 Ungkapan Cinta (END)
197 Audiobook Pengasuh Idaman
198 Salam Rindu
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Himpitan Ekonomi,
2
Mengenang Istri,
3
Bertemu Elza,
4
Surat perjanjian?
5
Tingkah Elzayin,
6
Ibu-ibu Julid,
7
Gaji pertama,
8
Kencan?
9
Hari pertama sekolah,
10
Kejadian Di Hari Pertama,
11
Keheningan malam,
12
Kemampuan Tak Terduga,
13
Meminta Izin,
14
Pulang Kampung,
15
Hal mengejutkan,
16
Waktunya Kembali,
17
Waktu telah bergulir,
18
Pembicaraan serius,
19
Getaran Dalam Hati,
20
Kejadian di ruang tamu,
21
Mimpi Indah
22
Telur Dadar,
23
Pengasuh Idaman,
24
Kedekatan Anak dan Ayah,
25
Buka puasa,
26
Salah Waktu,
27
Dihadang!
28
Getaran di depan gerbang,
29
Kekhawatiran Benny,
30
Modus Malika,
31
Kedatangan Renata,
32
Misi Khusus,
33
Seblak Manis,
34
Aku ingin menikah!
35
Pembelaan Fina,
36
Permintaan Benny,
37
Suasana di dalam mobil,
38
Murung.
39
Doa sebelum tidur,
40
Gelanggang Kemenangan,
41
Kebekuan menguntungkan,
42
Goes to Jombang
43
Tawaran konyol,
44
Petuah Badiah
45
Hubungan Berakhir,
46
Sakit,
47
Bubur rasa cinta
48
Merasa Sungkan,
49
Membuka Kenyataan Tersembunyi
50
Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51
Pening!!
52
Sepertiga malam,
53
Kekhawatiran Aris,
54
Mukenah Baru,
55
Sendu di kala mendung
56
Permohonan Elza,
57
Akhirnya ....
58
Nikah Siri?
59
Di Antara Dua Pilihan
60
Cidera,
61
Operasi!
62
Ruang Rawat Inap,
63
Kerumitan hati
64
Keputusan Ibu,
65
Berbeda cerita
66
Pemenang!
67
Pembicaraan Serius
68
Ternyata???
69
Menjenguk Syakur
70
Family Gathering?
71
Family Gathering 2
72
Kebimbangan
73
Berburu Seserahan
74
Lamaran Resmi
75
Membujuk Elza
76
Tamu Spesial
77
Meminta Hak
78
Minggu Ceria
79
Haru Sebelum Bahagia
80
Sah!
81
Masuk angin?
82
Kacau!
83
Sholat berjamaah
84
Melaksanakan Kewajiban
85
Adonan Belum Jadi,
86
Tentang Dewi
87
Tidak sesuai Ekspektasi
88
Lato-Lato
89
Pindah Tempat
90
Adik Ipar
91
Keluh kesah
92
Untuk kedua kalinya?
93
Pertengkaran Pertama
94
Asam Lambung
95
Waktu Subuh,
96
Dua Kejutan
97
Malam Ceria
98
Radar Gosip
99
Hutang!
100
Bawa Elza Pulang!
101
Tanpa Senyuman,
102
Orang Tua Jaman Now
103
Ngidam Malam,
104
Demi Istri Tercinta
105
Kondangan Ketemu Mantan
106
Tidur di luar?
107
Tarik Ulur
108
Tersudut
109
Mengupas Bawang
110
Mendadak Bijak
111
Berburu Daster?
112
Misteri Dibalik Daster
113
Suami Julid
114
Extra sabar
115
Resepsi Mantan,
116
Kontraksi Palsu
117
Minggu Sedih,
118
Kondisi Terkini,
119
Dunia Serasa Hancur
120
Tangisan Seorang Ibu
121
Sadar Karena Elza
122
Ditekan Rasa Bersalah
123
Bertemu Ardi
124
Vertigo
125
Pemicu Sakit
126
Duri Menyakitkan
127
Luapan Amarah!
128
Suami Idaman
129
Parenting?
130
Ketika Sanca Dipertanyakan!
131
Edukasi Tentang ...?
132
Senja Penuh Makna
133
Selamat Ulang tahun, Istriku
134
Peresmian Jalan?
135
Gunting Pita
136
Aneh!
137
Dipanggil?
138
Masalah Selesai
139
Paket Salah Alamat
140
Kembali Latihan?
141
Cemburu Nih!
142
Resah Dan Gelisah
143
Berselimut Kebahagiaan
144
Sikap Aneh,
145
Kekesalan Elza
146
Perkara Martabak Telur
147
Antara Fina Dan Aris
148
Diculik Aris?
149
Titipan Misterius.
150
Stasiun Penuh Drama
151
Curhatnya Dua Wanita.
152
Senam Hamil
153
Sindiran!
154
Ide Gila Benny
155
Skakmat!
156
Merajuknya Ibu Hamil
157
Menahan Sakit.
158
Lahir Dengan Selamat
159
Shazia Elok Prameswari,
160
Perkara Pesan
161
Bunga Layu,
162
Tolong Aku!
163
Surat Dari Ardi
164
Jakarta.
165
Rahayu dan Wiratama,
166
Dijemur Seperti Kerupuk
167
Dua Anak Rewel,
168
Buah Kesabaran,
169
Merasa Diintai
170
Pulang Kampung!
171
Ungkapan Hati Nisa
172
Terungkap
173
Shock!
174
Mengungkapkan Niat Baik
175
Tutur Kata Menenangkan,
176
Selamat Berbuka Puasa
177
Gugup!
178
Rawon Spesial
179
Pembicaraan Anak Muda
180
Berharap Restu
181
Delapan Ratus Juta
182
Meminta Bantuan Johan
183
Berangkat!!
184
Penangkapan
185
Johan dan Benny
186
Kangen Papa!
187
Akting Sepasang Suami Istri
188
Keresahan Hati,
189
Penyematan Cincin,
190
Tetangga Baru
191
Tukar Cincin
192
Drama Ice Cream
193
Johan Dan Nisa
194
Bendera Kemenangan
195
Kerepotan
196
Ungkapan Cinta (END)
197
Audiobook Pengasuh Idaman
198
Salam Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!