Mengenang Istri,

Aroma obat-obatan menyeruak ke dalam indera penciuman seorang pria yang duduk di sisi bed pasien. Tatapan matanya tertuju kepada sosok wanita cantik yang sedang terbaring lemah dengan beberapa alat medis yang terpasang di tubuhnya. Tentu keadaan ini berhasil membuat perasaan pria itu semakin hancur. Istri yang sangat dicintainya harus bertahan karena penyakit yang dideritanya.

"Nurma, aku harap kamu segera sembuh. Anak kita di rumah sedang menantimu. Please, lawan penyakit ini demi aku dan juga Elza," gumam pria tersebut saat menggenggam tangan dingin sang istri.

Tak berselang lama, kelopak mata wanita cantik itu terbuka. Dia tersenyum tipis ketika melihat pria yang dicintainya selalu ada di sisinya, "kenapa Mas masih ada di sini? Tadi katanya mau pulang?" tanya Nurma dengan suara yang lirih.

"Aku masih ingin di sini bersamamu. Perasaanku mendadak tidak enak jika aku pulang." ucap pria tampan itu tanpa melepaskan genggaman tangannya.

"Seharusnya Mas pulang saja. Kasihan Elza di rumah sendiri. Dia membutuhkan Mas," ucap Nurma dengan suara yang bergetar.

"Ada ibu di rumah kita. Jangan mengkhawatirkan Elza." Pria tersebut tersenyum simpul setelah mengatakan hal itu, "kamu harus cepat sembuh agar kita bisa bermain lagi dengan Elza."

"Mas," gumam Nurma dengan tatapan sendu.

"Ada apa?"

"Maaf ya Mas karena aku belum bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk Mas dan Elza. Mas harus lebih bersabar ya saat menghadapi sikap anak kita. Jika aku tidak bisa menemani Mas dan Elza lagi, aku harap Mas bisa menjadi ayah dan ibu yang baik untuk Elza. Jangan sampai habis kesabaran jika anak kita nanti nakal dan memancing emosimu."

Bruak!

Suara hantaman keras memekik di telinga. Hal itu berhasil membuat bayang-bayang kenangan di masa lalu harus hilang begitu saja. Wajah cantik yang sudah lama dirindukan itu menghilang dari pikiran dan yang tersisa hanya pesan terakhir yang disampaikan oleh wanita bernama Nurmala.

"Nurma, aku merindukanmu," gumam lirih dari seorang pria yang berdiam diri di ruang tamu.

Adalah Benny Chandra Suherman. Seorang duda berusia tiga puluh dua tahun yang sudah menyandang status duda satu anak selama dua tahun ini. Istrinya meninggal karena menderita kanker payudara stadium akhir. Pernikahan mereka yang belum lama itu telah dikarunia anak laki-laki bernama lengkap Elzayin Rayyan Suherman. Kini anak laki-laki itu sudah berusia tiga tahun.

"Maaf, Pak. Itu ... pintu kamar Elza jebol, Pak." Laporan yang disampaikan pengasuh Elza berhasil membuat Benny memijat kepalanya.

"Ya Tuhan. Apalagi ini," gumam Benny dengan suara yang lirih.

Benny serasa hilang kesabaran saat menghadapi tingkah laku putra pertamanya itu. Dia sendiri sampai bingung harus bagaimana lagi menyikapi tingkah aktif putranya, "ya sudah biarkan saja. Nanti akan ada tukang yang memperbaikinya," ucap Benny tanpa menatap pengasuh putranya.

"Maaf, Pak. Apakah saya bisa pulang secepatnya, Pak? Saya benar-benar sudah tidak sanggup menghadapi Elza. Hari ini saya dipukul dan dijadikan objek musuh lagi, Pak."

Untuk yang kesekian kalinya Benny mendengar keluh kesah seperti ini dari beberapa pengasuh yang pernah merawat Elza. Mereka hanya bertahan beberapa bulan saja saat menghadapi bocah tersebut. Entah mengapa, putra dari Benny dan Nurmala itu suka sekali dengan kekerasan dan akan dilampiaskan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Benny sendiri pun sudah sering merasakannya dan perlu diakui jika pukulan tangan Elza terasa sakit layaknya pukulan orang dewasa.

"Kamu tidak bisa pergi dari rumah ini sebelum saya dapat penggantimu," ucap Benny seraya menatap pengasuh putranya. Bukan tanpa sebab Benny melarang pengasuh putranya pergi, karena tidak ada yang membantunya jika belum mendapatkan pengasuh pengganti.

"Kamu istirahat dulu saja. Saya akan melihat Elza," ujar Benny sebelum beranjak dari tempatnya.

Helaan napas berat mengiringi langkah Benny menuju kamar putranya yang ada di lantai dua. Lebih tepatnya bersebelahan dengan kamar pribadinya. Satu persatu anak tangga telah dilaluinya hingga sampai di depan kamar dengan keadaan pintu yang terlepas dari engselnya. Benny hanya bisa menggeleng pelan melihat keadaan tersebut. Dia heran saja apa kiranya yang sudah dilakukan putranya sampai pintu kamar itu terlepas dari engselnya. Benny membuka dan menyandarkan pintu tersebut di dinding agar tidak membahayakan keselamatan Elza.

"Elza. Kenapa pintunya lepas begini?" tanya Benny setelah masuk ke dalam kamar putranya. Tentu dia harus menahan amarah yang sudah bergemuruh di dalam dada.

Sementara Elza hanya menatap sekilas kehadiran Benny di sana dan setelah itu kembali fokus pada layar ponsel yang ada di atas pangkuannya. Tentu sikap ini berhasil membuat Benny semakin meradang.

"Elza! Kalau ditanya itu harus dijawab!" Mungkin karena kesal, duda tampan itu sampai hilang kendali dan suaranya semakin meninggi.

"Tadi El hanya main, Papa," jawab bocah berusia tiga tahun itu sambil menunjukkan video yang dia lihat di ponselnya.

"Astaga!" gumam Benny setelah melihat video di ponsel tersebut.

Elza tidak bisa lepas dari ponsel yang sengaja dibelikan Benny untuk mengatasi kenakalan putranya. Sebagai orang tua tunggal, tentu Benny memilih jalan pintas yang bisa membuat putranya asyik tanpa harus menggangu kegiatannya. Alhasil Elza pun kecanduan bermain ponsel hingga mempengaruhi pertumbuhannya dalam bicara. Bocah berusia tiga tahun itu jarang sekali berbicara. Dia cenderung melakukan aktifitas fisik ketika meminta sesuatu yang dia inginkan. Jika pengasuhnya tidak mengerti apa yang dia minta, maka pukulan pun melayang.

"Nurma. Kamu dulu ngidam apa sih?" Itulah yang diucapkan Benny setiap kali menghadapi sikap putranya. Padahal seharusnya dia bercermin dan melihat kesalahan dalam mendidik putranya.

Benny memutuskan keluar dari kamar Elza karena takut semakin emosi saat menghadapi sikap acuh bocah tersebut. Dia turun ke lantai satu dan mencari asisten rumah tangganya yang bernama Dewi untuk bertanya tentang pengasuh baru untuk putranya.

"Wi, bagaimana dengan pengasuh barunya? Apa sudah dapat?" tanya Benny setelah sampai di dapur untuk menemui Dewi yang sedang menyiapkan makan malam.

"Saya baru saja dapat kabar dari mak Asih jika tetangga saudaranya yang dari Mojokerto bersedia bekerja di sini. Katanya sih masih sangat muda, Pak," ucap Dewi sambil menghadap Benny. Asisten rumah tangga yang berasal dari Magetan itupun seorang janda dan masih terbilang cukup muda karena masih berusia dua puluh delapan tahun.

"Baiklah. Kalau bisa suruh datang secepatnya," ucap Benny sebelum berlalu dari dapur.

Duda tampan itu melangkahkan kakinya menjauh dari dapur dan menemui pengasuh Elza yang masih ada di ruang tamu. Ada rasa kasihan saat Benny melihat wanita berusia tiga puluh lima tahun itu menangis di sana. Mungkin pengasuh tersebut sedang meratapi nasib dan merasakan beberapa bagian tubuhnya yang sakit akibat ulah Elza.

"Tolong bersabarlah dulu. Saya sudah mendapatkan pengasuh baru untuk Elza. Kamu bisa berhenti dari sini setelah pengasuh baru datang," ucap Benny seraya menatap pengasuh putranya dengan intens.

...🌹To Be Continue 🌹...

...Ada yang pernah mengalami gak? Berada di dekat anak aktif yang gak banyak bicara karena pengaruh ponsel? Share di kolom komentar yuk!...

...🌷🌷🌷🌷🌷...

Terpopuler

Comments

🗿

🗿

Semangat nih bacanya.

2024-10-04

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

ijin baca kak

2024-09-28

1

Tri Utari Agustina

Tri Utari Agustina

Semoga Fina bisa mendidik elsa dengan baik

2024-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Himpitan Ekonomi,
2 Mengenang Istri,
3 Bertemu Elza,
4 Surat perjanjian?
5 Tingkah Elzayin,
6 Ibu-ibu Julid,
7 Gaji pertama,
8 Kencan?
9 Hari pertama sekolah,
10 Kejadian Di Hari Pertama,
11 Keheningan malam,
12 Kemampuan Tak Terduga,
13 Meminta Izin,
14 Pulang Kampung,
15 Hal mengejutkan,
16 Waktunya Kembali,
17 Waktu telah bergulir,
18 Pembicaraan serius,
19 Getaran Dalam Hati,
20 Kejadian di ruang tamu,
21 Mimpi Indah
22 Telur Dadar,
23 Pengasuh Idaman,
24 Kedekatan Anak dan Ayah,
25 Buka puasa,
26 Salah Waktu,
27 Dihadang!
28 Getaran di depan gerbang,
29 Kekhawatiran Benny,
30 Modus Malika,
31 Kedatangan Renata,
32 Misi Khusus,
33 Seblak Manis,
34 Aku ingin menikah!
35 Pembelaan Fina,
36 Permintaan Benny,
37 Suasana di dalam mobil,
38 Murung.
39 Doa sebelum tidur,
40 Gelanggang Kemenangan,
41 Kebekuan menguntungkan,
42 Goes to Jombang
43 Tawaran konyol,
44 Petuah Badiah
45 Hubungan Berakhir,
46 Sakit,
47 Bubur rasa cinta
48 Merasa Sungkan,
49 Membuka Kenyataan Tersembunyi
50 Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51 Pening!!
52 Sepertiga malam,
53 Kekhawatiran Aris,
54 Mukenah Baru,
55 Sendu di kala mendung
56 Permohonan Elza,
57 Akhirnya ....
58 Nikah Siri?
59 Di Antara Dua Pilihan
60 Cidera,
61 Operasi!
62 Ruang Rawat Inap,
63 Kerumitan hati
64 Keputusan Ibu,
65 Berbeda cerita
66 Pemenang!
67 Pembicaraan Serius
68 Ternyata???
69 Menjenguk Syakur
70 Family Gathering?
71 Family Gathering 2
72 Kebimbangan
73 Berburu Seserahan
74 Lamaran Resmi
75 Membujuk Elza
76 Tamu Spesial
77 Meminta Hak
78 Minggu Ceria
79 Haru Sebelum Bahagia
80 Sah!
81 Masuk angin?
82 Kacau!
83 Sholat berjamaah
84 Melaksanakan Kewajiban
85 Adonan Belum Jadi,
86 Tentang Dewi
87 Tidak sesuai Ekspektasi
88 Lato-Lato
89 Pindah Tempat
90 Adik Ipar
91 Keluh kesah
92 Untuk kedua kalinya?
93 Pertengkaran Pertama
94 Asam Lambung
95 Waktu Subuh,
96 Dua Kejutan
97 Malam Ceria
98 Radar Gosip
99 Hutang!
100 Bawa Elza Pulang!
101 Tanpa Senyuman,
102 Orang Tua Jaman Now
103 Ngidam Malam,
104 Demi Istri Tercinta
105 Kondangan Ketemu Mantan
106 Tidur di luar?
107 Tarik Ulur
108 Tersudut
109 Mengupas Bawang
110 Mendadak Bijak
111 Berburu Daster?
112 Misteri Dibalik Daster
113 Suami Julid
114 Extra sabar
115 Resepsi Mantan,
116 Kontraksi Palsu
117 Minggu Sedih,
118 Kondisi Terkini,
119 Dunia Serasa Hancur
120 Tangisan Seorang Ibu
121 Sadar Karena Elza
122 Ditekan Rasa Bersalah
123 Bertemu Ardi
124 Vertigo
125 Pemicu Sakit
126 Duri Menyakitkan
127 Luapan Amarah!
128 Suami Idaman
129 Parenting?
130 Ketika Sanca Dipertanyakan!
131 Edukasi Tentang ...?
132 Senja Penuh Makna
133 Selamat Ulang tahun, Istriku
134 Peresmian Jalan?
135 Gunting Pita
136 Aneh!
137 Dipanggil?
138 Masalah Selesai
139 Paket Salah Alamat
140 Kembali Latihan?
141 Cemburu Nih!
142 Resah Dan Gelisah
143 Berselimut Kebahagiaan
144 Sikap Aneh,
145 Kekesalan Elza
146 Perkara Martabak Telur
147 Antara Fina Dan Aris
148 Diculik Aris?
149 Titipan Misterius.
150 Stasiun Penuh Drama
151 Curhatnya Dua Wanita.
152 Senam Hamil
153 Sindiran!
154 Ide Gila Benny
155 Skakmat!
156 Merajuknya Ibu Hamil
157 Menahan Sakit.
158 Lahir Dengan Selamat
159 Shazia Elok Prameswari,
160 Perkara Pesan
161 Bunga Layu,
162 Tolong Aku!
163 Surat Dari Ardi
164 Jakarta.
165 Rahayu dan Wiratama,
166 Dijemur Seperti Kerupuk
167 Dua Anak Rewel,
168 Buah Kesabaran,
169 Merasa Diintai
170 Pulang Kampung!
171 Ungkapan Hati Nisa
172 Terungkap
173 Shock!
174 Mengungkapkan Niat Baik
175 Tutur Kata Menenangkan,
176 Selamat Berbuka Puasa
177 Gugup!
178 Rawon Spesial
179 Pembicaraan Anak Muda
180 Berharap Restu
181 Delapan Ratus Juta
182 Meminta Bantuan Johan
183 Berangkat!!
184 Penangkapan
185 Johan dan Benny
186 Kangen Papa!
187 Akting Sepasang Suami Istri
188 Keresahan Hati,
189 Penyematan Cincin,
190 Tetangga Baru
191 Tukar Cincin
192 Drama Ice Cream
193 Johan Dan Nisa
194 Bendera Kemenangan
195 Kerepotan
196 Ungkapan Cinta (END)
197 Audiobook Pengasuh Idaman
198 Salam Rindu
199 Pernikahan Bisnis
200 Booking Online
201 Penting!!
202 Istri Siri
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Himpitan Ekonomi,
2
Mengenang Istri,
3
Bertemu Elza,
4
Surat perjanjian?
5
Tingkah Elzayin,
6
Ibu-ibu Julid,
7
Gaji pertama,
8
Kencan?
9
Hari pertama sekolah,
10
Kejadian Di Hari Pertama,
11
Keheningan malam,
12
Kemampuan Tak Terduga,
13
Meminta Izin,
14
Pulang Kampung,
15
Hal mengejutkan,
16
Waktunya Kembali,
17
Waktu telah bergulir,
18
Pembicaraan serius,
19
Getaran Dalam Hati,
20
Kejadian di ruang tamu,
21
Mimpi Indah
22
Telur Dadar,
23
Pengasuh Idaman,
24
Kedekatan Anak dan Ayah,
25
Buka puasa,
26
Salah Waktu,
27
Dihadang!
28
Getaran di depan gerbang,
29
Kekhawatiran Benny,
30
Modus Malika,
31
Kedatangan Renata,
32
Misi Khusus,
33
Seblak Manis,
34
Aku ingin menikah!
35
Pembelaan Fina,
36
Permintaan Benny,
37
Suasana di dalam mobil,
38
Murung.
39
Doa sebelum tidur,
40
Gelanggang Kemenangan,
41
Kebekuan menguntungkan,
42
Goes to Jombang
43
Tawaran konyol,
44
Petuah Badiah
45
Hubungan Berakhir,
46
Sakit,
47
Bubur rasa cinta
48
Merasa Sungkan,
49
Membuka Kenyataan Tersembunyi
50
Misi Mendapatkan Bunga Indah,
51
Pening!!
52
Sepertiga malam,
53
Kekhawatiran Aris,
54
Mukenah Baru,
55
Sendu di kala mendung
56
Permohonan Elza,
57
Akhirnya ....
58
Nikah Siri?
59
Di Antara Dua Pilihan
60
Cidera,
61
Operasi!
62
Ruang Rawat Inap,
63
Kerumitan hati
64
Keputusan Ibu,
65
Berbeda cerita
66
Pemenang!
67
Pembicaraan Serius
68
Ternyata???
69
Menjenguk Syakur
70
Family Gathering?
71
Family Gathering 2
72
Kebimbangan
73
Berburu Seserahan
74
Lamaran Resmi
75
Membujuk Elza
76
Tamu Spesial
77
Meminta Hak
78
Minggu Ceria
79
Haru Sebelum Bahagia
80
Sah!
81
Masuk angin?
82
Kacau!
83
Sholat berjamaah
84
Melaksanakan Kewajiban
85
Adonan Belum Jadi,
86
Tentang Dewi
87
Tidak sesuai Ekspektasi
88
Lato-Lato
89
Pindah Tempat
90
Adik Ipar
91
Keluh kesah
92
Untuk kedua kalinya?
93
Pertengkaran Pertama
94
Asam Lambung
95
Waktu Subuh,
96
Dua Kejutan
97
Malam Ceria
98
Radar Gosip
99
Hutang!
100
Bawa Elza Pulang!
101
Tanpa Senyuman,
102
Orang Tua Jaman Now
103
Ngidam Malam,
104
Demi Istri Tercinta
105
Kondangan Ketemu Mantan
106
Tidur di luar?
107
Tarik Ulur
108
Tersudut
109
Mengupas Bawang
110
Mendadak Bijak
111
Berburu Daster?
112
Misteri Dibalik Daster
113
Suami Julid
114
Extra sabar
115
Resepsi Mantan,
116
Kontraksi Palsu
117
Minggu Sedih,
118
Kondisi Terkini,
119
Dunia Serasa Hancur
120
Tangisan Seorang Ibu
121
Sadar Karena Elza
122
Ditekan Rasa Bersalah
123
Bertemu Ardi
124
Vertigo
125
Pemicu Sakit
126
Duri Menyakitkan
127
Luapan Amarah!
128
Suami Idaman
129
Parenting?
130
Ketika Sanca Dipertanyakan!
131
Edukasi Tentang ...?
132
Senja Penuh Makna
133
Selamat Ulang tahun, Istriku
134
Peresmian Jalan?
135
Gunting Pita
136
Aneh!
137
Dipanggil?
138
Masalah Selesai
139
Paket Salah Alamat
140
Kembali Latihan?
141
Cemburu Nih!
142
Resah Dan Gelisah
143
Berselimut Kebahagiaan
144
Sikap Aneh,
145
Kekesalan Elza
146
Perkara Martabak Telur
147
Antara Fina Dan Aris
148
Diculik Aris?
149
Titipan Misterius.
150
Stasiun Penuh Drama
151
Curhatnya Dua Wanita.
152
Senam Hamil
153
Sindiran!
154
Ide Gila Benny
155
Skakmat!
156
Merajuknya Ibu Hamil
157
Menahan Sakit.
158
Lahir Dengan Selamat
159
Shazia Elok Prameswari,
160
Perkara Pesan
161
Bunga Layu,
162
Tolong Aku!
163
Surat Dari Ardi
164
Jakarta.
165
Rahayu dan Wiratama,
166
Dijemur Seperti Kerupuk
167
Dua Anak Rewel,
168
Buah Kesabaran,
169
Merasa Diintai
170
Pulang Kampung!
171
Ungkapan Hati Nisa
172
Terungkap
173
Shock!
174
Mengungkapkan Niat Baik
175
Tutur Kata Menenangkan,
176
Selamat Berbuka Puasa
177
Gugup!
178
Rawon Spesial
179
Pembicaraan Anak Muda
180
Berharap Restu
181
Delapan Ratus Juta
182
Meminta Bantuan Johan
183
Berangkat!!
184
Penangkapan
185
Johan dan Benny
186
Kangen Papa!
187
Akting Sepasang Suami Istri
188
Keresahan Hati,
189
Penyematan Cincin,
190
Tetangga Baru
191
Tukar Cincin
192
Drama Ice Cream
193
Johan Dan Nisa
194
Bendera Kemenangan
195
Kerepotan
196
Ungkapan Cinta (END)
197
Audiobook Pengasuh Idaman
198
Salam Rindu
199
Pernikahan Bisnis
200
Booking Online
201
Penting!!
202
Istri Siri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!