"Kenan apa kau ingin melakukan malam pertama kita?". Kenan langsung melompat saking terkejutnya dengan ucapan si culin istrinya.
"Wah sepertinya istriku ini benar-benar liar,"
"Tentu saja, bukannya kau pernah mengatakan jika aku seperti wanita penggoda. " Kenan menyeringai menyadari kaki Fana gemetar saat mengatakan itu.
"Ah, rasanya aku sudah sangat lama tidak menghabiskan malam bersama seorang wanita, ayo kemari aku belum pernah bercinta dengan gadis culun."
Shafana terkesiap mendapati respon suaminya ia pikir Kenan akan menolaknya mentah-mentah tapi ia malah mengiakan partanyaannya, ia harus segera memutar otaknya agar hal iya-iyanya tidak sampai terjadi.
"Tapi sayang sekali aku sangat membencimu culun, aku tidak tertarik denganmu kau bukan tipeku, aku bahkan merasa jijik dengan tubuhmu yang tidak seberapa itu." Kenan menghina Fana seperti dulu masih sekolah.
Lega rasanya mendengar Kenan mengatakan tak tertarik padanya, itu artinya ia akan aman meskipun tidur dengan ranjang yang sama bersama sang suami. Tapi di sudut hatinya berdenyut nyeri saat mendengar hinaan itu, sedari dulu Kenan tidak menyukainya, apa seburuk itu ia dimata pria itu, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak pria itu melukainya. Sebisa mungkin Fana menahan air matanya agar tidak mengucur di sana, ia tak ingin di anggap lemah oleh suami durjananya.
"Apa aku terlalu kasar padanya."
"Terserah kau mau tidur di mana aku sangat mengantuk," Kenan kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang. " jangan coba-coba menyentuhku tanpa seijinku." Kenan mengatakan itu penuh penekanan sampai ia mengacungkan jarinya di hadapan sang istri.
Tak ingin Fana memperbanyak masalah di malam pertamanya menyandang gelar istri akhinya ia hanya bisa mengangguk.
jika saja dirinya secantik Shifa mungkin saja ini tidak akan terjadi, Fana membuka ikatan rambutnya beserta kacamatanya dan menaruhnya di atas nakas, Fana naik keatas ranjang memulai untuk menejamkan kelopak matanya, Kenan nampak memperhatikan Shifana meskipun tanpa kata.
Tanpa menunggu lama Fana terlelap di buay alam mimpi meninggalkan suaminya yang hanya menatap langit-langit kamar.
"Ternyata wajah jelekmu kau bawa sampai terlelap, aneh mengapa Ayah memiliki putri sejelek dirimu? " Dusta Kenan. Bagai mana tidak berdusta, Fana terlihat begitu sangat cantik saat tertidur seperti itu bulu matanya yang lentik, garis hidung yang tegak, bibir bervolume dengan ketebalan yang pas dengan warna semerah buah chery masak, serta kulit wajah yang begitu halus siapa yang berbohong mengatakannya sangat jelek selain Kenan.
"Mengapa setelah kau tidur di sini ranjangnya terasa hangat, apa pendingin udaranya tidak berpungsi, ah mungkin benar pendingin udaranya sedang ada masalah." Kenan mulai gelisah dalam pososi berbaringnya.
Kenan berbalik memunggungi tubuh istrinya, berlama-lama menatap wajah jelek itu ia merasa sakit mata dan tubuhnya mulai tak enak
Puk,
Shafana merangsekan diri memeluk tubuh kekar Kenan, menempelkan seluruh permukaan wajahnya pada punggungnya serta membelit erat pinggang Kenan dengan tangannya.
"Si cupu ini benar-benar tidak bisa diam meskipun saat tertidur, jika saja kau memelukku dalam keadaan sadar aku pastikan akan membanting tubuh mungilmu ke atas lantai." Meskipun demikian Kenan masih membiarkan tubuh bagian belakangnya di dekap erat, tanpa memberontak meskipun tetap berprotes sendiri.
Entah karna apa Kenan merasa tidurnya sangat nyenyak hingga pagi menjelang, dirinya sudah terbangun sedari tadi tapi ia tidak ingin beranjak, jangankan untuk beranjak ia bahkan ia enggan untuk sekedar membuka mata, ini terlalu nyaman dengan semua ini.
Agrhhh...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Denzo_sian_alfoenzo
kasi adegan fana d dketin sma yg telat nglamar itu dong biar jd makin bringas si kenan nya 🤣
2023-10-17
0
Rina Sari
jual mahal Ken, awas fana di ambil orang kapok kau
2023-09-26
0
epifania rendo
kenan mulutnya sperti cabe
2023-08-08
1