Tak dapat di bujuk

Pagi itu Fana melangkahkan kakinya gontai menuju kamarnya tidak bersemangat sama sekali, ucapan Kenan masih menyisakan keterkejutan pada dirinya, "Apa yang sebenarnya Kenan rencanakan? ".

Kenan meminta dan mendesaknya agar Fana membawa calon suaminya, ya pria yang Fana katakan sangat ia cintai, Kenan meminta Fana untuk mengenalkannya pada ayahnya. Mustahil sedangkan tubuh kekasihnya sudah menyaru dengan tanah.

Tidak banyak yang bisa Fana lakukan, ia di paksa menerima setiap kata dari ayahnya setidaknya untuk kebaikan Fana sendiri, begitulah kata ayah Rendy. Tapi setelah memohon Ayahnya bersedia memberinya waktu agar Ziko palsu bisa ia bawa kehadapan Ayahnya. Ya Fana harus membayar orang untuk berpura-pura menjadi kekasihnya.

"Aku tidak mau ayah, Ku sudah memiliki kekasih yang ku cintai".

"Noval tidak baik untukmu Shifa, ayah tidak ingin kau melanjutkan hubunganmu dengannya".

"Ayah tidak berhak menilai kekasihku".

"Ayah menginginkan yang terbaik untuk putri-putri ayah, kau harus mendengarkan ayah Shifa, keturunan Hillatop itu penuh dengan scandal, akhiri hubunganmu dengannya".

"aku tidak mau".

"ini demi kebaikanmu".

"mengapa ayah selalu memaksaku?, sudah aku katakan lebih baik ayah menikahkan Kenan dengan kak Fana, bukankah anak kesayangan ayah itu sangat penurut, ayah selalu membandingkan dia dan diriku yang pembangkang ini". Shifa menaikan suaranya beberapa oktaf.

"Kakakmu juga sudah memiliki Kekasih Shifa, dia bahkan akan mengenalkan kekasihnya pada Ayah dalam waktu dekat. Kau tetap harus menikah dengan Kenan secepatnya." Putus Ayah Rendy.

Diluar ruangan Kenan mencuri rungu pembicaraan anak dan ayah itu, "aku sudah menduganya jika Shifa cemburu dengan si culun itu, mungkin semua orang bisa tertipu dengan si culun itu tapi tidak denganku, secepatnya aku akan membuka topeng si culun itu, kasihan sekali Shifa selalu mendapatkan ketidak adilan". Kenan berlalu, ia harus pergi bekerja pagi ini.

Ceklek. (pintu kamar Fana terbuka)

"Kakak".

"ada apa Shifa? ".

"Ayah mendatangiku meminta agar aku menerima lamaran Kenan".

"Lalu? ".

"Aku tidak ingin menikah dengannya".

"Bukankah kau menyukai Kenan? "

"itu dulu saat kita masih sekolah di SMA, sekarang tidak lagi, aku memiliki kekasih yang kucintai".

"kakak saja ya yang menikah dengannya,".

"Kakak tidak mau, Kakak juga akan menikah dengan seorang pria yang kakak cintai."

"kakak harus mau ya menikah dengan Kenan ya, ayolah kak mengalahlah untukku, sebagai seorang kakak kau harus berkorban untuk adikmu ini".

"kakak tetap tidak mau, alasan Kenan melamarmu karna Kenan menyukai Shifa, kakak tidak mau jadi pengantin pengganti seperti di kisah novel-novel, kakak tidak ingin jadi tumbal dari kisah kalian".

"Jika kakak tetap tidak mau menikah dengan Kenan lihat saja aku akan pergi dari rumah dan tidak akan kembali lagi, keputusannya nanti malam setelah makan malam, sejarang aku akan berkemas berjaga-jaga jika kakak menolak perjodohannya aku akan pergi dari rumah saat itu juga". Shifa kesal dengan penolakan kakaknya, ini pertama kalinya Fana menolak keinginan dirinya.

"Terserah, saja. Kakak tidak perduli, Kakak sudah memiliki kesasih yang tampan dan baik hati. Kekasih kakak tidak pernah menyakiti kakak atau berkata kasar dia adalah pria lembut dan pendiam." Ya bagai mana pria itu tidak pendiam jika berada di dalam tanah.