Ungkapan itu membuat terkejut semua orang yang berada di sana, 'Lihat saja Shafani aku akan membuatmu menyesal telah menolakku'. Kenan sampai memejamkan kedua matanya untuk meredam seluruh gejolak yang ia rasakan.
"Aku menolak! " Dengan tegas Shifani berkata, Hey siapa wanita yang ingin menikah dengan Pria arogant, yang menjadi penyebabnya menitikan air mata di masa lalu karna penolakan Kenan di masa lalu.
"Kau tidak memiliki hak untuk menolakku"
Bukan tanpa alasan Kenan menolak Shifa di masa lalu melainkan karna, teman Kenan sendiri menyukai gadis itu, jadi Kenan lebih memilih mengalah untuk membiarkan Shifa menjalin hubungan dengan temannya, meskipun Kenan menolaknya dengan kalimat berlebihan yang membuat Shifa sakit hati dan membencinya hingga kini.
"Kenapa? Aku cantik dan karierku bagus aku juga memiliki pria yang kucintai berhak menolakmu?"
"Takdirmu tergantung diriku". Sarkasnya, setelah itu Kenan memutuskan untuk pergi meninggalkan semua orang, tidak ingin lidah pahitnya berkata kembali dan menyinggung temen dari ayahnya.
.
"Ayah ku mohon. Aku tidak ingin menikah dengan Kenan, Ayo lah ayah. " Shifani terus memohon, baginya hanya sang Ayah yang dapat membantunya untuk lepas dari jerat Si pahit lidah.
"Kau harus tetap menikah dengannya sayang, Keinginan Ayah sangat sederhana hanya ingin menikahkan kau dan kakakmu, sungguh setelah itu ayah tidak menginginkan apa-apa lagi, bahkan jika Tuhan memanggil Ayah untuk pulang Ayah telah siap nak, Ayah mohon menikahlah dengan Kenan". Kali ini Ayahnya yang memohon sampai matanya berkaca-kaca jika saja mengedip, maka cairan bening itu bisa di pastikan akan luluh lantah.
Melihat Ayahnya menghiba seperti itu terang saja Shifani merasa bersalah, tidak selayaknya dirinya membuat Ayahnya merasa sedih dengan berat hati Shifani mengiyakan keinginan ayahnya.
.
"Akhirnya kita akan mendapatkan menantu Pa." Sang istri sangat antusias.
"Tapi Papa melihat Kenan tertekan Ma. oleh ucapan Shifa. Meskipun ia sangatmenginginkan pernikahannya"
"Ya Mama juga menyadari hal itu, tapi terlepas dari itu semua, Kenan menginginkan pernikan itu Pa, tanpa tekanan dari siapapun".
Papa Luki merasakan risau, jika mengingat sang putra yang menahan amarah, "Pasti Kenan merasa harga dirinya terluka, tapi semoga saja seiring berjalannya waktu Kenan baik-baik saja".
Pasangan suami istri itu melanjutkan perbincangan mereka sebelum rasa mengantuk menghampiri mereka.
.
"Beraninya Shifani menolakku!,". Takdir macam apa ini? bagai mana bisa aku menyukai Shifa sedalam ini. Untung saja si jelek itu sudah memiliki kekasih, jadi aku tidak usah mengatakan akan mencari jodoh untuk menikahinya, sedangkan dia yang selalu menghinanya, akan seperti apa tanggapan teman-temannya jika mereka kukenalkan Kenan wanita jelek itu. "Untung saja aku berhasil mengancam Shifa."
"Pasti Shifa bahagia akan menikah dengan pria tampan dia hanya gengsi, karna dulu pernah menampar dan meludahiku".
Shafana tidak dapat memejamkan kedua matanya, pikirannya melayang jauh menyusuri bayang-bayang menikah dengan Ziko adalah hal mustahil karna pria itu sudah tiada lebih dari sepuluh tahun lalu aish halunya terlalu tinggi, sungguh tidak pernah terbesit dalam dirinya meskipun hanya dalam mimpinya sekalipun.
Ceklek..
Tiba-tiba pintu terbuka begitu saja, Shafana mengalihkan pandang dari langit-langit kamar, kornea matanya mendapati sosok pria calon adik iparnya.
"Aku perlu bicara denganmu". Kenan berucap tanpa dapat melepas pandang dari objek di hadapannya, seorang gadis dengan rambut terurai tanpa kuncir, tanpa kaca mata, netranya mengunci pandang sosok itu jiwanya sedikit bergetar melihat gadis itu.
"Cantik dan Sexy" namun kata itu hanya tertahan di tenggorokannya dan ikut tertelan bersama gumpalan saliva yang menjadi alot untuk ia telan.
"Ini sudah malam, besok saja kita berbicara aku mengantuk."
"Aku ingin berbicara sekarang."
"Segera kenalkan kekasihmu, karna aku akan menikahi Shifa secepatnya."
"Pergilah jika kau tak ingin di nikahkahkan ayahku malam ini"
"Sial,!" ia menyadari dirinya mulai bereaksi tak suka saat gadis itu mengusirnya. Kenan memutar badan, saat ia menggapai handle pintu suara gadis itu menghentikan langkahnya.
"Kenan. Tunggu"
Kenan masih bergeming di tempatnya tanpa menoleh dan enggan beranjak bahkan tangannya masih menyentuh handle pintu itu. Apakah gadis itu berubah pikiran dan ingin berbincang dengannya. " Sudah kuduga si
Jelek itu tidak bisa menolak pesonaku". Cih sayang si jelek itu bukan seleranya
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Valkarin Lv
nah
2023-09-12
0
Aidah Djafar
Kenan klo ngomng tuh hati hati ke cabe pare 🤦🙃😠
2023-09-10
1
Ryani
cuma aku kah yg kurang paham sma alurnya?🤣
sperti lompat² kodok
2023-08-13
0