Godaan Sang Pelakor
Keysha langsung melepaskan jas berwarna putih yang biasa dipakai para dokter atau yang disebut dengan legitimasi medis. Dengan langkah terburu-buru, ia meninggalkan poliklinik yang sudah selesai. Hari ini Keysha pulang terlambat, karena sebelum membuka poliklinik spesialis kandungan dan kebidanan (obygin), Keysha melakukan tindakan operasi darurat karena air ketuban pasien sudah pecah.
Ya, Keysha adalah seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan (obygin) di rumah sakit ibu dan anak swasta yang ada di kota Bandung. Prestasi Keysha sangat cemerlang di dunia kedokteran.
Meskipun keluarga Keysha berkecimpung di dunia medis, Keysha memilih menikah dengan seorang pengusaha Rubber dan manufacture. Zayyan dan Keysha bertemu saat masa kuliah dulu lewat anggota MAPALA atau mahasiswa pecinta alam. Zayyan berasal dari keluarga sederhana. Namun berkat kecerdasan dan ketekunannya, Zayyan berhasil membuka perusahaan miliknya sendiri. Hingga saat ini, banyak sekali perusahaan yang bekerja sama dengan perusahannya.
Zayyan sendiri sangat mendukung karir Keysha di dunia kedokteran, walaupun ia tahu waktu Keysha akan sangat sedikit bersamanya. Sebelum menikah, Keysha sudah memperingatkan bahwa menikah dengan dokter banyak konsekuensi yang diambil, karena waktunya akan lebih banyak tersita di rumah sakit. Dengan cepat Zayyan menyanggupi, ia sangat ingin segera menjadikan Keysha sebagai istrinya. Karena tidak mudah untuk meluluhkan gadis mungil itu, banyak sekali perjuangan yang Zayyan hadapi untuk mendapatkan cinta Keysha.
Keysha berjalan terburu-buru melewati lorong-lorong rumah sakit. Hari ini adalah perayaan ulang tahun pernikahannya yang kelima tahun. Keysha sudah terlambat 2 jam, ia pasti tahu suaminya sudah menunggu lama di restoran favorit mereka.
"Semoga Zayyan masih menunggu," Keysha melirik jam yang ada di dinding rumah sakit. Hati dan pikiran Keysha begitu berkecamuk. Keysha merasa bersalah karena ia sudah terlambat dua jam lamanya.
Keysha berlari ke arah parkiran yang diperuntukan untuk para dokter. Ia masuk ke dalam mobil SUV berwarna hitam miliknya. Keysha menembus jalanan kota Bandung dengan kecepatan 100 km/jam. Keysha harus pulang secepatnya.
"Ya ampun!" Keluh Keysha saat macet melanda. Ini memang jam sibuk karena orang-orang kembali ke peraduannya setelah bekerja.
"Aku mohon! Aku harus pulang sekarang," Keysha merasa frustasi. Ia mengeluarkan ponselnya. Keysha hendak mengabari suaminya jika ia pulang terlambat.
"Aku lupa menchargernya," Keysha berdecak saat melihat ponsel berlogo apel itu mati. Keysha mengambil charger yang ia letakan di kursi samping pengemudi. Dengan cekatan ia mengcharger ponselnya.
Keysha bersyukur jalanan kembali normal, tidak semacet tadi. Ia melajukan mobilnya menuju restoran yang berada di pusat kota. Tak sampai 20 menit, mobil Keysha memasuki tempat parkir restoran. Ia segera merapikan rambutnya, dan membaurkan lipstik di bibir tipisnya. Setelah itu Keysha menyemprotkan parfum. Supaya Zayyan tidak melihat wajah lelahnya pulang bekerja.
Keysha keluar dari mobilnya, ia menenteng tas Dior kesayangannya. Dengan langkah cepat, ia mendatangi ruang VIP yang telah dipesan Zayyan. Dengan senyum yang dihiasi lesung Pipit, Keysha membuka pintu ruang VIP.
Seketika senyum Keysha menghilang, saat melihat ruang VIP itu telah kosong. Ia hanya melihat buket bunga dan sekotak perhiasan yang berisi kalung berlian ditinggalkan begitu saja. Keysha juga melihat makanan mewah yang tak disentuh.
"Mas, apa tadi ada seorang pria yang duduk di sini?" Tanya Keysha pada seorang waiters yang berjalan di hadapannya.
"Ya, Nyonya. Tadi ada seorang pria yang sudah menunggu 2 jam di meja ini. Tapi 10 menit yang lalu beliau pulang," jawab waiters itu dengan sopan.
"Oh begitu, terima kasih infonya."
Waiters itu menganggukan kepala, dan meninggalkan Keysha seorang diri.
Keysha segera membuka ponselnya, dan menghubungi Zayyan. Namun panggilan sedang diluar jangkauan. Dengan langkah gontai, Keysha membawa bucket bunga dan kado dari Zayyan. Ia segera meninggalkan restoran itu. Zayyan sangat berbeda dengan Zayyan sebelumnya. Biasanya selama apapun Keysha terlambat, Zayyan akan menunggunya walaupun disambut dengan wajah ngambek dari Zayyan.
Keysha segera melajukan mobilnya menuju tempat tinggal mereka. Begitu sampai, Keysha membuka pintu, lalu ia melihat suaminya sedang berada di ruang keluarga
"Sayang maafkan aku, aku terlambat!" Lirih Keysha menyentuh bahu Zayyan.
Zayyan tak bergeming, ia menepis tangan Keysha dengan kasar, hingga membuat dokter muda itu terlonjak.
"Oh rupanya istri dokterku sudah pulang," sindir Zayyan seraya tersenyum meremehkan.
"Sayang, maafkan aku! Tadi ada operasi dadakan. Aku tidak bisa menolak karena nyawa ibu dan bayinya sangat kritis. Air ketubannya sudah pecah. Jika aku tidak melakukan tindak operasi, kemungkinan besar bayi yang ada di dalam kandungannya terancam mengalami keracunan," Keysha berusaha menjelaskan walaupun ia tahu suaminya sedang marah. Keysha duduk di samping Zayyan dengan tenang. Entahlah, hari ini ia merasa tidak mengenali suaminya sendiri. Zayyan sangat berbeda, biasanya Zayyan akan mudah melupakan kesalahan Keysha dan akan kembali hangat dengan mudah.
"Apa yang ada di pikiranmu Keysha? Hari ini adalah hari jadi pernikahan kita. Mengapa kau begitu egois!" Teriak Zayyan memekakkan telinga.
"Maafkan aku, tapi kau tahu alasanku. Aku seorang dokter, aku harus profesional. Niatku juga menolong pasienku. Apalagi kondisinya darurat. Tolong mengerti!" Keysha memelankan suaranya.
"Pers*tan dengan kondisi darurat. Kau selalu mementingkan orang lain, sehingga kau lupa kau juga punya kehidupan. Kau tahu aku sangat kesepian, aku butuh kamu di sampingku, bahkan aku merindukan kehadiran seorang anak!!" Bentak Zayyan berapi-api. Matanya memanas karena ia mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan.
Deg...
Mendengar kata anak, Keysha seketika terpana. Selama 5 tahun ini memang Keysha belum hamil, tapi Zayyan tidak pernah membahas atau mempermasalahkannya. Keysha pun sudah memeriksa rahimnya. Semuanya sehat. Pernah Keysha memberikan saran untuk mengambil program hamil inseminasi buatan. Namun Zayyan menolak, ia menenangkan hati Keysha bahwa Tuhan ingin mereka menghabiskan waktu berdua dulu. Tapi hari ini Zayyan mengungkit perihal anak, Keysha jadi bingung dengan pemikiran suaminya. Mengapa ia mempunyai uneg-uneg seperti itu? Mengapa ia tidak berterus terang jika Zayyan sudah menginginkan kehadiran seorang anak. Jika Keysha tahu, mungkin ia akan melakukan inseminasi buatan atau bayi tabung.
"Kenapa diam? Kau sama sekali tidak menghargai ku sebagai seorang suami!!" Amarah Zayyan masih meluap-luap.
Keysha terisak, sejak mengenal Zayyan baru kali ini pria itu membentak dan menghinanya. Ia juga merasa bersalah setelah mendengar uneg-uneg Zayyan, ia tak tahu Zayyan sangat kesepian akan kesibukan dirinya. Keysha mencoba berlapang dada, ia menggenggam lengan Zayyan lembut.
"Kau sedang emosi, tenangkan dirimu! Biasanya kau tak seperti ini," Keysha mulai bersuara.
Zayyan melepaskan genggaman tangan Keysha, ia menyugar rambutnya kasar. Zayyan melewati Keysha begitu saja.
"Zayyan kau mau ke mana? Ini hari jadi pernikahan kita. Jangan pergi!" Tahan Keysha mencekal tangan Pria yang sangat ia cintai itu.
"Jangan halangi aku!" Lagi Zayyan menepis tangan mungil istrinya. Zayyan meninggalkan Keysha yang sudah terisak dengan tangisnya.
Zayyan segera membuka mobil sport miliknya Mobil melaju meninggalkan Keysha seorang diri.
Sepeninggal Zayyan, Keysha menangis terisak. Ia tidak menyangka mengapa begitu cepat suaminya berubah.
Sedangkan di dalam mobil, Zayyan memukul-mukul stir mobil, ia merasa diremehkan oleh Keysha. Keysha sama sekali menganggap enteng dirinya. Harus bagaimana lagi ia mengerti Keysha?
Zayyan tidak bisa berpikir dengan jernih, mobilnya melewati klub malam, mobil Zayyan berhenti ditempat itu. Zayyan duduk dekat bartender, ia memesan minuman beralkohol. Hal yang sangat jarang ia lakukan. Ia hanya ingin melupakan kesedihannya saat ini.
Beberapa gelas sampanye sudah Zayyan tenggak habis, kepalanya agak pusing. Zayyan berjalan tergopoh, hampir saja ia terjatuh namun seseorang menahan bahunya.
"Zayyan?" Seru seorang wanita.
"Shella?" Zayyan mengerjapkan matanya berulang kali, kepalanya sangat berat.
Shella Arnesta adalah teman Zayyan waktu SMA, keduanya bertemu kembali saat reuni pekan lalu. Mereka dulu tidak akrab, tapi kali ini hubungan mereka dekat karena saling mengobrol di grup alumni SMA nya dulu. Shella tersenyum senang saat melihat Zayyan berada di klub ini.
"Iya ini aku Shella. Ayo aku antarkan kau pulang!" Shella memapah lengan kekar Zayyan
"Aku tidak ingin pulang," Zayn menolak.
"Baiklah, ayo mampir ke apartemenku," Shella tersenyum licik.
Keduanya berjalan beriringan menuju mobil Zayyan. Shella langsung mengemudikan mobil milik teman SMA nya itu menembus jalanan kota Bandung yang mulai lengang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-11-18
0
Kar Genjreng
mampir
2023-02-18
1
Sri Utami
ku mampir kk
2023-02-14
0