Shella sedang menyiapkan berkas-berkas yang akan dibahas nanti saat meeting dengan perusahaan Jepang. Ya, sudah seminggu ini dia sudah bekerja menjadi sekretaris pribadi Zayyan. Dan selama seminggu itu juga Shella selalu mencari perhatian pada bosnya itu. Seperti pagi ini, ia tengah menyeduh kopi untuk mencuri hati Zayyan.
"Permisi, Pak Zayyan!" Shella mengetuk pintu ruangan Zayyan. Tangan kanannya memegang secangkir kopi untuk bos mudanya itu.
"Masuk!" Terdengar suara Zayyan dari dalam.
"Saya buatkan kopi untuk Bapak," Shella mendekati meja Zayyan. Ia melihat pria itu tengah fokus dengan keyboard komputernya. Sepertinya Zayyan sangat serius sekali mengerjakan pekerjaannya.
"Padahal kamu gak perlu repot-repot, Shell. Ada pantry kok yang urus," jawab Zayyan sekenanya tanpa menatap Shella. Akhir-akhir ini memang Zayyan bersikap acuh tak acuh kepada Shella. Ia ingin menjaga hatinya.
Shella tak peduli dengan sikap acuh Zayyan. Ia langsung menyimpan gelas yang berisi kopi itu di meja Zayyan. Ia sengaja menundukan badannya lebih dalam. Ekor mata Zayyan melirik belahan dada Shella yang terlihat karena Shella memakai pakaian yang minim. Hari ini wanita itu memakai kaos berdada rendah yang dibalut dengan blazer. Sedangkan untuk pakaian bawahnya, Shella mengenakan rok ketat dan mini.
"Terima kasih, Shell," Zayyan berterima kasih akhirnya. Ia mengalihkan pandangannya kembali pada layar komputer.
"Sama-sama," Shella berlalu. Ia meninggalkan ruangan Zayyan dengan meliuk-liukan tubuh indahnya yang bak gitar spanyol.
Beberapa jam kemudian, meeting telah selesai. Shella sangat cekatan saat membantu Zayyan untuk presentasi. Sehingga dengan mudah perusahaan dari Jepang itu menyetujui Kontrak kerja sama untuk dua tahun ke depan. Zayyan sangat senang akan hal itu. Ia berencana akan merayakannya di rumah bersama Keysha.
"Pak Zayyan, ayo kita istirahat!" Ajak Shella setelah mengetuk pintu ruangan Zayyan.
"Kamu duluan aja, Shell! Saya masih banyak kerjaan. Masih banyak dokumen yang belum saya tanda tangan," Zayyan merapikan kertas-kertas yang keluar dari map berwarna hijau.
"Bapak makan siang dulu, Pak! Ayo kita ke kantin! Nanti kalau sakit. Saya juga yang ribet. Saya nanti gak ada teman untuk presentasi," canda Shella dengan dibuat semanja mungkin.
"Saya sudah dikasih bekal kok sama istri saya. Jadi jangan khawatir!" Zayyan membuka tasnya. Pria itu lalu berjalan menuju sofa. Zayyan membuka dua kotak bekal dan di simpannya di meja.
"Kamu sudah makan siang, Shell?" Tanya Zayyan berbadan-basi saat melihat Shella masih ada di ruangannya. Dalam hatinya, Zayyan merasa dongkol Shella belum juga pergi dari ruangannya.
"Saya belum makan, Pak. Saya mau ke kantin tapi malas, karena belum punya teman di sini, Makanya tadi saya ajak bapak," Shella menghela nafas. Ia menampilkan raut wajah yang sendu.
"Ke sinilah! Kita makan bersama-sama. Kamu harus mencicipi masakan Keysha. Istri saya sangat pintar masak," Zayyan melunak. Pujian Zayyan untuk istrinya membuat Shella panas.
"Ayo jangan malu-malu!" Ucap Zayyan lagi seraya membuka kedua kotak bekal makanan yang disiapkan oleh Keysha.
Zayyan menyerahkan kotak bekal satunya untuk Shella, dan satu kotak bekal lagi ia buka untuk dirinya. Isinya adalah nasi yang Keysha hias dengan rumput laut dan dibentuk seperti kepala seorang pria. Di sana juga ada daging yang dimasak menjadi steak. Ada juga nugget yang Keysha buat tanpa pengawet. Tak lupa untuk pelengkap, ada sup sayur-sayuran dan sambal.
"Istri bapak sangat pandai memasak ya sepertinya?" Shella memperhatikan isi kotak bekal dengan pura-pura takjub.
"Ya, dia memang istri kesayangan saya. Ayo dicoba Shella, pasti kamu juga suka! "
Shella mengangguk. Ia mengambil nugget dan memakannya, memang rasanya sangat enak. Akan tetapi, Shella ingin sekali memuntahkan makanan itu. Rasanya tidak rela jika ada makanan buat Keysha yang masuk ke dalam perutnya.
"Enak sekali, Pak! Bapak harus cobain punya saya. Ini lucu pak gambarnya," Shella mengambil nugget yang berukuran hati dengan sumpitnya. Ia lalu memberikannya ke arah mulut Zayyan.
Zayyan menatap nugget itu dengan canggung. Entah mengapa perasaannya berdebar-debar saat menatap wajah sekretarisnya itu.
"Cobalah, Pak!" Rayu Shella lagi.
Zayyan membuka mulutnya dengan kikuk. Ia mengunyah nugget buatan istrinya.
"Iya ini enak sekali! Zayyan berusaha mencarikan suasana yang sedikit kikuk karena keberanian Shella.
"Yang ini jangan dimakan ya, Pak! Nanti bapak sakit magh," Shella mengambil sambal yang ada di kotak kecil.
"Saya sudah biasa makan dengan sambal, Shell!" Sanggah Zayyan merasa tak suka.
"Tidak boleh. Bapak nanti kalau sakit yang rugi bapak sendiri lho. Bapak harus pintar jaga kesehatan, Pak. Kalau bapak sakit, siapa yang akan menjaga istri bapak?"
Zayyan tak bergeming, ia menuruti Shella. Tangannya segera menjauhkan sambal itu dari menu makan siangnya.
Melihat hubungannya bersama Zayyan ada kemajuan, Shella semakin bertekad untuk segera mendapatkan hati bosnya dengan cepat. Ia tak sabar untuk menjadikan Zayyan sebagai miliknya seutuhnya, ia juga sudah tak sabar untuk menikmati fasilitas kekayaan Zayyan.
****
Siang ini Keysha sedang berada di restoran lesehan bersama Dr. Evelyn sahabatnya yang bekerja dirumah sakit yang sama dengannya.
Keysha sudah izin kepada Zayyan untuk menghabiskan waktu siangnya bersama sahabatnya itu. Mereka sudah mengelilingi mall untuk berbelanja, dan mereka menyempatkan untuk makan siang di restoran khas Sunda. Keysha dan Evelyn duduk di saung yang sudah disiapkan oleh pihak restoran yang di depannya disajikan pemandangan kolam ikan.
"Kamu mau pesan apa, Key?" Tanya Evelyn saat membuka buku menu.
"Aku pengen ayam bakar sama nasi liwet, Vel. Kayanya enak!" Jawab Keysha sambil memperhatikan gambar nasi liwet di menu.
Setelah menyebutkan pesanan, mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol. Saat asyik mengobrol, ke dua wanita itu melihat pria yang tak asing. Ya dia adalah dokter Andra, yang sedang berjalan bersama rekan dokternya juga, Dr. Herry.
"Key, itukan dokter Andra?" Evelyn mengikut lengan Keysha.
"Oh iya, sama dokter Herry juga," Keysha mengikuti tatapan mata Evelyn.
"Dokter ganteng gitu masih asik melajang, Key!" Evelyn mulai bergosip.
"Ya mungkin belum Nemu yang tepat," jawab Keysha sekenanya.
Seperti mempunyai Indra ke enam, Andra langsung menatap Keysha dan Evelyn yang sedang asyik berbisik-bisik. Evelyn salah tingkah dengan tatapan tajam dokter muda itu. Wanita itu segera menundukan wajahnya dan berpura-pura melihat buku menu.
Sementara Keysha melemparkan senyum kecil pada rekan sejawatnya itu. Namun Andra membalas dengan tatapan dinginnya, Dokter Andra menatap Keysha lama. Setelah itu ia membuang pandangannya pada arah yang lain.
"Di rumah sakit dia begitu ramah. Tapi kenapa diluar lingkungan rumah sakit dia sangat judes sekali?" Batin Keysha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
pipi gemoy
nga kaleng kaleng godaannya di tiap bab ada🤣
2023-02-24
1
Nayla Varisha
banyak ulah c shella
2022-12-17
1
Hayase °£
Zayyan bak gayung bersambut dgn Shella 😩
2022-12-11
0