Anggap Tidak Pernah Terjadi

Zayyan memegang kepalanya yang terasa berputar-putar. Pria itu berusaha memfokuskan penglihatannya. Zayyan begitu tidak mengenali ruangan di mana kini ia berada.

"Aku di mana?" Zayyan bergumam sambil memijat pelipisnya. Ia masih belum menyadari jika tubuhnya dalam keadaan polos.

Zayyan menoleh dan melihat seorang wanita masih tertidur pulas dengan beralaskan selimut yang hangat.

"Keysha?" Zayyan berusaha menebak. Penglihatannya masih sedikit buram.

Shella yang sedari tadi sudah bangun dan berpura-pura tidur pun menyibak rambut yang menutupi wajah ayu nya.

"Zayyan, kau sudah bangun?" Suara Shella terdengar serak. Ia berusaha bangun dari posisinya saat ini.

"Shella?" Zayyan mengucek matanya untuk memastikan apa yang ia lihat.

"Shell, ada apa ini?" Mata Zayyan membulat dan memerah. Ia merasa dialiri listrik berjuta juta watt melihat Shella ada di ranjang yang sama dengannya.

"Zayyan, kau tidak ingat?" Shella memasang wajah sedih.

"Apa yang terjadi, Shell? Mengapa aku ada di sini? Dan apa yang telah kita lakukan?" Zayyan menyingkab selimut dan mendapati tubuhnya tanpa sehelai benang.

"Ayo cepat katakan, Shell!" Zayyan tampak tidak sabar. Ia ingin Shella segera memberi tahu apa yang telah terjadi.

Kepala Shella menunduk. Perlahan air mata menetes dari pelupuk matanya yang indah.

"Shell, jangan menangis!" Zayyan menatap wajah Shella.

"Semalam kita-" suara Shella tertahan. Bibirnya tampak gemetar. Shella menggigit kukunya yang baru saja ia rawat di salon kecantikan ternama.

"Semalam apa?" Suara Zayyan meninggi.

"Apa semalam kita?" Zayyan menatap wajah Shella dengan syok.

"Iya, semalam kita tidur bersama. Kamu mabuk di klub. Aku bawa kamu ke sini, karena aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi sama kamu. Tapi kamu malah maksa aku buat-" Shella menggantung kata-katanya. Ia menutup bibirnya dengan tangan. Air mata semakin deras menuruni pipinya.

"Ya tuhan!" Zayyan menjambak rambutnya dengan penuh frustasi. Wajah Keysha terbayang di benaknya.

"Aku khianatin kamu, Key!" Zayyan semakin tak karuan.

"Kamu ambil keprawan*n aku," Shella menutup wajahnya dan menangis tersedu.

Zayyan menutup mata dan mengusap wajahnya.

"Semalam kita melakukan hal itu?" Zayyan memperjelas.

Shella mengangguk sambil terus menangis.

"Shell, tolong beri aku privasi dulu," Zayyan mengisyaratkan jika ia akan memakai pakaiannya.

Shella mengerti. Ia langsung memunggungi Zayyan. Zayyan mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia menatap Shella yang sedang memunggunginya. Sejurus kemudian ingatannya muncul saat dirinya mengambil kesucian Shella. Shella berdiri dengan selimut yang menempel di tubuhnya. Kemudian ia mengambil pakaian miliknya yang tercecer dan membawanya ke kamar mandi.

"Aku harus bagaimana? Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar ! Jika Keysha tahu, dia pasti akan meninggalkanku," pelupuk matanya sudah basah akan air mata. Ia tidak pernah menyangka dirinya bisa melakukan kesalahan sefatal ini. Matanya pun menangkap noda merah di seprai kasur.

"Dia masih suci!" Zayyan terus menatap noda darah itu.

"Arrgghhh!!!" Zayyan meninju dinding. Ia benar-benar merasa menjadi pria yang sangat buruk. Zayyan berusaha menenangkan dirinya. Ia berjalan dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar.

Sementara itu, Shella tersenyum penuh kemenangan. Langkah pertama untuk mendapatkan Zayyan sudah ia lakukan. Setelah berpakaian, Shella menggulung rambutnya. Ia ingin Zayyan melihat keberingasannya saat malam tadi di lehernya. Perlahan, Shella membuka pintu. Ia melihat Zayyan yang terduduk lesu di sofa yang ada di samping ranjang. Shella segera mengganti raut wajahnya.

"Zayyan?" Panggil Shella dengan wajah yang lemah.

Kepala Zayyan mendongkak. Ia melihat leher Shella sangat penuh dengan tanda merah. Penyesalan di hatinya semakin menjadi. Ia menyesal telah mengkhianati Keysha dan ia menyesal sudah merusak Shella.

"Shell, maafkan aku! Harusnya ini semua tidak pernah terjadi. Tapi, kau tahu, aku sudah mempunyai istri. Aku tidak ingin istriku tahu," Zayyan berdiri tepat di hadapan wajah Shella. Zayyan memberikan sorot permohonan di matanya.

"Zayyan, aku mengerti. Aku tidak akan pernah memberi tahu siapa pun apalagi itu istrimu. Aku tidak mungkin menghancurkan rumah tangga teman baik ku," Shella tersenyum setulus mungkin.

"Tapi aku sudah mengambil sesuatu yang sangat berharga darimu, Shell. Aku akan membayar untuk itu. Aku akan memberikan 20% saham perusahaanku untukmu, Shell. Jangan tersinggung! Aku tidak bermaksud merendahkanmu. Aku hanya-" Zayyan berusaha memberikan pengertian. Ia ingin terlepas dari Shella. Zayyan tak ingin rumah tangganya hancur.

"Aku mengerti, Zayyan," Shella mencoba tersenyum.

"Tapi aku tidak menginginkan uangmu. Aku juga tidak akan mencoba meminta apapun, Zayyan. Tentang kesucianku. Kamu tidak perlu khawatir. Lagian aku bosen di ejek gak gaul gara-gara masih P," Shella tertawa. Zayyan menatapanya dengan penuh penyesalan.

"Shell, aku benar-benar minta maaf!" Zayyan merasa kasihan dengan wanita yang ada di hadapannya.

"Aku akan merahasiakannya serapat mungkin, Zayyan. Don't worry, ok! Anggap tidak ada yang terjadi apapun," Shella menepuk pundak Zayyan.

"Shell, bagaimana kalau-"

"Aku bakal ke apotek dan beli obat kontras*psi. Aku gak bakal hamil," Shella memotong cepat.

Zayyan pun bisa sedikit bernafas lega. Shella tidak seperti yang ia takutkan. Zayyan takut Shella meminta pertanggung jawaban darinya. Tapi itu tidak terjadi. Shella malah berbesar hati akan menutup rahasia di antara mereka.

"Shell, kamu memang temanku," Zayyan bisa sedikit tersenyum.

"Anggap tidak ada yang terjadi, Zayyan! Anggap malam itu tidak pernah ada," Shella kembali menegaskan.

"Zayyan, siapa yang mau 20%? Jika aku bisa merebut kamu dari istrimu, semua yang kamu punya tentu bakal jadi milik aku. Aku akan bermain secantik dan serapi mungkin."

*****

Keysha tengah memasak di dapur. Hatinya begitu berantakan dan kacau. Zayyan memaki dirinya dan dia tidak pulang semalaman. Keysha mengusap air mata yang membasahi pipinya. Keysha mengambil garam dan menaburkannya di masakan yang ia buat. Hari ini dokter cantik itu memasak ayam dan terong wuku.

"Aromanya kurang kuat!" Keysha mengambil beberapa lembar lagi daun kemangi dan memasukannya ke wajan.

Saat Keysha memasukan lagi beberapa bahan, tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya.

"Sayang?" Panggil seseorang yang sudah sangat Keysha kenal suaranya.

Keysha tidak bergeming. Ia masih merasa dongkol dengan sikap suaminya yang tidak pulang.

"Key?" Zayyan menghirup dalam rambut istrinya dan menciuminya lembut.

Lagi-lagi Keysha tidak menjawab. Sudah menjadi ciri khas Keysha, jika ia marah, Keysha akan memilih diam dan tidak menjawab apapun. Keysha memilih cara itu agar tidak ada kata tidak berguna yang meluncur dari bibirnya yang bisa disesali di kemudian hari.

"Jangan diamkan aku gini dong, Key!" Zayyan merajuk. Perasaan bersalah menyeruak begitu dalam.

"Key?" Zayyan masih mencoba untuk membujuk Keysha.

"Maafkan aku semalam tidak pulang, Key! Aku takut emosi dan milih menginap di kantor," Zayyan berkilah dan berbohong.

"Aku janji tidak akan mabuk lagi," Zayyan menempelkan dagunya di pundak Keysha.

Keysha menghirup udara dengan dalam dan menghembuskannya dengan berat.

"Kamu mandi, ganti baju dulu, kita ketemu di meja makan!" Keysha akhirnya bersuara.

"Nah gitu dong!" Zayyan mencium rambut Keysha dan berlari meninggalkan dapur untuk berganti pakaian.

Zayyan memperhatikan dirinya di cermin. Ia takut malam panas bersama Shella meninggalkan bekas yang dapat di lihat oleh Keysha.

"Sepertinya aku benar-benar memaksa Shella," Zayyan menarik kesimpulan. Ia tidak melihat adanya perlawanan dari Shella.

"Maafkan aku, Shell!" Zayyan memejamkan matanya.

Zayyan membuka mata dan kemudian dengan cepat berganti baju. Ia tidak ingin Keysha menunggu dirinya terlalu lama.

"Maaf lama!" Zayyan dengan cepat duduk di kursi bersebelahan dengan istrinya.

"Iya. Ini aku masak," Keysha mengambil piring dan mengisi piring Zayyan dengan nasi dan lauk pauk yang baru saja ia masak.

"Ini seledri?" Zayyan menatap bawang seledri yang dibubuhkan di atas masakan buatan Keysha.

"Iya, itu seledri. Oh iya, aku masak ayam dan terong wuku," Keysha menyajikan air untuk suaminya.

"Key, aku tidak suka seledri. Kamu lupa?" Zayyan menatap Keysha dengan tidak percaya. Apakah sesibuk itu istrinya hingga ia lupa bahwa Zayyan sangat tidak menyukai bawang seledri?

Terpopuler

Comments

Heila

Heila

ga tega sama keysha thor..

2023-12-06

1

Nova

Nova

mampus loe zay....loe bakal di tendang ame bini loe

2023-08-24

0

Rika Iftakul

Rika Iftakul

pasti kesucianya palsu itu
gk mungkin shella murahan dan sering ke klub gtu kok masih perawan.....

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Berawal dari Reuni
3 Godaan Sang Pelakor
4 Anggap Tidak Pernah Terjadi
5 Bau Parfum Wanita
6 Calon Sekretaris Pribadi
7 Kedatangan Ibu Mertua
8 Berusaha Mendapatkan Perhatian Zayyan
9 Bertemu di Mall
10 Mengantarkan Pulang
11 Menolong Shella
12 Mengantarkan Bekal Untuk Zayyan
13 Masa Lalu Dokter Andra
14 Rencana Ke Jepang
15 Keberangkatan ke Jepang
16 Bertemu Dokter Andra Di Bandara
17 Pertemuan Dengan Dokter Andra
18 Keberhasilan
19 Menghancurkan Ikatan Pernikahan
20 Memberitahu Keysha
21 Semuanya Dimulai
22 Keysha mengetahui
23 Rencana Keysha
24 Perkataan Dokter Andra
25 Sikap Keysha Yang Berbeda
26 Keysha Datang Ke Kantor
27 Rencana Keysha Selanjutnya
28 Bertemu
29 Perseteruan Antara Istri Sah dan Pelakor
30 Perasaan Apa Ini?
31 Rencana Shella
32 Mencari Bukti
33 Mengajak Shella Bertemu Rena
34 Bukti Yang Diajukan
35 Keysha dan Rena Melabrak
36 Amarah Rena
37 Mengakhiri Hubungan
38 Diantar Pulang Dokter Andra Lagi
39 Surat Gugatan
40 Menyampaikan Niat
41 Bertemu Kembali
42 Permulaan
43 Rencana Membalas
44 Balasan Shella
45 Sidang Kedua
46 Mengacuhkan
47 Keputusan Hakim
48 Semua Milik Keysha
49 Villa Mewah
50 Shella Yang Berubah
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Kejadian Di Supermarket
53 Mengunjungi Rumah Rena
54 Kania dan Dewi
55 Mendatangi Ine
56 Ricky
57 Pesta Ulang Tahun Andra
58 Bagai Hilang Arah
59 Mengharap Belas Kasih Rena
60 Dipertemukan Kembali
61 Sesuatu Yang Diketahui
62 Meyakinkan Zayyan
63 Rumah Mertua
64 Teman Semasa Kuliah
65 Perhatian Dari Andra
66 Mengadu
67 Cemburu Berat
68 Ayah Shella?
69 Pak Soni
70 Kekecewaan Zayyan
71 Pembicaraan Antara Ayah Dan Anak
72 Kehidupan Yang Berbeda
73 Kedatangan Shella
74 Vebby
75 Kesendirian Zayyan
76 Mendatangi Rumah Reynard
77 Kekesalan Shella
78 Penyesalan Yang Terlambat
79 POV Shella Arnesta
80 Meminta Restu
81 Kedatangan Keluarga Sagara
82 Rahasia Terkuak
83 Pulang Kembali
84 Keegoisan Vebby
85 Kekhawatiran Yang Keysha Rasakan
86 Antara Ine dan Fira
87 Anak Bungsu Ine
88 Hancurnya Karier Zayyan
89 Rencana Pernikahan
90 Keadaan Zayyan
91 Pertemuan Kembali
92 Keadaan Shella
93 Niat Vebby
94 Hari pertama Berjualan
95 Menemui Rena
96 Masuk Jebakan
97 Menyelamatkan Diri
98 Kesendirian Shella
99 Rena Menemui Putranya
100 Membeli Bakso
101 Niat Shella
102 Pernikahan Andra
103 Rumah Baru
104 Hari Pertama Bekerja
105 Membuat Keysha Menangis
106 Mengajak Membeli Peralatan Bayi
107 Menolong Seseorang
108 Berbelanja Kebutuhan Bayi
109 Kebahagiaan Baru
110 Merubah Keputusan
111 Hadiah Dari Zayyan
112 Mengantarkan Fikri
113 Keputusan Vebby
114 Meminta Sertifikat
115 Nadia Yang Malang
116 Jebakan Ine
117 Sebuah Kebetulan?
118 Kedatangan Reynard
119 Pindah
120 Nasehat Fikri
121 Shella Melahirkan
122 Nasib Baru Ine
123 Sikap Keysha Yang Berbeda
124 Memulai Bangkit Dari Keterpurukan
125 Ayuna
126 Kesyha Sakit
127 Merencanakan Bisnis
128 Kebahagiaan Keysha
129 Fuji Tahu Niat Shella
130 Jalan Hidup
131 Memulai Bisnis Baru
132 Darwin
133 Sisi Lain Darwin
134 Kondisi Ayuna
135 Penderitaan Shella
136 Kebersamaan
137 Kedatangan Rena
138 Pertemuan
139 Rencana Yang Disiapkan
140 Berlibur Ke Pangalengan
141 Janji Andra
142 Sekilas Info
143 Kelahiran
144 Upaya Pelarian
145 Kondisi Ine
146 Kedekatan
147 Pertolongan
148 Makan Ayam Geprek
149 Kehidupan Baru Ine
150 Memikirkan Perempuan Itu
151 Memberikan Solusi
152 Nasehat Dari Sang Ibu
153 Perintah Dokter Faisal
154 Mengajukan Permintaan
155 Kedatangan Polisi
156 Terungkap
157 Menelfon Fuji
158 Makan Bakso
159 Meminta Restu
160 Akting Ine
161 Penyesalan Shella
162 Alarm Ulang Tahun
163 Kekhawatiran Fuji
164 Kebahagiaan Yang Nyata
165 Kepulangan Sekar
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pertengkaran
2
Berawal dari Reuni
3
Godaan Sang Pelakor
4
Anggap Tidak Pernah Terjadi
5
Bau Parfum Wanita
6
Calon Sekretaris Pribadi
7
Kedatangan Ibu Mertua
8
Berusaha Mendapatkan Perhatian Zayyan
9
Bertemu di Mall
10
Mengantarkan Pulang
11
Menolong Shella
12
Mengantarkan Bekal Untuk Zayyan
13
Masa Lalu Dokter Andra
14
Rencana Ke Jepang
15
Keberangkatan ke Jepang
16
Bertemu Dokter Andra Di Bandara
17
Pertemuan Dengan Dokter Andra
18
Keberhasilan
19
Menghancurkan Ikatan Pernikahan
20
Memberitahu Keysha
21
Semuanya Dimulai
22
Keysha mengetahui
23
Rencana Keysha
24
Perkataan Dokter Andra
25
Sikap Keysha Yang Berbeda
26
Keysha Datang Ke Kantor
27
Rencana Keysha Selanjutnya
28
Bertemu
29
Perseteruan Antara Istri Sah dan Pelakor
30
Perasaan Apa Ini?
31
Rencana Shella
32
Mencari Bukti
33
Mengajak Shella Bertemu Rena
34
Bukti Yang Diajukan
35
Keysha dan Rena Melabrak
36
Amarah Rena
37
Mengakhiri Hubungan
38
Diantar Pulang Dokter Andra Lagi
39
Surat Gugatan
40
Menyampaikan Niat
41
Bertemu Kembali
42
Permulaan
43
Rencana Membalas
44
Balasan Shella
45
Sidang Kedua
46
Mengacuhkan
47
Keputusan Hakim
48
Semua Milik Keysha
49
Villa Mewah
50
Shella Yang Berubah
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Kejadian Di Supermarket
53
Mengunjungi Rumah Rena
54
Kania dan Dewi
55
Mendatangi Ine
56
Ricky
57
Pesta Ulang Tahun Andra
58
Bagai Hilang Arah
59
Mengharap Belas Kasih Rena
60
Dipertemukan Kembali
61
Sesuatu Yang Diketahui
62
Meyakinkan Zayyan
63
Rumah Mertua
64
Teman Semasa Kuliah
65
Perhatian Dari Andra
66
Mengadu
67
Cemburu Berat
68
Ayah Shella?
69
Pak Soni
70
Kekecewaan Zayyan
71
Pembicaraan Antara Ayah Dan Anak
72
Kehidupan Yang Berbeda
73
Kedatangan Shella
74
Vebby
75
Kesendirian Zayyan
76
Mendatangi Rumah Reynard
77
Kekesalan Shella
78
Penyesalan Yang Terlambat
79
POV Shella Arnesta
80
Meminta Restu
81
Kedatangan Keluarga Sagara
82
Rahasia Terkuak
83
Pulang Kembali
84
Keegoisan Vebby
85
Kekhawatiran Yang Keysha Rasakan
86
Antara Ine dan Fira
87
Anak Bungsu Ine
88
Hancurnya Karier Zayyan
89
Rencana Pernikahan
90
Keadaan Zayyan
91
Pertemuan Kembali
92
Keadaan Shella
93
Niat Vebby
94
Hari pertama Berjualan
95
Menemui Rena
96
Masuk Jebakan
97
Menyelamatkan Diri
98
Kesendirian Shella
99
Rena Menemui Putranya
100
Membeli Bakso
101
Niat Shella
102
Pernikahan Andra
103
Rumah Baru
104
Hari Pertama Bekerja
105
Membuat Keysha Menangis
106
Mengajak Membeli Peralatan Bayi
107
Menolong Seseorang
108
Berbelanja Kebutuhan Bayi
109
Kebahagiaan Baru
110
Merubah Keputusan
111
Hadiah Dari Zayyan
112
Mengantarkan Fikri
113
Keputusan Vebby
114
Meminta Sertifikat
115
Nadia Yang Malang
116
Jebakan Ine
117
Sebuah Kebetulan?
118
Kedatangan Reynard
119
Pindah
120
Nasehat Fikri
121
Shella Melahirkan
122
Nasib Baru Ine
123
Sikap Keysha Yang Berbeda
124
Memulai Bangkit Dari Keterpurukan
125
Ayuna
126
Kesyha Sakit
127
Merencanakan Bisnis
128
Kebahagiaan Keysha
129
Fuji Tahu Niat Shella
130
Jalan Hidup
131
Memulai Bisnis Baru
132
Darwin
133
Sisi Lain Darwin
134
Kondisi Ayuna
135
Penderitaan Shella
136
Kebersamaan
137
Kedatangan Rena
138
Pertemuan
139
Rencana Yang Disiapkan
140
Berlibur Ke Pangalengan
141
Janji Andra
142
Sekilas Info
143
Kelahiran
144
Upaya Pelarian
145
Kondisi Ine
146
Kedekatan
147
Pertolongan
148
Makan Ayam Geprek
149
Kehidupan Baru Ine
150
Memikirkan Perempuan Itu
151
Memberikan Solusi
152
Nasehat Dari Sang Ibu
153
Perintah Dokter Faisal
154
Mengajukan Permintaan
155
Kedatangan Polisi
156
Terungkap
157
Menelfon Fuji
158
Makan Bakso
159
Meminta Restu
160
Akting Ine
161
Penyesalan Shella
162
Alarm Ulang Tahun
163
Kekhawatiran Fuji
164
Kebahagiaan Yang Nyata
165
Kepulangan Sekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!