Mengantarkan Pulang

Keysha baru saja menutup praktek poliklinik nya, karena pasien terakhir sudah ia periksa. Keysha melepaskan jas putih yang melekat di tubuhnya, ia berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit. Saat ia melewati ruang IGD, ada seorang ibu hamil yang sedang terbaring di brangkar.

"Dok, pasien kemarin datang lagi ke IGD. Dia pendarahan cukup banyak!!" Seorang perawat menelpon seseorang, dan suaranya terdengar oleh Keysha.

"Ada apa, Sus?" Keysha bertanya, matanya melirik ibu hamil yang terbaring lemas.

"Ini, Dok. Ibu ini pendarahan. Minggu kemari sudah ditangani oleh dokter Andra, tapi hari ini beliau pendarahan lagi. Saya telfon dokter Andra, katanya dia ada sedikit kecelakaan di jalan raya. Sepertinya dokter Andra buru-buru," jelas perawat yang bernama Tia itu.

"Baiklah, biar saya yang menggantikan dokter Andra."

Perawat Tia mengangguk, ia kemudian mendorong brangkar ke ruangan yang ada di dalam ruang IGD. Ia lalu menutup ruangan itu dengan tirai.

Dokter Keysha memeriksa pasien tersebut yang diikuti dengan suami pasien. Ia melihat c*lana pasiennya untuk mengetahui seberapa parah pendarahannya.

"Sejak jam berapa pendarahan lagi, Bu?" Tanya Keysha, tangan dan matanya fokus memeriksa ibu hamil itu.

"Tadi pagi, Dok. Saya agak kecapean. Kata dokter Andra placenta Previa," jelas pasien itu.

Keysha manggut-manggut, ia lalu mengambil alat cardiotocography atau CTG untuk memantau aktivitas dan denyut jantung janin. Serta memeriksa ada atau tidak nya kontraksi rahim. Dengan cekatan, Keysha memasangkan alat CTG itu di perut pasiennya.

"Kalau ibu merasa si Dede bayi bergerak tekan tombol yang ini ya, Bu?" Keysha menjelaskan cara pakai alat CTG.

"Baik, Dok," jawab ibu hamil itu lemah.

30 menit kemudian, Keysha membaca hasil dari alat CTG itu. Ia bisa bernafas lega karena ibu itu tidak perlu menjalani operasi darurat.

"Dede bayinya Alhamdulillah sehat sekali ya, Bu. Kontraksi rahim tidak ditemukan, denyut jantungnya juga sehat. Pendarahannya juga masih aman karena hanya flek. Namun dua minggu lagi, ibu perlu ke sini untuk melakukan prosedur bedah operasi Caesar," Keysha menjelaskan hasil CTG dengan ramah.

"Jadi saya tidak bisa lahiran normal, Dok?" Ibu muda itu tampak sedih.

"Tidak, Bu. Placenta nya sangat menutupi jalan lahir. Dan ini tidak boleh dibiarkan sampai empat puluh minggu ya Bu? Karena jika ada kontraksi takutnya ada pendarahan hebat. Jadi 37 Minggu kita jadwalkan operasi ya. Kalau nanti ada keluar darah seperti haid, ibu boleh ke IGD lagi. Jangan setres-setres ya, Bu! Berikan bayi afirmasi yang positif. Normal atau operasi sama saja menjadi seorang ibu. Yang penting ibu sama dedenya selamat dan sehat," Keysha memberikan keterangan dengan sangat ramah dan jelas.

"Iya, Dok. Terima kasih penjelasannya," suami ibu hamil itu ikut bersuara. Sementara sang istri mengangguk lemah, ia berusaha menguatkan hati meskipun ia sangat takut dengan yang namanya operasi. Akan tetapi, mau tidak mau ia harus siap karena ada kehidupan yang ibu itu tunggu.

"Saya resepkan penguat ya, Bu? Nanti Bapak ambil di bagian farmasi!" Keysha memberikan kertas berisi tulisan resep obat yang harus dikonsumsi oleh ibu itu.

Setelah pamit, Keysha meninggalkan ruang IGD. Ia bersiap untuk pulang.

"Dokter Keysha?" Suara seseorang menghentikan langkah dokter cantik itu. Keysha melihat dokter Andra berlari kecil ke arahnya.

"Dokter Andra?" Keysha menatap Andra yang wajahnya sedikit berkeringat.

"Terima kasih kamu sudah periksa pasien di IGD tadi. Maaf pekerjaan saya di ambil alih, tadi di jalan saya tidak sengaja menyerempet seseorang. Jadinya saya mengurus masalah itu dulu sampai selesai," Dokter Andra berdiri tepat di hadapan Keysha, ia menjelaskan alasannya terlambat untuk ke IGD.

"Tidak apa-apa, Dok. Sudah pekerjaan saya juga kok," Keysha tersenyum tulus.

"Kamu mau pulang sekarang?" Dokter Andra celingukan mencari mobil yang biasa dipakai Keysha.

"Iya, Dok. Kebetulan saya tidak pakai mobil. Tapi suami saya belum juga datang," Keysha melihat arloji bermerk yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

"Kalau tidak jadi biar saya saja yang antar, sebagai rasa terima kasih saya," ucap Dokter Andra dengan tulus.

"Saya cek ponsel saya dulu," Keysha membuka aplikasi pesan di ponselnya. Ia melihat satu pesan yang belum terbaca. Zayyan memberitahukan bahwa ia tidak jadi menjemput Keysha, karena ada rapat dadakan antara para pemegang saham.

"Oh iya, dia tidak jadi jemput," Keysha menghela nafas kecewa. Tidak biasanya Zayyan membatalkan seperti ini. Apalagi ia berjanji akan merayakan keberhasilannya memenangkan kontrak kerja sama dengan perusahaan terkenal di Jepang.

"Ya sudah berarti memang saya yang harus mengantar sebagai rasa terima kasih saya."

"Baiklah, mari, Dok!" Keysha mengangguk, mereka berjalan menuju mobil Andra yang diparkir khusus untuk dokter. Mereka masuk bersamaan ke dalam mobil berwarna hitam milik dokter Andra.

"Dok, memang sudah tidak ada pekerjaan di IGD?" Keysha memecahkan keheningan saat mereka berada di dalam mobil.

"Tidak ada, pasien yang emergency hanya ibu tadi," jawab Andra sambil mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan parkiran rumah sakit.

Keysha menganggukan kepalanya, ia lalu mengalihkan pandangannya pada arah jalanan yang ramai. Memang jam-jam seperti ini cukup padat, karena para pekerja bersiap pulang ke rumah masing-masing.

"Tadi suami kamu batal jemput kenapa?" Andra tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Karena ada meeting dadakan, Dok."

"Oh," Andra membulatkan bibirnya.

"Pendek sekali," batin Keysha saat mendapati jawaban dokter Andra yang super singkat.

"Karena alasan dia juga kamu mengurangi jadwal praktek di poliklinik, Key?" Tanya Andra lagi, namun tatapannya fokus pada jalanan yang sangat ramai.

"Eh, dia bertanya?"

"Iya, Dok. Sepertinya saya sangat sibuk sampai lupa tidak mengurus rumah," Keysha tertawa dengan renyah.

Obrolan mereka mengalir begitu saja, Andra memang pintar mencairkan suasana.

"Terima kasih ya, Dok. Maaf jadi merepotkan dokter," Keysha berbasa-basi setelah turun dari mobil Andra.

"Jangan dipikirkan!" Andra tersenyum tipis.

"Oh ya, Key? Sekali-kali kamu datang ke kantor suamimu itu, bawakan makan siangnya! Mungkin dia akan merasa lebih diperhatikan," pesan dokter Andra, kemudian melaju pergi. Keysha hanya mematung melihat mobil dokter Andra melaju, ia merasa bingung dengan ucapan dokter itu.

Diperjalanan Andra kepikiran dengan Keysha, sebab saat waktu malam itu. Saat ia di dalam perjalanan menuju Rumah sakit, ia melewati klub malam dan melihat pria yang mirip sekali dengan suami Keysha sedang digandeng oleh seorang wanita. Andra memang sudah hafal betul wajah dari suami Keysha, karena Zayyan cukup sering menjemput istrinya. Andra tidak berusaha memberitahukan informasi ini pada Keysha, ia takut mencampuri urusan rumah tangga teman seprofesinya itu.

"Mudah mudahan pikiranku salah. Mudah mudahan hanya mirip saja," gumam dokter Andra berbicara pada dirinya sendiri sambil melajukan mobilnya meninggalkan komplek perumahan Keysha.

Terpopuler

Comments

Diii

Diii

zayyan meeting key ...ikutan meeting gih mulai sekarang. ..atau ikutan saran Andra ..bekel anter aja ke kantor biar tau tuh cewek gatel yg lagi garuk2 suami orang

2023-03-13

0

Nayla Varisha

Nayla Varisha

bukan mitting key tapi lagi asik tuh c zay sam c shela

2022-12-17

0

Hayase °£

Hayase °£

Andraa baik banget k Keysha...

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Berawal dari Reuni
3 Godaan Sang Pelakor
4 Anggap Tidak Pernah Terjadi
5 Bau Parfum Wanita
6 Calon Sekretaris Pribadi
7 Kedatangan Ibu Mertua
8 Berusaha Mendapatkan Perhatian Zayyan
9 Bertemu di Mall
10 Mengantarkan Pulang
11 Menolong Shella
12 Mengantarkan Bekal Untuk Zayyan
13 Masa Lalu Dokter Andra
14 Rencana Ke Jepang
15 Keberangkatan ke Jepang
16 Bertemu Dokter Andra Di Bandara
17 Pertemuan Dengan Dokter Andra
18 Keberhasilan
19 Menghancurkan Ikatan Pernikahan
20 Memberitahu Keysha
21 Semuanya Dimulai
22 Keysha mengetahui
23 Rencana Keysha
24 Perkataan Dokter Andra
25 Sikap Keysha Yang Berbeda
26 Keysha Datang Ke Kantor
27 Rencana Keysha Selanjutnya
28 Bertemu
29 Perseteruan Antara Istri Sah dan Pelakor
30 Perasaan Apa Ini?
31 Rencana Shella
32 Mencari Bukti
33 Mengajak Shella Bertemu Rena
34 Bukti Yang Diajukan
35 Keysha dan Rena Melabrak
36 Amarah Rena
37 Mengakhiri Hubungan
38 Diantar Pulang Dokter Andra Lagi
39 Surat Gugatan
40 Menyampaikan Niat
41 Bertemu Kembali
42 Permulaan
43 Rencana Membalas
44 Balasan Shella
45 Sidang Kedua
46 Mengacuhkan
47 Keputusan Hakim
48 Semua Milik Keysha
49 Villa Mewah
50 Shella Yang Berubah
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Kejadian Di Supermarket
53 Mengunjungi Rumah Rena
54 Kania dan Dewi
55 Mendatangi Ine
56 Ricky
57 Pesta Ulang Tahun Andra
58 Bagai Hilang Arah
59 Mengharap Belas Kasih Rena
60 Dipertemukan Kembali
61 Sesuatu Yang Diketahui
62 Meyakinkan Zayyan
63 Rumah Mertua
64 Teman Semasa Kuliah
65 Perhatian Dari Andra
66 Mengadu
67 Cemburu Berat
68 Ayah Shella?
69 Pak Soni
70 Kekecewaan Zayyan
71 Pembicaraan Antara Ayah Dan Anak
72 Kehidupan Yang Berbeda
73 Kedatangan Shella
74 Vebby
75 Kesendirian Zayyan
76 Mendatangi Rumah Reynard
77 Kekesalan Shella
78 Penyesalan Yang Terlambat
79 POV Shella Arnesta
80 Meminta Restu
81 Kedatangan Keluarga Sagara
82 Rahasia Terkuak
83 Pulang Kembali
84 Keegoisan Vebby
85 Kekhawatiran Yang Keysha Rasakan
86 Antara Ine dan Fira
87 Anak Bungsu Ine
88 Hancurnya Karier Zayyan
89 Rencana Pernikahan
90 Keadaan Zayyan
91 Pertemuan Kembali
92 Keadaan Shella
93 Niat Vebby
94 Hari pertama Berjualan
95 Menemui Rena
96 Masuk Jebakan
97 Menyelamatkan Diri
98 Kesendirian Shella
99 Rena Menemui Putranya
100 Membeli Bakso
101 Niat Shella
102 Pernikahan Andra
103 Rumah Baru
104 Hari Pertama Bekerja
105 Membuat Keysha Menangis
106 Mengajak Membeli Peralatan Bayi
107 Menolong Seseorang
108 Berbelanja Kebutuhan Bayi
109 Kebahagiaan Baru
110 Merubah Keputusan
111 Hadiah Dari Zayyan
112 Mengantarkan Fikri
113 Keputusan Vebby
114 Meminta Sertifikat
115 Nadia Yang Malang
116 Jebakan Ine
117 Sebuah Kebetulan?
118 Kedatangan Reynard
119 Pindah
120 Nasehat Fikri
121 Shella Melahirkan
122 Nasib Baru Ine
123 Sikap Keysha Yang Berbeda
124 Memulai Bangkit Dari Keterpurukan
125 Ayuna
126 Kesyha Sakit
127 Merencanakan Bisnis
128 Kebahagiaan Keysha
129 Fuji Tahu Niat Shella
130 Jalan Hidup
131 Memulai Bisnis Baru
132 Darwin
133 Sisi Lain Darwin
134 Kondisi Ayuna
135 Penderitaan Shella
136 Kebersamaan
137 Kedatangan Rena
138 Pertemuan
139 Rencana Yang Disiapkan
140 Berlibur Ke Pangalengan
141 Janji Andra
142 Sekilas Info
143 Kelahiran
144 Upaya Pelarian
145 Kondisi Ine
146 Kedekatan
147 Pertolongan
148 Makan Ayam Geprek
149 Kehidupan Baru Ine
150 Memikirkan Perempuan Itu
151 Memberikan Solusi
152 Nasehat Dari Sang Ibu
153 Perintah Dokter Faisal
154 Mengajukan Permintaan
155 Kedatangan Polisi
156 Terungkap
157 Menelfon Fuji
158 Makan Bakso
159 Meminta Restu
160 Akting Ine
161 Penyesalan Shella
162 Alarm Ulang Tahun
163 Kekhawatiran Fuji
164 Kebahagiaan Yang Nyata
165 Kepulangan Sekar
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Pertengkaran
2
Berawal dari Reuni
3
Godaan Sang Pelakor
4
Anggap Tidak Pernah Terjadi
5
Bau Parfum Wanita
6
Calon Sekretaris Pribadi
7
Kedatangan Ibu Mertua
8
Berusaha Mendapatkan Perhatian Zayyan
9
Bertemu di Mall
10
Mengantarkan Pulang
11
Menolong Shella
12
Mengantarkan Bekal Untuk Zayyan
13
Masa Lalu Dokter Andra
14
Rencana Ke Jepang
15
Keberangkatan ke Jepang
16
Bertemu Dokter Andra Di Bandara
17
Pertemuan Dengan Dokter Andra
18
Keberhasilan
19
Menghancurkan Ikatan Pernikahan
20
Memberitahu Keysha
21
Semuanya Dimulai
22
Keysha mengetahui
23
Rencana Keysha
24
Perkataan Dokter Andra
25
Sikap Keysha Yang Berbeda
26
Keysha Datang Ke Kantor
27
Rencana Keysha Selanjutnya
28
Bertemu
29
Perseteruan Antara Istri Sah dan Pelakor
30
Perasaan Apa Ini?
31
Rencana Shella
32
Mencari Bukti
33
Mengajak Shella Bertemu Rena
34
Bukti Yang Diajukan
35
Keysha dan Rena Melabrak
36
Amarah Rena
37
Mengakhiri Hubungan
38
Diantar Pulang Dokter Andra Lagi
39
Surat Gugatan
40
Menyampaikan Niat
41
Bertemu Kembali
42
Permulaan
43
Rencana Membalas
44
Balasan Shella
45
Sidang Kedua
46
Mengacuhkan
47
Keputusan Hakim
48
Semua Milik Keysha
49
Villa Mewah
50
Shella Yang Berubah
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Kejadian Di Supermarket
53
Mengunjungi Rumah Rena
54
Kania dan Dewi
55
Mendatangi Ine
56
Ricky
57
Pesta Ulang Tahun Andra
58
Bagai Hilang Arah
59
Mengharap Belas Kasih Rena
60
Dipertemukan Kembali
61
Sesuatu Yang Diketahui
62
Meyakinkan Zayyan
63
Rumah Mertua
64
Teman Semasa Kuliah
65
Perhatian Dari Andra
66
Mengadu
67
Cemburu Berat
68
Ayah Shella?
69
Pak Soni
70
Kekecewaan Zayyan
71
Pembicaraan Antara Ayah Dan Anak
72
Kehidupan Yang Berbeda
73
Kedatangan Shella
74
Vebby
75
Kesendirian Zayyan
76
Mendatangi Rumah Reynard
77
Kekesalan Shella
78
Penyesalan Yang Terlambat
79
POV Shella Arnesta
80
Meminta Restu
81
Kedatangan Keluarga Sagara
82
Rahasia Terkuak
83
Pulang Kembali
84
Keegoisan Vebby
85
Kekhawatiran Yang Keysha Rasakan
86
Antara Ine dan Fira
87
Anak Bungsu Ine
88
Hancurnya Karier Zayyan
89
Rencana Pernikahan
90
Keadaan Zayyan
91
Pertemuan Kembali
92
Keadaan Shella
93
Niat Vebby
94
Hari pertama Berjualan
95
Menemui Rena
96
Masuk Jebakan
97
Menyelamatkan Diri
98
Kesendirian Shella
99
Rena Menemui Putranya
100
Membeli Bakso
101
Niat Shella
102
Pernikahan Andra
103
Rumah Baru
104
Hari Pertama Bekerja
105
Membuat Keysha Menangis
106
Mengajak Membeli Peralatan Bayi
107
Menolong Seseorang
108
Berbelanja Kebutuhan Bayi
109
Kebahagiaan Baru
110
Merubah Keputusan
111
Hadiah Dari Zayyan
112
Mengantarkan Fikri
113
Keputusan Vebby
114
Meminta Sertifikat
115
Nadia Yang Malang
116
Jebakan Ine
117
Sebuah Kebetulan?
118
Kedatangan Reynard
119
Pindah
120
Nasehat Fikri
121
Shella Melahirkan
122
Nasib Baru Ine
123
Sikap Keysha Yang Berbeda
124
Memulai Bangkit Dari Keterpurukan
125
Ayuna
126
Kesyha Sakit
127
Merencanakan Bisnis
128
Kebahagiaan Keysha
129
Fuji Tahu Niat Shella
130
Jalan Hidup
131
Memulai Bisnis Baru
132
Darwin
133
Sisi Lain Darwin
134
Kondisi Ayuna
135
Penderitaan Shella
136
Kebersamaan
137
Kedatangan Rena
138
Pertemuan
139
Rencana Yang Disiapkan
140
Berlibur Ke Pangalengan
141
Janji Andra
142
Sekilas Info
143
Kelahiran
144
Upaya Pelarian
145
Kondisi Ine
146
Kedekatan
147
Pertolongan
148
Makan Ayam Geprek
149
Kehidupan Baru Ine
150
Memikirkan Perempuan Itu
151
Memberikan Solusi
152
Nasehat Dari Sang Ibu
153
Perintah Dokter Faisal
154
Mengajukan Permintaan
155
Kedatangan Polisi
156
Terungkap
157
Menelfon Fuji
158
Makan Bakso
159
Meminta Restu
160
Akting Ine
161
Penyesalan Shella
162
Alarm Ulang Tahun
163
Kekhawatiran Fuji
164
Kebahagiaan Yang Nyata
165
Kepulangan Sekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!