Century 16 - Hedwig

"Aku benar-benar penasaran kenapa anak itu bisa memiliki tubuh yang begitu kebal, dan sistem genetik yang seperti ini? Bukankah ini aneh? Terlebih lagi, dia memiliki kekuatan di luar nalar yang selama ini kita pikir bahwa hal-hal seperti itu tidak ada di dunia."

"Aku yakin ada sesuatu dalam tubuhnya yang membuat anak itu bisa begitu istimewa. Kita lakukan pembedahan untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai tubuhnya."

"Kau yakin? Dia masih anak-anak."

"Memangnya kenapa? Lagipula hanya dia satu-satunya orang yang memiliki keanehan seperti ini, dan kalau kita tidak melakukan penelitian ini lebih dalam padanya, lalu pada siapa?"

"Kau benar juga…"

"Minta Rika dan Tammy untuk bersiap, aku butuh bantuan mereka untuk memandu prosesnya. Minta juga Jin untuk mengawasi."

"Akan kulakukan."

Reed beranjak meninggalkan ruangan tersebut dengan diikuti oleh Violet beberapa saat kemudian. Wanita itu hendak bersiap melakukan pembedahan.

...*...

Tap! Tap! Tap!

Hedwig terus berjalan menuruni tangga menuju basement laboratorium. Dengan tergesa-gesa, ia segera menghampiri pintu.

Keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya, tangannya gemetar hebat dan jantungnya memburu. Ia benar-benar takut kalau usahanya menyelamatkan sang cucu ini berakhir gagal.

Tiba di basement, ia segera mendobrak pintu dan masuk ke dalam sana. Ruangannya kosong, dan hanya ada cucunya yang kini terbaring di dalam sebuah ruangan sebesar ruang operasi.

"Terima kasih karena kau sudah membantuku!" Hedwig berucap pelan pada robot super kecil berbentuk nyamuk. Robot itu adalah robot yang telah ia rancang sendiri dengan sedemikan rupa.

Hanya dengan bantuan robot itu, Hedwig berhasil menerobos masuk ke laboratorium.

Ia meminta si robot untuk menyuntikkan sebuah serum bius yang bisa membuat si korban pingsan selama berjam-jam.

Sebenarnya itu melanggar hukum. Menyerang manusia dengan robot atau semacamnya, apalagi di Cybertrone. Jika dirinya tertangkap melakukan kejahatan, maka dia akan diasingkan ke negara lain. Dan tidak akan pernah kembali untuk selamanya.

Hedwig berjalan menghampiri dinding kaca yang memperlihatkan tubuh cucunya.

Kedua mata lelaki tua itu kembali berkaca-kaca. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana tersiksanya cucu satu-satunya itu menjalani serangkaian pengecekan pada tubuhnya dengan alat sebanyak itu terpasang di tubuhnya.

"Bertahanlah, nak. Kakek akan menyelamatkanmu dan membawamu pergi dari sini sebelum mereka melakukan apa yang mereka rencanakan padamu."

Hedwig berlari menuju pintu dan berusaha mendobraknya dengan menggunakan kursi. Ia menghantam pintu itu berulang kali sampai akhirnya benar-benar terbuka.

Hedwig melangkah masuk. Ia segera melepaskan semua alat yang terpasang pada tubuh cucunya. Tapi votice berbunyi nyaring dengan lampu merah yang berkedip berulang kali, menandakan bahwa ada yang tidak beres di dalam sana.

Hedwig sempat terkejut, tapi hal itu tak menghentikan langkahnya. Ia segera mengangkat tubuh cucunya.

"Ada penyusup!" Tiba-tiba seseorang berteriak sambil berlari menuruni tangga.

Hedwig semakin panik dan segera mengangkat tubuh cucunya. Namun hal itu membuat anak itu tersadar dari pingsannya.

"Kakek?"

"Ssttt… jangan berisik sayang. Kita harus pergi dari sini secepatnya."

"Pergi? Memangnya kita ada di mana, kek?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Ayo pergi sekarang!" Ia bergerak menggendong cucunya dan membawanya keluar dari sana.

Tiba di ambang pintu, langkahnya di hadang oleh kedatangan Violet dan rekannya yang lain.

"Berhenti di sana! Lepaskan anak itu!" teriak Violet lantang. "Kau tidak bisa membawanya tanpa izin!"

"Dia cucuku! Aku tidak perlu meminta izin siapapun untuk membawanya." Hedwig tak menghiraukan teriakan mereka dan memutuskan untuk segera pergi.

Ia menerobos Violet dan yang lainnya, tepat setelah semua robot berbentuk nyamuk miliknya itu menyuntikkan obat bius pada mereka.

Brukk!

Tubuh Violet tersungkur di lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hedwig terus berlari membawa cucunya tanpa menghiraukan Violet dan yang lainnya.

Sejak kejadian itu, malamnya Violet baru tersadar. Begitu bangun, dia sudah berada di ruangannya dengan beberapa orang rekannya yang menatapnya dengan wajah cemas.

Kejadian itu berlangsung singkat. Violet yang berusaha merebut kembali anak itu tiba-tiba harus menghadapi kegagalan karena Hedwig membawa cucunya pergi entah kemana tanpa ada yang tahu.

Rumahnya kosong, dan jejaknya benar-benar tidak tercium sama sekali.

Violet nyaris kehilangan karirnya. Kegagalannya mempertahankan anak itu hampir membuatnya dipecat karena ketidakbecusannya.

Violet sempat meminta kesempatan kedua dan hal itu berhasil di berikan oleh kepala laboratorium. Mereka memberikan kesempatan kedua untuk unit khusus.

Walaupun kehilangan jejak anak itu, tapi violet dan rekannya masih memiliki jejak samar yang bisa mereka gunakan. Namun hal itu tidak mungkin akurat membawa mereka menuju anak itu. Karena jejak samar yang mereka gunakan hanya akan bekerja ketika anak itu mengeluarkan kekuatannya seperti semula.

Violet dan timnya meminta izin pada kepala laboratorium untuk memasang alat pelacak sinyal khusus yang telah mereka rancang. Alat itu mereka taruh di segala penjuru Cybertrone, di setiap kota. Baik yang kecil maupun yang besar. Jadi bisa dengan mudah untuk mereka lacak.

Tapi sejak saat itu juga, kasus itu benar-benar di tutup karena usaha mereka gagal mendapatkan kembali anak itu.

Penelitian dihentikan, dan mereka terpaksa harus mengubur dalam-dalam rasa penasaran mereka terhadap anak yang memiliki kemampuan istimewa itu.

...*...

Andro City, Cybertrone, saat ini.

3301

Keadaan begitu sibuk di restoran itu. Banyak sekali pelanggan yang berdatangan untuk makan. Saking banyaknya sampai membuat para Robowait dan pelayan yang ada kesulitan untuk mengatasi semua pesanan yang ada.

Tring!

Suara dering telpon di dengarnya, membuat fokus wanita yang tengah menyiapkan bahan makanan itu beralih.

Wanita itu segera menghampiri meja kasir dan menerima telpon yang baru saja masuk tersebut.

Setelah menerima telpon, wanita itu kembali fokus pada pekerjaannya sambil memberikan secarik kertas berisi pesanan si penelpon yang meminta delivery ke rumahnya.

"Stella! Apakah kau bisa mengendarai motofly?" tanya salah seorang pegawai wanita yang membawa dua boks berisi makanan yang harus di antarkan ke rumah pelanggan mereka.

"Aku bisa. Memangnya kenapa?"

"Syukurlah. Kalau begitu tolong aku. Kau antarkan makanan yang satu ini ke alamat ini, dan aku akan mengantarkan yang ini. Agar menghemat waktu. Okay?"

"Tapi, kenapa kita tidak dapat telebox saja? Bukankah itu lebih praktis?"

"Telebox sedang rusak dan Bu manajer belum sempat meminta orang untuk memperbaikinya."

"Baiklah, akan aku antarkan."

"Kalau begitu ayo pergi!"

Stella berjalan mengikuti wanita yang menjadi teman kerjanya di tempat baru itu. Mereka melangkah keluar, ke tempat di mana biasanya carfly dan motofly yang ada diparkirkan.

"Kau bisa gunakan yang ini! Aku akan gunakan yang itu."

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!