Century 12 - Aku harus lolos!

"Apakah mereka ingin merampok mu?" Tory tampak semakin cemas dengan orang-orang yang kini terus berjalan secara perlahan menghampiri mereka.

Semakin lama, ruang gerak mereka semakin terbatas.

"Ya, mereka sudah merampokku," gumam Fritz.

"Tapi, kenapa mereka kembali lagi? Apa sebenarnya yang mereka inginkan?"

"Aku juga tidak tahu…"

"Ayo minggir kau! Kami tidak punya urusan denganmu!" Salah satu lelaki menarik tangan Tory dan mendorongnya jauh dari kerumunan.

"Arghh…" Tory meringis kesakitan ketika tubuhnya menabrak pintu tellevator dengan sangat kasar. Ia menoleh ke arah Fritz dengan wajah cemas. "Fritz…"

Aku tidak bisa membiarkan Tory terlibat dalam masalahku. Aku tidak ingin dia terluka karena aku.

"Tory, pergilah!"

"Apa? Tidak mungkin aku meninggalkanmu."

"Pergi atau kau akan terseret dalam masalahku!" teriak Fritz.

"Tapi…"

"Pergi!" teriak Fritz. Tory akhirnya mengikuti ucapan Fritz. Ia masuk ke dalam tellevator.

Sebelum pintu tertutup, ia sempat melihat Fritz yang di serang. Tubuh lelaki itu berusaha di lumpuhkan. Beberapa pria langsung memeganginya dengan sangat kuat sampai membuat Fritz terduduk di tanah beraspal.

"Lepaskan aku!" teriak Fritz dengan wajah kesal. Menatap semua lelaki yang kini mencengkram tubuhnya.

"Apa yang sebenarnya kalian inginkan?!" Fritz memberontak sekuat tenaga.

"Diam!" Salah satu lelaki membentaknya sambil mencengkram tubuhnya, membuat Fritz semakin tidak bisa berbuat banyak untuk melawan mereka.

"Tidak aku sangka hal ini akan sangat mudah. Padahal tadinya aku pikir ini akan lebih sulit daripada ketika pertama kali kami menangkapmu." Dior mengeluarkan smirk-nya.

"Bawa dia!" titahnya pada mereka. Para penjaga yang datang bersamanya segera menarik Fritz dan membawanya pergi.

"Lepaskan aku! Kalian akan membawaku kemana?!"

"Kami akan membawamu ke tempat kemarin."

"Apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku? Aku ini hanya orang biasa yang tidak memiliki apa-apa. Kenapa kalian inginkan membawaku?"

"Mungkin bagimu kau adalah orang biasa. Tapi tidak bagi tuan kami."

"Tuan?"

"Berhenti bicara dan terus jalan!"

"Aku tidak akan ikut dengan kalian!" Fritz memberontak sekuat tenaga. Ia tidak ingin kembali ke tempat kemarin lagi.

"Ikut!" Lelaki yang mencengkram tangan Fritz memperkokoh cengkramannya sampai membuat Fritz meringis kesakitan.

"Akh—" Fritz mendelik ke arah mereka.

Aku tidak ingin kembali ke tempat itu. Aku tidak pernah tahu apa motif mereka membawaku seperti ini. Pokoknya aku harus bebas!

Fritz terus di tarik. Tubuhnya terseret akibat lelaki itu membawanya dengan sangat kasar.

Fritz menahan langkahnya dengan kedua kakinya. Ia meronta sekuat tenaga sambil berteriak minta untuk di lepaskan.

Plakk!

Tiba-tiba saja salah satu penjaga menamparnya keras. Fritz terdiam kaget. Bersamaan dengan itu, ia merasakan panas menyebar di area pipinya yang baru saja di tampar.

"Apakah kau tidak bisa diam bodoh?! Atau perlu kami berikan kau obat bius?" katanya penuh emosi.

Fritz mengepalkan tangannya. Perlahan emosinya melonjak naik, ia benar-benar kesal sekarang karena mereka terus berusaha membawanya.

Fritz menundukkan kepalanya. Tubuhnya terus berusaha untuk di seret oleh orang-orang tadi. Namun entah kenapa secara tiba-tiba, tubuh mereka terasa berat. Bahkan mereka tidak bisa melangkah, serta menggerakkan kaki mereka sama sekali.

"Ada apa ini? Kenapa rasanya sangat berat untuk melangkah?" Dior sama sekali tak mengerti dengan apa yang terjadi.

Semua orang panik sambil berusaha menggerakkan kaki mereka. Tapi usahanya sungguh sia-sia. Mereka sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki mereka.

"Aku tidak akan ikut dengan kalian!" tutur Fritz menyita perhatian mereka. Semua orang menoleh ke arahnya.

"Kalian tidak akan bisa memaksaku!" Fritz mendongakkan kepalanya. Tatapannya tajam menatap semua orang yang kini memandanginya.

Wajah Dior dan yang lainnya mendadak pucat ketika melihat ada hal yang tidak beres dengan Fritz. Kedua iris mata lelaki itu tiba-tiba saja menyala berwarna merah. Tatapannya tajam, bagaikan sebuah pedang yang menghunus ke arah mereka.

Orang-orang tercekat. Ada aura aneh yang mendadak keluar dari tubuh lelaki itu.

"Kau akan tetap ikut dengan kami!" tukas mereka sambil berusaha bergerak. Tapi usaha mereka sungguh sia-sia. Karena tubuh mereka sama sekali bergeming.

Kali mereka benar-benar tidak bisa bergerak sama sekali.

Fritz menggunakan kesempatan itu. Ia menghempaskan tangan para penjaga yang memeganginya. Dalam satu kali gerakan, tubuh mereka seketika terpental jauh dari posisi semula.

Dior dan yang lainnya membulatkan mata. Tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.

"A-apa itu, tadi?"

"Apa yang kalian lakukan? Cepat pegangi dia dan jangan sampai lari!" teriak Gio pada yang lainnya. Mereka dengan susah payah bergerak menuju Fritz.

"Kami tidak bisa bergerak."

"Sial. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kita tidak bisa bergerak?" Dior bergumam. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa tubuh mereka seakan terpaku ditempatnya.

Aku bisa pergi sekarang, batin Fritz. Ia berbalik lantas berlari meninggalkan mereka. Bersamaan dengan langkahnya, semua pria itu bisa kembali bergerak.

"Kejar!" teriak Dior pada semua anak buahnya. Mereka spontan berlari mengejar Fritz yang kini nyaris jauh dari mereka.

Piu! Piu!

Gio tak tinggal diam dan hanya mengejar. Ia menggunakan kekuatannya, menyerang Fritz.

Fritz lengah. Salah satu serangan Gio berhasil mengenai tubuhnya.

Brukk!

Fritz tersungkur jatuh menggelinding. Tubuhnya bergesekan dengan tanah beraspal, membuat beberapa bagian tubuhnya terluka akibat jatuhnya.

Semua pria itu segera berlari mengejar Fritz. Mereka langsung memegangi lelaki itu dan mengunci pergerakan tangannya ke belakang.

"Arghh! Lepaskan aku!" Fritz memberontak sekuat tenaga. Tubuhnya terluka di tambah serangan Gio, dan sekarang ia semakin dilumpuhkan dengan orang-orang yang memeganginya secara kasar.

"Kau akan ikut dengan kami." Mereka berusaha untuk mengangkat Fritz.

Fritz tidak ingin tinggal diam. Ia terus memberontak berulang kali, sampai pada akhirnya membuat beberapa pria yang tadi memeganginya itu juga terpental seperti pria sebelumnya.

Fritz bangkit dari posisinya dengan tergopoh-gopoh.

Piu!

Gio langsung menyerangnya tanpa memberikan kesempatan untuk Fritz berlari.

Brukk!

Fritz kembali terguling akibat dirinya yang tak bisa memprediksi serangan Gio.

"Kau tidak akan bisa melarikan diri dari kami!" Gio berjalan menghampirinya dengan beberapa orang yang bergerak dibelakangnya.

Fritz meringis menahan sakit pada tangan dan kakinya. Ia berusaha untuk bangun. Tapi Gio dan yang lainnya tak memberikannya kesempatan sama sekali.

Mereka menyerang Fritz bersamaan sampai membuat Fritz tak bisa bangun.

"Arghh…"

Seluruh tubuhku terasa sakit. Mereka menyerangku tanpa jeda.

Kalau seperti ini, aku tidak akan bisa lari dari mereka.

Fritz menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.

Aku tidak boleh menyerah. Aku harus bisa melarikan diri dari sini.

Aku harus lolos!

Fritz mengepalkan tangannya.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!