Siapa Dia????

Nara baru saja bangun dari tidurnya, dia menapakkan kaki telanjangnya diatas lantai yang terasa begitu dingin. Jam juga sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Dan pagi ini dia harus kalah dengan matahari yang telah bersinar dengan cerah diluar sana.

Hari ini begitu cerah, dan semoga saja panasnya bisa bertahan hingga senja nanti.

Wajah Nara begitu sembab, matanya terlihat membengkak dengan lingkar hitam yang menghiasi disekitar kelopak matanya. Dia sudah seperti mayat hidup sekarang. Yah, memang begitu adanya, tapi dia cukup bersyukur pagi ini dia masih bisa membuka matanya kembali. Padahal dia sangka malam tadi dia sudah tidak bisa lagi melihat dunia, nyatanya Tuhan masih begitu berbaik hati untuk memberikan nya sebuah kesempatan hidup. Entah dia harus bersyukur atau tidak, tapi mungkin saja masa hidupnya didunia memang belum habis.

Nara berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri, gaun tidurnya sudah begitu dipenuhi oleh darah yang telah mengering dan berbau anyir. Menyedihkan sekali hidupnya, dia sekarat, tapi dia harus tetap bisa merawat dirinya sendiri, bahkan Reynand saja langsung pergi melihat dia berdarah, bukan bertanya ataupun khawatir, lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu malah entah sudah kemana dini hari tadi. Nara tidak tahu.

Setelah membersihkan diri, Nara berjalan keluar rumah. Panas matahari yang hangat itu bisa sedikit membuat tubuhnya merasa lebih baik. Dia duduk ditaman samping rumahnya, memandang nanar tanaman tanaman nya yang sudah tidak lagi terawat seraya berjemur untuk menghangatkan tubuhnya yang sudah lama kedinginan.

Nara menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskan nya secara perlahan. Memejamkan matanya dan menikmati kehangatan yang sedikit demi sedikit menjalar ketubuhnya. Hari ini dia akan berdiam diri dulu dirumah, semoga Arya bisa menghandle perusahaan dengan baik disana. Dia pasti mengerti jika Nara tidak datang hari ini.

Namun bukan nya bisa menenangkan diri, fikiran Nara malah melayang ke laki laki yang menjadi suami nya itu. Akhir akhir ini bukankah Reynand terlihat berbeda? Dia lebih sering kembali kerumah, ya meskipun jika pulang dia selalu saja membuat Nara sakit. Tapi bukan itu yang menjadi masalah nya, Nara memiliki firasat jika Reynand pasti sedang memiliki masalah saat ini.

Sekarang Reynand menjadi lebih pendiam seperti memendam sesuatu. Nara ingat sewaktu dia demam tinggi kemarin, dia sempat mengigau memanggil nama ayah nya, dan malam tadi dia juga aneh saat melihat darah Nara. Seperti ada sesuatu yang terjadi pada lelaki itu. Apa ini ada hubungan nya dengan rencana Cleo? Jika iya, bukankah mereka sudah mulai bertindak. Reynand adalah seseorang yang angkuh dan sombong, dia selalu memiliki tatapan mata yang begitu meyakinkan, dan saat ini Nara selalu melihat tatapan keraguan dan ketakutan disana.

Tidak ingin perduli, tapi itu suaminya.

"Aku harus mencari tahunya" gumam Nara tiba tiba. Dia beranjak dari duduknya dan berjalan masuk kembali kerumah untuk mengambil jaket dan tas nya. Dia akan pergi kesuatu tempat. Selagi tubuhnya masih sanggup bergerak, maka dia harus mencari kebenaran nya. Menunggu Reynand yang membuktikan sendiri, tentu itu hal yang mustahil, sedikitpun Reynand tidak pernah mempercayai perkataan nya.

Nara pergi dengan mobilnya, dia sudah meminum obatnya sebelum pergi. Berharap rasa sakit itu tidak datang sebelum masalah nya hari ini menemui titik temu. Jika tempat itu kosong, maka Nara harus ketempat lainnnya. Semoga saja dia masih mengingat jalan nya.

Hampir dua jam kemudian akhirnya mobil yang Nara kendarai memasuki wilayah komplek perumahan asing, seperti perumahan zaman dulu dengan gaya arsitektur Eropa. Nara mengernyit heran seraya memelankan laju mobilnya, komplek perumahan ini nampak begitu sepi bahkan sepertinya sudah banyak rumah yang kosong dan tidak berpenghuni lagi. Rumah rumah ini sudah tampak begitu usang dan tidak terawat. Terakhir kali dia kemari bersama Cleo dulu, ini adalah komplek perumahan dimana nenek nya tinggal, Cleo pernah sekali membawa Nara kemari. Dan tentu saja Nara sudah lupa dimana rumah itu, semua bangunan nya tampak sama.

Nara mencoba mengingat seluruh tempat yang pernah dia datangi dengan Cleo dulunya, berharap dia bisa menemukan orang yang mereka sekap dulu. Entah orang itu masih hidup atau tidak karena sudah beberapa tahun yang lalu. Tapi Nara yakin, jika orang itu adalah sumber dari semua masalah yang ada, dan entah kenapa perumahan ini adalah objek yang sangat ingin Nara datangi.

"Yang mana ya rumahnya" gumam Nara sembari memperhatikan sisi kanan dan kiri semua bangunan yang tampak sama. Tidak berpagar, semua pagar sudah tampak rusak sehingga bisa dengan mudah memandang sisi depan rumah itu.

Dan saat sudah hampir tiba diperumahan yang berada dipaling ujung, mata Nara sedikit memicing saat melihat sebuah mobil hitam metalik terparkir rapi disalah satu rumah disebelah kiri Nara. Dia memelankan laju mobilnya, sangat pelan. Dia memperhatikan dua orang yang baru turun dari mobil itu, dua orang paruh baya yang sepertinya Nara mengenalnya.

Dia semakin menajamkan pandangan nya, dan seketika jantung nya seperti terhantam sesuatu melihat siapa dua orang itu

"Tuan Abas dan tante Guzel?" gumam Nara dengan wajah yang begitu terperangah, melihat yang ada disana adalah ayah Reynand dan juga ibu Cleo.

"Apa yang mereka lakukan disini, dan kenapa tuan Abas bisa bersama ibu Cleo?" gumam Nara begitu tidak percaya. Dia bahkan menghentikan laju mobilnya dan memperhatikan dua orang itu, memastikan jika penglihatan nya memang tidak salah.

Dan Nara sedikit terkesiap saat nyonya Guzel menunjuk mobil nya membuat tuan Abas juga menoleh kearah Nara. Nara kelebakan, dia segera melajukan kembali mobilnya, jangan sampai dia tertangkap basah telah mencari tahu sesuatu disini.

..

"Siapa itu?" tanya nyonya Guzel pada orang yang Nara fikir adalah ayah Reynand

"Mungkin orang yang ingin membeli perumahan ini" jawab lelaki paruh baya itu begitu acuh. Dia langsung berjalan masuk kedalam rumah mewah yang tampak tidak berpenghuni itu dan diikuti oleh nyonya Guzel.

"Aku hanya takut ada orang yang mengetahui kamu berada disini" ucap nyonya Guzel namun lelaki itu malah terkekeh pelan

"Tenang saja, tidak akan ada yang tahu. Semua masih aman" jawab lelaki itu

"Bagaimana dengan Reynand, apa kamu sudah bisa membuat nya menyerahkan aset aset itu?" tanya nyonya Guzel lagi. Namun lelaki itu tampak menghela nafas nya dengan berat

"Anak itu cukup susah untuk ditaklukan, dia memiliki pengaruh yang cukup kuat diperusahaan" jawab lelaki itu

"Bukankah perusahaan masih atas nama kakakmu?" tanya nyonya Guzel lagi

"Walaupun masih atas nama kakakku, tapi semua sudah dia yang memegang dan mengatur. Jika aku merebut nya sekarang, perusahaan itu akan hancur, kamu tahu aku tidak bisa menjalankan nya, selain menggunakan dia sebagai alat untuk memajukan perusahaan dan menghasilkan pundi pundi uang untuk kita" jawab lelaki itu terdengar kesal

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, apa akan begini terus, aku tidak yakin pria tua itu bisa bertahan lebih lama" ungkap nyonya Guzel. Saat ini mereka duduk berdua disofa ruang tamu rumah yang sudah tertutupi oleh kain putih seluruhnya

"Tenang saja, hari ini aku akan mengambil sidik jarinya untuk membuka brangkas perusahaan, disana ternyata tertanam berbagai aset aset yang bisa dicairkan. Sudah bertahun tahun aku mencari aset keluarga itu, dan baru ini aku menemukan nya, itu juga harus beradu mulut dan mengancam bocah sialan itu" kata lelaki itu dengan senyum yang begitu licik

Nyonya Guzel tampak mendengus senyum dan mengangguk, wanita dengan gaya yang elegan namun mempunyai seribu dendam dihatinya.

"Aku benar benar sudah tidak sabar melihat mereka hancur dan tidak tersisa" geram nya dengan senyum yang begitu tajam

"Kamu masih membenci kakak iparku itu karena merebut kekasihmu hmm?" ucap lelaki itu dengan senyum sinis nya

"Aku masih ingat bagaimana dia menghancurkan kehidupanku dulu, menghina ku dan merebut apa yang aku punya. Aku tidak akan bisa melupakan nya" jawab nyonya Guzel yang sepertinya hatinya memang sudah dipenuhi oleh dendam yang tidak berujung

"Sekarang kamu sudah merebut semuanya Guzel, suami yang sangat dia cintai dan juga kebahagiaan nya" jawab lelaki itu

"Kamu benar, dan tinggal kehancuran nya lagi, aku ingin melihat dia hancur sehancur hancurnya" sahut nyonya Guzel

"Kamu terdengar jahat" kata lelaki itu seraya menyulut rokok nya

"Bukankah kamu lebih jahat Agas? Aku berniat menghancurkan orang lain, tapi kamu menghancurkan kakakmu sendiri" balas nyonya Guzel

Lelaki paruh baya itu hanya tersenyum sembari menghembuskan asap rokok dari dalam mulut dan hidung nya dengan tatapan mata yang begitu kosong namun juga menyimpan sejuta luka penuh dendam....

....

Nara duduk disebuah cafe dipinggir danau dengan pandangan mata yang memandang nanar danau itu. Dia masih tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya hari ini. Seribu pertanyaan seketika langsung memenuhi otak kecilnya, tentang apa yang dilakukan ayah Reynand disana, kenapa dia bisa bersama dengan ibu Cleo. Apa ada sesuatu yang sedang mereka kerjakan, atau apa mereka sudah saling kenal? Seharusnya memang mereka sudah saling mengenal, apalagi Reynand dan Cleo adalah sepasang kekasih. Tapi tentu tidak sedekat itu juga bukan? lagipula untuk apa mereka berdua kerumah tua yang seharusnya sudah tidak ada lagi penghuni nya disana. Ah, Nara semakin dibuat penasaran dengan ini. Dia memang harus segera menyelidikinya. Dia harus pergi kesana lagi nanti.

Suasana kota Jakarta siang itu cukup cerah bahkan terkesan terik, membuat Nara betah berjemur diluar ruangan seperti ini. Apalagi makan siang sembari memandang danau hijau yang menyejukkan hatinya. Cukup mampu membuat hati Nara yang sedang mendung sedikit cerah.

"Nona Anara" sapa seorang pria. Nara yang sedang menikmati makan siang nya langsung mendongak dan memandang orang itu. Pria tampan dengan senyum teduhnya

"Tuan Bima" Nara sedikit terkejut setelah mengetahui yang menyapanya adalah Bimantara, dibelakangnya ada asisten nya yang berdiri tegak

"Anda sendirian saja nona?" tanya Bimantara dan Nara langsung tersenyum dan mengangguk

"Anda mau makan siang juga tuan?" tanya Nara pula

"Ya, boleh saya bergabung" tawar Bima. Nara ingin menolak, namun terasa sungkan. Hingga akhirnya dia memilih mengangguk dan mengiyakan permintaan Bima

Bima langsung tersenyum dan menoleh pada asisten nya, hanya menoleh tapi asisten nya sudah mengerti dan langsung pergi meninggalkan Bima bersama Nara berdua.

"Dimana Arya?" tanya Bima seraya duduk dihadapan Nara

"Arya diperusahaan" jawab Nara

"Apa anda keluar untuk mengerjakan sesuatu?" tanya Bima lagi. Nara yang sedang mengunyah makanannya hanya mengangguk saja. Dan Bima langsung tersenyum dan terus memandang Nara yang sedang makan. Dia hanya diam dan tidak lagi mengajak Nara berbicara. Sesekali dia memandang hamparan danau hijau yang dihiasi oleh tumbuhan teratai yang begitu indah disana. Perpaduan yang sempurna, apalagi dengan tambahan satu objek yang juga tidak kalah indah, gadis anggun dengan dress biru mudanya.

Melihat Bima yang diam saja, Nara langsung mendongak dan menatapnya, dapat dia lihat pria itu tampak begitu menikmati pemandangan ini

"Anda sering kemari?" tanya Nara. Dia sudah menyelesaikan makan nya

Bimantara mengangguk dan menoleh pada Nara

"Ini tempat favorite saya, setiap ada waktu saya pasti kemari. Dan hari ini anda yang mengambil kursi saya"jawab Bima

Nara langsung mengeryit heran, namun Bima malah tertawa melihat wajah bingung Nara

"Saya biasa duduk disini nona Anara, dan hari ini saya tidak menyangka anda juga kemari" kata Bima lagi

Nara tersenyum dan ikut memandang danau itu

"Tempat nya memang indah dan cocok untuk menenangkan diri" gumam Nara

"Ya, apalagi untuk jiwa yang sedang kesepian" sahut Bima

"Apa itu sebuah ungkapan hati?" tanya Nara

"Tentu saja" jawab Bima dengan tawa kecil nya hingga menular pada Nara yang juga ikut tersenyum melihat tawa itu.

"Indah sekali" gumam Bima memandang wajah Nara yang menatap heran kearahnya membuat Bima seketika terkesiap

"Tempat ini indah, apalagi disaat musim hujan seperti ini. Tumbuhan teratai itu tampak menambah kesan hidup pada danau yang terasa gelap" ungkap Bimantara yang langsung mengganti topik, dia selalu tidak bisa mengendalikan diri jika dihadapan Nara

Nara memandang jauh danau itu

"Tapi itu hanya bunga yang dianggap sebagai benalu dan terlupakan" gumam Nara begitu dalam

"Meskipun begitu dia tetap berharga, dia memang kalah dengan bunga lain, tapi tahukah anda nona Nara, jika teratai adalah bunga yang kuat. Dia tetap berdiri kokoh meski pijakan nya tidak kuat, dia tetap berdiri kokoh meski hujan dan angin terus menerus berusaha menumbangkan nya. Dia terlupakan tapi dia tetap ada dan menghiasi apa yang menjadi tempatnya berpijak. Dia tidak menyerah untuk hidup, dia ada dan terus ada untuk menghiasi danau yang menjadi rumah nya tumbuh" ungkapan Bimantara membuat Nara langsung memandang wajahnya. Entah kenapa jawaban itu terasa mengena dihatinya yang sedang rapuh. Ungkapan yang seolah sedang menggambarkan tentang keadaan dirinya yang sekarang, meskipun sebenarnya Bimantara tidak tahu hal itu, dia hanya menguraikan arti keindahan menurut pandangan nya.

Bimantara tersenyum dan juga memandang Nara

"Tidak ada hal yang tidak berharga didunia ini. Semua tergantung bagaimana cara kita memandang" ungkap Bimantara lagi

Anara langsung mengangguk dan mendengus senyum, sepertinya Bimantara memang orang yang begitu lembut hingga tahu arti keindahan yang sesungguhnya.

"Anda memang orang yang melankolis" jawab Nara membuat Bimantara tertawa kecil

Siang itu, tawa dan senyum Nara terlepas karena kehadiran Bimantara. Tapi masalah juga akan datang karena dia telah dengan berani tersenyum untuk orang lain selain suaminya.

Tanpa mereka sadari, seseorang ada disana dan berhasil mengabadikan senyum indah Nara siang itu..

Terpopuler

Comments

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

oke aku mulai paham kyknya papa asli reynand di sekap dan posisi nya di oleh adiknya yg kebetulan berwajah sama,yg otomatis sifat nya juga berubah yg di artikan reynand dan ibu nya bahwa suaminya telah berubah pdhl itu orang lain.

2023-03-30

0

Nuranita

Nuranita

oala ya Allah....kasian nara.....tolong gerakin hatix utk berobat

2023-03-01

0

Esti Restianti

Esti Restianti

kayanya sudah mulai terbuka akar dari masalahnya apa,laki" yang bersama mama nya Cloe itu adalah kembaran ayahnya Rey,dia menyimpan dendam kepada kakaknya kayanya karna masalah harta,atau mungkin dulu di keluarganya dia terbuang atau tersisihkan,dan mamanya Cloe dendam sama ibunya Rey karna dulu kekasihnya di rebut ibunya Rey,jadi mereka bekerja sama untuk merebut harta dan menghancurkan keluarga Rey.
maaf kalau salah Thor🙏😁

2022-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Hasil Lab
2 Alasan Menikah
3 Mempertaruhkan Nyawa
4 Kekejaman Reynand
5 Sakit Rey!
6 Cobaan Lagi
7 Gelang Kenangan
8 Masih Ingin Bertahan
9 Zelina Adiputra
10 Kerumah Cleo
11 Kemarahan Reynand
12 Diambang Kehancuran
13 Kebusukan Cleo Dan Ibunya
14 Semanis Madeleine
15 Hati Nara Terlalu Lemah
16 Karpet Merah
17 Berdansa
18 Berdarah
19 Siapa Dia????
20 Malam Yang Damai
21 Amplop Cokelat
22 Gara Gara Madeleine
23 Apa Kamu Cemburu???
24 Oktober Terakhir
25 Kehancuran Nara
26 Kenyataan Yang Menyakitkan
27 Pertengkaran Reynand Dan Cleo
28 Kekecewaan Reynand
29 Karma Reynand
30 Hancur Tak Tersisa
31 Diary Usang
32 Pengalihan Perusahaan
33 Terungkap
34 Surat Bersampul Kuning
35 Rumah Tua Eyang Putri
36 Permohonan Maaf
37 Perjuangan Cinta Reynand
38 Jangan Sentuh Istriku!
39 Kemalangan Reynand
40 Trauma Reynand
41 Masa lalu Di Kolam Darah
42 Aku Mencintai Istrimu!
43 Balas Dendam
44 Bertanggung Jawablah Rey!
45 Terasa Patah Dan Perih
46 Jadi Pebinor???
47 Sakit Berdarah
48 Usaha Reynand
49 Keputusan Nara
50 Kita Sudah Berakhir
51 Cerita Masa Lalu
52 Surat Perpisahan
53 Telah Usai Dan Berakhir
54 Oktober Datang Lagi
55 Rasa Penasaran Arya
56 Sebuah Lukisan
57 Makan Malam Berdua
58 Kisah Dibalik Hujan
59 Kebenaran Yang Terungkap
60 Nara Atau Hanya Sekedar Ilusi????
61 Aku Bersamamu
62 Oktober Kedua Belas
63 Kerumah Sakit
64 Kisah Reynand Dan Cleo
65 Cerita Tengah Malam
66 Amplop Putih
67 Isi Surat Guntur
68 Arya Yang Menyebalkan
69 Reynand vs Bimantara
70 Gara Gara Kucing
71 Kesombongan Cleo
72 Adidaksa Terancam ???
73 Gerimis Di Penghujung Oktober
74 Penyerangan Dijalan
75 Rumah Tua
76 Abas Atau Agas????
77 Kekesalan Arya
78 Melawan Trauma
79 Ternyata Tuan Abas
80 Saksi Kunci
81 Zelina Diculik
82 Vila Dibukit Sinai
83 Rahasia Dibalik Kekejaman Tuan Agas
84 Semua Sudah Mulai Kembali
85 Kembalinya Reynand Adiputra
86 Misi Dimulai Malam Ini
87 Foto Diamplop Cokelat
88 Permintaan Cleo
89 Janji Manis Atau Pahit???
90 Cleo Dan Nara
91 Kejutan Dari Reynand
92 Kehancuran Cleo
93 Hancur Dan Semakin Terpuruk
94 Selamat Tinggal (Cleo)
95 Semua Sudah Berakhir
96 Kejutan Manis Ditepi Danau Hijau
97 Malam Yang Bahagia
98 Kedatangan Bimantara
99 Rumah Kenangan
100 bab pengumuman
101 Tempat Pertama Kali Bertemu
102 Senja Untuk Arya Dan Zelina
103 Kerumah Eyang Putri
104 Berbagi Cerita
105 Perasaan Bimantara
106 Dirumah Sakit
107 Bima Dan Gadis Menyebalkan
108 Diandra Gendis Ayu
109 Cerita Disore Hari
110 Makan Malam
111 Tentang Gendis
112 Kemarahan Bima
113 Terungkap Fakta Yang Sebenarnya
114 Aku Rindu
115 Aku Mau Pulang (Gendis)
116 Meminta Restu
117 Mulai Berteman
118 Hal Yang Manis
119 Kebun Apel
120 Sangat Indah
121 Ciuman Pertama
122 Mengganti Kenangan
123 Pernikahan Dua Hari Lagi
124 Pusat Perbelanjaan
125 Bertemu David
126 Jangan Menangis Lagi Gendis
127 Menunggu Hari Esok
128 Pernikahan
129 Berbahagialah Nara
130 Masih Dimalam Pesta
131 Penyerangan Dijalan
132 Malam Yang Panjang Untuk Hidup dan Mati
133 Kabar Buruk
134 Bangunlah Bima
135 Seminggu Berlalu
136 Bima Sadar
137 Aku Rindu
138 Menjodohkan
139 Bisikkan Nara
140 Pulang Kerumah Lama
141 Otw Bulan Madu
142 Cinta Seindah Bunga Sakura
143 Kejutan Dari Reynand
144 Jatuh Cinta
145 Menjenguk Bima
146 Malam Yang Indah
147 Lamaran Romantis
148 Kabar Buruk
149 Berduka
150 Mimpi Buruk
151 Kembali Pulang
152 Pernikahan Bima Dan Gendis
153 Pulang Kerumah Bima
154 Sikap Aneh Reynand
155 Hamil
156 Menggoda Reynand
157 Empat Bulan Kehamilan
158 Taman Bunga Tulip Untuk Zelina
159 Cerita Madeleine
160 pemenang hadiah pulsa
161 Keperusahaan
162 Fitting Gaun Pengantin ... Berdarah
163 Berduka
164 Selamat Jalan Zelina
165 Harus Ikhlas
166 Zevanno dan Zevanya
167 TAMAT
168 Ucapan Terimakasih Author
169 Karya Baru (Pelangi Untuk Arya)
170 Novel Zevanya
171 Novel Zevanno
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Hasil Lab
2
Alasan Menikah
3
Mempertaruhkan Nyawa
4
Kekejaman Reynand
5
Sakit Rey!
6
Cobaan Lagi
7
Gelang Kenangan
8
Masih Ingin Bertahan
9
Zelina Adiputra
10
Kerumah Cleo
11
Kemarahan Reynand
12
Diambang Kehancuran
13
Kebusukan Cleo Dan Ibunya
14
Semanis Madeleine
15
Hati Nara Terlalu Lemah
16
Karpet Merah
17
Berdansa
18
Berdarah
19
Siapa Dia????
20
Malam Yang Damai
21
Amplop Cokelat
22
Gara Gara Madeleine
23
Apa Kamu Cemburu???
24
Oktober Terakhir
25
Kehancuran Nara
26
Kenyataan Yang Menyakitkan
27
Pertengkaran Reynand Dan Cleo
28
Kekecewaan Reynand
29
Karma Reynand
30
Hancur Tak Tersisa
31
Diary Usang
32
Pengalihan Perusahaan
33
Terungkap
34
Surat Bersampul Kuning
35
Rumah Tua Eyang Putri
36
Permohonan Maaf
37
Perjuangan Cinta Reynand
38
Jangan Sentuh Istriku!
39
Kemalangan Reynand
40
Trauma Reynand
41
Masa lalu Di Kolam Darah
42
Aku Mencintai Istrimu!
43
Balas Dendam
44
Bertanggung Jawablah Rey!
45
Terasa Patah Dan Perih
46
Jadi Pebinor???
47
Sakit Berdarah
48
Usaha Reynand
49
Keputusan Nara
50
Kita Sudah Berakhir
51
Cerita Masa Lalu
52
Surat Perpisahan
53
Telah Usai Dan Berakhir
54
Oktober Datang Lagi
55
Rasa Penasaran Arya
56
Sebuah Lukisan
57
Makan Malam Berdua
58
Kisah Dibalik Hujan
59
Kebenaran Yang Terungkap
60
Nara Atau Hanya Sekedar Ilusi????
61
Aku Bersamamu
62
Oktober Kedua Belas
63
Kerumah Sakit
64
Kisah Reynand Dan Cleo
65
Cerita Tengah Malam
66
Amplop Putih
67
Isi Surat Guntur
68
Arya Yang Menyebalkan
69
Reynand vs Bimantara
70
Gara Gara Kucing
71
Kesombongan Cleo
72
Adidaksa Terancam ???
73
Gerimis Di Penghujung Oktober
74
Penyerangan Dijalan
75
Rumah Tua
76
Abas Atau Agas????
77
Kekesalan Arya
78
Melawan Trauma
79
Ternyata Tuan Abas
80
Saksi Kunci
81
Zelina Diculik
82
Vila Dibukit Sinai
83
Rahasia Dibalik Kekejaman Tuan Agas
84
Semua Sudah Mulai Kembali
85
Kembalinya Reynand Adiputra
86
Misi Dimulai Malam Ini
87
Foto Diamplop Cokelat
88
Permintaan Cleo
89
Janji Manis Atau Pahit???
90
Cleo Dan Nara
91
Kejutan Dari Reynand
92
Kehancuran Cleo
93
Hancur Dan Semakin Terpuruk
94
Selamat Tinggal (Cleo)
95
Semua Sudah Berakhir
96
Kejutan Manis Ditepi Danau Hijau
97
Malam Yang Bahagia
98
Kedatangan Bimantara
99
Rumah Kenangan
100
bab pengumuman
101
Tempat Pertama Kali Bertemu
102
Senja Untuk Arya Dan Zelina
103
Kerumah Eyang Putri
104
Berbagi Cerita
105
Perasaan Bimantara
106
Dirumah Sakit
107
Bima Dan Gadis Menyebalkan
108
Diandra Gendis Ayu
109
Cerita Disore Hari
110
Makan Malam
111
Tentang Gendis
112
Kemarahan Bima
113
Terungkap Fakta Yang Sebenarnya
114
Aku Rindu
115
Aku Mau Pulang (Gendis)
116
Meminta Restu
117
Mulai Berteman
118
Hal Yang Manis
119
Kebun Apel
120
Sangat Indah
121
Ciuman Pertama
122
Mengganti Kenangan
123
Pernikahan Dua Hari Lagi
124
Pusat Perbelanjaan
125
Bertemu David
126
Jangan Menangis Lagi Gendis
127
Menunggu Hari Esok
128
Pernikahan
129
Berbahagialah Nara
130
Masih Dimalam Pesta
131
Penyerangan Dijalan
132
Malam Yang Panjang Untuk Hidup dan Mati
133
Kabar Buruk
134
Bangunlah Bima
135
Seminggu Berlalu
136
Bima Sadar
137
Aku Rindu
138
Menjodohkan
139
Bisikkan Nara
140
Pulang Kerumah Lama
141
Otw Bulan Madu
142
Cinta Seindah Bunga Sakura
143
Kejutan Dari Reynand
144
Jatuh Cinta
145
Menjenguk Bima
146
Malam Yang Indah
147
Lamaran Romantis
148
Kabar Buruk
149
Berduka
150
Mimpi Buruk
151
Kembali Pulang
152
Pernikahan Bima Dan Gendis
153
Pulang Kerumah Bima
154
Sikap Aneh Reynand
155
Hamil
156
Menggoda Reynand
157
Empat Bulan Kehamilan
158
Taman Bunga Tulip Untuk Zelina
159
Cerita Madeleine
160
pemenang hadiah pulsa
161
Keperusahaan
162
Fitting Gaun Pengantin ... Berdarah
163
Berduka
164
Selamat Jalan Zelina
165
Harus Ikhlas
166
Zevanno dan Zevanya
167
TAMAT
168
Ucapan Terimakasih Author
169
Karya Baru (Pelangi Untuk Arya)
170
Novel Zevanya
171
Novel Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!