Hari minggu ini Nara hanya duduk diam didalam kamar, hujan diluar rumah sejak pagi tadi belum juga berhenti. Nara melirik jam didinding kamar dan ternyata sudah pukul empat sore. Tubuh nya masih betah bergelung didalam selimut, dia duduk memandang nanar keluar jendela. Wajah Nara masih begitu pucat, sakit dipinggang nya masih terasa, mungkin karena dia belum meminum obat nya siang ini. Obat yang mungkin akan menemani disetiap detik terakhir nafas hidup nya.
Rintik hujan yang turun seakan menyiratkan kesedihan yang mendalam dihati, ingin rasa nya dia pergi dan menyerah, tapi cinta Nara untuk Reynand benar benar memenjarakan diri nya. Ini adalah pilihan nya dulu, memaksa Reynand untuk menikahi nya. Bahkan Nara masih ingat jelas wajah marah dan jijik Reynand saat itu, dua tahun yang lalu ditelaga biru disudut kota.
Flashback
Reynand berlari tergesa menghampiri Nara yang tengah berdiri mematung memandang keindahan sebuah telaga bewara biru kehijauan, telaga yang berhiaskan lumut hijau dan ribuan bunga teratai diatas nya. Saat itu dia sedang mengamati sebuah pembangunan jembatan tidak jauh dari tempat dia berdiri. Dan dia dikejutkan dengan kedatangan Reynand dengan wajah yang begitu cemas
"Nara!" seru Reynand
Nara langsung berbalik dan memandang Reynand dengan senyum nya seperti biasa, mereka sudah berteman sejak setahun terakhir karena kerja sama sebuah proyek. Itu juga karena usaha yang Nara lakukan, Reynand Adiputra adalah pewaris tunggal perusahaan raksasa Adidaksa, membuat dia mempunyai sifat angkuh yang tidak sembarang orang bisa menyentuh perasaan nya.
"Nara, tolong aku" pinta Reynand, bahkan Nara dapat melihat jika wajah pria itu begitu pucat dengan nafas nya yang tersengal, mungkin karena dia berlari dari mobil menuju tempat Nara berada. Entah apa yang terjadi, tapi seperti nya ini memang bukan hal baik
"Ada apa?" tanya Nara
Reynand segera meraih tangan Nara dan menggenggam nya dengan erat, seerat hati Nara untuk lelaki ini. Nara bisa merasakan jika pandangan mata itu begitu penuh harap dan iba. Apa yang terjadi, kenapa Reynand seperti ini, lelaki itu adalah lelaki yang dingin dan kaku, namun sekarang dia seperti menjatuhkan harga diri didepan Nara
"Tolong berikan sedikit darahmu untuk Cleo"
Seketika jantung Nara terasa berhenti berdetak, namun kembali melaju dengan denyut yang lebih cepat. Antara bingung dan terkejut mendengar permintaan lelaki ini, dia tahu jika Cleo adalah perempuan yang baru menjalin kasih dengan Reynand beberapa bulan terakhir, perempuan cantik namun memiliki sifat yang begitu licik. Nara mengenal nya, karena Cleo adalah teman nya sewaktu masa kuliah dulu.
"Memberikan darah untuk nya?" tanya Nara, dia berusaha untuk menepis praduga nya namun langsung terpatahkan oleh anggukan kepala Reynand
"Cleo sakit parah, dia menderita Thalamesia, dia membutuhkan donor darah secepatnya, hanya kamu yang bisa membantuku Nara, aku mohon" Reynand meminta dengan begitu memelas
Nara tampak terdiam, sakit parah? Kenapa bisa, bukan kah selama ini dia adalah perempuan yang paling sehat sehingga selalu bisa membuat Nara susah sejak dulu?
"Nara aku mohon, stok darah dirumah sakit tidak ada, dan aku sudah mencarinya kemanapun, hanya kamu Nara harapan terakhir ku" ungkap Reynand terlihat putus asa
Nara terdiam, satu fikiran langsung terlintas dihatinya. Dia tahu ini gila, tapi ini adalah kesempatan untuk nya menyelamatkan Reynand dan keluarga nya.
"Aku akan menolong nya" jawab Nara. Dan dapat dia lihat wajah Reynand yang langsung berbinar dengan indah
"Tapi ada syaratnya" kata Nara lagi
"Apa syaratnya, aku pasti akan mengabulkan semua permintaanmu, apapun" sahut Reynand tanpa berfikir panjang, dia benar benar membutuhkan darah itu untuk kekasih nya, namun Nara tidak akan dengan mudah memberikan nya
"Nikahi aku"
Nara memandang Reynand yang tampak terbelalak kaget, bahkan dia langsung melepaskan genggaman tangan nya dan mundur menjauh dengan wajah yang benar benar terkejut dengan permintaan gila Nara
"Nara kamu bercanda kan" tanya Reynand dengan tatapan masih tidak percaya
"Jika kamu mau menikahiku, maka aku akan mendonorkan darahku untuk nya" kata Nara tanpa ragu sedikitpun
"Kamu gila!" Reynand membentak dengan segenap emosi nya, dia benar benar tidak percaya dengan permintaan Nara
"Kamu tahu dia kekasih ku Nara, dan kamu malah meminta ku untuk menikahimu, apa kamu tidak waras" seru Reynand lagi
"Semua ada ditangan mu Rey" jawab Nara masih terlihat tenang. Dia tahu Reynand pasti akan bimbang, tapi cinta nya benar benar ingin terus melihat Reynand bahagia
Reynand langsung terdiam dengan nafas yang memburu. Pandangan mata yang tajam itu seolah mampu membelah jantung Nara. Antara marah, jijik dan kecewa, namun rasa bingung yang lebih besar dapat Nara lihat diwajah nya.
Reynand mencengkram rambut nya dengan kuat dan berteriak frustasi, saat ini dia tidak punya pilihan lain, dokter berkata jika hari ini Cleo tidak mendapatkan sekantong darah, maka nyawa nya akan terancam.
"Baiklah, tapi jangan pernah kau melarangku untuk bersama dengan Cleo" kata Reynand yang langsung menarik tangan Nara.
Nara hanya diam dan tersenyum tipis mengikuti langkah kaki Reynand yang membawa nya kerumah sakit.
Flashback off
Hari itu, setelah mendonorkan darah nya untuk Cleo, Reynand menepati janjinya dan menikahi Nara. Tidak ada yang tahu tentang pernikahan itu, semua disembunyikan oleh Reynand. Nara tidak masalah, karena yang dia mau dia hanya ingin hidup dengan Reynand, membuang cinta Cleo dan mengganti nya dengan cinta yang dia miliki.
Sikap Reynand yang berubah kasar sejak mereka menikah, dia sangka karena lelaki itu yang belum bisa menerima nya, dan Nara masih selalu bersabar untuk meluluhkan hati suami nya. Setiap hari dia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namun ternyata semua tidak mudah, hati Nara semakin rapuh dan begitu sakit dengan semua perlakuan nya yang semakin parah. Belum lagi setiap bulan dia yang harus mendonorkan darah nya untuk Cleo.
Terkadang, Nara berfikir, apa tindakan nya salah? Apa dia begitu serakah? Dia hanya ingin Reynand tidak terjerat dengan kepalsuan Cleo, Nara tahu apa yang diinginkan Cleo, dia bukan menginginkan cinta lelaki itu, melainkan semua kekayaan Reynand yang melimpah. Ya, Nara hanya ingin menyelamatkan Reynand dari keserakahan Cleo, namun cara yang dia ambil telah salah, dan kini dirinya lah yang menderita.
Cinta Nara tidak salah, dia tetap akan berjuang untuk mendapatkan cinta Reynand. Dia akan membalas kebencian Reynand dengan cinta nya yang begitu besar, meski dia tidak tahu, mana yang akan lebih dulu merenggut nyawa nya, sakit nya, atau cinta nya pada lelaki itu.
Lamunan Nara langsung pecah saat dia mendengar suara mobil memasuki garasi, dia menoleh kearah jendela, ternyata hujan sudah mereda.
Dengan cepat kaki nya berjalan menuju meja rias, mengambil lipstik dan mengoleskan sedikit dibibir pucat itu. Dia tidak ingin Reynand tahu jika dia tengah sakit, dia sudah memutuskan untuk menyembunyikan sakit nya dari Reynand, karena pria itu juga pasti tidak akan perduli.
Nara menyambut Reynand dengan senyum manis nya seperti biasa didepan pintu, meski yang dia dapatkan hanya wajah datar dan dingin milik Reynand.
Lelaki itu hanya melengos dan berlalu meninggalkan Nara yang menatap nya dengan lirih. Ya, seperti ini lah setiap harinya. Setelah Reynand masuk kedalam kamar, Nara langsung membuat kan teh hangat untuk Reynand, mengantarkan nya masuk kedalam kamar dan menyiapkan segala keperluan nya.
Mereka tidak berada dikamar yang sama, hanya jika Reynand menginginkan dirinya, barulah lelaki itu itu datang kekamar nya, ya, terkadang Nara berfikir jika dia sudah seperti wanita bayaran, semenyedihkan itu memang.
Reynand keluar dari kamar mandi disaat Nara masih merapikan tempat tidur nya
"Besok kamu jangan pergi kemana pun, kamu harus mendonorkan darah mu untuk Cleo" kata Reynand terdengar begitu dingin
"Tidak bisakah untuk menunda nya, atau sepaling tidak mencari ditempat lain dulu" pinta Nara, dia merasa tubuh nya sudah sangat lemah, bahkan dia sendiri seharus nya memerlukan darah
Reynand terlihat berdecih sinis dan mendekat kearah Nara dengan wajah benci nya. Dia mencengkram dagu Nara dengan kuat, membuat Nara langsung meringis menahan sakit
"Apa hak mu untuk menolak hm?"
"Aku, aku merasa sedang tidak enak badan" jawab Nara namun itu semakin menguatkan cengkraman didagu nya
"Walaupun kau sedang sekarat kau tetap harus memberikan darahmu pada nya. Bukankah kau tahu ini adalah bayaran untuk semua permintaan mu" desis Reynand sembari menghempas kuat wajah Nara membuat dia langsung terhempas keatas tempat tidur
Mata Nara berkaca kaca namun sungguh dia tidak dapat lagi untuk menangis, dia hanya mengusap dagu nya yang memerah seiring dengan mata nya yang menatap nanar kepergian Reynand
Sudah dia duga, lelaki itu tidak akan pernah mau tahu tentang keadaan nya, mungkin jika Nara mati, dia tidak akan bersedih sedikitpun, mungkinkah begitu???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Mynovel
mulai menarik
2023-11-23
0
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
kamu sendiri yg tersakiti
2023-07-23
0
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
ya salah lah memaksakan cinta pd yg gak suka
2023-07-23
0