Kemarahan Reynand

Nara meringkuk lemas didalam mobil. Dengan penuh tenaga tangan nya berusaha menjamah botol obat didalam tas. Dengan cepat dan bergetar karena rasa sakit yang menusuk akhirnya botol untuk menopang kehidupan nya itu bisa dia raih.

Nara membuka tutup botol dengan kepayahan, bibir nya yang mengatup rapat dia paksa untuk terbuka agar obat bisa masuk kedalam sana. Tenggorokan nya yang kering dan tipis dia paksa untuk menelan obat itu.

Mata Nara terpejam dan langsung meringsut lemas diatas tempat duduk mobil, menunggu efek obat segera bekerja. Keringat dingin mengucur dengan deras didahi pucat itu. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang seolah ingin menguliti seluruh tubuhnya. Wajah nya sudah tidak terbayangkan seperti apa pucatnya. Bahkan warna putih cat tembok sudah sama dengan kulit Nara sekarang. Rasa sakit dipinggang nya benar benar tidak tertahan, bahkan Nara merasa jika tubuhnya kini sudah bercampur dengan demam.

Orang yang terkena kanker seharusnya bisa menjaga kondisi tubuhnya dengan baik. Tidak boleh kelelahan apalagi mengalami tekanan. Tapi Nara, hari ini semua dia rasakan, dia kelelahan, dia kesakitan saat Cleo dan Reynand menghempas begitu saja tubuhnya. Sungguh Nara benar benar tidak tahan dengan sakit ini.

Tanpa terasa air matanya sejak tadi terus keluar seolah dia memang sudah tidak sanggup lagi. Tapi dia harus tetap sadar. Dia bahkan masih ada didepan pagar rumah milik Cleo. Sudah beberapa menit dia ada disana menahan rasa sakit. Dia tidak bisa disini terus, jika sedikit saja sakitnya mereda, Nara akan pergi. Terserah pada Reynand yang ingin pergi atau tidak. Nara sudah cukup mengorbankan nyawa nya hari ini demi untuk memberitahu keadaan ibunya.

Setelah beberapa menit, akhirnya harapan itu datang. Meski tubuh nya lemas, tapi Nara tetap memaksakan membawa mobil untuk kembali kerumah. Semoga saja dia bisa sampai dirumah, bukan dirumah sakit.

.....

Keesokan hari nya....

Hari sudah siang, tapi Nara masih ada diatas tempat tidur dan bergelung didalam selimut. Malam tadi tubuhnya demam tinggi, bahkan dia kira pagi ini dia tidak bisa melihat matahari. Tapi lagi lagi dia harus bisa mengucap syukur.

Mata sayu Nara menoleh kearah jam kecil diatas meja. Sudah jam sebelas siang. Dan tubuhnya juga sudah terasa hangat dan tidak kedinginan lagi.

Nara mencoba bangun, dia harus sarapan, jika tidak, lambung nya yang akan bermasalah nanti. Sudah cukup ginjalnya yang protes jangan lagi yang lain.

Nara mencuci muka nya sebentar dan berjalan dengan lemas keluar kamar nya. Namun saat membuka pintu dia dikejutkan oleh keberadaan Reynand disana. Lelaki itu berdiri dengan pandangan datar dan dingin didepan pintu kamar Nara.

Mata Nara mengerjap pelan, dia menatap Reynand dengan bingung, kenapa suami nya disini, dan sejak kapan?

"Kamu sudah tidak bisa mendengar perkataan ku lagi Nara" tanya Reynand dengan dingin. Kaki nya melangkah maju namun Nara yang mundur. Dia selalu takut dengan tatapan Reynand yang seperti itu

"Ap apa maksud kamu?" tanya Nara bingung. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud Reynand. Apa dia sudah membuat suatu hal yang menyinggung lelaki ini?

"Nona Anara Polie, kepala direktur perusahaan Polie yang memiliki kekuasaan cukup besar didunia bisnis, dan sekarang kau masih berlagak bodoh dihadapan ku ha" suara Reynand terdengar begitu tajam, dia terus maju dan memandang Nara begitu geram, seperti nya Nara memang harus diberi pelajaran agar otak nya terbuka. Reynand berfikir jika Nara semakin lama rasanya semakin berani pada nya

"Kamu berani mendatangi Cleo dan mencoba melukai nya" ucap Reynand

Mata Nara melebar, dia langsung menggeleng kuat. Sungguh keji perkiraan itu, Cleo benar benar kejam

"Kamu berani menemui ibu dan adikku, padahal kamu tahu perjanjian kita dulu seperti apa" geram Reynand

"Rey aku...." ucapan Nara langsung tertahan saat Reynand menarik nya dengan kasar dan membenturkan tubuh Nara didinding kamar.

Mata Nara memejam menahan sakit, tolong jangan lagi, dia sudah hampir mati semalam.

Cengkraman dibahu Nara benar benar kuat, apalagi melihat tatapan itu yang seakan begitu menghunus jantung nya. Tanpa belas kasihan dan hanya kebencian yang dapat Nara lihat diwajah Reynand. Entah apa yang dikatakan Cleo pada lelaki ini, yang Nara tahu pasti bukan hal yang baik.

"Sakit Rey" gumam Nara begitu lemah. Namun Reynand tidak bergeming

"Harus dengan cara apa lagi aku memberitahumu ha. Kau memang suka sekali membuatku menjadi monster Nara. Kau suka aku selalu berbuat kasar padamu kan" kata Reynand dengan nafas yang menggebu. Dia memandang wajah Nara yang memejam dengan ringisan, dia tahu Nara kesakitan, wajahnya pucat dan bahkan sebenar nya Reynand merasa jika cengkraman nya serasa sedang ingin menghancurkan bahu Nara yang hanya tinggal tulang berlapis kulit

"Aku... aku terpaksa, Adikmu butuh pertolongan dan aku hanya ingin menolong" jawab Nara dengan nafas yang terputus putus. Dia memaksa mendongak dan menatap wajah Reynand

"Aku tidak akan memberitahu mereka Rey" ucap Nara. Mata nya sudah membendung air mata, bahkan nyaris meredup.

Reynand mendengus, dia menghempas tubuh Nara, membuat tubuh lemas itu langsung terduduk diatas lantai. Reynand beralih, duduk disisi tempat tidur Nara dengan wajah tidak terbaca. Hubungan dia dan keluarga nya cukup rumit, apalagi dia dengan ayahnya, masalah perusahaan Adikdaksa sudah membuat dia harus memutar otak agar ayahnya tidak semena mena, apalagi terhadap ibunya. Dan jika ayahnya tahu dia telah menikah dengan Nara, maka masalah akan terus bertambah.

Nara beranjak dan duduk bersandar dinding yang terasa begitu dingin,membuat tulang tulang nya berdenyut ngilu. Namun untuk bangun dia masih belum sanggup, pinggang nya begitu nyeri bahkan dia menyembunyikan kesakitan nya dengan tangan yang saling menggenggam dengan erat dibalik lengan yang dia lipat pada lutut nya.

Mata sayu Nara memandang kearah Reynand. Lelaki itu masih tampak terdiam, tidak biasa nya memang. Dia seperti memendam sesuatu yang membuat beban nya begitu berat. Nara mengenal nya, Nara tahu Reynand.

"Pagi itu mobil adikmu mogok ditengah hujan yang tidak berhenti" Nara mulai mencoba untuk membuka suara. Reynand harus tahu jika dia tidak ada berniat buruk sama sekali

"Aku juga tidak tahu siapa dia awalnya, dia hanya meminta tumpangan untuk kerumah sakit karena ibu nya yang tiba tiba dirawat disana. Aku hanya berniat baik untuk menolong seseorang. Dan aku juga baru tahu saat dirumah sakit ketika dia menyebut nama nya. Zelina Adiputra" ucap Anara

Reynand masih terdiam dengan pandangan datar menatap keatas lantai. Tubuhnya tertunduk dengan tangan yang dia letakkan diatas kedua pahanya

"Aku hanya tidak tega melihat ibu kamu menangis merindukan anaknya. Adikmu keluar rumah pagi itu untuk mencari dimana keberadaan kamu Rey. Mereka mencari mu yang tidak pernah pulang. Dan hanya aku yang tahu dimana keberadaan mu saat itu. Aku tidak bermaksud untuk mendatangi Cleo. Aku ingat, dan sangat ingat dengan semua perkataanmu. Aku tidak ingin membuat mu marah. Maafkan aku, aku janji ini yang terakhir" ungkap Nara. Terdengar begitu sedih, padahal sebenar nya dia begitu ingin bertemu lagi dengan Zelina, bersama mereka rasa nya Nara seperti memiliki keluarga lagi. Tapi Reynand begitu tidak menyukai nya.

Reynand melirik Nara yang terduduk diatas lantai dan bersandar didinding. Sebenarnya dia tahu Nara tidak berbohong, karena Zelina juga hanya bilang dia ditolong oleh seorang wanita cantik bernama Anara saat Reynand menemui nya malam tadi.

Tapi entah kenapa beberapa hari ini suasana hatinya tidak begitu baik, apalagi setiap bertemu dengan Cleo. Kekasih nya itu terus saja meminta untuk menceraikan Nara dan segera menikahi nya. Rasanya ada beban tersendiri dihati Reynand, dan dia juga tidak tahu kenapa jika melampiaskan semua pada Nara adalah hal yang membuat nya lega.

Nara tertunduk, menyembunyikan wajahnya dibalik lengan, menggigit bibir bawah nya dengan kuat, rasa sakit ini kembali lagi dan membuat nya semakin tidak berdaya.

"Kenapa kamu masih bertahan dengan pernikahan ini?" tanya Reynand tiba tiba

Nara menarik nafas nya dalam dalam dan mendongak menatap Reynand. Wajah sendu itu membuat Reynand tidak berdaya

"Kenapa kamu masih bertanya?" tanya Nara pula. Tidak kah Reynand bisa menafsirkan nya sendiri. Apa cintanya tidak cukup mampu membuka mata Reynand selama ini?

"Aku hanya tidak tahu apa yang kamu mau Nara" jawab Reynand. Dia beranjak dan berdiri menghadap Nara. Pandangan mata itu kembali menajam lagi

"Aku hanya mau cintamu Rey" jawab Nara

Mendengar itu Reynand langsung tertawa sinis, menatap Nara dengan begitu angkuh

"Kamu tahu cintaku hanya untuk Cleo, dan hanya Cleo yang ada dihatiku sejak dulu. Apa hakmu meminta cintaku" ucap Reynand begitu sinis. Dia tahu Nara memang menyukai nya, tapi rasa dihatinya memang sudah tertutup dan tidak ingin terbuka

Nara tertunduk dan kembali menggigit bibir bawahnya

"Seandainya kamu mempercayai ku sedikit saja, aku pasti akan memberitahumu yang sebenar nya" ucap Nara begitu pelan, namun cukup bisa didengar oleh telinga tajam Reynand

"Kamu mau bilang jika Cleo tidak tulus, kamu mau bilang jika dia mempunyai niat yang buruk padaku, begitu?" serang Reynand. Nara langsung mendongak kembali dan menatap Reynand yang tertawa sinis. Dia kini berlutut dihadapan Nara yang memandang nya seperti terkejut

"Bukankah semua sifat itu ada dikamu Nara. Bukankah kamu yang selama ini memanfaatkan keadaan? Kamu memaksaku untuk menikahimu disaat aku tidak tentu arah. Kamu membuat ku tidak punya pilihan lain. Dan akhirnya nanti kamu pasti ingin merebut seluruh kekuasaan ku bukan" tuding Reynand begitu kejam

Nara terperangah mendengar itu. Bagaimana mungkin Reynand bisa berfikir sekejam itu?

"Rey, sekejam itukah fikiran mu padaku?" gumam Nara

Reynand berdiri dan memandang Nara dengan angkuh

"Memang begitu kenyataan nya. Aku tidak percaya cintamu dan aku tidak mempercayai orang yang sudah membuat ku berada dikeadaan yang rumit seperti ini" ucap Reynand, dia langsung berlalu menuju pintu keluar. Namun ungkapan Nara membuat langkah nya terhenti

"Cleo yang hanya memanfaatkan mu Rey. Kamu yang harus berhati hati padanya. Jika kamu ingin tahu kamu bisa pergi ke villa Revano. Disana bukti kebusukan Cleo tersembunyi" seru Nara sekuat tenaga nya. Dia ingin Reynand menyelidiki nya dan tahu apa yang sebenar nya terjadi. Tapi Nara tidak tahu, jika perkataan itu membuat emosi Reynand tidak terkendali.

Reynand berbalik arah, memandang Nara dengan tajam. Seketika emosi nya langsung meluap. Berani berani nya Nara berkata seperti itu, sudah bertahun tahun Reynand mengenal Cleo, dan tidak ada satupun dari diri Cleo yang membuat Reynand merasa dirugakan. Tapi Anara, Anara dengan beraninya berkata seperti itu padahal selama ini dia yang membawa Reynand berada dikeadaan yang begitu rumit seperti ini.

"Beraninya kau berkata seperti itu" geram Reynand yang langsung menjambak rambut Nara dengan kuat

"Ah sakit Rey" lirih Nara tanpa bisa melawan

Reynand yang emosi menarik rambut Nara hingga Nara berdiri dan menghadapnya. Wajah pucat itu semakin memerah karena kulit kepala nya yang terasa hampir tercabut

"Kau yang datang dan selalu merugikan ku Anara. Dan sekarang kau dengan berani nya malah memfitnah Cleo seperti itu. Kau memang ****** yang tidak tahu malu" teriak Reynand yang kalap dengan emosi nya

Tubuh Nara terpelanting diatas lantai dengan darah segar yang mengucur disudut bibir saat Reynand menampar wajah nya dengan begitu kuat.

Kepala Nara begitu pening, pandangan nya bahkan sudah mengabur. Reynand tidak akan percaya pada perkataan nya, seharusnya Nara tahu itu. Dan sekarang dia yang harus menanggung kemarahan lelaki ini

Reynand kembali menarik lengan Nara yang sudah tidak berdaya. Dia benar benar tidak terima dengan perkataan Nara yang merendahkan Cleo

"Sakit Rey" lirih Nara dengan wajah yang begitu menyedihkan, rasa nya dia ingin mati saja saat ini

"Kamu seharusnya sadar diri Anara. Kamu memang mencari marahku ha. Baiklah, kali ini bukan hanya tubuhmu yang aku hancurkan tapi juga semua yang kamu punya. Kamu lihat apa yang akan aku lakukan nanti" geram Reynand begitu marah

Dia menyeret Anara masuk kedalam kamar mandi, menghentakan tubuh nya didinding dan mencekik lehernya dengan kuat

"Selama ini aku sudah bersabar Anara, tapi kamu terus saja menguji kesabaran ku. Darahmu tidak lagi berguna. Dan seharus nya aku memang menceraikan mu, tapi sebelum itu, aku memang harus melihatmu menderita lebih dari ini" ungkap Reynand. Wajah nya mengeras, pandangan mata nya begitu tajam. Bahkan dia tidak lagi merasa iba melihat Nara yang sudah kesulitan bernafas

Air mata Nara keluar, kedua tangan nya mencoba melepaskan cekikan dileher nya, namun percuma. Rasa nya hari ini dia memang akan mati. Reynand begitu kejam, tidak adakah sedikit rasa kasihan nya pada Nara.

Bahkan hanya meminta dia membuktikan nya sendiri saja Reynand sudah begitu marah. Ya, seharusnya Nara tahu jika Reynand tidak akan pernah mempercayai siapapun selain Cloe

"Rey" lirih Nara dan hanya terdengar seperti gumaman saja. Nafas nya sudah mulai habis, tubuhnya sudah sangat lemah. Dan kaki nya sudah tidak bisa lagi berdiri dengan baik. Bahkan kedua tangan nya sudah terkulai lemas, mata nya mulai memejam karena sungguh rasa sakit yang dia rasa seperti ingin mencabut seluruh nyawa nya

Reynand tersentak saat melihat Nara yang mulai lemas dan tidak sadarkan diri. Dia langsung melepaskan cengkraman nya dileher Nara. Membuat Nara langsung jatuh terkulai diatas lantai kamar mandi yang dingin dan basah itu.

Terpopuler

Comments

FUZEIN

FUZEIN

Setakat ni..ok nara..jadilah nara stu pid ya

2024-02-10

0

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

kalu aku jadi s rey pun pasti akn benci banget sama s nara yg mau membantu tp minta d nikahi trs nilang perempuan yg d cintai nya tak baik lah apa dia baik yg memanfaatkn keadaan s rey waktu itu kalau mau nolong s rey dr s cleo cari bukti yg palid dulu yg jls bagai mn s cleo baru bertindk lah ini jls lah s rey benci banget karena mersa d halangi ama cewk yg d cintai walaupun mnurut orang s cleo jht tp kqn blm ada bukti buat s rey menuruti apa kata s nara

2023-07-23

1

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

walau kau cincang kau katai jalang pelacur s nara mah gak akan marah rey dia tetap akan cinta sama kamu walau kau membunuh nya pun dia mah gak akan marah dia mah tetap akan cinta. sok aja siksa sepuas nya dia mah gak akan saki hati sumpah bahagia dia mah gak akan ada dendam tenang aja kamu

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Hasil Lab
2 Alasan Menikah
3 Mempertaruhkan Nyawa
4 Kekejaman Reynand
5 Sakit Rey!
6 Cobaan Lagi
7 Gelang Kenangan
8 Masih Ingin Bertahan
9 Zelina Adiputra
10 Kerumah Cleo
11 Kemarahan Reynand
12 Diambang Kehancuran
13 Kebusukan Cleo Dan Ibunya
14 Semanis Madeleine
15 Hati Nara Terlalu Lemah
16 Karpet Merah
17 Berdansa
18 Berdarah
19 Siapa Dia????
20 Malam Yang Damai
21 Amplop Cokelat
22 Gara Gara Madeleine
23 Apa Kamu Cemburu???
24 Oktober Terakhir
25 Kehancuran Nara
26 Kenyataan Yang Menyakitkan
27 Pertengkaran Reynand Dan Cleo
28 Kekecewaan Reynand
29 Karma Reynand
30 Hancur Tak Tersisa
31 Diary Usang
32 Pengalihan Perusahaan
33 Terungkap
34 Surat Bersampul Kuning
35 Rumah Tua Eyang Putri
36 Permohonan Maaf
37 Perjuangan Cinta Reynand
38 Jangan Sentuh Istriku!
39 Kemalangan Reynand
40 Trauma Reynand
41 Masa lalu Di Kolam Darah
42 Aku Mencintai Istrimu!
43 Balas Dendam
44 Bertanggung Jawablah Rey!
45 Terasa Patah Dan Perih
46 Jadi Pebinor???
47 Sakit Berdarah
48 Usaha Reynand
49 Keputusan Nara
50 Kita Sudah Berakhir
51 Cerita Masa Lalu
52 Surat Perpisahan
53 Telah Usai Dan Berakhir
54 Oktober Datang Lagi
55 Rasa Penasaran Arya
56 Sebuah Lukisan
57 Makan Malam Berdua
58 Kisah Dibalik Hujan
59 Kebenaran Yang Terungkap
60 Nara Atau Hanya Sekedar Ilusi????
61 Aku Bersamamu
62 Oktober Kedua Belas
63 Kerumah Sakit
64 Kisah Reynand Dan Cleo
65 Cerita Tengah Malam
66 Amplop Putih
67 Isi Surat Guntur
68 Arya Yang Menyebalkan
69 Reynand vs Bimantara
70 Gara Gara Kucing
71 Kesombongan Cleo
72 Adidaksa Terancam ???
73 Gerimis Di Penghujung Oktober
74 Penyerangan Dijalan
75 Rumah Tua
76 Abas Atau Agas????
77 Kekesalan Arya
78 Melawan Trauma
79 Ternyata Tuan Abas
80 Saksi Kunci
81 Zelina Diculik
82 Vila Dibukit Sinai
83 Rahasia Dibalik Kekejaman Tuan Agas
84 Semua Sudah Mulai Kembali
85 Kembalinya Reynand Adiputra
86 Misi Dimulai Malam Ini
87 Foto Diamplop Cokelat
88 Permintaan Cleo
89 Janji Manis Atau Pahit???
90 Cleo Dan Nara
91 Kejutan Dari Reynand
92 Kehancuran Cleo
93 Hancur Dan Semakin Terpuruk
94 Selamat Tinggal (Cleo)
95 Semua Sudah Berakhir
96 Kejutan Manis Ditepi Danau Hijau
97 Malam Yang Bahagia
98 Kedatangan Bimantara
99 Rumah Kenangan
100 bab pengumuman
101 Tempat Pertama Kali Bertemu
102 Senja Untuk Arya Dan Zelina
103 Kerumah Eyang Putri
104 Berbagi Cerita
105 Perasaan Bimantara
106 Dirumah Sakit
107 Bima Dan Gadis Menyebalkan
108 Diandra Gendis Ayu
109 Cerita Disore Hari
110 Makan Malam
111 Tentang Gendis
112 Kemarahan Bima
113 Terungkap Fakta Yang Sebenarnya
114 Aku Rindu
115 Aku Mau Pulang (Gendis)
116 Meminta Restu
117 Mulai Berteman
118 Hal Yang Manis
119 Kebun Apel
120 Sangat Indah
121 Ciuman Pertama
122 Mengganti Kenangan
123 Pernikahan Dua Hari Lagi
124 Pusat Perbelanjaan
125 Bertemu David
126 Jangan Menangis Lagi Gendis
127 Menunggu Hari Esok
128 Pernikahan
129 Berbahagialah Nara
130 Masih Dimalam Pesta
131 Penyerangan Dijalan
132 Malam Yang Panjang Untuk Hidup dan Mati
133 Kabar Buruk
134 Bangunlah Bima
135 Seminggu Berlalu
136 Bima Sadar
137 Aku Rindu
138 Menjodohkan
139 Bisikkan Nara
140 Pulang Kerumah Lama
141 Otw Bulan Madu
142 Cinta Seindah Bunga Sakura
143 Kejutan Dari Reynand
144 Jatuh Cinta
145 Menjenguk Bima
146 Malam Yang Indah
147 Lamaran Romantis
148 Kabar Buruk
149 Berduka
150 Mimpi Buruk
151 Kembali Pulang
152 Pernikahan Bima Dan Gendis
153 Pulang Kerumah Bima
154 Sikap Aneh Reynand
155 Hamil
156 Menggoda Reynand
157 Empat Bulan Kehamilan
158 Taman Bunga Tulip Untuk Zelina
159 Cerita Madeleine
160 pemenang hadiah pulsa
161 Keperusahaan
162 Fitting Gaun Pengantin ... Berdarah
163 Berduka
164 Selamat Jalan Zelina
165 Harus Ikhlas
166 Zevanno dan Zevanya
167 TAMAT
168 Ucapan Terimakasih Author
169 Karya Baru (Pelangi Untuk Arya)
170 Novel Zevanya
171 Novel Zevanno
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Hasil Lab
2
Alasan Menikah
3
Mempertaruhkan Nyawa
4
Kekejaman Reynand
5
Sakit Rey!
6
Cobaan Lagi
7
Gelang Kenangan
8
Masih Ingin Bertahan
9
Zelina Adiputra
10
Kerumah Cleo
11
Kemarahan Reynand
12
Diambang Kehancuran
13
Kebusukan Cleo Dan Ibunya
14
Semanis Madeleine
15
Hati Nara Terlalu Lemah
16
Karpet Merah
17
Berdansa
18
Berdarah
19
Siapa Dia????
20
Malam Yang Damai
21
Amplop Cokelat
22
Gara Gara Madeleine
23
Apa Kamu Cemburu???
24
Oktober Terakhir
25
Kehancuran Nara
26
Kenyataan Yang Menyakitkan
27
Pertengkaran Reynand Dan Cleo
28
Kekecewaan Reynand
29
Karma Reynand
30
Hancur Tak Tersisa
31
Diary Usang
32
Pengalihan Perusahaan
33
Terungkap
34
Surat Bersampul Kuning
35
Rumah Tua Eyang Putri
36
Permohonan Maaf
37
Perjuangan Cinta Reynand
38
Jangan Sentuh Istriku!
39
Kemalangan Reynand
40
Trauma Reynand
41
Masa lalu Di Kolam Darah
42
Aku Mencintai Istrimu!
43
Balas Dendam
44
Bertanggung Jawablah Rey!
45
Terasa Patah Dan Perih
46
Jadi Pebinor???
47
Sakit Berdarah
48
Usaha Reynand
49
Keputusan Nara
50
Kita Sudah Berakhir
51
Cerita Masa Lalu
52
Surat Perpisahan
53
Telah Usai Dan Berakhir
54
Oktober Datang Lagi
55
Rasa Penasaran Arya
56
Sebuah Lukisan
57
Makan Malam Berdua
58
Kisah Dibalik Hujan
59
Kebenaran Yang Terungkap
60
Nara Atau Hanya Sekedar Ilusi????
61
Aku Bersamamu
62
Oktober Kedua Belas
63
Kerumah Sakit
64
Kisah Reynand Dan Cleo
65
Cerita Tengah Malam
66
Amplop Putih
67
Isi Surat Guntur
68
Arya Yang Menyebalkan
69
Reynand vs Bimantara
70
Gara Gara Kucing
71
Kesombongan Cleo
72
Adidaksa Terancam ???
73
Gerimis Di Penghujung Oktober
74
Penyerangan Dijalan
75
Rumah Tua
76
Abas Atau Agas????
77
Kekesalan Arya
78
Melawan Trauma
79
Ternyata Tuan Abas
80
Saksi Kunci
81
Zelina Diculik
82
Vila Dibukit Sinai
83
Rahasia Dibalik Kekejaman Tuan Agas
84
Semua Sudah Mulai Kembali
85
Kembalinya Reynand Adiputra
86
Misi Dimulai Malam Ini
87
Foto Diamplop Cokelat
88
Permintaan Cleo
89
Janji Manis Atau Pahit???
90
Cleo Dan Nara
91
Kejutan Dari Reynand
92
Kehancuran Cleo
93
Hancur Dan Semakin Terpuruk
94
Selamat Tinggal (Cleo)
95
Semua Sudah Berakhir
96
Kejutan Manis Ditepi Danau Hijau
97
Malam Yang Bahagia
98
Kedatangan Bimantara
99
Rumah Kenangan
100
bab pengumuman
101
Tempat Pertama Kali Bertemu
102
Senja Untuk Arya Dan Zelina
103
Kerumah Eyang Putri
104
Berbagi Cerita
105
Perasaan Bimantara
106
Dirumah Sakit
107
Bima Dan Gadis Menyebalkan
108
Diandra Gendis Ayu
109
Cerita Disore Hari
110
Makan Malam
111
Tentang Gendis
112
Kemarahan Bima
113
Terungkap Fakta Yang Sebenarnya
114
Aku Rindu
115
Aku Mau Pulang (Gendis)
116
Meminta Restu
117
Mulai Berteman
118
Hal Yang Manis
119
Kebun Apel
120
Sangat Indah
121
Ciuman Pertama
122
Mengganti Kenangan
123
Pernikahan Dua Hari Lagi
124
Pusat Perbelanjaan
125
Bertemu David
126
Jangan Menangis Lagi Gendis
127
Menunggu Hari Esok
128
Pernikahan
129
Berbahagialah Nara
130
Masih Dimalam Pesta
131
Penyerangan Dijalan
132
Malam Yang Panjang Untuk Hidup dan Mati
133
Kabar Buruk
134
Bangunlah Bima
135
Seminggu Berlalu
136
Bima Sadar
137
Aku Rindu
138
Menjodohkan
139
Bisikkan Nara
140
Pulang Kerumah Lama
141
Otw Bulan Madu
142
Cinta Seindah Bunga Sakura
143
Kejutan Dari Reynand
144
Jatuh Cinta
145
Menjenguk Bima
146
Malam Yang Indah
147
Lamaran Romantis
148
Kabar Buruk
149
Berduka
150
Mimpi Buruk
151
Kembali Pulang
152
Pernikahan Bima Dan Gendis
153
Pulang Kerumah Bima
154
Sikap Aneh Reynand
155
Hamil
156
Menggoda Reynand
157
Empat Bulan Kehamilan
158
Taman Bunga Tulip Untuk Zelina
159
Cerita Madeleine
160
pemenang hadiah pulsa
161
Keperusahaan
162
Fitting Gaun Pengantin ... Berdarah
163
Berduka
164
Selamat Jalan Zelina
165
Harus Ikhlas
166
Zevanno dan Zevanya
167
TAMAT
168
Ucapan Terimakasih Author
169
Karya Baru (Pelangi Untuk Arya)
170
Novel Zevanya
171
Novel Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!