Nara meringkuk lemas didalam mobil. Dengan penuh tenaga tangan nya berusaha menjamah botol obat didalam tas. Dengan cepat dan bergetar karena rasa sakit yang menusuk akhirnya botol untuk menopang kehidupan nya itu bisa dia raih.
Nara membuka tutup botol dengan kepayahan, bibir nya yang mengatup rapat dia paksa untuk terbuka agar obat bisa masuk kedalam sana. Tenggorokan nya yang kering dan tipis dia paksa untuk menelan obat itu.
Mata Nara terpejam dan langsung meringsut lemas diatas tempat duduk mobil, menunggu efek obat segera bekerja. Keringat dingin mengucur dengan deras didahi pucat itu. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang seolah ingin menguliti seluruh tubuhnya. Wajah nya sudah tidak terbayangkan seperti apa pucatnya. Bahkan warna putih cat tembok sudah sama dengan kulit Nara sekarang. Rasa sakit dipinggang nya benar benar tidak tertahan, bahkan Nara merasa jika tubuhnya kini sudah bercampur dengan demam.
Orang yang terkena kanker seharusnya bisa menjaga kondisi tubuhnya dengan baik. Tidak boleh kelelahan apalagi mengalami tekanan. Tapi Nara, hari ini semua dia rasakan, dia kelelahan, dia kesakitan saat Cleo dan Reynand menghempas begitu saja tubuhnya. Sungguh Nara benar benar tidak tahan dengan sakit ini.
Tanpa terasa air matanya sejak tadi terus keluar seolah dia memang sudah tidak sanggup lagi. Tapi dia harus tetap sadar. Dia bahkan masih ada didepan pagar rumah milik Cleo. Sudah beberapa menit dia ada disana menahan rasa sakit. Dia tidak bisa disini terus, jika sedikit saja sakitnya mereda, Nara akan pergi. Terserah pada Reynand yang ingin pergi atau tidak. Nara sudah cukup mengorbankan nyawa nya hari ini demi untuk memberitahu keadaan ibunya.
Setelah beberapa menit, akhirnya harapan itu datang. Meski tubuh nya lemas, tapi Nara tetap memaksakan membawa mobil untuk kembali kerumah. Semoga saja dia bisa sampai dirumah, bukan dirumah sakit.
.....
Keesokan hari nya....
Hari sudah siang, tapi Nara masih ada diatas tempat tidur dan bergelung didalam selimut. Malam tadi tubuhnya demam tinggi, bahkan dia kira pagi ini dia tidak bisa melihat matahari. Tapi lagi lagi dia harus bisa mengucap syukur.
Mata sayu Nara menoleh kearah jam kecil diatas meja. Sudah jam sebelas siang. Dan tubuhnya juga sudah terasa hangat dan tidak kedinginan lagi.
Nara mencoba bangun, dia harus sarapan, jika tidak, lambung nya yang akan bermasalah nanti. Sudah cukup ginjalnya yang protes jangan lagi yang lain.
Nara mencuci muka nya sebentar dan berjalan dengan lemas keluar kamar nya. Namun saat membuka pintu dia dikejutkan oleh keberadaan Reynand disana. Lelaki itu berdiri dengan pandangan datar dan dingin didepan pintu kamar Nara.
Mata Nara mengerjap pelan, dia menatap Reynand dengan bingung, kenapa suami nya disini, dan sejak kapan?
"Kamu sudah tidak bisa mendengar perkataan ku lagi Nara" tanya Reynand dengan dingin. Kaki nya melangkah maju namun Nara yang mundur. Dia selalu takut dengan tatapan Reynand yang seperti itu
"Ap apa maksud kamu?" tanya Nara bingung. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud Reynand. Apa dia sudah membuat suatu hal yang menyinggung lelaki ini?
"Nona Anara Polie, kepala direktur perusahaan Polie yang memiliki kekuasaan cukup besar didunia bisnis, dan sekarang kau masih berlagak bodoh dihadapan ku ha" suara Reynand terdengar begitu tajam, dia terus maju dan memandang Nara begitu geram, seperti nya Nara memang harus diberi pelajaran agar otak nya terbuka. Reynand berfikir jika Nara semakin lama rasanya semakin berani pada nya
"Kamu berani mendatangi Cleo dan mencoba melukai nya" ucap Reynand
Mata Nara melebar, dia langsung menggeleng kuat. Sungguh keji perkiraan itu, Cleo benar benar kejam
"Kamu berani menemui ibu dan adikku, padahal kamu tahu perjanjian kita dulu seperti apa" geram Reynand
"Rey aku...." ucapan Nara langsung tertahan saat Reynand menarik nya dengan kasar dan membenturkan tubuh Nara didinding kamar.
Mata Nara memejam menahan sakit, tolong jangan lagi, dia sudah hampir mati semalam.
Cengkraman dibahu Nara benar benar kuat, apalagi melihat tatapan itu yang seakan begitu menghunus jantung nya. Tanpa belas kasihan dan hanya kebencian yang dapat Nara lihat diwajah Reynand. Entah apa yang dikatakan Cleo pada lelaki ini, yang Nara tahu pasti bukan hal yang baik.
"Sakit Rey" gumam Nara begitu lemah. Namun Reynand tidak bergeming
"Harus dengan cara apa lagi aku memberitahumu ha. Kau memang suka sekali membuatku menjadi monster Nara. Kau suka aku selalu berbuat kasar padamu kan" kata Reynand dengan nafas yang menggebu. Dia memandang wajah Nara yang memejam dengan ringisan, dia tahu Nara kesakitan, wajahnya pucat dan bahkan sebenar nya Reynand merasa jika cengkraman nya serasa sedang ingin menghancurkan bahu Nara yang hanya tinggal tulang berlapis kulit
"Aku... aku terpaksa, Adikmu butuh pertolongan dan aku hanya ingin menolong" jawab Nara dengan nafas yang terputus putus. Dia memaksa mendongak dan menatap wajah Reynand
"Aku tidak akan memberitahu mereka Rey" ucap Nara. Mata nya sudah membendung air mata, bahkan nyaris meredup.
Reynand mendengus, dia menghempas tubuh Nara, membuat tubuh lemas itu langsung terduduk diatas lantai. Reynand beralih, duduk disisi tempat tidur Nara dengan wajah tidak terbaca. Hubungan dia dan keluarga nya cukup rumit, apalagi dia dengan ayahnya, masalah perusahaan Adikdaksa sudah membuat dia harus memutar otak agar ayahnya tidak semena mena, apalagi terhadap ibunya. Dan jika ayahnya tahu dia telah menikah dengan Nara, maka masalah akan terus bertambah.
Nara beranjak dan duduk bersandar dinding yang terasa begitu dingin,membuat tulang tulang nya berdenyut ngilu. Namun untuk bangun dia masih belum sanggup, pinggang nya begitu nyeri bahkan dia menyembunyikan kesakitan nya dengan tangan yang saling menggenggam dengan erat dibalik lengan yang dia lipat pada lutut nya.
Mata sayu Nara memandang kearah Reynand. Lelaki itu masih tampak terdiam, tidak biasa nya memang. Dia seperti memendam sesuatu yang membuat beban nya begitu berat. Nara mengenal nya, Nara tahu Reynand.
"Pagi itu mobil adikmu mogok ditengah hujan yang tidak berhenti" Nara mulai mencoba untuk membuka suara. Reynand harus tahu jika dia tidak ada berniat buruk sama sekali
"Aku juga tidak tahu siapa dia awalnya, dia hanya meminta tumpangan untuk kerumah sakit karena ibu nya yang tiba tiba dirawat disana. Aku hanya berniat baik untuk menolong seseorang. Dan aku juga baru tahu saat dirumah sakit ketika dia menyebut nama nya. Zelina Adiputra" ucap Anara
Reynand masih terdiam dengan pandangan datar menatap keatas lantai. Tubuhnya tertunduk dengan tangan yang dia letakkan diatas kedua pahanya
"Aku hanya tidak tega melihat ibu kamu menangis merindukan anaknya. Adikmu keluar rumah pagi itu untuk mencari dimana keberadaan kamu Rey. Mereka mencari mu yang tidak pernah pulang. Dan hanya aku yang tahu dimana keberadaan mu saat itu. Aku tidak bermaksud untuk mendatangi Cleo. Aku ingat, dan sangat ingat dengan semua perkataanmu. Aku tidak ingin membuat mu marah. Maafkan aku, aku janji ini yang terakhir" ungkap Nara. Terdengar begitu sedih, padahal sebenar nya dia begitu ingin bertemu lagi dengan Zelina, bersama mereka rasa nya Nara seperti memiliki keluarga lagi. Tapi Reynand begitu tidak menyukai nya.
Reynand melirik Nara yang terduduk diatas lantai dan bersandar didinding. Sebenarnya dia tahu Nara tidak berbohong, karena Zelina juga hanya bilang dia ditolong oleh seorang wanita cantik bernama Anara saat Reynand menemui nya malam tadi.
Tapi entah kenapa beberapa hari ini suasana hatinya tidak begitu baik, apalagi setiap bertemu dengan Cleo. Kekasih nya itu terus saja meminta untuk menceraikan Nara dan segera menikahi nya. Rasanya ada beban tersendiri dihati Reynand, dan dia juga tidak tahu kenapa jika melampiaskan semua pada Nara adalah hal yang membuat nya lega.
Nara tertunduk, menyembunyikan wajahnya dibalik lengan, menggigit bibir bawah nya dengan kuat, rasa sakit ini kembali lagi dan membuat nya semakin tidak berdaya.
"Kenapa kamu masih bertahan dengan pernikahan ini?" tanya Reynand tiba tiba
Nara menarik nafas nya dalam dalam dan mendongak menatap Reynand. Wajah sendu itu membuat Reynand tidak berdaya
"Kenapa kamu masih bertanya?" tanya Nara pula. Tidak kah Reynand bisa menafsirkan nya sendiri. Apa cintanya tidak cukup mampu membuka mata Reynand selama ini?
"Aku hanya tidak tahu apa yang kamu mau Nara" jawab Reynand. Dia beranjak dan berdiri menghadap Nara. Pandangan mata itu kembali menajam lagi
"Aku hanya mau cintamu Rey" jawab Nara
Mendengar itu Reynand langsung tertawa sinis, menatap Nara dengan begitu angkuh
"Kamu tahu cintaku hanya untuk Cleo, dan hanya Cleo yang ada dihatiku sejak dulu. Apa hakmu meminta cintaku" ucap Reynand begitu sinis. Dia tahu Nara memang menyukai nya, tapi rasa dihatinya memang sudah tertutup dan tidak ingin terbuka
Nara tertunduk dan kembali menggigit bibir bawahnya
"Seandainya kamu mempercayai ku sedikit saja, aku pasti akan memberitahumu yang sebenar nya" ucap Nara begitu pelan, namun cukup bisa didengar oleh telinga tajam Reynand
"Kamu mau bilang jika Cleo tidak tulus, kamu mau bilang jika dia mempunyai niat yang buruk padaku, begitu?" serang Reynand. Nara langsung mendongak kembali dan menatap Reynand yang tertawa sinis. Dia kini berlutut dihadapan Nara yang memandang nya seperti terkejut
"Bukankah semua sifat itu ada dikamu Nara. Bukankah kamu yang selama ini memanfaatkan keadaan? Kamu memaksaku untuk menikahimu disaat aku tidak tentu arah. Kamu membuat ku tidak punya pilihan lain. Dan akhirnya nanti kamu pasti ingin merebut seluruh kekuasaan ku bukan" tuding Reynand begitu kejam
Nara terperangah mendengar itu. Bagaimana mungkin Reynand bisa berfikir sekejam itu?
"Rey, sekejam itukah fikiran mu padaku?" gumam Nara
Reynand berdiri dan memandang Nara dengan angkuh
"Memang begitu kenyataan nya. Aku tidak percaya cintamu dan aku tidak mempercayai orang yang sudah membuat ku berada dikeadaan yang rumit seperti ini" ucap Reynand, dia langsung berlalu menuju pintu keluar. Namun ungkapan Nara membuat langkah nya terhenti
"Cleo yang hanya memanfaatkan mu Rey. Kamu yang harus berhati hati padanya. Jika kamu ingin tahu kamu bisa pergi ke villa Revano. Disana bukti kebusukan Cleo tersembunyi" seru Nara sekuat tenaga nya. Dia ingin Reynand menyelidiki nya dan tahu apa yang sebenar nya terjadi. Tapi Nara tidak tahu, jika perkataan itu membuat emosi Reynand tidak terkendali.
Reynand berbalik arah, memandang Nara dengan tajam. Seketika emosi nya langsung meluap. Berani berani nya Nara berkata seperti itu, sudah bertahun tahun Reynand mengenal Cleo, dan tidak ada satupun dari diri Cleo yang membuat Reynand merasa dirugakan. Tapi Anara, Anara dengan beraninya berkata seperti itu padahal selama ini dia yang membawa Reynand berada dikeadaan yang begitu rumit seperti ini.
"Beraninya kau berkata seperti itu" geram Reynand yang langsung menjambak rambut Nara dengan kuat
"Ah sakit Rey" lirih Nara tanpa bisa melawan
Reynand yang emosi menarik rambut Nara hingga Nara berdiri dan menghadapnya. Wajah pucat itu semakin memerah karena kulit kepala nya yang terasa hampir tercabut
"Kau yang datang dan selalu merugikan ku Anara. Dan sekarang kau dengan berani nya malah memfitnah Cleo seperti itu. Kau memang ****** yang tidak tahu malu" teriak Reynand yang kalap dengan emosi nya
Tubuh Nara terpelanting diatas lantai dengan darah segar yang mengucur disudut bibir saat Reynand menampar wajah nya dengan begitu kuat.
Kepala Nara begitu pening, pandangan nya bahkan sudah mengabur. Reynand tidak akan percaya pada perkataan nya, seharusnya Nara tahu itu. Dan sekarang dia yang harus menanggung kemarahan lelaki ini
Reynand kembali menarik lengan Nara yang sudah tidak berdaya. Dia benar benar tidak terima dengan perkataan Nara yang merendahkan Cleo
"Sakit Rey" lirih Nara dengan wajah yang begitu menyedihkan, rasa nya dia ingin mati saja saat ini
"Kamu seharusnya sadar diri Anara. Kamu memang mencari marahku ha. Baiklah, kali ini bukan hanya tubuhmu yang aku hancurkan tapi juga semua yang kamu punya. Kamu lihat apa yang akan aku lakukan nanti" geram Reynand begitu marah
Dia menyeret Anara masuk kedalam kamar mandi, menghentakan tubuh nya didinding dan mencekik lehernya dengan kuat
"Selama ini aku sudah bersabar Anara, tapi kamu terus saja menguji kesabaran ku. Darahmu tidak lagi berguna. Dan seharus nya aku memang menceraikan mu, tapi sebelum itu, aku memang harus melihatmu menderita lebih dari ini" ungkap Reynand. Wajah nya mengeras, pandangan mata nya begitu tajam. Bahkan dia tidak lagi merasa iba melihat Nara yang sudah kesulitan bernafas
Air mata Nara keluar, kedua tangan nya mencoba melepaskan cekikan dileher nya, namun percuma. Rasa nya hari ini dia memang akan mati. Reynand begitu kejam, tidak adakah sedikit rasa kasihan nya pada Nara.
Bahkan hanya meminta dia membuktikan nya sendiri saja Reynand sudah begitu marah. Ya, seharusnya Nara tahu jika Reynand tidak akan pernah mempercayai siapapun selain Cloe
"Rey" lirih Nara dan hanya terdengar seperti gumaman saja. Nafas nya sudah mulai habis, tubuhnya sudah sangat lemah. Dan kaki nya sudah tidak bisa lagi berdiri dengan baik. Bahkan kedua tangan nya sudah terkulai lemas, mata nya mulai memejam karena sungguh rasa sakit yang dia rasa seperti ingin mencabut seluruh nyawa nya
Reynand tersentak saat melihat Nara yang mulai lemas dan tidak sadarkan diri. Dia langsung melepaskan cengkraman nya dileher Nara. Membuat Nara langsung jatuh terkulai diatas lantai kamar mandi yang dingin dan basah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
FUZEIN
Setakat ni..ok nara..jadilah nara stu pid ya
2024-02-10
0
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
kalu aku jadi s rey pun pasti akn benci banget sama s nara yg mau membantu tp minta d nikahi trs nilang perempuan yg d cintai nya tak baik lah apa dia baik yg memanfaatkn keadaan s rey waktu itu kalau mau nolong s rey dr s cleo cari bukti yg palid dulu yg jls bagai mn s cleo baru bertindk lah ini jls lah s rey benci banget karena mersa d halangi ama cewk yg d cintai walaupun mnurut orang s cleo jht tp kqn blm ada bukti buat s rey menuruti apa kata s nara
2023-07-23
1
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
walau kau cincang kau katai jalang pelacur s nara mah gak akan marah rey dia tetap akan cinta sama kamu walau kau membunuh nya pun dia mah gak akan marah dia mah tetap akan cinta. sok aja siksa sepuas nya dia mah gak akan saki hati sumpah bahagia dia mah gak akan ada dendam tenang aja kamu
2023-07-23
0