PENEBUS DOSA SANG MAFIA
Bruk!
Aku terjatuh saat berlari keluar kampus untuk menemui sahabatku yang sudah menunggu di gerbang kampus.
Sambil meringis aku bangkit berdiri setelah menabrak seseorang yang bertubuh tinggi tegap. Postur tubuhnya tidak berbeda dengan Arthur, kakakku. Aku menengadah dan hanya cahaya matahari siang yang menyilaukan mataku.
"Kau Vivian?" Suara seorang pria yang terdengar sangat berat milik sosok yang baru saja aku tabrak.
Aku mundur selangkah untuk melihat pria yang bertanya padaku. Seorang pria berkulit pucat dengan bola mata hazel dan berambut cokelat terang menatapku. Melihatnya aku sedikit takut karena tatapan dinginnya.
"Apa kau Vivian?" Pria itu mengulangi pertanyaannya dengan melirik padaku.
Aku tak berani menjawab pertanyaannya karena aku yakin dia merupakan salah satu musuh kakakku.
"VIVIAN AYO!!" Tiba-tiba sahabatku Sesya memanggilku dari luar pintu gerbang kampus.
Aku mematung karena jelas-jelas pria di hadapanku saat ini menatap dingin padaku dengan sebuah senyum menakutkan. Aku hendak berjalan mundur namun tangannya lebih dulu menggapai tubuhku.
Sekuat tenaga aku meronta untuk lepas dalam cengkramannya. Namun dengan mudahnya pria bertubuh kekar itu mengangkat tubuhku dan berjalan keluar kampus. Aku bisa melihat beberapa orang di sekitar kami memperhatikan apa yang dilakukan pria itu padaku. Begitu pun dengan Sesya yang tampak terkejut melihat aku yang meronta di gendongan pundak pria itu.
Aku terus meronta dengan memukul-mukul punggung pria bertubuh kekar dengan sekuat tenaga namun usahaku sia-sia. Dia memasukan aku ke dalam sebuah mobil dengan dua orang pria berjas hitam sudah ada di kursi depan dan langsung menjalankan mobilnya.
Dengan putus asa aku terus memukul kaca jendela pintu mobil yang terkunci. Hingga si pria penculikku menarikku untuk menghadap padanya yang duduk di sampingku.
"Dengarkan aku, aku akan menikahimu dalam waktu dekat."
Perkataan pria itu membuat aku terkejut hingga membeku. Menikah katanya? Aku saja tidak kenal siapa dirinya. Dia benar-benar seorang penculik psikopat.
"Kita akan menikah tidak peduli kau mau atau tidak mau." Ujar Pria itu.
Aku mulai mengatur emosiku dan berani menatap pria itu. Apa yang dikatakannya barusan untukku hanya terdengar seperti lelucon anak kecil. Aku bahkan sampai tertawa hingga membuat pria itu menatapku heran.
"Menikah? Kau sedang membuat lelucon apa?" Tatapku mengejek. "Sepertinya kau tidak tahu siapa aku. Maksudku lebih tepatnya sepertinya kau tidak tahu siapa keluargaku."
Pria itu menghela napasnya dengan kasar, lalu memancarkan tatapan dingin yang lebih dingin dari sebelumnya seolah-olah berusaha membuat aku membeku.
"Tidak ada yang tidak mengenalmu, sayang." Ujar Pria itu dengan menyeringai. "Sayangnya kau yang tidak mengenal aku."
Aku tidak mau kalah aku mencoba menatap dingin pria yang sebenarnya berwajah tampan itu. Namun reputasi sebagai adik dari seorang pria berdarah dingin yang terkenal sulit ditaklukkan oleh pria manapun membuat aku lebih percaya diri.
"Pasti kau hanya segelintir dari musuh kakakku 'kan?" Tatapku dengan tatapan meremehkan. "Kau terobsesi padaku hingga bermimpi menikahiku?"
Pria itu tertawa mendengar perkataanku. Mendengarnya sedikit membuat aku takut karena sepertinya gertakanku tidak mempan untuknya.
"Turunkan aku, aku tidak akan melaporkan perbuatanmu dan obsesi gilamu itu pada kakakku." Seruku dengan penuh keyakinan dan keberanian.
"Hentikan mobilnya!!" Seru pria itu.
Supir yang adalah anak buahnya menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan membuka kunci mobil. Dengan segera aku keluar dari mobil tersebut, sebelum aku menutup pintu mobil, pria itu menahannya.
"Bilang pada kakakmu, Vernon Arkyn Skjoldbjærg mencarinya." Ujar pria itu setelahnya menutup pintu mobil dan pergi.
Aku berteriak kesal dengan apa yang terjadi. Ini sangat membuat aku kesal hingga rasanya aku ingin menghabisi pria tadi.
"Berani sekali dia menyebutkan namanya sendiri padaku. Aku akan meminta kakakku untuk membunuhnya secepat mungkin." Geramku sangat kesal.
Aku masuk ke rumahku dengan langkah seribu dan menuju ruangan di mana biasanya kakak laki-lakiku berada. Aku membuka kasar pintunya namun kemarahanku menghilang saat melihat sosok pria yang selalu membuat rasa teduh untukku.
Alec Gustavson, pria dengan wajah seperti malaikat menatap kehadiranku dengan senyuman bak seorang dewa Yunani, selalu memberikan rasa tenang di hatiku ketika melihatnya. Dia adalah pengacara muda berusia 27 tahun. Keluarganya adalah keluarga pengacara yang bekerja sama dengan keluargaku.
Alec adalah cinta pertama dan terakhirku, setidaknya aku beranggapan seperti itu karena aku selalu memendam perasaan cintaku padanya. Tapi aku yakin karena keluarga kami bersahabat suatu saat mereka pasti akan menikahkan kami.
"Ini masih siang kenapa kau sudah pulang, Viv?" Tatap Alec yang berdiri di samping kakakku Arthur Dellinger La Nostra.
Mereka berdua adalah sahabat sejak kecil walau usia kakakku lebih tua dua tahun darinya.
"Kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" Ujar Arthur yang duduk di kursi meja kerjanya, menatap kehadiranku dengan wajah kesal.
"Art, kau harus membunuh seorang pria sialan yang baru saja menculikku!!" Seruku tanpa basa-basi. "Berani sekali dia melakukan itu padaku." Gumamku sangat kesal ketika mengingat pria tadi.
"Tenanglah, Viv. Kau terlihat sangat kesal." Ucap Alec diiringi senyum menawannya. "Siapa yang berani menculikmu?"
Aku mencoba mengingat namanya namun entah kenapa aku menjadi lupa.
"Siapa nama si brengsek itu ya tadi?" Aku terus mencoba berpikir. "Ver, Vern—"
Kata-kataku terhenti ketika pintu ruangan ini terbuka kembali. Aku terbelalak saat menoleh ke pintu dan melihat kehadiran pria yang namanya sulit aku ingat.
"Vernon Arkyn Skjoldbjærg." Seru pria yang menculikku muncul di balik pintu dengan salah satu anak buahnya.
Arthur langsung beranjak berdiri dari duduknya ketika melihat kehadiran pria bernama Vernon. Sedangkan aku melangkah mundur mendekati Alec yang berjalan maju.
"Vern?" Tatap Alec dengan wajah terkejut. "Kapan kau kembali kesini? Dan ada perlu apa?"
Alec terlihat tenang dengan kehadiran pria arogan yang menculikku tadi, sedangkan kakakku dilihat dari ekspresinya melihatkan rasa marahnya saat ini.
"Alec, sudah lama tidak bertemu denganmu. Kemarin aku baru pulang ke negara ini lagi." Jawab Vernon dengan senyum. "Maaf Art, aku menerobos masuk rumahmu, tapi tidak seperti biasanya rumahmu tidak dijaga ketat."
"Art, dia pria yang menculikku tadi!!" Seruku pada kakakku yang ada di sampingku.
Arthur dan Alec menoleh padaku sedangkan pria bernama Vernon menyunggingkan senyumnya.
"Aku ingin mengundang kalian berdua ke acara pernikahanku." Ucap Vernon lalu salah seorang pria berjas yang merupakan anak buahnya berjalan ke arah kami dan memberikan undangan pada Arthur dan Alec. "Kalian berdua pasti akan datang kan? Acaranya sabtu ini, semua sudah direncanakan dengan sangat baik."
Ada perubahan pada raut wajah Arthur dan Alec setelah melihat isi undangan yang diberikan pada mereka.
"Berani sekali kau, Vern!!" Geram Arthur langsung berlari mencengkram Vernon dengan kasar.
"Hentikan, Art!!" Seru Alec menengahi mereka. "Apa maksudmu dengan ini semua, Vern?"
"Aku ingin menagih penebusan dosamu, Art." Jawab Vernon dengan nada dingin. "Kau melakukan dosa sepuluh tahun lalu dan kau harus menebusnya dengan sesuatu yang sangat berharga juga bagimu."
"Dia tidak ada hubungannya dengan semua ini!!" Geram Arthur dengan sangat marah.
"Ini semua mengenai sesuatu yang berharga yang kau renggut dariku, aku juga akan merenggut hal yang berharga bagimu." Jawab Vernon.
Aku mengambil undangan yang ada di atas meja dan membukanya. Jantungku terhenyak ketika ada namaku tertulis di sana Vivian Zeta La Nostra, sebagai mempelai wanita.
"Kau harus menyerahkan adikmu padaku untuk menebus dosamu, Art!!" Ucap Vernon menyeringai menatapku.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Rina🌸Mayke 👻ᴸᴷOFF
walau telat aku baca nya tapi aku suka yang berbau2 mafia dan percintaaan...
2023-12-16
0
🍁Angela❣️
mampir' gegara tertarik judulnya yang berbau Mafia 🥰
2023-10-10
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
seru
2023-06-08
0