AKU HANYA MENCINTAIMU

Melihat tatapan Vernon yang bersungguh-sungguh dengan ucapannya membuatku mengumpulkan keberanian dan tenaga. Aku beranjak duduk saat Vernon hendak mendekatiku dan menamparnya sangat keras, hingga rasa sakit juga terasa di telapak tanganku.

Aku tidak akan membiarkannya melakukan hal-hal sesukanya. Aku tidak akan pasrah pada keadaanku.

Vernon menatapku dengan dingin.

"Jangan coba-coba menyentuhku lagi!!" Seruku menatap tajam Vernon. Sesaat kami menatap dengan sangat dingin. "Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku lagi."

"Benarkah? Apa yang bisa kau lakukan sayang?" Tanya Vernon dengan senyum simpul. "Baiklah, kali ini pun aku akan melepasmu. Tapi aku akan memastikan selanjutnya aku akan mendapatkan apa yang aku mau."

Aku tidak bergeming saat Vernon turun dari tempat tidur dan memakai kemeja putih yang ada di lantai. Dia langsung keluar dari kamarnya meninggalkan aku sendirian.

Perasaanku sangat lega sekarang. Aku berhasil menghentikan perbuatannya lagi. Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang besar milik pria itu dengan membuang napas.

Kali ini dia melepaskanku tapi aku yakin setelah ini dia tidak akan melepaskan aku lagi. Perkataannya tadi pasti diucapkannya dengan sangat bersungguh-sungguh. Aku tidak mungkin punya kesempatan lainnya lagi.

Pagi yang cerah hadir di hari baru. Aku yang sudah berusia 24 tahun terbangun dengan wajah kusut dengan riasan yang masih memenuhi wajahku, bahkan aku masih belum berpakaian karena tak ada pakaian milikku di rumah ini.

Aku berdiri di depan cermin di dalam kamar mandi. Wajah cantikku terlihat sangat buruk saat ini. Dengan secepatnya aku membersihkan riasan yang sudah amburadul di wajahku dan pergi mandi. Aku harus bergegas sebelum Vernon kembali ke kamar ini.

Sekarang masalah yang aku hadapi adalah aku tidak memiliki pakaian apapun. Aku belum membawa satu pun barang-barangku ke rumah ini sehingga saat ini aku bingung harus memakai pakaian apa. Tidak mungkin aku mengenakan gaun pengantinku lagi karena Vernon juga sudah merobeknya semalam.

Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu ketika aku keluar dari kamar mandi.

"Nyonya, tuan memanggilmu untuk ke meja makan saat ini. Dia menunggumu untuk sarapan."

Aku membuang napas. Mendengarnya memanggilku dengan sebutan nyonya menyadarkan diriku kalau saat ini statusku sudah berubah. Ya, aku sudah menikah, dan itu terdengar buruk untuk gadis yang suka dengan kebebasan seperti diriku.

"Baiklah, aku akan segera keluar." Jawabku.

Aku harus segera berpakaian saat ini dan sarapan. Sejak semalam aku juga tidak makan apapun sehingga perutku sudah terasa lapar sekarang.

Yang terpikirkan untukku saat ini hanya satu. Mau tidak mau hanya itu yang bisa aku gunakan untuk menutupi tubuhku. Tidak mungkin aku keluar dengan tidak memakai apapun.

Dengan cepat aku memasuki ruangan yang ada di dalam kamar besar ini, ruangan pakaian. Lemari pakaian yang tersusun rapi dengan deretan sepatu dan aksesoris lainnya berada di ruangan tersebut. Aku membuka salah satu lemari dan melihat jajaran kemeja hitam milik Vernon. Tanpa memilih aku mengambilnya satu dan langsung memakainya.

Ya, ini tidak terlalu buruk untukku. Aku bercermin. Memperhatikan kemeja yang ukurannya sangat besar ditubuhku. Karena ukuran kemeja ini terlalu besar untukku sehingga aku tidak memerlukan celana lagi untuk aku pakai.

Dengan tinggi 168 sentimeter dan berat hanya 54 kilogram, Tubuh rampingku memang sempurna untuk segala pakaian. Aku tidak terlalu buruk memakai kemeja pria itu.

"Aku rasa ini cukup." Ucapku melihat pantulan diriku di cermin.

Secepatnya aku keluar dan menuju meja makan bersama seorang asisten rumah tangga wanita berusia sekitar 40 tahun yang memanggilku tadi. Dia menungguku dan sekarang mengantarku ke ruang makan.

Di meja makan Vernon sudah duduk manis di sana. Namun fokusku teralihkan pada sosok seseorang yang duduk di samping Olivia, adik Vernon. Alec tersenyum melihat kehadiranku. Aku mengerti sekarang, Alec adalah teman Vernon juga. Ini terasa aneh karena Arthur kakakku adalah musuh Vernon.

"Kenapa kau memakai pakaianku?" Suara Vernon memecahkan lamunanku sesaat yang berdiri melihat Alec. "Cepat, duduk!!"

Dengan kesal aku duduk di hadapan kursi Olivia sedangkan Vernon duduk di kursi tunggal di tengah-tengah meja makan, di samping kananku.

"Viv, aku datang membawa semua barang-barangmu. Art memintaku membawanya ke sini." Ujar Alec. "Oh iya, ini handphone-mu." Alec mengambil handphoneku dari saku celananya dan menyodorkan padaku.

Aku menerimanya dengan senang hati. Aku yakin dia kesini karena mencemaskan dan merindukan diriku dan mengantar barang-barangku adalah alasannya untuk datang ke rumah ini.

Aku tahu kau pun mencintaiku, Alec. Tapi semua sudah terlambat sekarang. Jangan bersedih karena kehilangan diriku karena aku masih bisa menemuimu kapanpun aku mau.

"Selamat pagi, Viv." Sapa Olivia padaku dengan sebuah senyum ramah.

Dia adalah gadis cantik yang terlihat ramah, berbeda dengan kakaknya yang selalu menampilkan tatapan dingin yang tajam. Kami belum pernah berbicara sebelumnya dan ini untuk pertama kalinya dia menyapaku. Aku hanya membalasnya dengan sebuah senyum simpul.

"Kita mulai saja makannya, aku sudah menahan laparku sejak tadi." Seru Vernon.

Beberapa asisten rumah tangga mulai menyendokkan makanan ke piring kami. Aku memakan semua yang ada di piring karena rasa lapar sudah menyerangku sejak bangun tidur tadi.

"Oliv, kau sangat suka udang kan, ini untukmu." Ucap Alec meletakkan udang miliknya ke piring Olivia.

"Terimakasih, Alec." Olivia tersenyum pada Alec yang juga membalasnya dengan senyum.

Alec memang pria yang sangat ramah dan baik. Aku tidak salah menyukai pria sepertinya. Dia selalu bersikap ramah pada siapapun, apalagi pada seorang gadis yang seumur hidupnya harus menderita kelumpuhan di kakinya.

"Vern, nanti siang aku akan mengajak Olivia berjalan-jalan." Seru Alec.

Apa? Kenapa Alec mau mengajak gadis yang merepotkan itu berjalan-jalan? Aku menatap Alec dengan heran.

"Ya, tidak masalah. Kalian sudah lama tidak bertemu. Habiskan waktu yang banyak bersama." Jawab Vernon.

"Kau ingin mengajakku kemana, Alec?" Tanya Olivia dengan wajah tampak senang.

"Rahasia." Jawab Alec. "Nanti siang aku akan datang lagi untuk menjemputmu."

Kenapa rasanya ada yang aneh? Kenapa Alec terlihat seperti mendekati Olivia? Tidak mungkin dia menyukai gadis malang itu.

Aku mengejar Alec ketika dia berjalan keluar menuju mobilnya. Ada yang ingin aku tanyakan padanya. Setidaknya aku harus tahu akan sesuatu yang mengganjal diriku saat ini.

"Ada apa, Viv?" Tanya Alec setelah aku berlari menghampirinya sebelum masuk ke dalam mobil. "Apa masih ada barang yang kurang?"

"Mana hadiah ulang tahun untukku?"

"Apa aku harus selalu memberimu hadiah setiap tahun?" Alec tertawa kecil. "Baiklah, aku akan membelinya sekalian dengan hadiah pernikahanmu."

"Alec, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu." Ujarku. "Apa kau menyukai Olivia?"

Alec terdiam sesaat, wajahnya membuatku dapat menebak kalau dia tidak menyukai gadis itu. Tapi kenapa dia ingin mengajaknya pergi sehingga membuat siapapun berpikir jika dia tertarik dengan Olivia.

"Kenapa kau ingin tahu? Aku rasa itu tidak ada kaitannya denganmu." Jawab Alec mencoba tersenyum padaku.

"Karena aku menyukaimu." Ucapku penuh keyakinan.

Perkataanku membuat Alec mematung tanpa ekspresi. Aku tahu ini sudah terlambat jika aku mengatakan kepadanya sekarang.

"Aku selalu menyukaimu. Selama ini aku sangat mencintaimu. Sepertinya kau pun tahu itu, kan?" Tatapku.

Alec tetap diam menatapku.

"Dan walaupun kau juga tidak pernah mengatakannya padaku, aku tahu kau pun mencintaiku." Ujarku penuh keyakinan. Benar seperti itu kan?"

Aku menunggu jawaban dari Alec yang masih diam dengan menatapku. Aku sangat yakin kalau dia mencintaiku karena selama ini kami sering bersama dan dia selalu membantuku dalam banyak hal. Bahkan dia pernah menciumku walau aku tidak yakin apakah dia masih mengingatnya. Tapi itu adalah ciuman pertamaku lima tahun lalu jadi tidak mungkin aku melupakannya.

"Aku memang sudah menikah, tapi aku hanya mencintaimu—"

"Aku tidak mencintaimu." Jawab Alec. "Aku tidak pernah punya perasaan itu padamu."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

🍁𝐀⃝🥀Angela❣️

🍁𝐀⃝🥀Angela❣️

Aku rasa ada yang di sembunyikan oleh alex

2023-10-10

0

Airhujan

Airhujan

Cukup baca ah jangan sampe di bawa perasaan🥴

2023-01-14

1

☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ

☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ

kepedean lu MB Vivian 😆😆😆

2023-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 SEPERTI DI NERAKA
3 MALAM PERTAMA
4 AKU HANYA MENCINTAIMU
5 WANITA YANG DICINTAINYA
6 HADIAH ULANG TAHUN
7 TANPA AKU SADARI
8 KAU HANYA TAWANANKU
9 TEMANI AKU MALAM INI
10 NERAKA YANG KAU CIPTAKAN
11 AKU INGIN MATI
12 BUAT AKU MENCINTAIMU
13 HADIRNYA SAUDARA LAIN
14 SEMAKIN RUMIT
15 SEBUAH PELURU DI KEPALAKU
16 LUKA TEMBAK
17 AKU HANYA MEMBUTUHKANMU
18 GAMBARAN INGATAN
19 SEMUA KARENAKU
20 TAK ADA DI MEMORI INGATKANKU
21 HILANG INGATAN
22 DULU MEREKA SAHABAT
23 ALBUM FOTO
24 AKU YANG DULU
25 SEBUAH MIMPI
26 RAHASIA
27 AKU AKAN MEMBUANGMU
28 KAU TETAP TIDAK BERUBAH
29 MATI KEBOSANAN
30 BIARKAN AKU MEMELUKMU
31 INILAH AKIBATNYA
32 KAKAKKU TERSAYANG
33 PERPISAHAN
34 DIA SUDAH MATI
35 MENCINTAINYA LAGI
36 SUATU YANG MUSTAHIL
37 KEHAMILANKU
38 MEMANFAATKAN SITUASI
39 KEPINDAHAN VERNON
40 MENGGUGURKAN KANDUNGAN
41 MEMINTA SEGALANYA
42 HUKUMAN YANG SETIMPAL
43 VISUAL CHARACTER
44 MULAI MENIKMATI
45 SEMUA KARENA KESALAHANMU
46 KEPERGIANKU
47 AMARAH YANG MEMBUNCAH
48 MENGALIR DARAH LA NOSTRA
49 INGATAN YANG TERLUPAKAN
50 PERASAAN MENYESAL
51 SEPAKAT UNTUK BERPISAH
52 TEMPAT KENANGAN
53 MENGHIRUP UDARA SEGAR
54 PESTA KAPAL PESIAR
55 MALAM TANPA BINTANG
56 KEHILANGAN DAN BERPISAH
57 KEBEBASAN YANG DIINGINKAN
58 MENYENDIRI
59 KEHIDUPANKU DI VENESIA
60 MENEBUS DOSA
61 BABAK BARU DARI SEBUAH CINTA
62 SENYUMAN KEMENANGAN
63 KEMBALI SEPERTI SEBELUMNYA
64 PUING-PUING INGATAN
65 BAGAI UAP PANAS
66 WANITA DI TOKO ROTI
67 BERBULAN MADU SINGKAT
68 SEPENUHNYA MENJADI MILIKKU
69 KEMUNCULAN SEORANG WANITA
70 PESTA ULANG TAHUN
71 TIDAK PANTAS AKU TERIMA
72 TERNYATA SEMUA ITU SALAH
73 SUATU KEBENARAN
74 KEBENARAN MASA LALU
75 BERTEKUK LUTUT DIHADAPANKU
76 EPILOG
77 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PROLOG
2
SEPERTI DI NERAKA
3
MALAM PERTAMA
4
AKU HANYA MENCINTAIMU
5
WANITA YANG DICINTAINYA
6
HADIAH ULANG TAHUN
7
TANPA AKU SADARI
8
KAU HANYA TAWANANKU
9
TEMANI AKU MALAM INI
10
NERAKA YANG KAU CIPTAKAN
11
AKU INGIN MATI
12
BUAT AKU MENCINTAIMU
13
HADIRNYA SAUDARA LAIN
14
SEMAKIN RUMIT
15
SEBUAH PELURU DI KEPALAKU
16
LUKA TEMBAK
17
AKU HANYA MEMBUTUHKANMU
18
GAMBARAN INGATAN
19
SEMUA KARENAKU
20
TAK ADA DI MEMORI INGATKANKU
21
HILANG INGATAN
22
DULU MEREKA SAHABAT
23
ALBUM FOTO
24
AKU YANG DULU
25
SEBUAH MIMPI
26
RAHASIA
27
AKU AKAN MEMBUANGMU
28
KAU TETAP TIDAK BERUBAH
29
MATI KEBOSANAN
30
BIARKAN AKU MEMELUKMU
31
INILAH AKIBATNYA
32
KAKAKKU TERSAYANG
33
PERPISAHAN
34
DIA SUDAH MATI
35
MENCINTAINYA LAGI
36
SUATU YANG MUSTAHIL
37
KEHAMILANKU
38
MEMANFAATKAN SITUASI
39
KEPINDAHAN VERNON
40
MENGGUGURKAN KANDUNGAN
41
MEMINTA SEGALANYA
42
HUKUMAN YANG SETIMPAL
43
VISUAL CHARACTER
44
MULAI MENIKMATI
45
SEMUA KARENA KESALAHANMU
46
KEPERGIANKU
47
AMARAH YANG MEMBUNCAH
48
MENGALIR DARAH LA NOSTRA
49
INGATAN YANG TERLUPAKAN
50
PERASAAN MENYESAL
51
SEPAKAT UNTUK BERPISAH
52
TEMPAT KENANGAN
53
MENGHIRUP UDARA SEGAR
54
PESTA KAPAL PESIAR
55
MALAM TANPA BINTANG
56
KEHILANGAN DAN BERPISAH
57
KEBEBASAN YANG DIINGINKAN
58
MENYENDIRI
59
KEHIDUPANKU DI VENESIA
60
MENEBUS DOSA
61
BABAK BARU DARI SEBUAH CINTA
62
SENYUMAN KEMENANGAN
63
KEMBALI SEPERTI SEBELUMNYA
64
PUING-PUING INGATAN
65
BAGAI UAP PANAS
66
WANITA DI TOKO ROTI
67
BERBULAN MADU SINGKAT
68
SEPENUHNYA MENJADI MILIKKU
69
KEMUNCULAN SEORANG WANITA
70
PESTA ULANG TAHUN
71
TIDAK PANTAS AKU TERIMA
72
TERNYATA SEMUA ITU SALAH
73
SUATU KEBENARAN
74
KEBENARAN MASA LALU
75
BERTEKUK LUTUT DIHADAPANKU
76
EPILOG
77
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!