Dirga kini berada di tempat di mana yang ia jadikan sebagai pelampiasan emosi bersama teman teman nya, dimana lagi jika bukan di sebuah club' yang dahulu sering mereka datangi, namun sudah ia tak mengunjungi tempat itu lantaran harus pindah ke luar negeri.
Ia di temani oleh tiga orang teman seperjuangan nya yang masih saja setia berteman dengan nya meskipun ia sudah jarang sekali bergabung dengan mereka.
“Akhir nya Lo kembali juga ga!” ucap Daniel seraya memilih untuk menepuk punggung Dirga setelah pria itu menolak pelukan dari Daniel.
Ya, Dirga adalah salah satu teman dari Kenzo, Sagara, Daniel dan juga Genta, mereka adalah teman seperjuangan yang terkenal saat di kampus dahulu.
Terkenal karena ketampanan mereka dan juga harta mereka lantaran mereka adalah anak anak dari pembisnis besar di negara itu, bahkan dulu mereka di juluki sebagai geng visual lantaran wajah mereka yang terlihat sangat sempurna di mata kaum hawa.
“Baru juga ketemu udah kusut tu muka.” timpa Genta dengan di iringi tawa lantaran melihat wajah Dirga yang sejak awal sudah terlihat seperti tidak bahagia sedikit pun.
Dirga juga hanya diam seraya meneguk minuman yang terletak di atas meja, bahkan ia sudah menghabiskan beberapa botol minuman namun ia terlihat masih sangat sadar.
“Ada masalah?” tanya Daniel serius kala melihat ada keanehan pada teman nya itu, tak biasanya Dirga minum sampai sebanyak itu.
Dirga tak menjawab sama seperti sebelum nya, pria itu hanya fokus meneguk minuman hingga tak bersisa, melihat hal itu Sagara pun segera merebut gelas yang akan di teguk oleh Dirga.
“Brengsek! Apa yang kau lakukan?!” sentak Dirga kala tak terima minuman nya di rebut.
Sagara tak menjawab, lalu memanggil waiters untuk segera membersihkan meja mereka dari minuman minuman itu, lantaran tak ingin jika Dirga kembali meneguk nya.
“Sagara! lancang sekali kau?” sentak Dirga kembali seraya berdiri menunjuk pada Sagara yang masih diam di tempat nya.
Sedangkan Daniel dan Genta hanya bisa diam seraya menatap kedua teman nya itu secara bergantian, jika kedua batu itu sudah bertengkar maka tak ada yang berani ikut campur selain Kenzo.
“Kalau punya masalah cerita, bukan membuat teman mu repot dengan mengurus mu nanti!” ucap Sagara kemudian setelah lama ia diam dan hanya memperhatikan Dirga.
Dirga kembali duduk seraya menarik rambut nya dengan kasar, bayangan bayangan dimana Veronika mengaku sudah menikah membuat nya benar benar hancur saat ini.
“K-kau itu sebenarnya kenapa? Apa kau sedang patah hati? Mau ku carikan wanita untuk menemani mu malam ini?” tanya Daniel terbata bata lantaran sedikit takut jika nanti Dirga tiba tiba menyemprot nya dengan amarah.
Ketiga pria itu kini menatap Daniel dengan sangat tajam, apa dia pikir semua masalah bisa di selesaikan dengan wanita? Genta kini mendekati Daniel yang mendadak berpikiran lemot seperti nya.
“Kau pikir dia seperti mu seorang Cassanova?” bisik Genta
Daniel menyengir, ia benar benar lupa jika hanya dialah yang selalu bermain dengan wanita dan ke empat teman nya itu tak ada yang pernah tertarik untuk menjadi seperti nya.
“Kau punya kenalan? Aku ingin wanita yang masih di segel.” ucap Dirga dengan datar membuat ketiga teman nya kini melongo menatap nya.
Benarkah dia Dirga? Sejak kapan ia mau menerima tawaran Daniel? Apa dia sering melakukan nya saat dia luar negeri? Pikir temen teman nya saat ini yang merasa heran pada Dirga.
“Are you serious?” tanya Daniel memastikan, ia benar benar bahagia lantaran salah satu teman nya akhir nya mau mengikuti jejak nya sebagai seorang player.
“Cepat Carikan atau aku berubah pikiran.” ucap Dirga datar membuat Daniel segera menggunakan koneksi nya untuk mencari wanita yang masih segel sama seperti yang Dirga katakan.
.
.
.
Sedangkan di tempat lain kini Kenzo tengah duduk di sofa menggendong baby Gavin seraya menatap ke arah pintu masuk menunggu kepulangan Veronika yang bahkan hari sudah gelap namun tak kunjung pulang.
Bukan khawatir melainkan kesal lantaran meninggalkan baby Gavin pada asisten rumah yang tak terlalu paham dalam menjaga baby Gavin.
“Kemana dia? Apa dia terlalu bahagia bertemu dengan pacarnya hingga lupa waktu?” gumam Kenzo seraya menatap layar ponsel nya.
Ya, Kenzo tahu jika Veronika sedang menemui pacar nya sama seperti yang ia katakan sebelumnya jika kekasihnya kembali ke Indonesia dan mereka akan bertemu.
Lalu tak lama mobil yang Veronika kendarai kini terlihat memasuki gerbang membuat Kenzo berdiri menunggu di depan pintu masuk, ia benar benar tak sabar untuk memarahi wanita itu yang lalai dalam menjalankan kewajiban nya.
Veronika akhir nya keluar dari mobil dengan menunduk, wajah nya lusuh, mata nya sembab lantaran terlalu banyak menangis menyesali perbuatan nya yang justru menyakiti hati pria yang selalu ada untuk nya selama ini.
“Sudah pulang? Kau masih ingat punya kewajiban bukan?” ucap Kenzo ketika Veronika kini berada di hadapan nya.
Veronika mengangkat wajah nya menatap Kenzo yang kini menatap nya dengan sangat tajam lalu tatapan nya beralih pada Gavin yang terlihat terlelap dalam gendongan Kenzo.
Veronika hanya diam lalu segera mengambil Gavin dari Kenzo membuat pria itu sedikit bingung dengan sikap Veronika yang mendadak diam tanpa rasa takut.
“Kau tuli? Aku sedang bicara padamu.” ucap Kenzo kesal lantaran Veronika yang tak menghiraukan nya dan tak takut pada nya, justru ia kini berjalan meninggalkan Kenzo yang tengah kesal.
Veronika benar benar tak menghiraukan ucapan Kenzo dan berlalu masuk ke dalam lift dan segera masuk ke dalam kamar nya lantaran hari ini ia merasa sangat lelah.
Kenzo yang melihat itu jelas saja tak terima dan segera menyusul Veronika yang terlihat akan memasuki kamar nya. Sesampai nya di kamar, Veronika pun merebahkan baby Gavin di atas ranjang lalu ia kini kembali berjalan menuju pintu kamar untuk mengunci nya.
Namun tiba tiba pintu itu terbuka dari luar oleh Kenzo yang tiba tiba saja masuk lalu mencengkeram tangan Veronika dengan kasar.
“Kau berani padaku?” ucap Kenzo seraya merangkum rahang Veronika dengan kasar, namun Veronika hanya diam menatap datar pada Kenzo yang menatap nya sinis.
Dengan lemah Veronika mencoba untuk menyingkirkan tangan Kenzo namun pria itu justru mengeratkan cengkeraman nya membuat Veronika sedikit meringis kesakitan.
“Berani sekali kau meninggalkan suami dan putra mu untuk menemui kekasih mu, Apa yang kalian sampai malam begini hah? Menumpahkan rasa rindu yang terpendam begitu? Kalian bermain di hotel atau.. ”
Plak!!!
Untuk pertama kali dalam hidup nya Veronika menampar seseorang dengan begitu keras lantaran tak terima dengan ucapan Kenzo yang begitu keterlaluan pada nya.
“Kau pikir aku ******? Kau pikir kami bertemu hanya untuk bersenang-senang?” ucap Veronika meninggi.
Kenzo mencebik menatap remeh pada Veronika, tatapan nya kini menelisik tubuh Veronika dari ujung kaki hingga ujung rambut wanita itu.
“Jika di lihat dari tampilan mu seperti nya kalian memang bersenang senang hingga kau terlihat sangat lusuh ja-lang.”
Deg!
Jangan lupa untuk memberikan rate nya ⭐⭐⭐⭐⭐ ya sesuai penilaian readers🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments