Menyesal rasa nya mengharapkan sikap baik dari Kenzo, nyata nya kini Veronika justru di buat jatuh oleh ucapan Kenzo yang terdengar menyakitkan di indera pendengaran.
Veronika hanya bisa mengangguk seraya mengigit bibir nya kala senyum yang awal nya hampir terlihat kini harus kembali bersembunyi setelah mendengar ucapan Kenzo, sebegitu buruk kah diri nya hingga Kenzo tak ingin orang orang tahu jika ia kini menjadi istri nya.
Veronika pun memilih untuk tetap berada di kamar saja hingga teman teman Kenzo pulang, semoga saja baby Gavin tidak menangis karena ingin di bawa keluar jalan jalan, karena menurut informasi yang ia cari biasanya bayi akan menangis karena ingin keluar dari satu ruangan.
Setelah mengatakan hal itu Kenzo pun keluar dari kamar Veronika bahkan tanpa mengapa baby Gavin yang terlihat sudah bangun lantaran Veronika yang memberi nya sebotol susu.
Entah bisa mengerti bagaimana rasanya di acuhkan oleh orang yang terasa sangat dekat dengan nya, baby Gavin menangis dengan cukup keras setelah kepergian Kenzo, Veronika bahkan kini merasa kebingungan lantaran baby Gavin yang tak berhenti menangis padahal Veronika sudah memberi nya susu namun di tolak oleh bayi itu.
“Baby kenapa? Baby sedih karena Daddy tidak menyapa baby? Baby jangan sedih ya Daddy bukan nya tidak mau menyapa baby, hanya saja Daddy sedikit sibuk hari ini..”
Ucap Veronika seraya menepuk paha baby Gavin dengan lembut, entah ia mengerti dengan ucapan ibu sambung nya yang jelas kini baby Gavin terlihat lebih tenang dari sebelum nya.
Melihat itu Veronika menatap sendu pada baby Gavin, bayi sekecil ini harus di tinggalkan oleh sang mommy dan tidak mendapatkan kasih sayang dari Daddy nya.
“Baby tenang saja, mama yang akan melimpahkan kasih sayang kepada baby.” ucap Veronika seraya mengecup pipi baby Gavin dengan lembut.
Tak lama akhirnya baby Gavin tertidur membuat Veronika mengambil kesempatan untuk mandi terlebih dahulu sebelum akhir nya baby Gavin kembali terbangun nanti nya.
Sekitar 10 menit berlalu Veronika pun keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ritual mandi nya, sengaja ia mandi dengan terburu buru lantaran takut jika baby Gavin akan terbangun mengingat tak ada yang menjaga nya saat ini.
.
.
.
Sedangkan di bawah kini terlihat Sagara, Daniel dan Genta sudah datang dengan membawa paper bag yang berisi pakaian bayi laki laki yang dihadiahkan untuk anak teman nya.
“Dimana bayi mu? Kami ingin melihat nya.” ucap Genta yang tak sabar untuk melihat wajah bayi teman nya, mengingat wajah teman nya itu sangat tampan jelas saja ia merasa penasaran dengan bayi itu mungkin kah ia menuruni ketampanan teman nya ini?
Kenzo terlihat diam sejenak lalu mempersilahkan teman nya untuk duduk terlebih dahulu, ia lupa jika kehadiran teman teman nya ingin melihat bayi nya itu sedangkan baby Gavin kini bersama dengan Veronika, jelas saja ia tak ingin repot dengan pertanyaan teman teman nya yang menanyakan siapa Veronika.
“Teman laknat, bukan nya menanyakan kabar ku kalian justru terlihat tak peduli!” ucap Kenzo sengaja mengalihkan topik pembicaraan mereka agar mereka tak kembali mengungkit masalah ingin bertemu bayi nya.
Sagara hanya mencebik mendengar ucapan Kenzo yang terdengar berlebihan padahal Daniel sudah menanyakan kabar nya dari pesan, entah mengapa ia merasa Kenzo tak ingin mereka bertemu dengan bayi nya itu.
“Bukan kah tadi pagi aku sudah menanyakan kabar mu?” tanya Daniel yang merasa tak terima di sebut teman laknat karena jelas jelas tadi pagi ia sudah menanyakan kabar pria duda itu.
Kenzo hanya menyengir melihat bibir Daniel yang sedikit terangkat karena merasa kesal pada nya.
“Tadi pagi hanya dari ponsel sedangkan sekarang secara langsung.” ucap nya beralasan padahal tak ada beda nya karena jawaban nya akan tetap sama.
“Oh ya kalian tidak ingin makan atau minum sesuatu?” tawar Kenzo.
Daniel dan Genta yang mendengar tawaran teman nya itu sontak saja tersenyum lebar lantaran hal ini sangat jarang untuk di dapat, karena biasa nya Kenzo tak pernah menawarkan makan atau minum jika asisten rumah itu yang peka jika tamu nya merasa haus atau lapar.
Berbeda dengan Daniel dan Genta yang tertipu, Sagara justru menatap Kenzo dengan menelisik lantaran pria itu bersikap sangat ramah pada mereka saat ini, sangat berbeda seperti sebelum nya, pikiran nya sontak tertuju pada bayi Kenzo yang bahkan tak terlihat saat ini.
“Dimana bayi mu?” tanya Sagara tiba tiba membuat Kenzo mematung, teman nya yang satu ini sangat berbeda dengan teman yang dua orang itu.
“Ada di kamar.” ucap Kenzo berusaha untuk tidak panik.
Sagara masih saja menatap Kenzo dengan tatapan menelisik hingga membuat Kenzo merasa tak nyaman dengan tatapan teman nya itu.
“Apa liat liat?” tanya Kenzo sedikit ketus, Sagara menggeleng memilih tak peduli dengan apa yang di sembunyikan oleh Kenzo karena memang seperti itulah karakter nya yang tak peduli dengan orang urusan orang lain.
Hari kini menunjukkan pukul 4 sore namun teman teman Kenzo belum juga menunjukkan tanda tanda akan segera pulang dari rumah nya itu, namun Kenzo tak mempermasalahkan hal itu melihat jika Veronika yang bahkan tak keluar dari kamar nya itu membuat Kenzo merasa tak masalah jika teman nya terus berada di rumah nya.
Seperti nya ucapan nya pada Veronika benar benar di dengar dan di pahami oleh wanita itu hingga ia pun menurut bahkan sangat menurut pada ucapan Kenzo, ia tak tahu saja jika Veronika merasa sakit dengan ucapan nya sebelum nya.
“Astaga hari sudah sore tapi kau juga tak membawa bayi mu ke hadapan kami.” keluh Daniel yang merasa kesal pada Kenzo.
Tak hanya Daniel bahkan Kenta dan Sagara juga terlihat kesal pada pria yang baru saja di tinggalkan istri nya itu, Kenzo menghela nafas seperti nya ia memang harus membawa bayi nya untuk turun.
Ia pun bangkit dari duduk nya hendak membawa babyi Gavin turun ke bawah namun di cegah oleh Sagara yang merasa heran kenapa bukan mereka yang ke kamar nya? Kenapa bayi Kenzo yang harus turun kebawah?
“Tidak usah repot repot membawa nya turun, lebih baik kita yang ke atas.” ucap Sagara membuat Kenzo merasa tercekik, bagaimana bisa ia membiarkan teman teman nya menemui baby Gavin di kamar sementara di sana juga ada Veronika.
“Yah Sagara benar, lebih baik kita yang ke atas.” ucap Daniel kemudian bangkit dari duduk nya berjalan menuju lift pribadi rumah itu dan diikuti oleh Sagara dan juga Genta.
Ingin menghentikan teman teman nya percuma lantaran mereka kini sudah berada di dalam lift menunggu Kenzo untuk segera masuk, mau tak mau pria itu pun masuk ke dalam lift dan mengikuti langkah teman teman nya yang berjalan menuju kamar nya.
Sesampainya di depan kamar Kenzo, Genta dengan cepat membuka pintu kamar itu dengan senyuman lebar namun mendadak pudar melihat tak ada apapun di sana.
“Heii bayi mu tidak ada di sini? Kemana dia? Apa dia hilang?” tanya Genta sedikit panik lantaran mengira jika Kenzo juga tak mengetahui keberadaan bayi nya.
“Dia..”
Ucapan Kenzo terhenti kala melihat pintu kamar yang berada di samping kamar nya kini mulai terbuka, terlihat lah wajah Veronika yang kini tengah menggendong baby Gavin yang sedikit menangis.
“Cup Cup Cup berhenti lah menangis, kita akan jalan jalan baby.”
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Authophille09
Lanjut up lagi Thor🙏🏻🤗
2022-11-29
0