Plak!!
Satu tamparan mendarat di pipi Kenzo dari telapak tangan Elena mama dari Kenzo, bukan tanpa alasan wanita itu memberi tamparan pada putra sulung nya, Ucapan tak pantas yang Kenzo lontarkan untuk Veronika yang berstatus sebagai istri nya jelas saja memancing kemarahan kedua orang tua nya.
Meskipun menikah atas dasar paksaan dari Jasmine namun bukan berarti Kenzo bisa bersikap seenak nya pada Veronika yang bahkan juga menjadi korban dalam pernikahan paksa ini.
“Apa ini yang mana dan papa ajarkan padamu selama ini Kenzo?” ucap Elena lantang, wanita benar benar tak bisa menahan amarah nya pada putra sulung nya itu
Kenzo hanya diam seraya memegangi pipi nya yang terasa panas karena mendapat tamparan cukup keras dari sang mama, jika ia berani membantah ucapan papa nya maka tidak pada mama nya, pria tampan itu tidak pernah membantah ucapan mama nha meskipun ia tak suka.
“Sekarang kau antar Veronika ke kamar kalian.”
Mendengar kalimat yang baru saja di lontarkan sang mama, Kenzo pun sontak menatap wajah sang mama yang masih terlihat memerah lantaran marah pada nya.
Kamar kalian? Apa maksud ucapan mama nya yang mengatakan kamar kalian? Maksud nya kamar dia dan Veronika? Jelas Kenzo menolak mana mungkin pria itu mau berbagi kamar dengan wanita yang bahkan tidak ia sukai.
Lalu ia harus menggunakan kamar nya bersama Jasmine untuk berbagi dengan Veronika? Jelas ia menolak dengan keras, apapun alasan nya wanita itu tidak akan pernah di izinkan untuk menginjakkan kaki di dalam kamar nya dan Jasmine
“Kamar? Kamar siapa yang mama maksud?” protes nya namun masih berbicara lembut pada mama nya
“Tentu saja kamar kalian berdua, kau dan Veronika!” sentak Elena yang heran dengan putra sulung nya,bisa bisa nya ia masih bertanya untuk hal yang sudah jelas jawaban nya
Kenzo tersenyum sinis seraya menggeleng, tak peduli jika di sana juga ada kedua orang tua Veronika yang jelas ia menolak keras untuk berbagai kamar dengan Veronika.
“Kenzo pamit ke kantor.” ucap nya kemudian
Kenzo pun memilih untuk pergi hadapan semua orang, dengan langkah besar ia berjalan keluar dari pintu menuju mobil di mana sopir pribadi nya telah menunggu, tak peduli dengan teriakan mama nya yang memanggil nama nya meminta untuk kembali.
“Ke kantor!” perintah Kenzo pada sopir nya dan di jawab anggukan oleh sopir pribadi nya. “Baik tuan.” ucap Sopir tersebut lalu segera melajukan mobil nya menuju kantor majikan nya itu.
.
.
.
Sedang kan di kamar nya, Veronika kini duduk termenung di ranjang asing seraya memangku baby G yang kini tengah meminum susu formula yang baru saja ia buat. Ia tengah memikirkan bagaimana nasib nya nanti ketika mendengar perdebatan yang baru saja terjadi di bawah.
Ya, Veronika sempat mendengar perdebatan antara suami dan mertua nya itu dimana Kenzo yang menolak keras untuk berbagi kamar dengan nya sedangkan mertua nya yang terus saja meminta agar mereka berbagi kamar
Jika di tanya sakit, tentu saja Veronika merasa sakit, istri mana yang tidak sakit mengetahui jika suami nya tak ingin berbagi kamar dengan nya, meskipun pernikahan mereka di lakukan karena terpaksa namun rasa sakit itu tetap ada.
“Tidak apa Vero, kau pasti bisa menahan nya dan ini bukan masalah yang besar karena kau sudah pernah mengalami sakit hati seperti ini sebelum nya bahkan dengan orang yang sama.” ucap Veronika menyemangati diri nya sendiri
Di karenakan tidak ada yang pernah tahu bagaimana perasaan nya pada Kenzo dulu, Selama ini Veronika hanya bisa memendam dan mengobati luka nya sendiri tanpa dukungan dari siapapun.
Namun ia beruntung bertemu dengan Dirga, pria yang selama ini menguatkan diri nya bahkan di saat keluarga nya tidak ada, Dirga lah yang selalu ada untuk nya.
“Maaf kan aku kak, aku mengecewakan mu.” ucap Veronika tanpa sadar meneteskan air mata nya mengingat jika ia sudah mengkhianati pria baik itu.
Bagaikan memiliki kontak batin, baby Gavin pun ikut menangis ketika Veronika menangis, tentu saja Veronika segera menenangkan bayi itu ketika bayi itu menangis dengan tiba tiba
“Cup cup cup sayang, ada apa? Kenapa menangis?” ucap Veronika seraya menepuk paha baby Gavin dengan lembut, tak lama tangis baby Gavin pun memudar seraya habis nya susu formula yang ia minum.
Veronika pun meletakkan baby G di tengah tengah ranjang nya, ia pun ikut berbaring di samping baby G seraya menghilangkan rasa lelah nya. Seiring dengan itu rasa kantuk pun kini menerpa hingga membuat Veronika tanpa sadar terlelap.
Tak lama ia merasakan satu tepukan di pipi nya berkali kali, merasa terganggu Veronika pun membuka kedua mata nya menatap seseorang yang kini berada di hadapan nya.
Seketika mata nya membulat kala melihat sosok yang berada di hadapan nya.
“Jasmine? Kau! Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukan kah kau..”
“Ssttt.” ucap Jasmine meletakkan satu jari di bibir nya lalu menoleh ke arah baby Gavin yang kini tengah tertidur pulas.
“Kau bisa membangunkan nya dan istirahat mu bisa saja terganggu.” ucap Jasmin lembut, senyum manis yang ia tampilkan membuat hati Veronika merasa damai
Veronika memindai penampilan Jasmine yang sedikit berbeda namun tetap memperlihatkan kecantikan nya yang tiada tara, Jasmine mengenakan pakaian putih dan hiasan kepala berbentuk bunga yang juga berwarna putih.
“Terima kasih sudah mau menjadi ibu dari bayi ku, aku harap kau bisa menyayangi putra ku dengan tulus seperti kau menyayangi anak mu kelak.”
Veronika mengangguk seraya menahan air mata yang kian mengembun di pelupuk mata nya, tentu ia akan menyayangi baby Gavin lantaran sejak awal ia sudah menganggap bayi itu seperti bayi nya sendiri
“Aku percaya dengan mu. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu.” ucap Jasmine kemudian membuat Veronika mengerutkan kening nya, apa yang akan Jasmine katakan pada nya?
“Apa?” tanya Veronika kemudian
“Di kamar ku dan Kenzo, di dalam lemari pakaian ku ada sebuah laci yang terletak paling bawah, laci itu laci rahasia tak ada yang tahu selain aku bahkan Kenzo,aku ingin kau membuka nya dengan mengambil sebuah surat yang aku tinggalkan di sana, baca dan beritahu Kenzo agar kalian bisa hidup dengan damai.”
Veronika kembali mengerutkan kening nya seraya menunduk, surat? Surat apa yang Jasmine maksud? Veronika pun mengangkat wajah nya hendak bertanya pada Jasmine mengenai surat yang ia maksud namun tiba tiba Jasmine sudah hilang dari hadapan nya
“Jasmine? Dimana dia? Jasmine kau di mana? Surat apa yang kau maksud?” teriak Veronika
Lalu ia mendengar jika ada orang yang memanggil nama nya seraya menggoyang kan tubuh nya berkali kali
“Veronika bangun nak!”
Jangan lupa untuk memberikan dukungan nya dengan like,komen dan vote terima kasih🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Kelabu Biru
cekek aja sekalian mama elena, biar nyusul Jasmine sekalian. jadi setelah nya Vero bisa nikah sama Dirga.
2023-03-12
0
anak Ragil❤️💕
rasain ken
2022-12-03
0