Bukan nya kabar bahagia melainkan kabar buruk bagi Veronika, seharusnya ia merasa bahagia karena kekasih nya akan menyusul nya kembali ke Indonesia, namun yang di rasakan Veronika kini berbeda.
Bayangan bayangan kekecewaan yang akan di dapatkan oleh Dirga kini berkelana di pikiran nya, entah apa yang akan di pikirkan oleh pria baik itu mengenai nya setelah mengetahui jika ia sudah menikah bahkan dengan pria yang selama ini membuat nya tak memiliki semangat untuk mengenal cinta lagi.
“Vero, kau mendengar ku kan?” tanya Dirga kala tak mendapat respon apapun dari kekasih nya padahal ia sudah mengatakan kabar yang membahagiakan untuk Veronika.
Merasa tak bisa jauh dari kekasih nya itu membuat Dirga mau tak mau harus kembali ke Indonesia setelah beberapa tahun ia memutuskan untuk tinggal di negeri orang demi menempuh pendidikan dan hidup mandiri hingga tak merasakan bagaimana sengsara nya di kekang oleh peraturan peraturan yang di buat oleh sang papa.
“Ah iya kak, Vero dengar kok hanya sedikit kaget karena kakak mengatakan nya secara tiba tiba.”
Ia tak berbohong lantaran memang ia merasa terkejut mendengar ucapan Dirga.
“Mungkin sekitar 2 Minggu lagi aku akan kembali dan menemui mu, jujur aku sangat merindukanmu Vero, 2 bulan tanpa mu rasanya seperti dua tahun saja.” ucap nya terkekeh.
Veronika hanya bisa tersenyum getir mendengar betapa bahagia nya Dirga saat akan menemui nya, sedangkan ia kini merasa gelisah, panik dan takut membayangkan hal itu.
“Aku juga kak, sudah dulu ya papa meminta ku untuk menemui nya.” bohong Veronika, nyatanya ia kini hanya ingin menenangkan diri nya, berpikir bagaimana cara nya untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Dirga.
“Yahhh, padahal aku masih ingin berbicara dengan mu.” ucap Dirga memelas, terlihat dari nada bicara yang terdengar kecewa.
Namun ia juga tak memaksa agar Veronika tetap berbicara dengan nya lantaran hal ini menyangkut papa kekasih nya itu, akhir nya Veronika memutuskan sambungan telepon nya dengan Dirga, ia menghela nafas seraya memasukkan ponsel nya ke dalam tas.
“Ya tuhan, bagaimana ini? bagaimana cara ku memberitahu kak Dirga tentang hal yang sebenarnya?” ucap nya seraya memijat pangkal hidung.
Tak mau semakin larut dalam pikiran nya, Veronika memilih untuk segera tidur saja agar tak memikirkan hal yang membuat nya tak tenang, namun waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam namun matanya juga enggan untuk tertutup.
”Ya ampun kenapa susah sekali untuk tidur? Apa karena ini pertama kali nya aku berada di rumah ini?” ucap nya seraya duduk bersandar di kepala ranjang, entah mengapa ia merasa susah untuk tidur malam itu padahal ia terbiasa tidur sebelum pukul 10 malam.
Tenggorokan nya kini terasa kering namun tak ada stock air minum di kamar nya itu membuat Veronika turun ke bawa menuju dapur untuk mengambil stock air minum nya agar tak perlu turun lagi ke bawah.
Sesampainya di dapur, Veronika memilih untuk membasahi tenggorokan nya terlebih dahulu baru ia mengambil sebotol air mineral untuk di bawa ke kamar, namun langkah nya terhenti kala mendengar suara seseorang yang tengah memasuki rumah itu.
Suasana yang gelap membuat Veronika tak bisa melihat siapa yang baru saja masuk ke rumah itu, ia sedikit berjalan melirik ke arah pintu masuk rumah namun ia tak bisa melihat apapun.
“Siapa itu? Apa kak Kenzo?” ucap nya membatin
Lalu terdengar suara Kenzo yang meringis lantaran menabrak sesuatu, mungkin karena gelap jadi ia tak bisa melihat apapun dan menabrak benda benda yang ada di sekitar nya.
Veronika yang tak mau bertemu dengan Kenzo setelah mendengar penolakan dari pria itu memilih untuk tetap berada di dapur selama beberapa menit selang Kenzo masuk ke kamar nya.
Hampir 10 menit ia berada di sana, seperti nya Kenzo juga sudah masuk ke kamar nya, Veronika pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya mengingat ia meninggalkan baby Gavin sendirian di kamar.
Sesampainya di depan pintu kamar nya kening nya berkerut kala melihat pintu kamar yang terbuka setengah padahal ia merasa sudah menutup pintu kamar nya sebelum turun ke bawah.
“Apa aku lupa ya?” ucap nya lalu masuk ke dalam kamar nya, langkah nya terhenti kala melihat Kenzo yang kini tengah berada di samping baby Gavin, namun Kenzo terlihat sedikit aneh lantaran berdiri dengan sempoyongan dan menggumam tak jelas.
Veronika ragu untuk menghampiri Kenzo namun saat melihat Kenzo yang hampir tumbang mengenai baby Gavin jelas membuat Veronika segera berlari untuk menghalangi tubuh Kenzo.
“Kak kau mabuk? Kenapa mendekati Gavin jika sedang mabuk?” ucap nya khawatir saat mencium aroma alkohol dari mulut Kenzo.
Bukan nya menjawab Kenzo justru menatap lekat Veronika seraya tersenyum, ia pun menggenggam kedua bahu Veronika lalu menyandarkan tubuh Veronika di dinding, sontak hal itu membuat Veronika merasa terkejut dan takut.
“Kak, apa yang kau lakukan?” ucap Veronika seraya mendorong tubuh Kenzo namun tenaga nya tak begitu kuat dari tenaga Kenzo meskipun ia kini tengah berada di bawah pengaruh alkohol.
“Sayang, kau kembali? Jasmine ku kembali, terima kasih sudah kembali, aku mohon jangan pergi lagi dari ku, Aku benar benar tidak bisa hidup tanpa mu sayang.” ucap Kenzo hendak mendarat kan bibir nya di bibir Veronika namun sontak wanita itu mendorong tubuh Kenzo dengan sekuat tenaga nya.
“Kak, aku Veronika bukan Jasmine! Sadar lah jangan melakukan sesuatu yang akan membuat mu menyesal nanti nya!” ucap Veronika sedikit memekik mengingat jika baby Gavin kini tengah terlelap.
“Veronika?” beo Kenzo yang mengingat nama itu
Veronika hanya diam menatap Kenzo yang mendadak terlihat memerah setelah ia menyebutkan bahwa ia adalah Veronika dan bukan Jasmine.
“Pengkhianat!! Ternyata kau Veronika yang seorang pengkhianat itu?”
Jelas Veronika kini merasa bingung dengan ucapan Kenzo yang mengatakan ia seorang pengkhianat, memang apa yang ia lakukan? Padahal ia tak pernah mengganggu siapapun atau mengkhianati siapapun di sini.
“Apa maksud mu pengkhianat? Memang apa yang aku lakukan? Siapa yang aku khianati?” tanya Veronika
Kenzo mencebik seraya tersenyum sinis, entah wanita itu memang tidak sadar akan kesalahan nya atau memang berpura pura tidak tahu, yang jelas Kenzo tidak akan pernah menyukai wanita yang berada di hadapan nya itu.
“Kau berpura lugu hah? Tentu saja kau mengkhianati Jasmine istri ku! Sepupu mu sendiri!” ucap Kenzo seraya merangkum rahang Veronika dengan satu tangan nya denga cukup kasar hingga wajah Veronika sedikit mendongak.
“Kak apa yang kau lakukan?! Lepas kak!” ucap Veronika berusaha melepaskan tangan Kenzo dari rahang nya lantaran merasakan sakit.
Bukan nya melepaskan tangan nya Kenzo justru menarik rambut Veronika menggunakan satu tangan nya hingga membuat wanita itu harus menggigit bibir menahan rasa sakit lantaran tak ingin jika baby Gavin akan terbangun mendengar suara nya.
“Kau dengar ini, sampai kapanpun aku tidak akan pernah tertarik pada wanita pengkhianat seperti diri mu.” ucap Kenzo seraya menghempas Veronika dengan kasar hingga membuat wanita itu kini terjatuh di lantai.
Setelah mengatakan hal itu Kenzo pun keluar dari kamar itu dan pergi menuju kamar nya dan Jasmine, sedangkan Veronika kini terdiam seraya memegang pipi nya yang terasa sakit akibat ulah Kenzo.
Tanpa di sadari air mata nya jatuh membasahi pipi, ia benar benar tak menyangka mendapatkan perlakuan kasar dari Kenzo yang bahkan selama ini ia idam idamkan menjadi pasangan nya seumur hidup, lalu apa maksud ucapan Kenzo yang mengatakan ia mengkhianati Jasmine?
Namum Veronika tak begitu memikirkan hal itu lantaran menganggap ucapan Kenzo hanya sebagai sebuah bualan mengingat pria itu berada di bawah pengaruh alkohol.
“Sabar Veronika, tidak masalah jika kau tidak bisa mendapatkan hati nya, tujuan utama mu menikah dengan nya hanya untuk menepati janji mu pada Jasmine untuk menjaga dan merawat Gavin.” ucap Veronika lalu bangkit dari duduk nya berjalan menuju ranjang setelah menutup pintu kamar nya dengan rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
anak Ragil❤️💕
🤗🤗🤗
2022-12-05
0