Sekitar 25 menit berlalu akhir nya Veronika memutuskan untuk kembali masuk setelah melihat baby Gavin yang kembali tidur, jujur ia benar benar gugup untuk lewat di depan para pria itu terutama Kenzo tentu nya, namun ia juga tak tega membiarkan baby Kenzo berada di luar di hari yang mulai senja ini.
Saat melewati pria pria itu benar saja Veronika di hentikan oleh salah satu pria itu yang tak Veronika kenali, Veronika di ajak untuk duduk bersama mereka dengan alasan ingin melihat baby Gavin.
Veronika pun mau tak mau harus menurut lantaran mereka yang tak berani untuk menggendong baby Gavin lantaran masih sangat kecil, ia duduk di samping Kenzo yang terlihat sangat dingin pada nya.
“Kak Kenzo mau menggendong nya?” bisik Yunita setelah cukup lama berada di sana, Kenzo melirik sesaat lalu mengangguk, mungkin ia juga dapat melihat rasa tak nyaman Veronika saat ini, namun entah mengapa ia justru peduli dengan rasa tak nyaman Veronika.
Akhirnya Veronika pun memberikan baby Gavin pada Kenzo tak cukup sulit untuk mengajari nya lantaran ia sudah pernah mencoba menggendong baby Gavin saat datang ke rumah ini pertama kali, ia hanya perlu mengumpulkan keberanian nya saja.
Setelah memberikan Gavin pada Kenzo, Veronika pun pamit pergi ke kamar nya lantaran benar benar tak nyaman dengan tatapan teman teman Kenzo yang terlihat sangat genit pada nya, jika Dirga di sana mungkin Dirga sudah melayangkan beberapa bogem di wajah para pria itu, pikir Veronika.
Sempat di tahan oleh teman Kenzo lantaran ingin mengobrol dengan Veronika, namun Veronika beralasan ingin mandi mumpung Gavin bersama Daddy nya, membuat pria yang diketahui nama nya Daniel oleh Veronika lantaran sempat berkenalan itu tak bisa menahan Veronika lagi.
“Apa aku boleh meminta nomor ponsel mu?” tanya Daniel sebelum Veronika beranjak dari tempat itu, Veronika yang terkejut pun sontak melirik pada Kenzo namun reaksi pria itu hanya datar saja.
Merasa tak enak, Veronika pun memberikan nomor ponsel nya pada Daniel membuat pria itu merasa mendapatkan lampu hijau untuk mendekati nya.
“Bye Veronika cantik.” ucap Daniel setelah ia mendapatkan nomor Veronika, Veronika hanya menanggapi nya dengan tersenyum lalu berjalan meninggalkan para pria itu.
Sedangkan Kenzo hanya menatap kepergian Veronika dengan wajah datar mengeratkan gigi gigi nya, entah apa yang tengah ia rasakan saat ini.
.
.
.
Sekitar 20 menit berada di dalam kamar nya, Veronika pun kini sedikit membuka pintu kamar nya melihat keberadaan para pria itu yang entah kemana lantaran tak ada di lantai bawah di mana mereka duduk sebelum nya.
“Apa mungkin mereka di taman?” gumam Veronika
Seketika ingatan nya tertuju pada mimpi nya dimana Jasmine yang meminta nya untuk masuk ke kamar ia dan Kenzo lalu mengambil sebuah surat di laci rahasia.
Tak ingin melewati kesempatan yang ada, Veronika pun segera berjalan menuju kamar Kenzo dan Jasmine, kamar yang tak pernah ia datangi semenjak masuk ke rumah itu.
Dengan pelan Veronika memutar gagang pintu kamar itu lalu masuk dengan diam diam meskipun tak ada siapapun di kamar itu, Veronika takjub melihat desain kamar itu yang begitu cantik, kamar yang bernuansa putih dan warna keemasan itu ternyata milik pria yang berwajah datar.
Melihat situasi yang aman Veronika pun berjalan menuju lemari besar yang berada tak jauh dari nya.
“Pasti ini lemari nya.” ucap Veronika lalu berusaha membuka lemari itu namun sayang, lemari nya terkunci membuat nya harus segera mencari kunci lemari itu.
Tatapan nya tertuju pada laci meja yang berada di samping ranjang king size itu, Veronika seger membuka laci itu dan benar saja disana terdapat beberapa kunci yang Veronika yakini salah satu dari kunci lemari itu.
Ia pun mencoba membuka lemari itu dengan kunci kunci itu, beberapa kali percobaan akhir nya ia bisa membuka lemari itu dan segera mencari laci yang Jasmine maksud di mimpi nya.
Veronika yang sedikit kesulitan menemukan laci tersebut lantaran terhalang oleh gaun gaun Jasmine pun mencoba untuk mengeluarkan gaun itu satu persatu, lantaran tak ingin membuat nya berantakan.
Setelah mengeluarkan beberapa gaun dari lemari itu akhir nya Veronika menemukan laci yang tersembunyi di balik pakaian pakaian itu, membuat Veronika merasa lega akhirnya ia menemukan laci yang Jasmine maksud.
Tak ingin membuang waktu, Veronika pun segera membuka laci itu, dan benar saja ada surat yang Jasmine maksud di sana, namun tak hanya surat melainkan beberapa foto Jasmine dengan seorang pria, namun pria itu bukan Kenzo.
Veronika memicingkan mata kala merasa tak asing dengan wajah pria itu, mencoba mengingat ingat siapa pria yang ada di foto itu bersama Jasmine.
“Wajah nya tak asing tapi siapa? Ya ampun foto nya buram sekali dan seperti nya foto ini di ambil sudah sangat lama.” gumam Veronika seraya mendekat kan foto itu pada wajah nya.
Tak ingin nanti Kenzo menyadari jika Veronika tak berada di kamar nya, Vero pun segera mengembalikan barang barang itu ke dalam laci namun ia membawa foto dan surat itu dengan nya, lantaran masih penasaran dengan pria yang ada di foto itu.
Tak lupa ia memasukkan foto dan surat itu ke dalam pakaian nya agar tidak dapat di lihat oleh Kenzo nanti nya.
Setelah memasukkan semua nya kedalam laci, kini Veronika mengembalikan gaun gaun Jasmine dan menyusun nya ke dalam lemari seperti sebelum nya, sengaja ia mengeluarkan nya dengan beraturan tadi agar nanti bisa memasukkan nya dengan beraturan pula.
Namun di saat akan menyusun gaun terakhir, Veronika justru di kejutkan dengan suara seseorang yang berada di ambang pintu.
“Sedang apa kau di sini?!” Ucap Kenzo yang kini menatap nya dengan raut wajah yang tentu saja kini menahan amarah.
Veronika mematung tanpa bisa berucap, otak nya benar benar tak berfungsi saat ini untuk memberikan alasan yang tepat agar tak di curigai, namun alasan apa yang bisa ia katakan saat ini lantaran ia juga tak memiliki ide apapun.
“A-aku sedang..” ucap Veronika terhenti karena tak mendapat kan ide sedikitpun.
“Habis lah kau Veronika!” ucap nya membatin, salah nya memang tak memastikan terlebih dahulu jika Kenzo akan berlama lama di luar.
Tatapan Kenzo kini tertuju pada tangan Veronika yang memegang sebuah gaun milik Jasmine, kini wajah Kenzo seakan akan memerah lantaran tengah menahan amarah nya, mungkin jika Gavin tidak berada di dalam gendongan nya ia sudah mencekik Veronika saat itu juga.
Kenzo berjalan menuju Ranjang nya lalu meletakkan baby Gavin di sana dengan lembut, lalu kini tatapan nya tertuju pada Veronika yang tengah merasa takut akan mendapatkan perlakuan yang kasar dari pria itu.
Kenzo menyambar gaun yang ada di tangan Veronika dengan kasar, ia benar benar tak suka wanita itu memegang barang apapun milik mendiang istri nya.
“Sudah aku katakan jangan pernah masuk dan menyentuh apapun di sini!” ucap Kenzo seraya menarik rambut Veronika dengan kasar.
Veronika hanya bisa meringis kesakitan dan mencoba melepaskan tangan Kenzo dari rambut nya.
“Ta-tapi kapan kakak mengatakan nya?”
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
girl
dasar Kenzo emang 🤣
2022-12-08
0
anak Ragil❤️💕
pelupa kek gua
2022-12-08
0
Authophille09
Belum tua udh pikun aja bang Ken😂
2022-12-02
0